cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
Elementary: Islamic Teacher Journal
ISSN : 23550155     EISSN : 25030256     DOI : -
Core Subject : Education,
ELEMENTARY Journal (Print ISSN: 2355-0155; Online ISSN: 2503-0256) is an Islamic teacher journal published by Islamic Elementary School Teacher Education Study Program (PGMI), Islamic Education (Tarbiyah) Department, State College on Islamic Studies (STAIN) Kudus. Elementary is published twice a year (every six months, i.e. January and July) as scientific communication means of academic people in the study of Islamic Elementary School Teacher Education. Editorial Board receives the articles from the educators, observers, researchers on Islamic Elementary School Teacher Education to be published after having tight selection, peer review, and serious editting.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2020): ELEMENTARY" : 20 Documents clear
ANALISIS MATERI POKOK SBDP MI/SD KURIKULUM 2013 ABAD 21 Malik, Muh Syauqi
ELEMENTARY: Islamic Teacher Journal Vol 8, No 1 (2020): ELEMENTARY
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/elementary.v8i1.6727

Abstract

AbstractThis article aims to describe the analysis of the subject matter of the 2013 revised 2017 Arts and Crafts Culture curriculum in a class V textbook viewed from various aspects. The method used in the analysis is the study of literature on the subject matter of MI / SD Art and Culture in teacher books and student books. The results of the analysis state that the development characteristics of grade V students are at the concrete operation stage. HOTS Distribution (Critical Thinking 43%, Creative Thinking 32%, Problem Solving 11%, Decision Makers 14%). 4C Distribution (Critical Thinking 37%, Creative Thinking 27%, Communication 16%, Collaboration 20%). Digital Literacy 12% and Cultural and Citizenship Literacy 33%. Character Education (Nationalism 23%, Integrity 3%, Independence 40%, Mutual Assistance 34%). The innovations offered in learning Arts and Culture and MI / SD Workshops enhance operational verbs for HOTS, use interactive teaching materials, add aspects of mathematical literacy, and add aspects of religious character education. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis materi pokok Seni Budaya dan Prakarya dalam buku paket kelas V kurikulum 2013 revisi 2017 dilihat dari berbagai macam aspek. Metode yang digunakan dalam analisis adalah studi literatur tentang materi pokok Seni Budaya dan Prakarya MI/SD dalam buku guru dan buku siswa. Hasil analisis menyatakan bahwa karakteristik perkembangan siswa kelas V berada pada tahapan operasi konkret. Distribusi HOTS (Critical Thinking 43%, Creative thinking 32%, Problem Solving 11%, Decision Maker 14%). Distribusi 4C (Critical Thinking 37%, Creative thinking 27%, Communication 16%, Collaboration 20%). Literasi Digital 12% dan Literasi Budaya dan Kewargaan 33%. Pendidikan Karakter (Nasionalisme 23%, Integritas 3%, Kemandirian 40%, Gotong royong 34%). Inovasi yang ditawarkan dalam pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya MI/SD adalah meningkatkan kata kerja operasional menjadi HOTS, menggunakan bahan ajar interaktif, menambahkan aspek literasi matematis, serta menambahkan aspek pendidikan karakter religius.
SELF DIRECTED LEARNING BERBASIS LITERASI DIGITAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI MADRASAH IBTIDAIYAH Hanik, Elya Umi
ELEMENTARY: Islamic Teacher Journal Vol 8, No 1 (2020): ELEMENTARY
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/elementary.v8i1.7417

