cover
Contact Name
ivan
Contact Email
ivan.agung@uin-suska.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.psikologi@uin-suska.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Jurnal Psikologi
ISSN : 19783655     EISSN : 24078786     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Psikologi diterbitkan oleh Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Jurnal ini mengakomodir artikel/karya ilmiah meliputi : Psikologi Umum, Psikologi Sosial, Psikologi Perkembangan, Psikologi Klinis, Psikologi Pendidikan, Psikologi Agama, Psikologi Industri & Organisasi dan Indegenous Psychology Naskah yang dimuat dapat berupa hasil penelitian, dalam bidang psikologi.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 1 (2021): Jurnal Psikologi" : 8 Documents clear
Pemaafan Pada Penyintas Kekerasan Seksual Dalam Berpacaran Ditinjau Dari Big-Five Personality Arthur Huwae
JURNAL PSIKOLOGI Vol 17, No 1 (2021): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v17i1.10900

Abstract

ABSTRACT            Sexual abuse in relationship often occurs and does much harm to woman as a victim. This condition is one of the cases in which victims suffer extreme physical, psychological, and social suffering, and not even a few end up in death. To recover from the bad story, an individual needs to have and shape a good personality so as to direct his or her use of the full forgiveness of the perpetrator, making his or her life more meaningful. Follow up on the problem, so it aims to know the attachment of the big five personalities to the victims. The methods of this study quantitative correlation that involves 48 participants, using an purposive sampling technique. Data gathering used the big five inventory scale and the forgiveness of sexual assault on relationship scale. Data analysis shows you were present positive relationship significant with an r-value at 0,850 and sig. 0,000 (p<0,01), which means ahypothesis is accepted. To feel calm, safe, and comfortable ,the victim is able to forgive and make peace with this bad story of dating and learn to keep up the good relationship with the perpetrator, even the victim learns to perform the positive act of helping the perpetrator. This allows the victim to achieve optimum psychological recovery.   Keywords: Forgiveness, Bigfive Personality, Young and Young, Sexual Abuse in RelationshipABSTRACT            Sexual abuse in relationship often occurs and does much harm to woman as a victim. This condition is one of the cases in which victims suffer extreme physical, psychological, and social suffering, and not even a few end up in death. To recover from the bad story, an individual needs to have and shape a good personality so as to direct his or her use of the full forgiveness of the perpetrator, making his or her life more meaningful. Follow up on the problem, so it aims to know the attachment of the big five personalities to the victims. The methods of this study quantitative correlation that involves 48 participants, using an purposive sampling technique. Data gathering used the big five inventory scale and the forgiveness of sexual assault on relationship scale. Data analysis shows you were present positive relationship significant with an r-value at 0,850 and sig. 0,000 (p<0,01), which means ahypothesis is accepted. To feel calm, safe, and comfortable ,the victim is able to forgive and make peace with this bad story of dating and learn to keep up the good relationship with the perpetrator, even the victim learns to perform the positive act of helping the perpetrator. This allows the victim to achieve optimum psychological recovery.  Keywords: Forgiveness, Bigfive Personality, Young and Young, Sexual Abuse in Relationship
Dapatkah Bersyukur Dan Kontrol Diri Mencegah Criminal Thinking Narapidana Kasus Kekerasan Seksual ? Imaduddin Hamzah; Putri Rahmawaty Herlambang
JURNAL PSIKOLOGI Vol 17, No 1 (2021): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v17i1.11333

Abstract

The purpose of this study is to examine the relationship between gratitude, self-control, and criminal thinking. The majority of gratitude studies mostly focus on their relationship with well-being, life satisfaction, and prosocial behavior in normal and psychological disorders. Studies on the relationship between gratitude and deviant behavior are still very limited. This study uses correlational analysis and mediation of the relationship of gratitude, self-control, and criminal thinking of prisoners in sexual violence cases. The measurement of eighty-five prisoners in Kediri Penitentiary using the gratitude scale, Grasmick et al. 's self-control scale, and the Psychological Inventory of Criminal Thinking Style (PICT). This study's results found a direct effect of gratitude with criminal thinking; however, self-control shows a weak role in the index effect as a mediator. This finding has implications for the importance of developing a rehabilitation program on the psychological aspects of being grateful for inmates in prisons.
Penggunaan Media Sosial Dan Pemahaman Tentang Radikalisme Di Kalangan Pelajar Muslim Amirah Diniaty; Susilawati Susilawati; Zarkasih Zarkasih; Rian Vebrianto
JURNAL PSIKOLOGI Vol 17, No 1 (2021): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v17i1.10897

