cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Geografi Indonesia
ISSN : 02151790     EISSN : 2540945X     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia" : 10 Documents clear
Kearifan Lokal Pertanian, Permasalahan, dan Arahan Strategi dalam Pengelolaan Pertanian di Desa Sembungan Rika Harini; Dewi Nurul Aulia; Erdeana Candra Ningrum; Kurnun Hanifah; Laila Fitria; Tania Dewanti
Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.32310

Abstract

Abstrak Sektor pertanian merupakan sektor yang menjadi andalan perekonomian di Kabupaten Wonosobo, terutama di Desa Sembungan. Aktivitas pertanian di Desa Sembungan masih didasari dengan nilai-nilai kearifan lokal dalam proses penanaman, pengolahan ladang, sampai dengan panen. Permasalahan yang kemudian muncul adalah tidak semua kearifan lokal sesuai dengan nilai-nilai lingkungan yang harus dipenuhi untuk mengurangi dampak negatif pertanian. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah, dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal pertanian di Desa Sembungan meliputi tumpang sari, gotong royong, nyabuk gunung, dan selokan dalam. Namun dalam prakteknya beberapa kearifan lokal tidak sesuai dengan nilai-nilai lingkungan. Perubahan dari aspek teknis, juga edukasi dan pelatihan kepada petani dibutuhkan untuk dapat menyesuaikan kearifan lokal dengan nilai-nilai lingkungan untuk dapat mencapai pertanian ramah lingkungan.  Abstract Agriculture is the main economy sector in Wonosobo District, especially in Sembungan Village. Agriculture activities such as planting, land cultivation, and harvesting in Sembungan Village are still done based on local wisdom. The problem is not all local wisdom meet the environmental values which should be fulfilled to reduce the negative effects of agriculture. The research is conducted by qualitative method with in-depth interview, focus group discussion, and field observation. The results show that the agriculture local wisdom in Sembungan Village take form as tumpang sari, gotong royong, nyabuk gunung, and selokan dalam. However, in practice, some of local wisdom do not meet the environmental values. Changes from technical aspect, also education and training for the farmers are needed to adjust the existing local wisdom to environmental values in order to achieve the environmental friendly-agriculture
Pengaruh Tingkat Kompresi Citra ALOS AVNIR-2 terhadap Akurasi Hasil Transformasi Indeks Vegetasi dan Klasifikasi Penutup Lahan Wilayah Salatiga dan Ambarawa, Jawa Tengah Projo Danoedoro
Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.32349

Abstract

Abstrak Penggunaan teknik kompresi untuk menghemat ukuran penyimpanan citra digital telah banyak dijumpai dalam aplikasi keseharian. Di sisi lain, kompresi citra juga dapat memberikan konsekuensi berupa kehilangan detil data, yang akan berpengaruh pada integritas data. dan secara teoretis juga akan berpengaruh pada kualitas turunan data.  Penelitian ini mengkaji pengaruh tingkat kompresi citra digital multispektral ALOS-AVNIR2 yang terdiri dari empat saluran dengan resolusi spasial 10 meter terhadap akurasi hasil transformasi indeks vegetasi dan  klasifikasi penutup lahan untuk wilayah Salatiga-Ambarawa, Jawa Tengah.  Citra dikompresi pada sembilan tingkat, yaitu dari tidak kehilangan detil sama sekali (100%, atau sama dengan data asli) hingga 10%, dengan interval 10%. Indeks Vegetasi yang diterapkan meliputi NDVI, TVI dan MSARVI. Klasifikasi multispektral yang diujicobakan meliputi  klasifikasi per-piksel  dan klasifikasi berbasis objek.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa transformasi indeks vegetasi dan klasifikasi per-piksel mengalami penurunan akurasi secara drastis, sejalan dengan meningkatnya kompresi citra, sementara klasifikasi berbasis objek mengalami perubahan akurasi relatif lebih sedikit dibandingkan analisis per-piksel. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan citra terkompresi sebagai masukan proses klasifikasi secara digital sebaiknya dihindari. Meskipun demikian, kalau pun terpaksa dilakukan karena masalah ketersediaan data, maka metode klasifikasi berbasis objeklah yang sebaiknya diterapkan; dan untuk klasifikasi per-piksel maka algoritma jarak minimum terhadap rerata-lah yang  sebaiknya dipilih. Abstract The use of compression techniques for saving storage space of digital imagery has been commonly found in daily applications.  On the other hand, image compression can also provide consequences of losing data details, which will affect data integrity and theoretically will also affect the quality of data derived. This study examined the effect of ALOS-AVNIR2 multispectal image compression level consisting of four channels with 10 m spatial resolution to the accuracies of vegetation index transformation and land cover classification for Salatiga and Ambarawa region, Central Java. This study compressed the image into nine levels, i.e. from lossless details (100%, or equal to original data) up to 10% compression, at 10% intervals. The applied vegetation indices include NDVI, TVI and MSARVI. The multispectral classifications that were piloted include the per-pixel and object-based classification methods. The results of this study indicated that the vegetation index transformation and per-pixel classification have drastically decreased accuracies, in line with the increase in image compression; while the object-based classification has relatively more stable than per-pixel analysis. The findings of this study showed that the use of compressed imagery as an input to digital classification process should be avoided. However, even if it has to be done due to data availability issues, then object-based classification methods should be applied; and especially for per-pixel classification,  the minimum distance to mean algorithm should be chose.
Jasa Ekosistem dalam Perspektif Masyarakat Perkotaan di Sungai Code Miftahul Jannah; Andri Kurniawan; Evita Hanie Pangaribowo
Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.42479