Abstract

Abstract: The Implementation of Educational Policy in the Corona Virus Disease Emergency Period, requires educators to make a learning innovation, namely learning self directed learning based on digital literacy. This study aims to discuss 1) the concept of self directed learning, 2) the concept of digital literacy, 3) analysis of self directed learning based on digital literacy based on the co-19 pandemic at Madarasah Ibtidaiyah. This type of research used in this study is a qualitative study of literature approach with technical content analysis, the results of this study are 1) Self directed learning learning is independent learning to increase the responsibilities of students in the learning process. 2) Digital literacy is the knowledge and skills to use digital media, communication tools, or networks in finding, evaluating, using, making information, and using it in a healthy, wise, intelligent, accurate, precise, and law-abiding manner in order to foster communication and interactions in everyday life. 3) implement the implementation of digital literacy-based self direct learning during the Covid-19 pandemic, as follows; Provision of Educative Sites as School Community Learning Resources, Use of Educational Applications as School Community Learning Resources and online learning by making learning programs from home that are broadcast through the National TV channel of the Republic of Indonesia by the Ministry of Education and Culture   Abstrak: Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Corona Virus Disease, menuntut pendidik untuk melakukan sebuah inovasi pembelajaran, yaitu pembelejaran self directed learning berbasis literasi digital. Penelitian ini bertujuan untuk membahas 1) konsep pembelajaran self directed learning, 2) konsep literasi digital, 3) analisis self directed learning berbasisi literasi digital pada masa pandemi covid-19 di Madarasah Ibtidaiyah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan pendekatan kualitatif dengan teknis analisis isi, hasil penelitian ini adalah 1)Pembelajaran self directed learning adalah  belajar mandiri untuk meningkatkan tanggung jawab peserta didik dalam proses pembelajaran. 2)Literasi digital adalah  pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. 3)mplementasikan pelaksanaan pembelajaran self direct learning berbasis litersi digital pada masa pandemi Covid-19, sebagai berikut; Penyediaan Situs-Situs Edukatif sebagai Sumber Belajar Warga Sekolah, Penggunaan Aplikasi-Aplikasi Edukatif sebagai Sumber Belajar Warga Sekolah dan pembelajaran daring dengan membuat progam belajar dari rumah yang ditayangkan melalui saluran TV Nasional Republik Indonesia oleh Mendikbud  
ANALISIS BAHAN AJAR KURIKULUM 2013 BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE KELAS IV Ahsani, Eva Luthfi Fakhru
ELEMENTARY: Islamic Teacher Journal Vol 8, No 1 (2020): ELEMENTARY
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/elementary.v8i1.7398

Abstract

AbstractThis study aims to describe the 2013 Curriculum thematic book analysis viewed from the aspect of multiple intelligence. Research conducted includes the type of qualitative research. The method of collecting data in the form of analysis is a literature study (library research) in the book Theme 2 Always Saving Energy kelsa IV Curriculum 2013. The research process is carried out by studying the material, analyzing the suitability of the book with aspects of multiple intelligences, describing the results of the analysis and providing conclusions and suggestions . The results of the thematic book analysis show that the distribution of multiple intelligence aspects is not evenly distributed. This can be seen in Subtheme 1 obtained that the highest intelligence in Interpersonal intelligence 18% and the lowest in 6% extension intelligence, Subthema 2 obtained the highest intelligence in kinesthetic intelligence 19% and the lowest existential intelligence 3%, and Subthema 3 obtained the highest intelligence in kinesthetic intelligence 19 % and lowest existential intelligence 3%. Student intelligence can be maximized by developing learning contained in student books by adding student activities that are not yet fully contained in student books. Student activities can be done in the classroom or outside the classroom. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis buku tematik Kurikulum 2013 dilihat dari aspek kecerdasan majemuk (multiple intelligence). Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian kualitatif. Metode pengumpulkan data berupa analisis yang bersifat studi literatur pada buku Tema 2 Selalu Berhemat Energi kelas IV Kurikulum 2013. Proses penelitian ini dilakukan dengan cara mengkaji materi, menganalisis kesesuaian buku dengan aspek kecerdasan majemuk, mendeskripsikan hasil analisis dan memberikan kesimpulan dan saran. Hasil analisis buku tematik bahwa distribusi penyebaran aspek kecedasaran majemuk (multiple intelligence) belum merata. Hal ini terlihat pada subtema 1 diperoleh bahwa kecerdasan tertinggi pada kecerdasan Interpersonal 18% dan terendah pada kecerdasan ekstensial 6%, subtema 2 diperoleh kecerdasan tertinggi pada kecerdasan kinestetik 19% dan terendah kecerdasan eksistensial 3%, dan subtema 3 diperoleh kecerdasan tertinggi pada kecerdasan kinestetik 19% dan terendah kecerdasan eksistensial 3%. Kecerdasan siswa dapat dimaksimalkan dengan mengembangkan pembelajaran yang terdapat di buku siswa yaitu dengan menambahkan kegiatan aktivitas siswa yang belum sepenuhnya terdapat di buku siswa. Aktivitas siswa bisa dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas
PENINGKATAN COUNSELOR COMPETENCE BAGI CALON GURU KELAS MI dan SD DI ERA INDUSTRI 4.0 Janah, Roikhatul; Ihtiari, Dhiya Ayu Tsamrotul
ELEMENTARY: Islamic Teacher Journal Vol 8, No 1 (2020): ELEMENTARY
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/elementary.v8i1.6926

