cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. tulungagung,
Jawa timur
INDONESIA
Dinamika
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 19 No 1 (2019)" : 8 Documents clear
PENGARUH PERBEDAAN AGAMA DAN ETNIS MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN SOSIAL Syauqani Syauqani
Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19 No 1 (2019)
Publisher : LP2M IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/dinamika.2019.19.1.25-46

Abstract

Religion has delivered multiple ways of life of different societies.Ethnically, religion develops distinguished identity that emerges fromsocial monopoly and internal tension of societies. Ethnic identity thancomes to the fore forming ethnic ways of life, thus every social behaviorreflects ethnic identity of a certain group. Thus, it is essential for socialworkers to develop social intervention within specific socialenvironment. Social workers begs to help individuals, social groups andsocieties to improve their social conditions and to create social conduciveenvironment for the society to empower themselves in order to reachtheir common goals.Keyword: Diversity, Religion, Ethnicity, Society and Social Work Masyarakat mempunyai kebutuhan – kebutuhan tertentu untuk kelangsungan hidup, dan agama berfungsi  memenuhi sebagaian di anatara kebutuhan kebutuhan seperti interkasi sosial, kelas kehidupan, dan budaya. Setiap agama mengandung suatu ajaran moral yang menjadi pegangan bagi prilaku para penganutnya. Secara umum ajaran moral yang terkandung dalam suatu Agama dapat digolongkan menjadi kepentingnya menyangkut orang banyak yang bukan menyangkun seiman. Agama bisa dikatakan yang melahirkan berbagai macam entis atau cara kebiasaan masyarakat yang diidentikkan dengan kelompok – kelompok memiliki corak krakteristik yang berbeda beda. identitas pembeda yang terjadi antara kelompok etnis yang dapat dilakukan melalui terpaan monopolitstik sosial dan internal kelompok etnis melalui keragaman bentuk etnis dari organisasi sosial. Untuk mempertegas tentang etnis dan relasi antaretnis yakni setiap tindakan sosial tidak luput dari tindakan yang bernuansa etnisitas. Pengertian etnis atau suku adalah suatu kesatuan sosial atau lingkungan masyarakat. pekerjaan sosial melakukan intervensi pada titik di mana orang berinteraksi dengan lingkungannya. pekerjaan sosial merupakan sebuah aktivitas profesional dalam menolong individu, kelompok, dan masyarakat dalam meningkatkan atau memperbaiki kapasitas mereka agar berfungsi sosial dan untuk menciptakan kondisi – kondisi masyarakat yang kondusif dalam mencapai tujuan bersama. Kata kunci: Keberagaman, Agama, Etnis, Masyarakat, dan Pekerjaan Sosial
PERSPEKTIF UMAT ISLAM TENTANG AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN: Dari Dikotomi ke Integrasi Syamsul Kurniawan
Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19 No 1 (2019)
Publisher : LP2M IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/dinamika.2019.19.1.145-166

Abstract

This article examines debates among Muslim on the relation between science and religion and its current debates that shifts from dichotomy perspective towards more integrated ones. As many argue, the dichotomy between science and religion, between Islamic science and secular ones, between eastern and western sciences has been hegemonic since hundred centuries. This article tries to examine why this dichotomist approach has been dominant in Islamic histories and what are the consequences of the separation between science and religion. On the other hand, this article argues that Islam never develop such dichotomist approach between science and religion. Keyword: Religion, Science, Dichotomy, Integration Fokus tulisan ini adalah tentang perspektif umat Islam tentang agama dan ilmu pengetahuan, dari kecenderungan mendikotomikan sampai ada kesadaran untuk kembali mengintegrasikan keduanya. Hal ini berangkat dari kenyataan sejarah umat Islam, yang mana hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan pernah berada dalam hubungan yang tidak harmonis, mengalami dikotomi, bahkan selama beberapa dekade tidak pernah berhenti dan selalu dihadapkan pada pembedaan antara apa yang disebut “ilmu Islam” dan “ilmu non Islam”, “ilmu barat” dan “ilmu timur”. Bahkan lebih parah ketika dikotomi tersebut menjalar sebagai satu bentuk dikotomi antara ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu, tulisan ini ingin menjawab beberapa pertanyaan sesuai fokus, yaitu mengapa dikotomi antara agama dan ilmu pengetahuan terjadi, padahal Islam tidak pernah mendikotomikan (memisahkan dengan tanpa saling terkait) antara ilmu-ilmu agama dan umum? Apa konsekuensi yang dialami umat Islam sebagai akibat dari dikotomi antara agama dan ilmu pengetahuan?; Serta, bagaimana integrasi antara agama dan ilmu pengetahuan itu dapat dilakukan, dan apa urgensitasnya?. Kata Kunci: Agama, Ilmu Pengetahuan, Dikotomi, Integrasi
NASIONALISME NABI IBRAHIM DALAM AL QUR’AN (Nilai Cinta Tanah Air dalam Doa Nabi Ibrahim) Afrizal El Adzim Syahputra
Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19 No 1 (2019)
Publisher : LP2M IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/dinamika.2019.19.1.69-84

