cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
LOGOS - Jurnal Filsafat Teologi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 21 Documents
SCIENCE AS PERSONAL ART Michael Polanyi on the Role of Scientist’s Personal Involvement in Scientific Knowledge Tinambunan, Laurentius
LOGOS - Jurnal Filsafat Teologi Vol 8, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai pengetahuan yang mengandalkan data yang dapat dibuktikan dan prosedur ilmiah yang baku, pengetahuan ilmiah dianggap sebagai pengetahuan yang paling dapat dipercaya dan meyakinkan. Keilmiahan disamakan dengan bebas dari segala faktor subjek, karena keterlibatan subjek dianggap menodai kemurnian pengetahuan. Ilmuwan dalam pengertian yang demikian disamakan dengan mesin pencari kebenaran yang tidak memiliki kebebasan dan kreativitas. Pandangan ini, menurut Mikael Polanyi, tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Proses yang ditempuh oleh seorang ilmuwan dalam mengusahakan suatu penemuan, misalnya, tidak terlepas dari faktor-faktor personal yang tidak seluruhnya bisa dijelaskan dan ditetapkan secara baku. Berangkat dari pengalaman Michael Polanyi sebagai ahli dalam bidang fisika dan kimia, refleksinya mengenai bagaimana sesungguhnya ilmuwan bekerja menjadi lebih otentik dan aktual.
REALITY AND ITS HIERARCHY Polanyi’s Critics on Material Reductionism Tinambunan, Laurentius
LOGOS - Jurnal Filsafat Teologi Vol 1, No 1 (2002)
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk menjawab kecenderungan ilmu-ilmu modern yang menciutkan segala sesuatu kepada hal-hal yang material, Michael Polanyi menawarkan sebuah alternatif pemahaman realitas. Menurut Polanyi, ada hirarki kenyataan. Suatu realitas dari tingkat yang lebih tinggi tidak dapat direduksi pada tingkat yang lebih rendah. Misalnya, kesadaran tidak dapat dijelaskan dengan hukum-hukum fisika dan kimia yang terjadi pada otak. Pengetahuan menyeluruh tentang setiap bagian dari suatu kenyataan, tidak dapat menjelaskan keseluruhan kenyataan tersebut. Dalam cahaya pemahaman kenyataan seperti itu Polanyi membela adanya realitas metafisis dan spiritual yang harus diakui bila martabat manusia ingin dihormati.
THE CONSTITUTION OF THE SISTERS OF CHARITY: A DOCUMENT OF THE ENFLESHED SPIRIT Purba, Mida
LOGOS - Jurnal Filsafat Teologi Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

We are going to examining Vincentian spiritual heritage of the Congregation of the Sisters of Charity (SC) in North Sumatra, as enshrined in the words of their Constitution. It will become clear that spiritualities expressed in the words of documents are enfleshed spiritualities: moulded, influenced, and shaped by concrete and particular human historical situations. This section begins with a brief account of the sequential development of the SC Constitution. A thorough discussion and subsequent analysis will focus on the latest version of the foundational document published in 2003. A concluding section will close this examination.
ANALISIS TEKS DAN PANORAMA UMUM MAZMUR 87 Sinaga, Norbeth
LOGOS - Jurnal Filsafat Teologi Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Psalm 87 has some filological and textual problems that make difficulties in translating it to other languages. The problems has result in different translations or different meanings in some edition. However, it has becoming an object of study and a base of valutation in making an alternative translation. So, the different translation is not at all an obstacle to profound the psalm. The knowledge of grammatical hebrew’s system, the original text in Textus Masoreticus and different editions or translations help us to understand the disposition of the problems and to determine a new opinion. The understanding of context and theology of the psalm help us to estimate its sitz im leben. The study of the structur facilitates a reader to realize that the psalm is one of the Korahites which has a focus to exalt Jerusalem as a city of God.
THE HOLINESS OF THE CHURCH IN TAVARD’S THOUGHT Sipayung, Kornelus
LOGOS - Jurnal Filsafat Teologi Vol 8, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gereja yang dilukiskan oleh Konsili Vatikan II diyakini sebagai kudus karena pendirinya kudus ada-Nya. Kekudusan Gereja persisnya ada karena pendirinya sungguh kudus yakni Yesus Kristus yang diutus oleh Bapa untuk memanifestasikan kekudusan di dunia seraya bekerja sama dengan seluruh ciptaan. Kekudusan selalu inisiatif Allah, pemberian gratis yang menuntut jawaban dari pihak manusia. Untuk mengerti maksud kekudusan Gereja G.H. Tavard mulai menerangkan relasi antara Gereja dengan Kristus yang dimungkinkan oleh kekuatan Roh Kudus. Setiap orang beriman dipanggil ke kekudusan, ikut berpartisipasi sesuai dengan karisma yang diperoleh dari Roh Kudus untuk mengaplikasikan keutamaan teologal, iman harapan dan kasih. Kekudusan diraih melalui bentuk bervariasi dari hidup menurut rahmat dan talenta yang diterima dari Roh Kudus.
KEKERASAN DALAM KITAB SUCI Dikehendaki dan Di-amin-i Allah? Tantiono, Paulus T.
LOGOS - Jurnal Filsafat Teologi Vol 1, No 1 (2002)
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

