cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 304 Documents
MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA HUMANIS Hendriana, Heris
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 19, No 1 (2014): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v19i1.424

Abstract

Salah satu fungsi pendidikan adalah sebagai proses pembentukan pribadi. Dengan demikian pendidikan harus mampu berperan dalam menyiapkan peserta didik membangun kepribadian, dan menumbuhkan nation and character building, diantaranya adalah memiliki visi, komitmen, konsisten dan tanggung jawab. Pembelajaran matematika humanis yang dilaksanakan oleh guru bersama siswa di kelas memegang peranan penting pada pembentukan karakter. Pembelajaran ini akan membentuk nilai-nilai kemanusiaan dalam diri siswa. Selain memahami dan menguasai konsep matematika, siswa akan terlatih bekerja mandiri maupun bekerjasama dalam kelompok, bersikap kritis, kreatif, konsisten, berpikir logis, sistematis, menghargai pendapat, jujur, percaya diri, dan bertanggung jawab. Kemudahan dalam mempelajari matematika dapat membuat siswa menghargai dan mencintai matematika. Dengan adanya ketertarikan dalam belajar matematika membuat siswa percaya diri bahwa pelajaran sesulit apapun dapat dipelajarinya.Kata kunci : matematika humanis, pembangunan karakter, kepercayaan diri
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS MELALUI PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF Agustin, Rika Rafikah
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 18, No 2 (2013): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v18i2.58

Abstract

Studi ini dilakukan untuk mengembangkan keterampilan generik sains siswa SMA kelas XI melalui pembelajaran kimia berbasis multimedia interaktif. Dalam studi ini dikembangkan suatu perangkat lunak pembelajaran pada topik Interaksi Antar Molekul yang kemudian diimplementasikan dalam pembelajaran kimia di kelas yang dilengkapi dengan perangkat komputer. Subjek dalam penelitian ini adalah 33 orang siswa SMA kelas XI di sebuah SMA negeri di Bandung yang sedang mengikuti pembelajaran kimia pada topik interaksi antar molekul. Multimedia interaktif yang dikembangkan dalam pembelajaran ini memuat lima keterampilan generik sains diantaranya yaitu: membangun konsep, pemodelan, logical frame, pengamatan tidak langsung dan hukum sebab akibat. Untuk mengukur peningkatan keterampiln generik sains siswa sebelum dan sesudah pembelajaran, digunakan metode penelitian kuasi eksperimen one group pretest-postest design. Hasil analisis menggunakan uji t membuktikan bahwa kelima keterampilan generik sains siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Keterampilan generik sains yang mengalami peningkatan paling tinggi pada pembelajaran ini adalah keterampilan pemodelan sedangkan keterampilan generik sains yang mengalami peningkatan terendah adalah keterampilan tentang hukum sebab akibat. Kata Kunci :  keterampilan generik sains, multimedia interaktif, pembelajaran kimia, interaksi antar molekul
METODE SEDERHANA PENENTUAN JUMLAH UNIT PENGULANGAN GLUKOSA DALAM AMILOSA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATERI KARBOHIDRAT Wulansari, Fitri Diana
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 18, No 2 (2013): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v18i2.37

Abstract

Amilosa merupakan salah satu komponen terbesar penyusun pati selain amilopektin. Amilosa memiliki monomer D-glukosa yang membentuk rantai lurus dengan ikatan glikosida pada posisi α pada atom C1 dan C4. Penelitian ini bertujuan menentukan jumlah unit pengulangan glukosa dalam amilosa dengan metode sederhana sehingga dapat diaplikasikan sebagai media pembelajaran dalam materi karbohidrat. Amilosa yang digunakan bersumber dari pati talas. Metode penelitian diawali dengan isolasi pati dari umbi talas, isolasi amilosa dari pati talas, serta penentuan jumlah unit pengulangan glukosa dalam amilosa yang dilakukan berdasarkan analisis kestabilan I2 dalam amilosa. Analisis spektrometer IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus-gugus fungsi yang terdapat dalam amilosa sedangkan analisis UV/UV-Vis dilakukan untuk menentukan absorbansi larutan kompleks amilosa-I2. Hasil analisis dan perhitungan menunjukkan bahwa satu unit amilosa terdiri dari 5 unit glukosa, atau massa molekul rantai amilosa sebesar 810. Pemanasan amilosa yang tinggi menyebabkan beberapa rantai amilosa terputus sehingga massa molekulnya berkurang.Kata Kunci: amilosa, glukosa, unit pengulangan.
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA PADA KONSEP SUHU DAN KALOR Annisa, Fanny Nurul; Karim, Saeful; Aminudin, Ahmad
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 19, No 1 (2014): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v19i1.429

