cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue " Vol 8, No 2 (2006): Jurnal Pengajaran MIPA" : 8 Documents clear
GRANDIFENOL B, SUATU TETRAMER RESVERATROL DARI KULIT BATANG SHOREA PLATYCLADOS (DIPTEROCARPACEAE) Aisyah, Siti; Syah, Yana M.; Hakim, Euis H.; Juliawaty, Lia D.; Latif, Jalifah
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 8, No 2 (2006): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v8i2.333

Abstract

Grandifenol B, suatu tetramer resveratrol yang memiliki unit tetrahidrofuran, telah berhasil diisolasi dari ekstrak aseton kulit batang Shorea platyclados (Dipterocarpaceae). Struktur senyawa ini ditetapkan berdasarkan analisa data spektroskopi UV, IR, NMR 1D dan NMR 2D.  Kata kunci: Dipterocarpaceae, Grandifenol B, Shorea platyclados
PERAN DAN KEDUDUKAN DOKUMENTASI DALAM I-E^S^SON STUDY Suhendra, Mr
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 8, No 2 (2006): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v8i2.339

Abstract

Secara sederhana, tidak ada orang yang mampu mengingat semua kejadian dan pengaiaman yang telah dilakukan atau dialaminya. Untuk itu pendokumentasian sebuah atau sejumlah kejadian dan pengalaman merupakan sesuatu hal yang positif, karena hal tersebut dapat membantu kita mengatasi untuk mengingat hal-hal yang telah kita alami. Salah satu aktivitas di dalam kegiatan Lesson Study adalah pengkajian terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Dengan demikian, peran dan kedudukan dokumentasi kegiatan Lesson Study adalah sesuatu hal yang penting. Dokumentasi Lesson Study dapat menggambarkan 3 (tiga) komponennya secara sistemik, sistematik, komprehensif, dan berkesinambungan; mulai dari Plan (Perencanaan), Do (Pelaksanaan), hingga See (Refleksi). Bahkan, hasil dokumentasi yang kita kembangkan dapat memberikan gambaran yang lengkap danjelas kepada pihak-pihak yang tidak turut serta secara langsung dalam rangkaian kegiatan yang dilaksanakan, narnun mereka dapat merasakan seolah-olah mereka terlibat secara langsung dalam kegiatan yang tidak dihadirinya. Dokumentasi kegiatan Lesson Study membantu kita dalam mereviu, mengkaji, mengevaluasi, dan merefleksikan apa yang telah kita lakukan. Melalui dokumentasi kegiatan Lesson Study, maksud-maksud tersebut dapat kita lakukan secara lebih lengkap, rinci, dan efektif. Tanpa mengecilkan arti dan peranan dokumentasi Iessorr Study dalambentuk lain, pendokumentasian yang memanfaatkan media audio-visual adalah sebuah alternatif yang patut menjadi pertimbangan utama karena berbagai keunggulannya, yaitu bersifat audible atau dapat didengar dan bersifat visible atau dapat dilihat. Dokumentasi Lesson Study yang bersifat audio-visual dapat dilihat, didengar, dan dicermati sekaligus. Bahkan diulang-ulang jika diperlukan, sehingga informasi yang kita peroleh dapat lebih jelas dan lebih lengkap. Di samping sebagai arsip, dokumentasi Lesson Study dapat pula digunakan sebagai bahan self-evaluation (evaluasi diri) bagi guru yang tampil mengajar. Guru yang bersangkutan dapat melihat, mendengarkan, dan mencermati apa yang te{adi ketika dia mengajar, tanpa harus rikuh, karena dokumentasi tersebut hanya ditonton oleh yang bersangkutan secara sendirian. Sebagai sebuah manfaat iringan, hasil dokumentasi, Lesson Study dapat pula digunakan oleh pihak lain yang ingin mengetahui hal-hal apa yang seyogianya dilakukan dan yang semestinya tidak dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.Kata kunci: dokumentasi, p engkajian, audio-visual, audible, visible
LESSON STUDY SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PEMBINAAN (SUPERVISI) GURU DI SEKOLAH DALAM USAHA MEWUJUDKAN GURU PROFESIONAL Riandi, Mr
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 8, No 2 (2006): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v8i2.329

Abstract

Hambatan pelaksanaan pembinaan (supervise) terhadap para guru di sekolah kerap kali ditemui pimpinan sekolah. Kesediaan para guru untuk disupervisi seringkali menjadi kendala utama, demikian pula untuk menentukan kapan saat yang tepat untuk pelaksanaanya. Kegiatan lesson study merupakan salah satu alternative yang dapat digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Tahap-tahap lesson study yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan refleksi merupakan saat yang tepat untuk para pimpinan sekolah dalam melaksanakan tugasnya sebagai supervisor. Melalui lesson study semua komponen sekolah dengan semangat kesejawatan (collegiality) melakukan peerevaluation dan peersupervision untuk meningkatkan keprofesionalannya dalam melaksanakan pembelajaran. Lesson study memiliki peluang yang cukup baik dalam usaha peningkatan kualitas pembelajaran yang akan sejalan dengan meningkatnya keprofesionalan guru. Satu hal yang harus diperhatikan adalah kesinambungannya agar efektivitas lesson study dalam mendukung peningkatan kualitas pembelajaran dapat dibuktikan.  Kata kunci: pembinaan guru, pimpinan sekolah, kesejawatan, lesson study, tahap- tahap lesson study, peersupervision
ESTIMASI KOEFISIEN FUNGSI REGULAR-}I DART KELAS FUNGSI ANALITIK BIEBERBACH-EILEMBERG Cahya M.A, Endang
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 8, No 2 (2006): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v8i2.340

