cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
ISSN : 23548568     EISSN : 25276565     DOI : -
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan is the official scientific publications from Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC). The journal publishes research findings at different aspect of forest tree seeds, include: seed sources development and management, reproductive biology, seed ecology and biology, seed handling technology, vegetative propagation technology, seed health, nursery technology, seed and seedling quality testing, seed policy and social economy.Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan publish twice a year in August and December.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan" : 6 Documents clear
PENGGUNAAN MIKORIZA DAN PUPUK NPK DALAM PEMBIBITAN JABON MERAH (Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil NFN Danu; Rina Kurniaty; Nina Mindawati
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.359 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2015.3.1.51-59

Abstract

Pembangunan hutan tanaman jabon merah (Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil) memerlukan bibit yang bermutu. Bibit berkualitas dapat dihasilkan dengan mengoptimalkan proses fisiologis tanaman seperti fotosintesa dan metabolisme yang dipengaruhi oleh faktor luar seperti sinar matahari, air, hara mineral dan kondisi tempat tumbuh. Penambahan inokulan mikoriza dan pupuk sebagai penyedia hara dapat memacu pertumbuhan dan meningkatkan daya hidup bibit. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh penggunaan mikoriza dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan bibit jabon merah. Penambahan mikoriza 5 gram dan NPK 0,5 - 1,0 gram/polybag media tanah solum B dapat menghasilkan bibit jabon merah dengan tinggi 28,33 – 30,33 cm dan diameter 5,42 – 6,70 mm pada umur 5 bulan.
IDENTIFIKASI HAMA PENYEBAB GALL PADA DAUN BIBIT NYAWAI (Ficus variegata L.) Tati Suharti; NFN Danu
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.561 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2015.3.1.1-8

Abstract

Salah satu kendala di persemaian Ficus variegataL. (nyawai) adalah hama. Olehkarenaitu, identifikasihama, gejala serangan hama dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan bibit merupakan aspek yang perlu diketahui untuk mengetahui teknik pengendalian yang tepat.Sebanyak 90 bibit digunakan sebagai sampel. Metode penelitian yaitu pengamatan gejala, persentase serangan, jenis hama dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan bibit.Gejala serangan hama pada daun nyawai yaitu berupa terbentuknya gall.Serangga yang menyebabkan gall pada daun nyawai yaitu Pauropsylla sp.(Homoptera : Psyllidae).Hasil pengamatan menunjukkan serangan galldapat menghambat pertumbuhan bibit umur 6 bulan. Tinggi bibit yang sehat sebesar 39, 28 cm, terinfeksi ringan sebesar 32, 95 cm sedangkan terinfeksi berat sebesar 32,65 cm.
PENINGKATAN DAYA DAN KECEPATAN BERKECAMBAH BENIH MALAPARI (Pongamia pinnata) Eliya Suita; Dida Syamsuwida
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.019 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2015.3.1.43-50

Abstract

Malapari adalah tanaman legume yang berpotensi sebagai sumber bioenergi. Dalam rangka penanamannya diperlukan benih berkualitas secara fisiologis. Tujuan penelitian adalah mendapatkan perlakuan yang tepat untuk meningkatkan daya dan kecepatan berkecambah benih malapari. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Perlakuan yang digunakan meliputi penurunan kadar air (kontrol dan kadar air benih diturunkan), perlakuan pendahuluan (perendaman air selama 24 jam, air kelapa selama 3 dan 6 jam) dan kondisi penaburan (bak kecambah terbuka dan tertutup plastik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya berkecambah dan kecepatan berkecambah benih malapari dapat ditingkatkan dengan menurunkan dahulu kadar air benih hingga mecapai 41,80%, dan ditabur pada kondisi bak terbuka. Perlakuan ini menghasilkan nilai daya berkecambah dan kecepatan berkecambah masing-maing 99% dan 4,48%KN/etmal, dengan lama waktu yang diperlukan untuk berkecambah rata-rata selama 13,75 hari.
MORFOLOGI , ANATOMI DAN KANDUNGAN KIMIA BENIH MINDI DARI BERBAGAI ASAL BENIH Yulianti Bramasto; Nurheni Wijayanto; Iskandar Zulkarnaen Siregar
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.134 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2015.3.1.9-19