Abstract

Abstrak.Berbagai perubahan pada ekosistem sungai di perkotaan khususnya Sungai Code penggal Gemawang-Sardjito, mengindikasikan pemahaman masyarakat mengenai jasa ekosistem masih minim. Guna mengetahui kondisi sebenarnya, maka studi ini dilakukan. Tujuan yang ingin dicapai antara lain untuk mengetahui gambaran karakteristik ekosistem dan mengidentifikasi tingkat pengetahuan masyarakat mengenai jasa ekosistem dan komponen sungai. Penelitian menggunakan metode wawancara terstruktur dan observasi lapangan. Analisis deskriptif yang dilengkapi uji statistik dan analisis spasial digunakan dalam penelitian ini. Hasilnya menunjukkan bahwa dominasi talud dan permukiman menyebabkan menurunnya peranan ekosistem sungai. Pengetahuan masyarakat terkait komponen sungai minim, namun pengetahuan tentang jasa ekosistem cenderung tinggi. Sebagian besar masyarakat tidak bisa menentukan area sempadan sungai dengan benar. Selain itu, pengetahuan masyarakat terkait jasa ekosistem belum menyeluruh. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan pemahaman sosial masyarakat terkait ekosistem sungai. Abstract.Some changes in urban ecosystem of Code River, particularly in line Gemawang-Sardjito indicated the lack of community understanding to ecosystem services. This study was conducted in order to assess the actual conditions. The objectives of this study are to analyze the ecosystem characteristics and to identify the level of community knowledge regarding to ecosystem services and river components. This study used structured interview and filed observation. Descriptive and spatial analyses combined with statistical test are used in this study. The results showed that settlements and embankment caused the declining of river ecosystem roles. We also found that the community knowledge was high related to ecosystem services, however their knowledge to the river components was minimal. Most of them could not determine the riparian area correctly. Moreover, the community knowledge regarding to ecosystem services had not been thorough yet. Therefore, the improvement of community understanding to the river ecosystem is necessary.
Sidik Cepat Potensi Karst Rocky Desertification (KRD) Menggunakan Citra Landsat 8 OLI: Studi di Kawasan Karst Gunungsewu Bagian Barat Pendi Tri Sutrisno; Sigit Heru Murti; Eko Haryono
Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.43013

Abstract

 Abstrak. Proses identifikasi kondisi lingkungan dapat dilakukan melalui adanya sidik cepat pemetaan Karst Rocky Desertification (KRD), termasuk di kawasan karst Gunungsewu bagian barat. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui secara cepat potensi intensitas proses KRD yang terjadi di wilayah kajian, menggunakan metode analisis data citra penginderaan jauh multispektral. Metode yang digunakan adalah pengolahan citra secara digital menjadi citra indeks NDVI dan BI ditunjang dengan menggunakan analisis Digital Elevation Model (DEM) untuk menghasilkan data kemiringan lereng. Kriteria kelas potensi terjadinya KRD yang dihasilkan yaitu non KRD, potensi KRD rendah, potensi KRD sedang dan potensi KRD tinggi dengan luas total wilayah kajian 56.686,17 Ha. Wilayah kajian masih didominasi kelas non KRD dengan luas 32.140,56 Ha, sedangkan potensi KRD rendah seluas 24.447,72 Ha, kelas potensi KRD sedang seluas 96,53 Ha dan potensi KRD tinggi seluas 1,36 Ha. Abstract. Identification of environmental conditions can be done through the rapid mapping of karst rocky desertification (KRD) process. The purpose of this study is to know rapidly the potential of KRD processes, using Landsat 8 OLI multispectral image that covering the western part of Gunungsewu karst area. The method used is digital image processing of NDVI and BI index supported by using Digital Elevation Model (DEM) analysis to produce slope data. Criteria of KRD potential in this study are non KRD, low KRD potential, medium KRD potential and high KRD potential for total study area of 56.686,17 Ha. The study area dominated by non-KRD class with an area of 32.140,56 Ha, while the low KRD potential is 24.447,72 Ha, the medium KRD potential is 96,53 Ha and high KRD potential is 1,36 Ha.
Site selection arahan eksplorasi untuk konservasi ex situ tumbuhan dengan pendekatan spasial di Pulau Bali Rajif Iryadi; Agung Kurniawan
Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.43151