Abstract

AbstractCounselor competence is the ability that must be possessed by someone to help others who have problems so the problem is clear. It becomes very important if a prospective class teacher in MI / SD must be able to have this competency. This research focuses on the study of enhancement counselor competence for prospective class teachers in MI and Elementary Schools in the industrial revolution era 4.0 which is a program created bby universities that have been granted admission to elementary schools. The method of this study a literature-based research. The results of study indicate that the Directorate of Islamic Education at the Ministry of Religion has presented all competencies that must be achieved by prospective class teachers. Managerial competence and general skills that must be possessed by prospective teachers in MI / SD classes are in accordance with the needs of a teacher in the industrial revolution era 4.0, namely counselor competence, so that prospective teachers of classes at MI / SD from Islamic tertiary institutions can be said to be able to become suitable class teachers with the industrial revolution era 4.0. AbstrakKompetensi konselor merupakan kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk membantu orang lain yang mempunyai permasalahan, sehingga permasalahan dapat terselesaikan. Menjadi sangat penting jika seorang calon guru kelas di MI/SD harus memiliki kompetensi ini. Penelitian ini memiliki fokus pada kajian tentang peningkatan counselor competence bagi calon guru kelas di MI dan SD di era revolusi industri 4.0 yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang membuka program pendidikan dasar. Metode dalam penelitian ini adalah metode berbasis pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama telah menyajikan semua kompetensi yang harus dicapai oleh calon guru kelas. Kompetensi manajerial dan keterampilan umum yang harus dimiliki calon guru kelas MI/SD tersebut sesuai dengan kebutuhan seorang guru di era revolusi industri 4.0 yaitu kompetensi konselor, sehingga calon guru kelas MI/SD yang berasal dari perguruan tinggi keislaman mampu menjadi guru kelas yang sesuai dengan era revolusi industri 4.0.
AKTUALISASI BUDAYA LITERASI MEMBACA DI MI MA’ARIF SALATIGA Chalimah, Siti Nok; Kusumawati, Erna Risfaula
ELEMENTARY: Islamic Teacher Journal Vol 8, No 1 (2020): ELEMENTARY
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/elementary.v8i1.6877

Abstract

AbstractThis study aims to describe the reading literacy activities at MI Ma’arif Hamlet Salatiga, along with obstacles in their implementation and also the short and long term plans of these activities. This research is qualitative involved teachers in the school as well as the principal. Data collection techniques used were interviews, observation and document analysis. The results of the study show that literacy activities at MI Ma’arif have been carried out for all students in grades 1 through 6. They are not only asked to read but also answer questions and also retell in an effort to encourage them to comprehend the reading comprehensively. Some obstacles are still found such as lack of reading books, lack of libraries and also the low support of parents of students. As a shortterm and long-term plan for this activity, the teacher will launch a story deposit activity to the homeroom teacher. This was done not only to train their understanding, but also to train their courage to perform in front of the class AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan literasi membaca di MI Ma’arif Dukuh Salatiga, beserta hambatan dalam pelaksanaannya dan juga rencana jangka pendek dan panjang dari kegiatan tersebut. Penelitian ini melibatkan guru di sekolah serta kepala sekolah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan juga analisis dokumen. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kegiatan literasi di MI Ma’arif ini sudah dilaksanakan bagi semua peserta didik kelas 1 sampai 6. Mereka bukan hanya diminta membaca tetapi juga menjawab pertanyaan dan juga menceritakan kembali sebagai usaha untuk mendorong mereka untuk memahami bacaan secara komprehensif. Beberapa kendala masih ditemukan seperti kurangnya sumber buku bacaan, tidak adanya perpustakaan dan juga rendahnya dukungan orang tua peserta didik. Sebagai rencana jangka pendek dan panjang dari kegiatan ini, guru akan mencanangkan kegiatan setor cerita kepada wali kelas. Ini dilakukan selain untuk melatih pemahaman mereka, juga untuk melatih keberanian mereka untuk tampil di depan kelas. Penelitian ini baru karena menggunakan literasi digital yang sebelumnya hanya menggunakan literasi manual.
PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI MEMBACA “NARRATIVE TEXT” DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI MI SALAFIYAH KAJEN PATI Nikmah, Alfu; Susilowati, Retno
ELEMENTARY: Islamic Teacher Journal Vol 8, No 1 (2020): ELEMENTARY
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/elementary.v8i1.6923