It is understandable, that many religious people are so offended by the violence of God as expressed, for example, in the notion of God warrior of war, of God as angry, the notion of hell; that they are troubled in reading or praying the psalms, or the Bible. These notions are quite contrary to the idea of God in the New Testament as the Compassionate God, the Loving One, the Ever Forgiving God, The God-Father who always wait for His lost-children to return home, etc. How one could perceive violence throughout the Bible related to God? Does God have two-fold faces ? The Good One and the Violent One ?
UNIVERSALITAS KESELAMATAN DI SION-IBU Sebuah Tafsiran atas Mzm 87 Sinaga, Norbeth
LOGOS - Jurnal Filsafat Teologi Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lord has chosen dan determined Zion-Jerusalem as his city. The election and the determination of Zion as a city of God was realized by building of the temple of God on it. Consecutively, Zion has a peculiarty in comparison with the other cities which arounding it. The peculiarity of Zion as a city of God be found at its determination as a place for doing a worship in the faith of God. Whoever believe in God and calling His Holy Name in Zion will be a new born in Zion as a mother, and a participant in program of salvation made of God. Either Israel or another nations who believe in God will rejoice enjoying a salvation in Zion-Mother.
HISTORIA ECCLESIASTICA THEODORETUS DARI CYRRUS Situmorang, Sihol
LOGOS - Jurnal Filsafat Teologi Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penulisan sebuah karya historis, termasuk Sejarah Gereja, tak bisa dilepaskan dari penulisnya. Harapan, kegelisahan dan perjuangan penulis menjadi unsur yang turut menentukan pemilihan dokumen dan alur sejarah yang ia kemukakan. Theodoretus, uskup Cyrrus, hidup dalam periode kala sejumlah guncangan tengah menimpa baik Gereja maupun Kekaisaran Romawi. Sebagai pembela setia iman ortodoks, Theodoretus berhadapan dengan sejumlah aliran heritik dan kekafiran yang mengancam kedamaian dalam Gereja. Untuk itu, Theodoretus sangat menekankan pentingnya koalisi antara pemimpin Gereja dengan kaisar penganut ajaran iman ortodoks. Kerja sama itulah yang melahirkan damai baik dalam Gereja maupun Kekaisaran. Serangan terhadap kekafirkan, khususnya aliran heretik, dan penekanan peranan para rahib menjadi unsur dominan dalam Sejarah Gereja yang ditulis oleh Theodoretus. Untuk mencapai maksudnya, Thedoretus tak sungkan-sungkan memodifikasi alur sejarah.
UPAYA MENCARI GAMBARAN YESUS YANG BERCORAK KE-ASIA-AN Ara, Alfonsus
LOGOS - Jurnal Filsafat Teologi Vol 8, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keyakinan iman orang-orang Kristen Asia akan Yesus tidak berakar kuat karena tidak lahir dari perjumpaan mereka dengan Yesus sendiri serta cenderung memisahkan mereka (komunitas Kristen Asia) dari konteks historis dan sosial-kulturalnya. Untuk menjawab pokok persoalan ini, para kristolog Asia berjuang untuk meng-Asia-kan atau mengubah kembali gambaran Yesus dengan mempergunakan ungkapan, basis budaya dan kekayaan yang terkandung di bumi Asia sendiri. Mereka menegaskan bahwa gambaran Yesus yang otentik dan relevan bagi dunia Asia hanya dapat ditemukan apabila Gereja Asia kembali kepada Yesus dan menemukan-Nya dalam realitas ganda Asia, yaitu kemiskinan yang mematahkan harapan dan religiositas yang beraneka rupa.
ISLAM: AGAMA ANTI KEKERASAN Yuwono, Yohanes H.
LOGOS - Jurnal Filsafat Teologi Vol 1, No 1 (2002)
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

No single of the revealed religions nor Islam, encourages or teaches violence to its believers. Islam which is based on the Qur’an as its Holy Scripture summons its faithfuls to spread peace, harmony and social welfare. It is true that we find several verses that encourage war, but jihad in the sense of holy war in Islam is the last way of a self defense after all good manner of dialogs fail to bear fruits of understanding. In these sense jihad could be done because the truth must stand firm before evil.

Page 1 of 3 | Total Record : 21