Abstract

Abstrak Kebun Raya “Eka Karya” Bali (KREKB) melakukan eksplorasi tumbuhan di dataran tinggi kawasan timur Indonesia sebagai langkah awal dalam konservasi ex situ tumbuhan. Tujuan studi ini adalah untuk memberikan rekomendasi lokasi eksplorasi tumbuhan di Pulau Bali bagi KREKB. Metode penelitian menggunakan pendekatan analisis SIG berjenjang tertimbang secara spasial dan overlay pada parameter pembatas, yaitu: kawasan hutan dan historis eksplorasi, dengan variabel fisik seperti: bentuklahan, elevasi, tutupan vegetasi, dan penggunaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan kawasan hutan di Kabupaten Jembrana (36.576,74 ha) dan Buleleng (32.424,87 ha) merupakan wilayah yang memenuhi kelas direkomendasikan - sangat direkomendasikan untuk eksplorasi tumbuhan. Kondisi lokasi yang sangat direkomendasikan memiliki cakupan yang sempit dengan tantangan medan yang berat, namun berpeluang tinggi untuk mendapatkan tumbuhan prioritas konservasi, baik sebagai koleksi baru maupun terancam kepunahan. Abstract As one of the main role in plant conservation, Bali Botanic Garden (BBG) has regularly conducted flora expeditions around the mountain areas in the eastern part of Indonesia. This study aimed to provide recommendations for BBG in terms of flora exploration sites in Bali. The methods used GIS analysis approach with spatially weighted tiers with scoring and overlay on the limiting parameters namely forest area and historical exploration, with other physical variables such as landform, elevation, vegetation cover, and land use. The results showed that forest area in Jembrana (36,576.74 ha) and Buleleng (32,244.87 ha) were the areas which met the recommended - highly recommended class for flora exploration. The highly recommended locations characterised by narrow area with a challenging hard terrain, however the chance of obtaining the priority plant for conservation, either new collections or threatened species, is higher.
Pemodelan Spasial Peak Ground Acceleration dan Prediksi Luas Genangan Tsunami di Kota Bengkulu Dewi Susiloningtyas; Della Ayu Lestari; Supriatna Supriatna
Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.44168

Abstract

Abstrak Kota Bengkulu merupakan salah satu kota yang berada pada pesisir barat Pulau Sumatera yang mendapat pengaruh dari pertemuan  Lempeng  Indo-Australia  dan  Lempeng  Eurasia  serta  Patahan  Mentawai.  Kondisi  ini  menyebabkan  Kota  Bengkulu rawan akan bencana gempa bumi dan tsunami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola spasial kawasan rawan gempa bumi dan tsunami sebagai salah satu upaya mitigasi bencana. Kawasan rawan gempa bumi diamati dengan mencari Peak Ground Acceleration (PGA) gempa bumi di Kota Bengkulu  pada tahun 2010 hingga 2018 sedangkan kawasan rawan tsunami diamati dengan mencari luas genangan tsunami dalam 3 skenario yaitu ketinggian gelombang  5 meter, 20 meter dan 25 meter dari garis pantai. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  wilayah  terbangun  eksiting  yang  memiliki  resiko  tertinggi  berada  bagian  pesisir selatan Kota Bengkulu dengan  wilayah  PGA tinggi serta genangan tsunami yang luas dari tinggi gelombang tsunami 25 meter.Wilayah ini berada pada Kecamatan Kampung Melayu dengan prediski luas terdampak sebesar 653,69 Ha. Abstract Bengkulu City is one of the cities on the west coast of Sumatra Island which has been influenced by the Indo-Australian Plate  and  the  Eurasian  Plate  as  well  as  the  Mentawai  Fault.  This  condition  makes  Bengkulu  City  prone  to  earthquakes  and tsunamis. The purpose of this study is to determine the spatial pattern of earthquake and tsunami prone areas as one of the disaster mitigation efforts. Earthquake-prone areas were observed by looking for the Peak Ground Acceleration (PGA) of earthquakes in Bengkulu City from 2010 to 2018 while tsunami-prone areas were observed by looking for the area of tsunami inundation in 3 scenarios, namely the wave height of 5 meters, 20 meters and 25 meters from the coastline . The results showed that the highly developed area with the highest risk was the southern coast of Bengkulu City with a high PGA area and a large tsunami inundation from a tsunami wave height of 25 meters. This area is located in the Kampung Melayu sub-district with a predisposition of an affected area of 653.69 hectares.
Identifikasi Bidang Gelincir Zona Rawan Longsor Menggunakan Metode Geolistrik Di Ruas Jalan Toraja – Mamasa Sudarwin Kamur; Samsi Awal; Ahmad Iskandar
Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.48262