Abstract

Love homeland (hubbul wathan) is a feeling of pride and belonging to a certain region, which is known by Muslims as the term hubbu al watan min al iman (love for the homeland is par tof faith). That pride has implications for very large attention to the area and place of residence, as perceived by Prophet Ibrahim. While in Mecca, he prayed that the country would be given security and the welfare of its resident with a variety of abundant fruits. He also prayed that God would send someone who could guide the resident of Mecca later on. This prayer is part of the spirit of nationalism, namely the understanding that teaches to love for the homeland, thenation, or the country itself. With the study of this topic, the author hopes to open up people's insight into the concept of Ibrahim's nationalism in the Qur'an. This research reveals the values of the love homeland in Prophet Ibrahim's prayer which is published by the Qur'an. Key Words: Nationalism, Love Homeland, Prayer, Prophet Ibrahim, Qur’an.  Cinta tanah air (hubbul wathan) merupakan perasaan bangga dan ikut memiliki sebuah wilayah tertentu, yang oleh umat Islam dikenal dengan istilah hubbu al wat}an min al ima>n (cinta tanah air adalah bagian dari iman). Kebanggan tersebut berimplikasi pada perhatian yang sangat besar terhadap wilayah dan tempat tinggal, seperti yang dirasakan oleh Nabi Ibrahim. Ketika berada di Mekah, beliau berdoa agar negeri tersebut diberikan keamanan dan disejahterakan penduduknya dengan berbagai buah – buahan yang melimpah. Beliau juga berdoa supaya Allah mengutus seseorang yang dapat membimbing penduduk Mekah kelak di kemudian hari. Doa ini merupakan bagian dari semangat nasionalisme, yaitu paham yang mengajarkan akan kecintaan terhadap tanah air, bangsa, atau negara sendiri. Dengan dikajinya topik ini, penulis berharap dapat membuka wawasan masyarakat tentang konsep nasionalisme nabi Ibrahim dalam al Qur’an. Penelitian ini mengungkap nilai-nilai cinta tanah air dalam doa Nabi Ibrahim yang dimuat oleh al Qur’an. Kata Kunci: Nasionalisme, Cinta tanah air, Doa, Nabi Ibrahim, Al Qur’an.
PENGARUH SIKAP MANDIRI, MOTIVASI, DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT MAHASISWA BERWIRAUSAHA SECARA SYARI’AH DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR Eka Yuliyanti
Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19 No 1 (2019)
Publisher : LP2M IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/dinamika.2019.19.1.85-104

Abstract

This study aims to determine and analyze the influence of independent attitudes, motivation, and knowledge of entrepreneurship on the interest of Sharia Entrepreneur Students at the Bogor Agricultural Institute. This type of research used quantitative research with research methods in the form of survey research, and research instruments using questionnaires. Using saturated samples (census) is a sampling technique if all members of the population are used as samples. The population is 40 respondents. The results of the F test show that simultaneously independent attitudes, motivation and entrepreneurial knowledge there are 2 variables namely independent attitudes and entrepreneurial knowledge have a positive effect but do not significantly influence students' interest in entrepreneurship in sharia, while motivation variables have a positive influence and significant influence on the results of the analysis that is the value of Fcount 14,351> from Ftable 2,870. Keywords: independent attitude, motivation, entrepreneurial knowledge, student interest. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Sikap Mandiri, Motivasi, dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Mahasiswa Berwirausaha Secara Syariah di Institut Pertanian Bogor. Jenis penelitian yang digunakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian berupa penelitian survey, dan instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Menggunakan sampel jenuh (sensus) yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Adapun populasi tersebut berjumlah 40 responden.Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan sikap mandiri, motivasi dan pengetahuan kewirausahaan terdapat 2 variabel yaitu sikap mandiri dan pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif namun tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa berwirausaha secara syariah, sedangkan variabel motivasi memiliki pengaruh yang positif dan pengaruh yang signifikandengan hasil analisis yaitu nilai Fhitung 14.351> dari Ftabel 2,870. Kata kunci : sikap mandiri, motivasi, pengetahuan kewirausahaan, minat mahasiswa.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MUZAKKI UNTUK BERZAKAT DI BAZNAS KOTA BOGOR Nenden Mirawati
Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19 No 1 (2019)
Publisher : LP2M IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/dinamika.2019.19.1.125-144