Abstract

AbstractBuilding characters in children is the main goal of the thirteen curriculum. Building these characters can be done through literacy habituation which is the current government program. Reading English narrative texts in the form of short stories in learning English can provide teachings that contain moral values or noble values contained in the text. This article aims to determine the implementation of learning English through reading narrative text and also to find out the moral values contained in the narrative text. This study uses a qualitative method with data collected through observation, interviews and documentation. The results of this study indicate: first, the implementation of learning English by reading narrative text at MI Salafiyah is carried out with several processes, namely through the classification of narrative text structures consisting of orientation, conflict, and resolution. Second, understanding the text as a whole by looking for moral values contained in the story. Learning English by reading narrative text is fun learning because narrative text is able to entertain readers with funny story therefore students attract more in English learning. Moreover by reading narrative text it can be revealed some moral values found from text that can build students characters. Abstrak Penanaman karakter pada anak merupakan tujuan utama dari kurikulum 2013. Penanaman karakter ini dapat dilakukan melalui pembiasaan literasi yang merupakan program pemerintah sekarang ini. Membaca teks narrative bahasa inggris yang berbentuk cerita pendek dalam pembelajaran bahasa inggris mampu memberikan pengajaran yang mengandung moral value atau nilai-nilai luhur yang terkandung dalam teks. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris melalui membaca narrative text dan juga untuk mengetahui nilai-nilai moral yang terkandung dalam teks narrative. Penelitian ini menggunakan metode kualitative dengan data yang dikumpulkan melauli observasi, interview dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan: pertama, pelaksanaan pembelajaran membaca narrative text di MI Salafiyah dilakukan dengan beberapa proses, yakni pembukaan, kegiatan inti, tindak lanjut dan penutup.. Kedua, pemahaman text secara keseluruhan dengan mencari nilai-nilai moral yang terkandung dalam cerita melalui pengklasifikasian struktur text narrative yang terdiri dari orientation, conflict, dan resolution. Pembelajaran membaca narrative text ini merupakan pembelajaran yang menyenangkan karena narrative text mampu menghibur pembaca dengan cerita-cerita yang lucu, menarik sehingga siswa lebih mudah menyerap nilainilai moral yang terkandung di dalamnya
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS CALON GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 MELALUI PROJECT-BASED LEARNING Wahyuningsih, Sri; Susanti, Rini Dwi
ELEMENTARY: Islamic Teacher Journal Vol 8, No 1 (2020): ELEMENTARY
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/elementary.v8i1.6384

Abstract

AbstractIn the era of the industrial revolution 4.0, students starting from Elementary education to higher education need to be enhanced by 4Cs skills including critical thinking abilities, creative thinking abilities, communicating abilities and collaborative abilities in order to face challenges and solve problems. Therefore, educators play an essential role in producing better future generations in the era of the industrial revolution 4.0. The purpose of this study is to explain the perceptions of the students in the department of Islamic elementary education (PGMI) at IAIN Kudus as the candidate of teachers regarding the importance of integrating higher order thinking skills (HOTS) in English learning through a project-based learning model, one of them by making video projects of teaching English in elementary school. This study employed a qualitative method with an approach to descriptive analysis. Data were collected through semi-structured interviews with students and documentation. The results of the study showed that most students in the department of Islamic elementary education (PGMI) at IAIN Kudus agree that the project of making videos in teaching English at elementary schools can encourage them in learning English especially in speaking English. They feel more confident when teaching English after making a video project. Moreover, the project of making videos can promote their creative and critical thinking skills in learning English. AbstrakDi era revolusi industri 4.0, peserta didik dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi perlu dibekali dengan 4Cs skills diantaranya kemampuan berpikir kritis (critical thinking), kemampuan berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan berkomunikasi (communicating) dan kemampuan berkolaborasi (collaborating) agar mampu menghadapi tantangan dan menyelesaikan segala persoalan.Oleh karena itu, para pendidik memiliki peran penting dalam mencetak generasi unggul di era revolusi industry 4.0. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang persepsi calon guru Madrasah Ibtidaiyyah yakni mahasiswa Program Studi PGMI di IAIN Kudus mengenai pentingnya mengintegrasikan higher order thinking skills (HOTS) dalam pembelajaran Bahasa Inggris melalui model pembelajaran berbasis projek (project-based learning) salah satunya dengan membuat projek video mengajar bahasa Inggris di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan pada analisis deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara semi struktur kepada mahasiswa dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Prodi PGMI berpendapat bahwa projek membuat video mengajar bahasa Inggris di sekolah dasar dapat mendorong mereka dalam belajar bahasa Inggris khususnya dalam berbicara bahasa Inggris, mahasiswa merasa rasa percaya diri mereka menjadi semakin terlatih ketika mencoba mengajar di sekolah dasar setelah membuat projek video. Lebih dari itu, projek membuat video juga dapat mengasah kreatifitas dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam belajar bahasa Inggris.
PENERAPAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PROBLEM SOLVER DI SEKOLAH DASAR Firmansyah, Agus; Nugraheni, Yumidiana Tya
ELEMENTARY: Islamic Teacher Journal Vol 8, No 1 (2020): ELEMENTARY
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/elementary.v8i1.7225