Abstract

Media sosial merupakan salah satu sarana penyebarluasan paham radikal terutama bagi generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap penggunaan media sosial oleh pelajar musllim di tingkat sekolah menangah atas, dan kaitannya dengan pemahaman mereka tentang radikalisme. Jenis penelitian ini adalah survey terhadap 316 orang pelajar dari 5 sekolah menengah atas yang ada di kecamatan Tampan Pekanbaru. Sampel penelitian ini diambil secara random dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket dalam bentuk google form yang berisi pertanyaan tentang; jenis dan konten media sosial yang diakses, intensitas dan upaya yang dilakukan pelajar untuk menggunakan media sosial. Pemahaman tentang radikalisme dilihat dari jawaban responden terhadap item-item yang diklasifikasi menjadi skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelajar yang intensitas akses media sosialnya rendah, cendrung kurang memahami tentang radikalisme dan bahayanya. Jika dilihat dari mean jawaban responden yang intensitas penggunaan media sosialnya rendah, ternyata tidak paham tentang radikalisme. Artinya semakin mereka sering mengakses media sosial, semakin sering mereka mendapatkan informasi tentang radikalisme. Perlu ada penelitian yang lebih detil apa saja informasi tentang radikalisme yang mereka dapatkan di media sosial tersebut.
Hubungan Antara Usia, Kepribadian Big Five dan Mitos Hukuman Fisik Pada Remaja Nafisah Siti Lasmi; Efriyani Djuwita
JURNAL PSIKOLOGI Vol 17, No 1 (2021): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v17i1.11379

Abstract

Saat ini penelitian mengenai mitos hukuman fisik di Indonesia masih jarang dilakukan, sedangkan hal ini perlu menjadi perhatian untuk mengetahui bagaimana penggunaan hukuman fisik pada anak masih bertahan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, kepribadian Big Five dengan penerimaan mitos hukuman fisik pada remaja. Partisipan penelitian ini sebanyak 115 orang remaja berusia 13-17 tahun, berdomisili di Provinsi Jawa Barat dan termasuk dalam keluarga dengan status ekonomi menengah ke bawah. Kepribadian Big Five diukur menggunakan IPIP-BFM-25 (The International Personality Item Pool – Big Five Markers), dan penerimaan mitos hukuman fisik diukur menggunakan CPMS (Corporal Punishment Myth Scale). Uji korelasi dengan Rank Spearman menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia, dimensi kepribadian agreeableness dan dimensi kepribadian conscientiousness dengan penerimaan mitos hukuman fisik. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa penerimaan mitos hukuman fisik berhubungan secara signifikan dengan intensi penggunaan hukuman fisik di masa depan. Hasil temuan ini dapat dijadikan pertimbangan dalam membuat rancangan terkait pencegahan bagi remaja dalam menggunakan hukuman fisik sebagai strategi disiplin di masa depan.
Persepsi Stigmatisasi Dan Intensi Pencarian Bantuan Kesehatan Mental Pada Mahasiswa S1 Arina Shabrina; Ahmad Gimmy Prathama; Retno Hanggarani Ninin
JURNAL PSIKOLOGI Vol 17, No 1 (2021): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v17i1.11399

Abstract

AbstrakPenelitian-penelitian terdahulu menyatakan terdapat proporsi mahasiswa S1 di Indonesia yang mengalami masalah kesehatan mental. Beberapa studi sebelumnya juga memperlihatkan hanya sebagian kecil mahasiswa dengan masalah tersebut yang mencari dan mendapatkan bantuan. Hasil survei daring awal pada mahasiswa S1 menunjukkan hambatan urutan pertama dalam mencari bantuan adalah rasa takut atas judgement dan pandangan negatif dari lingkungan sosial yang dijelaskan dengan konsep persepsi stigmatisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah persepsi stigmatisasi berhubungan dengan intensi pencarian bantuan kesehatan mental pada mahasiswa S1. Penelitian ini adalah studi cross-sectional yang melibatkan 480 mahasiswa S1 di kota Bandung yang direkrut secara daring dengan menyebarkan tautan survei melalui media sosial. Perception of Stigmatization by Others for Seeking Help (PSOSH) digunakan untuk mengukur persepsi stigmatisasi dan intensi pencarian bantuan diukur menggunakan Mental Help Seeking Intention Scale (MHSIS). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan korelasional. Skor rata-rata persepsi stigmatisasi adalah 15.81 (SD=4.54) dan intensi pencarian bantuan kesehatan mental sebesar 14.53 (SD=4.31). Tidak terdapat hubungan signifikan antara persepsi stigmatisasi dan intensi pencarian bantuan kesehatan mental, r (478) = .053, p > .05. Berdasarkan hasil dari analisis data dapat disimpulkan bahwa persepsi stigmatisasi tidak berhubungan dengan intensi pencarian bantuan kesehatan mental pada sampel mahasiswa S1 di kota Bandung.Kata Kunci:persepsi stigmatisasi, intensi pencarian bantuan, mahasiswa
Kebersyukuran Remaja Muslim Meningkatkan Kepuasan Hidup dan Suasana Hati Positif sebagai Cerminan Subjective Well Being Yuliana Intan Lestari
JURNAL PSIKOLOGI Vol 17, No 1 (2021): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v17i1.10944