Abstract

Indonesia is one of the countries with the majority of Muslim population, namely 216.66 million or 85 percent of the total population, this is data from the results of the Bogor City Central Bureau of Statistics survey in 2015. This fact implies that zakat has great potential and can contribute to reducing poverty. The potential of zakat in Bogor City is very high at 130 billion rupiah every year so that it should be able to help the government alleviate poverty and unemployment, but what is realized is only 10.8% of the existing potential. For this reason, this study aims to determine the factors that influence the interest of muzakki to distribute their zakat. This study uses multiple linear regression with SPSS 21 software. From the results of the F (simultaneous) test in this study it is known that the variables of education, managerial, regulation, and religiosity simultaneously have at least one variable that significantly influences the interest of muzakki to distribute zakat. in Baznas, Bogor City. And based on the results of the t test (partial), it is the religiosity variable that has a significant positive effect on the interest of muzakki to channel their zakat in the BAZNAS of Bogor City, because it has a value calculated greater than t table or 5.760> 1.673. While the variables of education, managerial, and regulation did not significantly influence the interest of muzakki to channel their zakat in Baznas, Bogor City. Religiosity variables need to be taken into consideration as a decision making as one of the factors that influence the interest of muzakki to channel their zakat in Baznas, Bogor City. It must be optimized efforts to extract the potential of zakat muzakki to channel its zakat on the basis of Allah SWT. so that the potential of existing zakat can be explored optimally. Keywords : tithe, interest in muzakki, influencing factors Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk Muslim, yaitu sejumlah 216,66 juta atau 85 persen dari total populasi, hal ini merupakan data dari hasil survey Badan Pusat Statistik Kota Bogor pada 2015. Fakta ini menyiratkan bahwa zakat memiliki  potensi besar dan dapat berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan. Potensi zakat di Kota Bogor sangat tingi yaitu sebesar 130 milyar rupiah per tahun sehingga seharusnya dapat membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, namun yang terealisasikan hanya 10,8% dari potensi yang ada. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi minat muzakki untuk menyalurkan zakatnya. Penelitian ini menggunakan metode regresi linear berganda dengan software SPSS 21. Dari hasil uji F (simultan) pada penilitian ini diketahui bahwa variabel edukasi, manajerial, regulasi, dan religiusitas secara serempak minimal ada satu variabel yang berpengaruh positif secara signifikan terhadap minat muzakki untuk menyalurkan zakatnya di Baznas Kota Bogor. Dan berdasarkan hasil uji t (parsial), variabel religiusitas lah yang berpengaruh positif secara signifikan terhadap minat muzakki untuk menyalurkan zakatnya di BAZNAS Kota Bogor, karena memiliki nilat t hitung lebih besar dari t tabel atau 5,760 > 1,673. Sedangkan variabel edukasi, manajerial, dan regulasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat muzakki untuk menyalurkan zakatnya di Baznas Kota Bogor. Variabel religiusitas  perlu   menjadi bahan pertimbangan sebagai sebuah pengambilan keputusan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi minat muzakki untuk menyalurkan zakatnya di Baznas Kota Bogor. Harus dioptimalkan upaya penggalian potensi zakat muzakki untuk menyalurkan zakatnya dengan landasan karena Allah SWT. sehingga potensi zakat yang ada dapat tergali dengan optimal.   Kata kunci : berzakat, minat muzakki, faktor-faktor yang mempengaruhi
ULAMA INDONESIA KONTEMPORER (Peran, Tipologi, dan Pemikiran) mutrofin - Mutrofin
Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19 No 1 (2019)
Publisher : LP2M IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/dinamika.2019.19.1.105-124

Abstract

This article will review the Typology of Indonesian Ulama in the Contemporary era. Indeed, the understanding of the ulama itself leaves various interpretations of meaning. In fact, some circles argue that the ulama is a term or title that is equated with the term, for example: Kyai if in the Java region, Teuku is in the Aceh region, Tuan Guru is in the Bima region, and other terms. In general, scholars are a term for those who have the ability to understand a science. In this case what is meant by science is the science of religion which covers various scientific disciplines. However, further this paper reviews Indonesian scholars in the contemporary era. Who are among the contemporary Indonesian scholars and how is the typology or grouping of Indonesian Ulama more specific. Keywords: Ulama, Contemporary, Thought, Typology Artikel ini akan mengulas tentang Tipologi Ulama Indonesia di era Kontemporer. Sesungguhnya pengertian ulama sendiri menyisahkan berbagai interpretasi makna. Bahkan beberapa kalangan berpendapat bahwa ulama merupakan sebuah sebutan atau gelar yang disamakan dengan istilah, misalnya: Kyai kalau di wilayah Jawa, Teuku di wilayah Aceh, Tuan Guru di wilayah Bima, dan istilah-istilah lainnya. Secara umum ulama merupakan sebuah sebutan bagi mereka yang memiliki kemampuan dalam memahami sebuah ilmu. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan ilmu adalah ilmu agama yang mencakup berbagai disiplin keilmuan. Namun, lebih lanjut paper ini mengulas ulama Indonesia di era kontemporer. Siapa sajakah yang termasuk ulama Indonesia kontemporer dan bagaimana tipologi atau pengelompokkan Ulama Indonesia secara lebih spesifik. Kata Kunci: Ulama, Kontemporer, Pemikiran, Tipologi
KREATIVITAS MAHASISWA PPL FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN IAIN TULUNGAGUNG DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN DI MADRASAH Abd. Aziz
Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19 No 1 (2019)
Publisher : LP2M IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/dinamika.2019.19.1.47-68