Abstract

AbstractIslamic Education teachers predominantly use the lecture method in learning. Provision of teaching materials with one method for one semester or even two semesters makes children become bored. This research is to find out the application of the Quantum Teaching learning model to improve creativity and problem solving skills in Al-Islam subjects. This research is a classroom action research with steps to compile the action plan, action implementation, observation and reflection. This research was conducted at Yogyakarta Muhammadiyah Condongcatur Elementary School with research subjects in grade VI in the 2019- 2020 academic year. The results of research is: can develop students’ abilities in terms of solving problems and increase their creativity and encourage students to be enthusiastic in the learning process. This Quantum Teaching Model can encourage teachers to develop themselves in the learning process. The Quantum Teaching Model, which in the first cycle only gets 6 points. In second cycle the learning process gets 8 points. In first cycle the results of the problem solving value is “lacking” (2.80) and creativity is lacking (2.61). In second cycle the results of the problem solving value are “enough” (3.22) and creativity is “sufficient” (3.21). PAI teachers are advised to apply the Quantum Teaching model in the learning process, so as to increase student creativity and problem solving. AbstrakPendidik PAI dominan menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran. Metode ini dianggap paling baik. Pemberian materi ajar dengan satu metode selama satu semester bahkan dua semester membuat anak menjadi jenuh. Penelitian ini untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran Al-Islam. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan langkah menyusun rancangan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah Condongcatur Yogyakarta dengan subyek penelitian siswa kelas VI D tahun pelajaran 2019- 2020. Hasil dari penelitian ini, antara lain: dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam hal memecahkan masalah serta meningkatkan kreativitasnya serta mendorong siswa antusias dalam proses pembelajaran. Model Quantum Teaching ini dapat mendorong guru dalam mengembangkan diri dalam proses pembelajaran. Model Quantum Teaching yang pada siklus I yang hanya mendapatkan 6 point yang berarti proses pembelajaran BT (belum terlihat). Pada Siklus II proses pembelajaran mendapatkan 8 point proses pembelajaran MT (mulai terlihat). Pada siklus I hasil nilai pemecahan masalah “kurang” (2,80) dan kreativitas kurang (2,61). Pada siklus II hasil nilai pemecahan masalah “cukup” (3,22) dan kreativitas “cukup” (3,21). Pendidik PAI disarankan menerapkan model Quantum Teaching dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kreativitas dan pemecahan masalah siswa
NILAI-NILAI HUMANISTIK DALAM LIVING QUR’AN DI MIN 1 SLEMAN Rahmawati, Rahmawati
ELEMENTARY: Islamic Teacher Journal Vol 8, No 1 (2020): ELEMENTARY
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/elementary.v8i1.6549