Abstract

Abstrak. Metode geolistrik tahanan jenis merupakan salah satu dari metode geofisika yang dapat mendeteksi aliran listrik di bawah permukaan bumi. Salah satu aplikasi metode geolistrik tahanan jenis adalah dapat mengidentifikasi bidang gelincir pada daerah rawan longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bidang gelincir pada daerah rawan lonsor di ruas jalan Toraja – Mamasa. Hasil dari pengukuran geolistrik tahanan jenis dipadukan dengan hasil pengeboran di beberapa titik agar tidak terjadi kesalahan dalam proses interpretasi batuan yang diduga sebagai penyebab terjadinya tanah longsor. Informasi tentang perlapisan tanah tersebut digunakan untuk mengetahui batas-batas ketidakstabilan pada lapisan tanah yang dapat menjadi acuan dalam pengembangan wilayah, khususnya ruas jalan Toraja - Mamasa. Dalam penelitian ini diperoleh nilai resistivitas yang berbeda-beda untuk setiap batuan. Variasi resistivitas yang diperoleh dimulai dari 0 – 978 Ωm. Nilai resistivitas batuan pada bidang gelincir di lokasi penelitian berada pada bidang batas 50-300 Ωm. Batuan  penyusunnya berupa batupasir lempung, lava andesit dan basalt. Abstract The resistivity geoelectric method is one of the geophysical methods that can detect the flow of electricity below the earth's surface. One application of the resistivity geoelectric method is to identify the slip field in landslide prone areas. The research aimed to discover slip area of landslide prone zone at the segment road of Toraja-Mamasa. The results of the geoelectric resistivity measurements are combined with the results of drilling at several points so that there are no errors in the process of rock interpretation which are thought to be the cause of landslides. Information about the soil layers is used to determine the boundaries of instability in the soil layer which can be used as a reference in regional development, especially the Toraja - Mamasa road segment. In this research, it was obtained different resistivity values for each rock. The resistivity variation obtained started from 0 - 978 Ωm. The rock resistivity value in the slip plane at the research location is in the 50-300 Ωm boundary fields. The rocks lithologies are clay sandstones, andesite lava and basalt. 
Dampak Gempa Lombok dan Sumbawa 2018 Terhadap Sumber Penghidupan dan Strategi Kelangsungan Hidup Keluarga Korban Abdur Rofi; Humam Zarodi
Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.49132

Abstract

Abstrak. Gempa Lombok dan Sumbawa 2018 mengakibatkan 564 kematian, 1.584 luka-luka, dan 396.032 warga mengungsi. Selain itu, gempa tersebut merusak 239.954 rumah. Studi ini dilakukan untuk mengkaji lebih jauh dampak gempa terhadap sumber penghidupan keluarga korban dan stategi kelangsung hidup mereka pasca gempa. Studi ini menggunakan data mentah dari survei rumah tangga korban yang dilakukan oleh UNDP. Jumlah sampel yang adalah 770 keluarga yang diambil secara sistematik random sampling dari daftar keluarga korban gempa di 7 kecamatan. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Studi ini menemukan bahwa gempa berdampak pada penghidupan 74,32% rumah tangga yang tersebar di seluruh kabupaten. Dampak paling signifikan adalah berkurangnya pendapatan, kehilangan pekerjaan, berkurangnya kemampuan fisik untuk bekerja, hilangnya pemasok dan pasar. Dampak tersebut bervariasi antar kabupaten/kota. Untuk mengatasi terganggunya sumber mata pencaharian, kegiatan/upaya keluarga korban antara lain meminjam, mengurangi konsumsi, menjual aset, dan berganti pekerjaan. Abstract.The 2018 Lombok and Sumbawa earthquakes resulted in 564 deaths, 1,584 injuries, and 396,032 residents displaced. Also, the earthquake damaged 239,954 houses. This study is conducting to examine further the impact of the earthquake on the livelihoods and  livelihood strategy. This study uses raw data from the household survey. The total sample  was 770 families taken by systematic random sampling from a list of earthquake victim families in 7 districts. Data were analyzed descriptively quantitatively. This study found that the earthquake's impact on livelihoods for 74.32% household spread across all districts. The most significant impact is reduced income, loss of employment, reduced physical ability to work, loss of suppliers and markets. These impacts vary between districts/cities. To overcome the disruption to their livelihood sources, the survivor's family's activities/efforts include borrowing, reducing consumption, selling assets, and changing jobs. 
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Tenaga Kesehatan dalam Tanggap Darurat Bencana Banjir di Puskesmas Bidara Cina Jakarta Timur Fathinah Ranggauni; Adella Rismadianti; Arga Buntara; Fandita Tonyka Maharani; Rafiah Maharani Pulungan
Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.49765

