cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Rekayasa
Published by Universitas Lampung
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 3 (2011): Edisi Desember Tahun 2011" : 10 Documents clear
Sampul Muka Jurnal Rekayasa Edisi Desember Tahun 2011 ahmad zakaria
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 15, No 3 (2011): Edisi Desember Tahun 2011
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampul Muka Jurnal Rekayasa Edisi Desember Tahun 2011
Daftar Isi Jurnal Rekayasa Edisi Desember Tahun 2011 ahmad zakaria
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 15, No 3 (2011): Edisi Desember Tahun 2011
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daftar Isi Jurnal Rekayasa Edisi Desember Tahun 2011
KONSEP DESIGN CATALYST DALAM REVITALISASI KAWASAN Studi Kasus Penataan Kawasan Kota Agung Kabupaten Tanggamus Agung Cahyo Nugroho
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 15, No 3 (2011): Edisi Desember Tahun 2011
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Phisycal intervention in the planning process could be the ‘micro’ intervention, which mean thatthe pysical aspect of infilltration is the growth ‘catalyst’ of the area/environment. Catalyst is oneof the concept for revitalitation strategy in built area/environment. In the concept of urbancatalyst, architectural design could be the catalyst for area/environment planning and designingprocess. This concept give important point for revitalitation process, which mean ‘designarchitectural’ could be the catalyst for revitalitation. Kota Agung as the municipal of KabupatenTanggamus has a significant history as one of important place in South of Sumatra in colonialismera, which is also indicate by its location. This study take as design study with synoptic method asthe metodology of the study. From the analysis process, showed that public space, commercialcenter and beach/waterfront activity could be the catalyst for the growth of Kota Agung. Thisprocess also could reinforce the cultural aspect of the place. Those catalyst could be moresignificant with the forming of linkage system in the area/environment.
PERBANDINGAN NILAI TANAH MENGGUNAKAN MODEL ANALISIS REGRESI BERGANDA DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (Studi kasus: Kelurahan Way Lunik, Ketapang dan Way Laga, Kota Bandar Lampung) Citra Dewi
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 15, No 3 (2011): Edisi Desember Tahun 2011
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The characteristics of land value is not linier and high multicolinierity, the methods of landassessment using MRA might resulting less accuracy,Therefore land ANN method to improve thepredicted value quality to be more accurate is required. ANN method could identify the patternsand relationships between linier and non linier independent variables to the dependent variablesthrough the learning process iteratif. The previous explanation encourage the authors tocomparison use MRA and ANN, when applied in Kelurahan Way Lunik, Ketapang and Way LagaBandar Lampung. The modelling results of MRA method is lin-log, while the modeling results ofANN is backpropagation. The influence of independent variables to the land value in ANN modelis better than MRA model. This can be seen in R2 value ANN model is 98.3% and the R2 valueMRA model is 90.1%. The accuracy of ANN model is higher than MRA model. This can be seen inCOV value ANN model is 10.1% and COV value MRA model is 50.2%. The dispersion of ANNmodel is higher than MRA model. This can be seen in COD value ANN method is 7.2% and valueCOD MRA method is 35.3%. The estimation land value of ANN model is closer to the actual valuethan estimation land value of MRA model. This can be seen in PRD value ANN method is 1.00 andthe value of PRD MRA model is 1.07. The comparison result of land value estimation using theMRA and JST shows that the ANN land value estimation is closer to the sample data.
ANALISIS DAMPAK TANGGUL TERHADAP ELEVASI BANJIR SUNGAI NAGARA KALIMANTAN SELATAN Dyah Indriana Kusumastuti
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 15, No 3 (2011): Edisi Desember Tahun 2011
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nagara River is a river in South Kalimantan province with extensive swamp area which formsseasonal flood plain and protects downstream area from flooding and salt water intrusion. Theplan for land use change from the swamp area to plantation area involves building dyke on thesides of Nagara River. This research aims to analyze the elevation of Nagara River duringflooding when the swamp area is occupied as an extension of flood plain, compared that resultedfrom the scenario when this area is converted into plantation area which needs dyke on the sidesof the river for flood protection. There are two kinds of scenarios, first only one side of the riverwhich will be build dyke, and second both sides of the river will be built dykes. The analysisinvolved rainfall data analysis using daily module rainfall, design discharge analysis usingRational Method and hydraulic analysis using HEC-RAS software with one-dimensional steadyflow. The result shows that using dyke at elevation +11.00 m, the increase of water level is notsignificant while one side of the river is protected by dyke. An increase of 30 cm of water elevationis obtained using scenario of both sides are protected by dykes. The increase of water level maycause flooding in the area located at the upstream and downstream of the plantation area.