Abstract

The successful education depends heavily on the hand of educators. The best teachers would surely deliver educated persons. Contemporarily, teachers have to face complicated challenges that put them into difficult situation. On the one hand, teachers must comprehend all the subjects of study and at the same time, they are demanded to be creative and innovative. These two are essential in learning process. Nevertheless, amid the increase number of teachers, there has been deserted number of creative and innovative teachers. The so-called Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) program is essential in this regards; to train teachers to be innovative and crative. This article deals with the PPL performed by students of the State Institute for Islamic Studies who participated the program. Keyword: Creativity, Lesson Study, Students.  Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah faktor pendidik. Pendidik yang hebat akan melahirkan siswa yang hebat pula. Dewasa ini tugas pendidik semakin berat, karena selain dituntut menguasai setiap materi, pendidik juga dituntut untuk kreatif dan inovatif. Kedua hal ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Setiap tahun jumlah guru terus bertambah, tapi sayangnya jumlah guru yang dianggap kreatif dan inovatif tidaklah banyak, mereka masih terjebak dalam sistem klasik dengan cara mengajar yang kurang menarik dan cenderung membosankan. Oleh karena itu setiap calon guru harus dilatih sejak awal agar mereka menjadi guru-guru yang kreatif. Salah satu caranya adalah melalui Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Tulisan ini berisikan penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa PPL IAIN Tulungagung Fakultas Tarbiyah. Untuk melihat sejauh mana kreativitas mereka dalam mengajar dan bagaimana pengaruhnya dalam meningkatkan pembelajaran. Kata Kunci: Kreativitas, Lesson Study, Mahasiswa.
PREVENTING VIOLENT EXTREMISM DALAM PENDIDIKAN ANAK DAN SENI Syaifudin Zuhri
Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan Vol 19 No 1 (2019)
Publisher : LP2M IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/dinamika.2019.19.1.1-24

Abstract

A number of terrorist attacks and bombings involving children clearly demonstrates the fact that children are vulnerable to violent doctrines and ideologies. This article tries to formulate the Preventing Violent Extremism/PVE strategy into education, initially early education. The discussion aims also at unveiling the centrality of arts in the PVE project and the translation of PVE in Islamic-arts education for children. Examining some important related sources on PVE, education for children, and Islamic arts, the article argues arts education serves as an essential method to implant the principles of PVE and children’s participation in the PVE is inescapable. Principles of PVE, ranging from protecting from violence, exclusivism, radicalism, and extremism that culminate to terrorism, play roles in preventing children from ideologies that threaten their intellectual and emotional development.Keywords: Preventing Violent Extremism/PVE, Children Education, Islamic Art  Beragam kasus terorisme dan bom bunuh diri yang melibatkan anak-anak memperlihatkan bahwa anak juga menjadi kelompok usia yang rentan terpapar doktrin dan ideologi kekerasan. Tulisan ini hendak mendiskusikan paradigm Preventing Violent Extremism/PVE dalam pendidikan, utamanya dalam pendidikan anak. Diskusi juga diarahkan pada kajian seni dengan menegaskan sentralitas seni dalam PVE dan bagaimana paradigm PVE dapat digunakan dalam pendidikan seni Islam bagi anak-anak. Menelusuri berbagai pustaka terkait PVE, pendidikan anak dan seni Islam, artikel ini berargumen bahwa seni menjadi saluran penting dalam program PVE dan keterlibatan anak-anak mutlak diperlukan. Dengan paradigm PVE, kekerasan, intoleransi, eksklusifisme, radikalisme, ekstrimisme, bahkan terorisme, dapat melindungi anak dari ideologi yang merusak pondasi intelektual dan emosional anak. Keywords: Preventing Violent Extremism/PVE, Pendidikan Anak, Seni Islam

Page 1 of 1 | Total Record : 8