Abstract

Perkecambahan benih mindi (Melia azedarach) masih mengalami kendala, yang terekspresikan dari masih rendahnya daya berkecambah benih, sehingga akan mempengaruhi penyediaan bibit mindi yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui struktur morfologi, anatomi serta kandungan kimia pada benih mindi. Struktur morfologi dan anatomi benih didasarkan pada struktur makroskopis dan mikroskopis, sedangkan kandungan kimia benih adalah lignin, lemak dan Abscisic acid (ABA). Berdasarkan hasil pengujian terhadap struktur anatomi benih mindi, ketebalan endocarp berkisar antara 331,4 –1448,2 µm dan tebal testa berkisar 41,9–148,6 µm, dengan kerapatan sel berkisar 2031-4635 sel per mm2. Benih mindi mengandung ABA cukup tinggi (0,0386- 0,0955 mg/g ) dengan kadar lignin pada kulit benih termasuk kategori sedang yaitu berkisar antara 22,26-26,57%. Keberadaan ABA pada benih dapat menjadi faktor penghambat dalam perkecambahan, demikian pula dengan ketebalan dan kekerasan endocarp yang disebabkan oleh adanya lignin. Oleh karena itu perlu dilakukan delignifikasi untuk dapat meningkatkan daya berkecambah benih mindi.
KARAKTERISTIK PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN SERTA POTENSI REPRODUKSI WERU (ALBIZIA PROCERA) DI PANCURENDANG- MAJALENGKA Dida Syamsuwida; Dharmawati F Djam'an; Sofwan Bustomi
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.67 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2015.3.1.21-30

Abstract

Weru (Albizia procera)adalah tanaman Leguminosaeyang memiliki berbagai manfaat mulai dari kayu energi, daun untuk pakan ternak hingga peneduh pada perkebunan teh.Tujuan penelitian adalah memberikan informasi karakteristik pembungaan dan pembuahan serta potensireproduksinyasehingga waktu pemanenan yang tepat dapat diketahui danproduksi buah yang dihasilkan dapat diestimasi. Pengamatan dilaksanakan di Desa Pancurendang, Kabupaten Majalengka. Sebanyak 10 pohon sampel dipilih untuk pengamatan pembungaan dan masing-masing ditandai 5 cabang berbunga. Hasil pengamatan menunjukkan inisiasi bunga weru terjadi lebih dari 2 bulan, dengan siklus reproduksi tanaman berlangsung selama 7-8 bulan. Siklus diawali dengan munculnya tunas generatif pada bulan Februari, kemudian menjadi kuncup bunga pada bulan Maret dan bunga mekar bulan April. Perkembangan menjadi buah muda pada bulan Mei-Juni. Pemanenan buah dapat dilakukan pada bulan September-Oktober. Ratio bunga menjadi buah (fruit set) weru rata-rata 41%, seed set 85% dan keberhasilan reproduksi (KRSP) 35%.
PERUBAHAN VIABILITAS DAN BIOKIMIA BENIH BAMBANG LANANG (Michelia champaca Linn.) PADA BERBAGAI TINGKAT PENGERINGAN DAN METODE PENYIMPANAN Naning Yuniarti; NFN Nurhasybi
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.051 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2015.3.1.31-41

Abstract

Selama pengeringan dan penyimpanan, benih bambang lanang mengalami proses kemunduran benih. Kemunduran benih adalah mundurnya mutu viabilitas benih yang dapat menyebabkan perubahan menyeluruh di dalam benih baik fisik, fisiologis maupun kimiawi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan viabilitas dan kandungan biokimia benih bambang lanang pada berbagai tingkat pengeringan dan metode penyimpanan. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) berpola faktorial dengan 2 faktor, yaitu : faktor lama pengeringan (0, 24, 48, 72, jam) dan faktor metode simpan (0 minggu/kontrol, 2 minggu+ruang  suhu  kamar,  2  minggu+kulkas,  dan  2  minggu+DCS).     Hasil  yangdiperoleh yaitu : (1) Tingkat pengeringan dan metode penyimpanan berpengaruh nyata terhadap nilai kadar air, daya berkecambah, dan kandungan biokimia (lemak, karbohidrat, protein) benih bambang lanang, (2) Semakin lama pengeringan dan setelah penyimpanan, akan menyebabkan adanya perubahan viabilitas (kadar air dan daya berkecambah) dan kandungan biokimia (lemak, karbohidrat, dan protein) benih bambang lanang pada berbagai tingkat pengeringan dan metode penyimpanan, yaitu menurunnya nilai kadar air dan daya berkecambah, meningkatnya kadar lemak dan protein, serta menurunnya kadar karbohidrat pada benih bambang lanang, dan (3) Benih bambang lanang yang disimpan di ruang suhu kamar dapat menghasilkan viabilitas benih yang lebih baik dibandingkan dengan di DCS dan kulkas.

Page 1 of 1 | Total Record : 6