Abstract

Berdasarkan hasil observasi yang menunjukan bahwa 60% siswa mendapat nilai di bawah nilai KKM yang sudah ditentukan. Metode pembelajaran Demonstrasi Interaktif dapat menjadi salah satu alternatif metode pembelajaran yang diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar dan respon siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest Postest Design, yang diterapkan pada 40 siswa. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap seri pembelajaran setelah diterapkannya metode pembelajaran Demonstrasi Interaktif. Pada seri I IPK pretest 38,86% (rendah) dan IPK postest 55,45% (sedang), pada seri II IPK pretest 36,59% (rendah) dan IPK postest 55,67% (sedang), pada seri III IPK pretest 29,06% (rendah) dan IPK postest 55,94% (sedang). Untuk profil aktifitas siswa rata-rata aktivitas motorik memiliki persentase 59,07% (cukup), aktivitas visual memiliki persentase 61,46% (baik), aktivitas lisan memiliki persentase 64,24% (baik). Respon siswa untuk pernyataan positif, jumlah responden menjawab ya sebesar 84,4% dan tidak sebesar 15,6%, untuk persentase rata-rata pernyataan negatif, jumlah responden menjawab ya sebesar 42,5% dan tidak sebesar 57,5%.Kata Kunci : aktifitas belajar, hasil belajar, metode demonstrasi interaktif, respon
PEMAHAMAN SISWA PADA POKOK BAHASAN PELUANG: STUDI KASUS DI SATU SEKOLAH MENENGAH DI JOHOR BAHRU, MALAYSIA Aisyah, Maizatul Nur; Sumintono, Bambang; Ismail, Zaleha
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 19, No 1 (2014): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v19i1.420

Abstract

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menantang pemahaman siswa; pokok bahasan peluang dalam topik statistik merupakan hal yang bermanfaat dan mempunyai aplikasi ke berbagai disiplin ilmu. Namun, pokok bahasan ini termasuk yang kurang dipahami oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah peluang (probabilitas) dan untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh siswa dalam menyelesaikan masalah peluang. Untuk tujuan tersebut, satu studi kualitatif dengan pendekatan studi kasus telah dilakukan dengan jumlah sampel secara purposif sebanyak delapan orang pada siswa kelas sepuluh di sekolah menengah negeri di daerah Johor Bahru, Malaysia. Data penelitian pada tahap awal didapat dengan memberikan ujian diagnostik kepada sampel, kemudian empat orang diantaranya dipilih untuk di wawancara secara mendalam mengenai jawaban yang diberikan. Wawancara difokuskan kepada pola pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah peluang dan masalah yang di hadapi oleh mereka dalam menyelesaikan masalah peluang tersebut. Data kualitatif kemudian dianalisis menggunakan kaedah analisis tematik. Hasil studi mendapati beberapa tema dan pola yang menjelaskan tentang pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah peluang yaitu miskonsepsi, penguasaan konsep yang lemah dan tidak memahami kalimat dan istilah.Kata kunci: miskonsepsi siswa, pendidikan matematika, pembelajaran peluang, sekolah menengah Malaysia
EKSPLORASI DIMENSI KREATIVITAS UNTUK PENGEMBANGAN PRODUK KREATIF ENERGI BARU DAN TERBARUKAN Mayasari, Tantri; Kadarohman, R. Asep; Rusdiana, Dadi
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 18, No 2 (2013): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v18i2.54

Abstract

Persediaan energi yang berasal dari fosil dunia termasuk Indonesia semakin berkurang, maka perlu dikembangkan produk kreatif energi baru dan terbarukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kreatifitas dalam pengembangan produk kreatif energi baru dan terbarukan. Penelitian ini menggunakan metoda deskriptif tanpa perlakuan terhadap responden. Total responden yang terlibat sebayak 30 peserta didik program studi pendidikan fisika pada salah satu LPTK di Madiun, Indonesia. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas kuesioner, wawancara, dan desain produk kreatif. Data yang diperoleh diolah dengan analisis regresi dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara produk kreatif yang dihasilkan dengan dimensi person, process, dan press, dengan nilai korelasi dari urutan tertinggi person (r = 0.787), press (r = 0.613), dan process (r = 0.543). Indikator dari dimensi person yang mempunyai pengaruh paling besar adalah rasa ingin tahu, keterbukaan terhadap pengalaman, dan rasa percaya diri yang tinggi. Indikator dari dimesi process yang perlu ditingkatkan adalah originalitas dan elaborasi. Kata Kunci: Kreativitas, Person, Press, Process, Product
MENGATASI KESULITAN MAHASISWA KETIKA MELAKUKAN PEMBUKTIAN MATEMATIS FORMAL Sentosa, Cecep Anwar HF
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 18, No 2 (2013): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v18i2.3