STUDI KUAT LENTUR BETON RINGAN BERSERAT KAWAT GALVANIS Eddy Purwanto
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 15, No 3 (2011): Edisi Desember Tahun 2011
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton ringan adalah beton yang mengandung agregat ringan, yang merupakan salah satu solusidari kekurangan beton dalam hal berat sendiri yang cukup besar. Beton berserat juga menjadisolusi dari salah satu kekurangan lain dari beton yaitu kekuatan tarik yang rendah dan bersifatgetas (brittle). Penambahan serat memperbaiki sifat-sifat struktural beton. Kombinasi dari betonringan dan beton serat dikembangkan dalam penelitian ini dalam bentuk beton ringan denganagregat ALWA (Artificial Light Weight coarse Aggregate) dan penambahan serat kawat galvanis.Penggantian agregat kasar dengan agregat ALWA yang mempunyai berat jenis lebih ringandiharapkan berat beton masuk ke dalam kategori beton ringan. Kawat galvanis dipilih karenamerupakan bahan yang mudah diperoleh serta tahan terhadap korosi akibat sifat porous daribeton ringan. Penambahan serat kawat galvanis diharapkan dapat memberikan kontribusi positifterhadap beton ringan, penambahan serat dapat meningkatkan kuat lentur beton. Penelitian inimengevaluasi seberapa besar kemampuan beton ringan berserat kawat galvanis tersebut untukmenahan gaya lentur pada balok beton tanpa tulangan. Benda uji pada penelitian terdiri daribenda uji balok tanpa tulangan dimensi 100 mm x 100 mm x 400 mm untuk pengujian kuat lentur.Variasi serat yang digunakan yaitu 0% ; 0,3% ; 0,75% ; 1% dengan panjang serat 60 mmdiameter 1 mm. Benda uji berjumlah 12 buah, masing-masing berjumlah 3 buah untuk setiapvariasi serat.Hasil pengujian kuat lentur, nilai untuk masing-masing variasi serat 0% ; 0,3% ; 0,75% dan 1%berturut-turut adalah 2,76 MPa ; 3,17 MPa ; 3,78 MPa dan 4,37 MPa. Dengan peningkatan kuattekan optimum terjadi pada variasi serat 1% yaitu 58,32%. Penambahan serat kawat galvanis kedalam beton dapat meningkatkan kemampuan menyerap energi (toughness) dan daktilitas bahanbeton seiring meningkatnya volume fraksi serat.
PENGENDALIAN MUTU BETON READY MIX PADA BATCHING PLANT DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL Usman, Kristanto; Widyawati, Ratna
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 15, No 3 (2011): Edisi Desember Tahun 2011
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengawasan dan pengendalian mutu pada beton ready mix yang diproduksi oleh ConcreteBatching Plant.dilakukan dengan penentuan nilai slump dan nilai kuat tekan beton yangberpengaruh pada mutu beton yang dihasilkan. Studi ini adalah mengenai cara pengawasan danpengendalian mutu terhadap beton ready mix pada batching plant dengan melakukan pengujianslump dan kekuatan tekan beton, untuk mengetahui apakah data pengujiayang diperoleh sudahsesuai dengan kekuatan tekan beton yang direncanakan. Penelitian mengenai beton ready mix inidilakukan pada suatu batching plant. Pengendalian mutu dilakukan pada bahan dan materialyang digunakan, alat-alat yang digunakan, proses pencampuran beton ready mix, pengambilansampel, pengujian sampel dan hasil pengujian. Data-data hasil pengujian dianalisa denganmenggunakan statistical quality control (SQC)/pengendalian mutu dengan statistik denganmenggunakan control chart yang terdiri dari garis lurus yang menggambarkan upper control limit(UCL)/tingkat batas atas, lower control limit (LCL)/tingkat batas bawah, dan target limit/ tingkatsasaran. Dengan control chart dapat mengetahui apakah mutu beton sudah mencapai target,sesuai dengan mutu rencana, dan menganalisa faktor yang mungkin menyebabkan mutu betontidak tercapai sehingga dapat dilakukan pengendalian mutu beton.Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada batching plant tersebut diperoleh hasil bahwapenerapan ISO 9000 sudah mulai dilakukan dan penelitian mutu beton terhadap uji kuat tekandengan sampel umur 28 hari adalah : K-225 antara 208,43-257,06 kg/cm2 sesuai mutu: 89,48%,tidak: 10,52 %, UCLx: 254,85, Target: 240,54, LCLx: 226,23, sesuai target: 53,38%, tidak:31,58%, keluar UCLx: 3,16% dan keluar LCLx: 11,58%. Nilai range UCLR: 52,05, Target: 24,67,LCLR:0, sesuai range: 56,84%, dan tidak: 43,16%. K-300 antara 277,90-364,75 kg/cm2 sesuaimutu: 95%, tidak: 5%, UCLx: 359,10, Target: 330,58, LCLx: 302,58, sesuai target: 44%, tidak:44%, keluar UCLx: 7% dan keluar LCLx: 5%. Nilai range UCLR:103,76, Target: 49,17, LCLR:0,sesuai range: 55%, dan tidak: 45%. K-350 antara 371,70-399,49 kg/cm2 sesuai mutu:100%,tidak:0%, dan nilai rata-rata: 387,62, sesuai: 45% dan tidak: 55%. Dapat disimpulkan bahwa K-225 sesuai target ≥ 50%, sedangkan K-300 dan K350 tidak sesuai target.