Abstract

AbstrakKesejahteraan psikologis menjadi kondisi yang sangat penting bagi kehidupan remaja pada era globalisasi saat ini. Perkembangan teknologi dan pengaruh media sosial yang luar biasa memberikan tantangan tersendiri bagi kondisi psikologis mereka. Salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya kondisi psikologis yang bahagia dan sejahtera atau subjective well-being pada individu adalah kebersyukuran. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kebersyukuran mampu menciptakan subyektif well being atau kesejahteraan diri  pada remaja muslim yang terwujud dalam terciptanya kepuasan hidup dan suasana hati yang positif di dalam diri mereka. Partisipan penelitian merupakan 300 remaja muslim. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan skala kebersyukuran dan skala subyektif well being. Analisa data yang digunakan menggunakan teknik product moment correlation. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kepuasan hidup dan suasana hati dalam subyektif well being ditinjau dari kebersyukuran pada remaja muslim dengan koefisien korelasi (r) sebesar = 0,551 dengan nilai p = 0,000 p ≤ 0,05. Artinya semakin tinggi rasa kebersyukuran yang dialami oleh remaja muslim maka semakin tinggi kesejahteraan diri atau subyektif well being yang dirasakan yang ditunjukkan dengan tingginya rasa kepuasan hidup dan positifnya suasana hati remaja. Hal tersebut menggambarkan bahwa terciptanya kesejahteraan subyektif pada remaja yang terwujud dari memiliki kepuasan hidup dan selalu memiliki susasana hati yang positif tidak lepas dari kemampuan memupuk rasa kebersyukuran di dalam diri sendiri. Kata kunci: kebersyukuran, subyektif well being, remaja muslim
Analisis Faktor Konfirmatori Connor-Davidson Resilience Scale Putri Nur Azizah; Herlina Siwi Widiana; Siti Urbayatun
JURNAL PSIKOLOGI Vol 17, No 1 (2021): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v17i1.11043

Abstract

 Resiliensi yang merupakan kapasitas individu dalam menghadapi peristiwa yang kurang menyenangkan sangatlah dibutuhkan dalam masa pandemi seperti saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji validitas dari skala Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) pada populasi orang Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti menguji empat faktor resiliensi skala CD-RISC yaitu fleksibilitas untuk mengatasi perubahan dan tantangan, dukungan dari keluarga dan lingkungan sosial, pengaruh spiritual dan memiliki kehidupan yang berorientasi pada tujuan. Seratus sembilan subjek penelitian yang berusia antara 18 sampai dengan 40 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan secara online dengan mengisi google form. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah confirmatory factor analysis (CFA) dengan software AMOS 24. Berdasarkan analisis dengan metode CFA dapat disimpulkan bahwa struktur faktor pada model pengukuran skala CD-RISC fit. Skala CD-RISC valid untuk mengukur resiliensi pada orang Indonesia.
Nomophobia pada Mahasiswa: Menguji Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dan Kontrol Diri fitri verawati fajri; Usmi Karyani
JURNAL PSIKOLOGI Vol 17, No 1 (2021): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v17i1.12191

Abstract

Kenyamanan akses yang diberikan smartphone dapat meningkatkan penggunaan sehingga menimbulkan rasa cemas karena tidak bisa lepas dari smartphonenya atau disebut nomophobia. Hal ini dapat berakibat pada fisik individu, psikologis, sosial, keluarga dan pendidikan secara negatif sehingga dapat mengganggu produktifitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan media sosial dan kontrol diri dengan nomophobia pada mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan subjek sebanyak 310 mahasiswa dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan  skala nomophobia (NMP-Q) (α=0.903), skala intensitas penggunaan media sosial (SONTUS) (α=0.905), dan skala kontrol diri (α=0.790). Analisis dilakukan dengan regresi ganda menggunakan bantuan program SPSS 23.0 for windows. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan media sosial dan kontrol diri dengan nomophobia. Selain itu tidak ada perbedaan nomophobia antara laki-laki dan perempuan. Mengakses media sosial berlebihan menimbulkan efek negatif yang berpengaruh pada kegiatan individu, maka dengan kontrol diri yang baik diharapkan individu dapat memberikan batas penggunaan smartphone sehingga tidak berlebihan dan dapat terhindar dari efek negatif yang akan ditimbulkan

Page 1 of 1 | Total Record : 8