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang estimasi koefisien fungsi regular-p yang dideretkan, sebagai fungsi yang dibangun dari fungsi univalen pada cakram satuan, dengan f(0):0 dan f(0)=1. Estimasi dibahas adalah selisih modulus koefisien dua suku berurutan yang berindeks negatif. Estimasi ini menggunakan hasil Grinspan (1978) sebagai hasil modifikasi sebelumnya, seperti hasil Hayman (1963), Milin (1968) dan Hina (1968). Selain itu, dengan memanfaatkan hasil Roginski, Nehari dan Aharonov (1970), dibahas pula estimasi modulus selisih dua koefisien yang berbeda tanda dari fungsi regular-p yang dibangun dari kelas fungsi Bieberbach-Eilemberg.
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA SMP DIKAITKAN DENGAN GAYA BELAJARNYA Siahaan, Parsaoran
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 8, No 2 (2006): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v8i2.330

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif dosen dan guru dalam upaya mengetahui kemampuan komunikasi verbal dan kemampuan komunikasi gambar siswa SMP kelas VIII dikaitkan dengan gaya belajarnya. Lokasi penelitian dilakukan di  SMP lab.School UPI Bandung dan SMP Miftahul Iman Bandung. Pada masing-masing lokasi diterapkan dua model yang berbeda yaitu model  pembelajaran yang mengacu pada komunikasi verbal dan model pembelajaran yang mengacu pada komunikasi gambar. Tiap model diterapkan sebanyak tiga kali dengan pokok bahasan yang berbeda. Gaya belajar siswa yang diidentifikasi dalam penelitian ini diklasifikasikan dalam tiga kategori yaitu gaya belajar Visual, Auditori dan gaya belajar Kinestetik. Gaya belajar siswa diketahui melalui angket yang diisi oleh siswa, hasilnya menunjukkan bahwa masing-masing siswa memiliki urutan gaya belajar dominan yang berbeda : 60% siswa kelas VIII SMP lab.School UPI Bandung memiliki gaya belajar dominan VISUAL. 33,3 % Auditori dan Kinestetik 6,7%. Dari 60% siswa yang dominan Visual 77,8% diantaranya memiliki urutan gaya belajar Visual,Auditori-Kinestetik (V-A-K), sedangkan 22,8% memiliki urutan gaya belajar V-K-A. 40% diantara siswa yang dominan Visual memiliki kemampuan komunikasi gambar dia atas rerata.  Gaya belajar siswa kelas VIII SMP miftahul Iman yang dominan Auditori 47,1 % (A-V-K: 75% dan A-K-V: 25%)  dan yang dominan kinestetik 47,1% (K-A-V :25% dan K-V-A : 75%) , dan yang dominan Visual 5,9% . dari 47,1% siswa yang dominan Auditori 58,8% diantaranya memiliki kemampuan komunikasi verbal di atas rerata. Kajian selanjutnya terhadap perilaku siswa selama pembelajaran dan gaya belajar serta hasil belajarnya dalam kemampuan komunikasi menunjukkan bahwa gaya belajar siswa menentukan kemampuan komunikasinya, disamping itu urutan gaya belajar siswa juga dapat menentukan kemampuan kumunikasinya.
MINYAK ATSIRI SEBAGAI TEACHING MATEMAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN KIMIA Kadarohman, Asep
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 8, No 2 (2006): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v8i2.338