STUDI KUAT TEKAN BETON BERAGREGAT RAMAH LINGKUNGAN Ratna Widyawati
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 15, No 3 (2011): Edisi Desember Tahun 2011
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton ramah lingkungan (green concrete) adalah beton yang tersusun dari material yang tidakmerusak lingkungan. Salah satunya berupa penggantian agregat penyusun beton dengan materialyang tidak merusak lingkungan. Pada beton ramah lingkungan (green concrete), penggunaan batupecah (split) sebagai agregat kasar diganti dengan agregat pecahan genteng yang berasal daritanah liat, agregat buatan dari tanah liat maupun agregat dari limbah hancuran beton. Penelitianini mengambil topik mengenai kuat tekan beton ramah lingkungan (green concrete), dimanaagregat kasar batu pecah diganti dengan agregat pecahan genteng. Dari penelitian inidiharapkan dapat diketahui apakah kuat tekan beton ramah lingkungan (green concrete) denganagregat pecahan genteng memenuhi syarat sebagai beton struktur, apabila kuat tekan yangdiperoleh dapat memenuhi syarat tersebut, diharapkan agregat pecahan genteng memenuhi syaratsebagai agregat pengganti.Benda uji pada penelitian terdiri dari benda uji silinder diameter 150 mm tinggi 300 mm untukpengujian kuat tekan. Rancang-campur beton ramah lingkungan (green concrete) menggunakanMetoda Dreux-Corrise, karena agregat pecahan genteng yang digunakan masuk pada kategoriagregat ringan. Jumlah benda uji adalah 15 buah, terdiri dari masing-masing 3 buah benda ujiuntuk pengujian kuat tekan 3 hari, 7 hari dan 14 hari, serta 6 buah benda uji untuk pengujian kuattekan 28 hari.Dari hasil pengujian kuat tekan yang dilakukan, diperoleh nilai kuat tekan rata-rata untukpengujian 3 hari, 7 hari, 14 hari dan 28 hari berturut-turut adalah 7,76 MPa; 9,62 MPa ; 15,43MPa dan 21,88 MPa. Nilai kuat tekan rata-rata beton ramah lingkungan (green concrete) denganagregat pecahan genteng sebesar 21,88 MPa (umur 28 hari), tidak mencapai kuat tekan rencanayaitu 27 MPa. Dapat disimpulkan ditinjau dari berat volume padat yang disyaratkan, beton ramahlingkungan (green concrete) dengan agregat pecahan genteng tidak termasuk dalam kategoribeton ringan, meskipun agregat yang digunakan termasuk agregat ringan, namun meskipun hasilpenelitian tidak mencapai kuat tekan rencana namun kuat tekan beton ramah lingkungan (greenconcrete) memenuhi syarat kuat tekan beton struktur.
EVALUASI KINERJA JARINGAN IRIGASI DI SALURAN SEKUNDER PADA BERBAGAI TINGKAT PEMBERIAN AIR DI PINTU UKUR Susi Hariany; Bustomi Rosadi; Nur Arifaini
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 15, No 3 (2011): Edisi Desember Tahun 2011
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Way Rarem irrigation area is focused on improving the productivity of food crops in Lampung. Servicearea of the Regional Irrigation Way raw Rarem estimated at 22,960 hectares. However, in reality thestandard service area for irrigation area is still not achieved. Based on the issues raised above,needed study to find out the problems occur one is to see the relationship of door opening effect to thethe performance of irrigation networks.The results of research in the field indicate that there has been a difference between the dischargemeasurement results with a standard discharge door opening between 0,025 – 0, 206 m3/sec. Thisindicates that a leak in the secondary channel, causing the discharge was not supposed to be deliveredin accordance with the requirements of the land. Loss water are also performed in the secondarybetween BR 32 to BKR 2 canals and water loss by evaporation to pan evaporation test. The resultsshowed the loss of water channels also occur between 0.009 m 3/sec - 0.025 m3/sec. If calculated on apercentage, then the maximum water loss in the secondary channel is 3,27%. Loss of water due toevaporation in the channel is 0,00108 m3/sec/day. If we calculated the economic impact caused of lossof water in the door, then the loss of water amounting to 0,206 m3/sec will make 1,4574 billion IDR.(One billion four hundred and fifty seven million four hundred thousand rupiahs) for the first time thegrowing season. Thus, needed recalibration of the door in the secondary canal as needed accordancewith the plan so that the irrigation network performance can be improved.
Petunjuk Penulisan Makalah Jurnal Rekayasa Edisi Desember 2011 ahmad zakaria
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 15, No 3 (2011): Edisi Desember Tahun 2011
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Petunjuk Penulisan Makalah Jurnal Rekayasa Edisi Desember 2011

Page 1 of 1 | Total Record : 10