Abstract

Abstrak. Tanggap darurat adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan secepat mungkin pada saat bencana terjadi untuk mencegah potensi buruk terhadap masyarakat. Dalam tanggap darurat bencana ini, dibutuhkan tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman pelatihan terkait tanggap darurat bencana banjir. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap tenaga kesehatan dalam tanggap darurat bencana banjir di Puskesmas Bidara Cina. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk mengetahui peran Puskesmas Bidara Cina 1, 2 dan 3. Sebanyak 32 tenaga kesehatan dilibatkan dalam penelitian ini dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan dengan sikap tenaga kesehatan dalam tanggap darurat bencana banjir (p=0,029). Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk menambahkan simulasi tanggap darurat bencana banjir sebagai variabel tindakan tanggap darurat bencana. Abstact.Emergency Response is an immediate action conducted when a disaster occurs to prevent any potential adverse impact on people. In emergency response, community health workers who have sufficient knowledge and training experience in flood disaster emergency response are required. The purpose of this research was to examine the relationship between knowledge and attitude of community health workers about flood disaster emergency response at Bidara Cina Primary Health Cares (PHC). The design of this research was a cross-sectional design with quantitative and qualitative approaches to know the role of Bidara Cina 1, 2 and 3 Primary Health Cares in flood disaster emergency response. A total of 32 community health workers were recruited in this research by using total sampling technic. Data collection was conducted by questionnaires filling and interviews. The result shows that there was a significant relationship between knowledge and attitude of community health workers about flood disaster emergency response (p=0,029). Further studies which use a flood disaster emergency response simulation as an additional variable are recommended.
Potensi Bencana Alam di Kawasan Bekas Danau Purba Borobudur Edi Widodo; Hastuti Hastuti; Muhsinatun Siasah Masruri
Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.50260

Abstract

Abstrak Bencana dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja. Potensi bencana dapat terjadi tidak terkecuali di kawasan bekas Danau Purba Borobudur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bencana di kawasan bekas Danau Purba Borobudur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan trianggulasi teknik.  Analisis data menggunakan model Miles & Huberman. Hasil penelitian menunjukkan potensi bencana alam di kawasan bekas Danau Purba Borobudur meliputi gempa bumi, erupsi gunungapi, tanah longsor dan banjir.   Abstract Disasters can happen anytime, anywhere and to anyone. Potential disasters can occur not least in the area of the former Borobudur Ancient Lake. This study aims to determine the potential for disasters in the area of the former Borobudur Purba Lake. This research is a qualitative descriptive study. The data collection technique used technical triangulation. Data analysis using the Miles & Huberman model. The results showed the potential for natural disasters in the Ancient lake Borobudur former include earthquakes, volcanic eruptions, landslides and flooding. 

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 37, No 2 (2023): Majalah Geografi Indoenesia Vol 37, No 1 (2023): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 2 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 1 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 2 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 1 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 1 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 2 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 2 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 1 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 2 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 1 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 2 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 1 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 2 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 1 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 2 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 1 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 2 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 1 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 2 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 1 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 2 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 1 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 2 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 1 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 2 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 1 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 2 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 1 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 2 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 1 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 2 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 1 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 2 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 1 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 2 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 1 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 2 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 1 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 2 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 1 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 14, No 1 (2000): Majalah Geografi Indonesia Vol 14, No 1 (2000) Vol 10, No 17 (1996): Majalah Geografi Indonesia Vol 6, No 9 (1992): Majalah Geografi Indonesia Vol 6, No 9 (1992) Vol 2, No 3 (1989) Vol 2, No 3 (1989): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 2 (1988): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 2 (1988) Vol 1, No 1 (1988) Vol 1, No 1 (1988): Majalah Geografi Indonesia More Issue