Abstract

Minyak atsiri merupakan salah satu bahan ekspor non migas andalan Indonesia. Namun harga senyawa turunan minyak atsiri yang diimpor ke Indonesia jauh lebih mahal daripada harga minyak atsiri yang dieskpor. Untuk mengatasi permasalahn tersebut pemerintah telah menetapkan penelitian bidang minyak atsiri merupakan topik penelitian unggulan saat ini. Minyak daun cengkeh, minyak sereh, minyak terpentin, minyak pefinen, minyak nilam, dan minyak akar wangi merupakan beberapa contoh minyak atsiri yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Minyak atsiri awalnya digunakan sebagai bahan pewangi, parfum, obat-obatan, dan bahan aroma makanan. Dalam perkembangan sekarang hasil sintesis senyawa tuunanan minyak atsiri dapat digunakan sebagai feromon, aditif biodisel, antioksidan, polimer, aromaterapi, penjerap logam, sun screen block dan banyak lagi kegunaan lainnya. Pendidikan merupakan salah satu media strategis yang dapat digunakan untuk mempercepat transfer ilmu. Penggunaan bahan lokal sebagai teaching material dengan pendekatan life skill banyak disarankan dalam proses pembelajaran kimia. Pada makalah ini akan dibahas konsep-konsep kimia minyak atsiri dan penerapannya dalam pembelajaran kimia, YanE diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan terhadap pemanfaatan komponen senyawa minyak atsiri lebih lanjut. Ilmu kimia sebagai produk dan proses sains berimpilikasi terhadap proses pembelajaran yang dikembangkan. Agar minyak atsiri dapat digunakan sebagai teaching material dalam proses pembelajaran kimia, maka kajian minyak atsiri harus memenuhi pada kedua kriteria tersebut. Pada pembahasan yang dilakukan ditemukan bahwa sebagai produk dan proses, minyak atsiri merupakan bahan dasar yang dapat digunakan untuk mendapatkan produk-produk yang lebih bermanfaat yang terus diteliti oleh para ahli kimia sampai saat ini. Banyak konsep kimia yang dapat dijelaskan dengan mengunakan minyak atsiri sebagai teaching material, seperti konsep isolasi, pemurnian, analisis, dan berbagai macam jenis reaksi. Berdasarkan temuan tersebut disimpulkan bahwa Kimia minyak atsiri mengandung konsep-konsep kimia yang dapat digunakan sebagai teaching material dalam proses pembelajaran kimia. Pembelajaran kimia dengan menggunakan contoh proses dan reaksi yang berhubungan dengan minyak atsiri akan meningkatkan kebermaknaan belajar.Kata Kunci: Teaching material, pembelajaran, dan minyak atsiri.
PENENTUAN ELEKTROMOTANSI TERMAL BEBERAPA JENIS TERMOKOPEL DENGAN PASANGAN LOGAM YANG BERVARIASI (Upaya untuk Mendapatkan Pasangan Logam yang Terbaik untuk Termokopel) KARIM, SAEFUL; SUNARDI, MR
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 8, No 2 (2006): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v8i2.331

Abstract

An experiment has been done to observe about relation of difference temperature with electromotive force between two metal junctions. This experiment directed to determine the coeficient thermal electromotantion from some termocouples and to find metal junction which most linier. In this experiment used experimental method with some instrument, there is thermometer, galvanometer, and potentiometer ( nichrom ). Termocouple is used in this experiment bent two metal junction, there is cooper – steel, nichrom-steel, nichrom – cooper, irom-steel, iron-nichrom, and cooper – iron. Extending of temperature is used inthis experiment there is reference temperature ( To = 1 oC ) and measuring temperature ( 30 – 75 oC ). From this experiment we  find some illustrations that the more higher of difference temperature between two metal junction there for the more higher too of electromotive force has producted from two metal junctions ( termocouple ). For junction cooper iron and iron nichrom has producted non linier relation ( relation of electromotive force with difference temperature ). But for junction cooper steel, nichrom steel, and iron steel has producted linier relations, junction nichrom cooper have relation most linier with coeficient thermal electromotantion 0,0472 mV/ 0C.Coeficient thermal electromotantion will be different depend on metal
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK FISIKA PADA MAHASISWA CALON GURU MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA DASAR YANG TERINTEGRASI DAN BERBASIS INKUIRI Kaniawati, Ida
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 8, No 2 (2006): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v8i2.332

Abstract

Artikel ini merupakan sebuah hasil penelitian quasi experiment terhadap mahasiswa calon guru fisika yang sedang mengikuti perkuliahan Fisika Dasar I. Model pembelajaran yang diterapkan adalah berbasis inkuiri yang dilaksanakan secara terintegrasi antara kuliah dan praktikum. Tujuan dari penerapan model pembelajaran tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan generik fisika pada mahasiswa calon guru. Kemampuan Generik fisika yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang diterapkan adalah kemampuan membangun konsep, kemampuan pengamatan langsung, kemampuan penggunaan bahasa simbolis dan kemampuan inferesi logika. Berdasarkan analisis gain ternormalisasi (0,75), pembelajaran yang diterapkan dapat secara efektif meningkatkan Kemampuan Generik Fisika yang dikembangkan.Respon mahasiswa terhadap pembelajaran yang diterapkan menunjukkan respon positif dalam hal proses pembelajaran bagi calon guru bahan ajar yang digunakan dan dapat meningkatkan motivasi belajar fisika. Hasil obervasi menunjukkan bahwa melalui pembelajaran yang diterapkan baik dalam aspek kesiapan dan partisipasi mahasiswa, respon dalam menyelesaikan tugas dan kegairahan mengikuti perkuliahan menunjukkan pada katagori baik. Sedangkan faktor waktu masih belum menunjukkan efisiensi yang baik. Hal ini merupakan kendala yang dihadapi sehingga perlu dipikirkan bagaimana strategi yang harus dilakukan untuk mengefisiensikan waktu tetapi tujuan pembelajaran tetap tercapai.Kata kunci: Kemampuan Generik Fisika, Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri, Perkuliahan Terintegrasi, Pembelajaran bagi Calon Guru.

Page 1 of 1 | Total Record : 8