Abstract

AbstractHumanistic is humanizing human. Humanistic values are important for students to improve their quality through real learning in life, the Living Qur’an. MIN 1 Sleman has implemented the Living Qur’an. This study uses a type of quality research that is describing the humanistic values found in MIN 1 Sleman through the application of the Living Qur’an at the school. Data collection and collection is done by observation, interviews, and documentation. The results of this study are the MIN 1 Sleman Elementary School has attempted to apply Living Qur’an the humanistic values that are spoken, displayed and manifested, namely the humanitarian verses that have been applied in MIN 1 Sleman are: (1) Discipline in QS. Al-Asr verses 1-3, (2) Good character in QS. Al-Qalam verse 4. Abstrak Humanistik adalah memanusiakan manusia. Nilai humanistik penting dimiliki peserta didik untuk peningkatan kualitas diri melalui pembelajaran nyata dalam kehidupan yaitu Living Qur’an. MIN 1 Sleman telah menerapkan Living Qur’an. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu mendeskripsikan nilainilai humanistik yang terdapat di MIN 1 Sleman melalui penerapan Living Qur’an di sekolah tersebut. Pengambilan dan pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Sekolah Dasar MIN 1 Sleman telah berupaya menerapkan Living Qur’an nilai-nilai humanistik yang terucap, terpampang dan termanifestasikan yaitu Ayatayat kemanusiaan yang telah diterapkan di MIN 1 Sleman tersebut adalah : (1) Disiplin dalam QS. Al-Asr ayat 1-3, (2) Berbudi Pekerti yang Baik QS. Al-Qalam ayat 4.
PENGARUH ROMBONGAN BELAJAR SISWA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF SOSIAL PESERTA DIDIK DI MI MA’ARIF NGAMPELDENTO SALAMAN KABUPATEN MAGELANG JAWA TENGAH Nafi'ah, Siti Anisatun; Islakhudin, Muhammad
ELEMENTARY: Islamic Teacher Journal Vol 8, No 1 (2020): ELEMENTARY
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/elementary.v8i1.6839

Abstract

AbstrakThe Influence of Student Study Groups on the Social Cognitive Development of Students in the Mi Ma’arif Ngampeldento Salaman Kab. Magelang, Central Java. The number of students in a class can influence learning in the classroom. Students who are too many or too few will have an impact on the developmental psychology of students especially the child’s social cognitive. Because the ideal number of students will occur social interaction between students so that learning can run effectively.Data collection techniques in this study used interview and observation techniques. Data analysis techniques used in this study with descriptive research, a researcher conducts the analysis only up to the description level, namely analyzing and presenting facts systematically so that it can be more easily understood and concluded. Based on the results of the study that the number of students a little does not always show the social cognitive of students is good, but on the contrary the social cognitive of students in MI Ma’arif Ngampeldento is low. There are several factors, namely (1) Lack of exchange of ideas between students due to the small number of friends in the school environment. (2) The lack of interaction between students in the school environment. (3) there are no peers in one school that lives the same / close. (4) the geographical location of the children’s school environment which is far from the city center. (5) Lack of parental care in children’s cognitive development. (6) Teachers who are less capable in carrying out their duties. AbstrakPengaruh Rombongan Belajar Siswa Terhadap Perkembangan Kognitif Sosial Peserta Didik Di Mi Ma’arif Ngampeldento Salaman Kab.Magelang Jawa Tengah. Jumlah siswa dalam suatu kelas dapat mempengaruhi pembelajaran di dalam kelas. Siswa yang terlalu banyak atau terlalu sedikit akan berdampak pada psikologi perkembangan peserta didik khusunya kognitif sosial anak. Karena jumlah siswa yang ideal akan terjadi interaksi sosial antar peserta didik sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan penelitian deskripsi, seorang peneliti melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa jumlah siswa sedikit tidak selalu menunjukan kognitif sosial peserta didik baik, tetapi sebaliknya yaitu kognitif sosial peserta didik di MI Ma’arif Ngampeldento rendah. Hal ini ada beberapa factor yaitu (1) Kurangnya pertukaran ide antar siswa karena sedikitnya jumlah teman di lingkungan sekolah. (2) Minimnya interaksi antar siswa di lingkungan sekolah. (3) tidak terdapat teman sebaya dalam satu sekolah yang bertempat tinggal sama/dekat. (4) letak geografis lingkungan sekolah anak yang berada jauh dari pusat kota. (5) Kurangnya kepedulian orangtua dalam perkembangan kognitif anak. (6) Guru yang kurang cakap dalam menjalankan tugasnya.

Page 1 of 2 | Total Record : 20