Abstract

Melakukan pembuktian matematis formal merupakan hal yang sentral dalam matematika. Ketika seseorang mempunyai dugaan tentang suatu hal, salah satu cara yang paling tepat untuk meyakinkan bahwa hal tersebut benar adalah dengan melakukan pembuktian matematis yang sah. Proses mendefinisikan pembuktian ini berkembang dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan jaman. Walaupun belum ada konsensus yang disepakati oleh matematikawan secara keseluruhan tentang apa itu bukti matematis formal, namun proses membuktikan ini merupakan suatu masalah tersendiri ketika bukti matematis dikenalkan saat pembelajaran berlangsung. Kesulitan ini terjadi tidak hanya pada mahasiswa tingkat pertama perkuliahan, namun ternyata mahasiswa program yang lebih tinggi (pascasarjana) pun mengalami kesulitan dalam membuktikan walaupun dengan porsi yang lebih kecil. Jika ditelusuri proses berpikir pembuktian matematikawan ternyata sangat berbeda dengan alur berpikir yang disajikan pada buku-buku teks matematika saat ini. Sehingga terdapat masalah ketika mahasiswa melakukan proses pembuktian. Tulisan ini mencoba untuk menjelaskan pembuktian matematis secara komprehensif dimulai dari sejarah pembuktian sampai dengan masa kini, dan mengeksplorasi kesulitan-kesulitan pembuktian yang telah diteliti oleh para peneliti. Tulisan ini pun mencoba untuk mendiskusikan suatu cara yang paling baik yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan ketika mahasiswa dihadapkan pada proses membuktikan. Dimulai dari aspek kognitif, afektif, dan commognition.Kata Kunci: afektif, aspek kognitif, bukti formal, commognition
BAGAIMANA IMPLEMENTASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM AKTIFITAS LESSONS STUDY? Sriyati, Siti
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 19, No 1 (2014): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v19i1.425

Abstract

Kesamaan istilah dalam tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu Perencanaan, Pelaksanaan tindakan, Pengamatan dan Refleksi dengan tahap-tahap kegiatan dalam lesson study yaitu : Plan, Do dan See membuat orang yang belum begitu mengenal lesson study secara mendalam akan mempertanyakan hal ini. Samakan PTK yang lebih dikenal dengan Classroom Action Research (CAR) dengan Lesson Study? Apakah tujuan dari kedua kegiatan ini sama? Memang tujuan utama dari kedua kegiatan ini adalah sama yaitu meningkatkan mutu pembelajaran. Akan tetapi ada aspek lain yang membedakan PTK dan Lesson study yaitu Lesson study merupakan suatu strategi untuk meningkatkan profesionalisme guru melalui kegiatan belajar dari pembelajaran orang lain. Sebenarnya perbedaan prinsip antara PTK dan Lesson study adalah : PTK berbasis penelitian, sedangkan lesson study tidak selalu berbasis penelitian dan lesson study mempunyai cakupan yang lebih luas dari pada PTK, bahkan tidak hanya PTK yang dapat dilaksanakan dalam kegiatan lesson study, akan tetapi jenis penelitian lain juga bisa dilaksanakan dengan persiapan instrumen yang lebih terencana, agar mendapatkan data yang diharapkan.Kata kunci : Lesson Study, penelitian, Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Jurnal Pengajaran MIPA Redaksi, Tim
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 19, No 1 (2014): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ISSN 1412-0917Volume 19, Nomor 1, April 2014, hlm. 1-141
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER Marwiyah, Wiwi
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 18, No 2 (2013): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v18i2.39

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap struktur jaringan tanaman dan fungsi dalam mata pelajaran IPA di kelas VIII-B Semester Genap Tahun Akademik 2011-2012 dari SMP Negeri 2 Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari dua siklus. Data yang diambil dalam penelitian ini meliputi pemahaman konsep, respon siswa, kegiatan siswa, dan aktivitas guru. Analisis utama dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep. Batas indikator keberhasilannya dibuat cukup tinggi, yaitu, jika nilai rata-rata kelas ≥ 75 dengan tingkat penguasaan 75%. Pada siklus 1, pemahaman konsep rata-rata 72,71 dengan tingkat penguasaan 65,21%. Dalam siklus 2, pemahaman konsep rata-rata adalah 82,09 dengan 82,60% penguasaan. Kesimpulannya adalah penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap struktur jaringan tanaman dan fungsi dalam mata pelajaran IPA mereka. Rekomendasi untuk diajukan adalah bahwa guru harus berjuang demi membuat siswa memahami konsep yang diajarkan.Kata Kunci: media pembelajaran berbasis komputer, pemahaman konsep

Page 1 of 31 | Total Record : 304