cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Jurnal Ushuluddin
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Religion, Social,
Ushuluddin (Online ISSN 2407-8247 | Print ISSN 1412-0909) adalah jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Jurnal Ushuluddin terbit pertama kali pada Bulan Desember 1998 dengan nama Jurnal Ushuluddin Cendikia. Pada tahun 2000 namanya berganti menjadi Jurnal Ushuluddin. Jurnal Ushuluddin memuat kajian-kajian dasar keislaman (islamic studies), baik dalam bentuk kajian kepustakaan maupun riset lapangan. Fokus utama Jurnal Ushuluddin meliputi aqidah, pemikiran Islam, filsafat agama, tasawuf, tafsir dan studi al-Qur'an, kajian Hadits, dan perbandingan agama. Jurnal ini diterbitkan dalam upaya mengkomunikasikan berbagai kajian yang terkait dengan Islam, baik klasik maupun kontemporer yang ditinjau dari berbagai perspektif. Dengan demikian, baik para sarjana Indonesia maupun sarjana asing yang fokus dengan kajian tersebut dapat memperkaya artikel yang dimuat dalam jurnal ini. Artikel yang masuk akan dinilai oleh peer-review, dan jika dipandang layak baru akan diterbitkan. Jurnal Ushuluddin diterbitkan dua kali dalam setahun, dan selalu menempatkan kajian Islam dan kajian tentang umat Islam sebagai fokus utama.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 2 (2011): July - December" : 8 Documents clear
Agama dan Etnisitas di Pentas Politik Lokal (Tinjauan Terhadap Penggunaan Simbol Agama dan Etnis dalam Pilkada) Hasbullah Hasbullah
Jurnal Ushuluddin Vol 17, No 2 (2011): July - December
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jush.v17i2.690

Abstract

The party of democracy (Pilkada) have role which potential baffle, because result and process of the implementation will give impact to adult education of society politics and development in autonomous era. At one side, direct Pilkada earn more is drawing near of candidate with all its elector as well as can grow the spirit of and tradition democratize until to undertow. On the other side, direct Pilkada also can exploit local strength in reaching for victory in local political stage. As nation which is plural, issue of primordial - religion and is ethnic - not yet earned to be overruled. More than anything else all elector of this nation still pertained traditional elector. All local political elite always exploit religion symbols and ethnical in execution of campaign and reach for sympathy of elector. The candidate also consider religion and ethnicity in chosening its couple candidate, because from some result of study show brotherhood tying and network of family is also made as society preference in chosening.
Metode Penyelesaian Hadis-hadis Mukhtalif Menurut al-Syafi’i Kaizal Bay
Jurnal Ushuluddin Vol 17, No 2 (2011): July - December
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jush.v17i2.691

Abstract

Tulisan ini menjelaskan metode (cara) penyelesaian hadis-hadis maqbul yang saling berlawanan (mukhtalif), yaitu hadis sahih atau hasan yang secara lahiriah terlihat tampak saling bertentangan dengan hadis sahih atau hasan lainnya. Namun, maksud yang dituju oleh hadis-hadis tersebut tidaklah bertentangan, karena antara satu dengan yang lain pada prinsipnya dapat diselesaikan dengan cara: Pertama, mengkompromikan yaitu berusaha untuk mengumpulka keduanya, sampai hilang perlawanannya. Kedua,nasakh yakni mencari mana di antara kedua hadis tersebut yang datang lebih dahulu, dan mana yang datang kemudian. Maka hadis yang datang lebih dahulu hendaklah di-nasakh-kan oleh hadis yang datang kemudian. Ketiga,Tarjih yaitu melakukan penelitian mana hadis yang kuat baik sanad maupun matannya, untuk ditarjihkan. Hadis yang kuat disebut hadis rajih, sedangkan yang ditarjihkan disebut marjuh. Cara penyelesaian tersebut adalah menurut al-Syafi’i.
Pengaruh Pemikiran Husain Thabathaba’i dalam Tafsir Al Mishbah Khairunnas Jamal
Jurnal Ushuluddin Vol 17, No 2 (2011): July - December
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jush.v17i2.692

Abstract

Kedudukan Indonesia sebagai Negara muslim sunni terbesar di dunia mulai terusik dengan semakin berkembangnya kelompok Syi’ah. Kelompok ini mulai membentuk komunitas yang sebelumnya jarang sekali terdengar keberadaanya. Berbagai cara dilakukan untuk menunjukkan dan menyebarkan faham mereka, termasuk melalui karya ilmiah seperti buku, pengajian dan sebagainya. Kekhawatiran ini semakin menguat bila mana salah seorang ulama tafsir Indonesia, Prof. DR Quraish Shihab ikut memperkenalkan dan mengadopsi pandangan ulama Syia’ah dalam kitab Tafsirnya al Mishbah. Oleh sebab itu untuk melihat dengan jernih sejauh mana pengaruh tersebut, perlu dilakukan kajian, sehingga menjadi informasi tambahan bagi pembaca tafsir tersebut, sehingga dapat memilah mana yang dapat diamalkan dan mana yang hanya sekedar menjadi pengetahuan saja.
Menikahi Wanita Hamil Karena Zina Ditinjau dari Hukum Islam Agus Salim Nst
Jurnal Ushuluddin Vol 17, No 2 (2011): July - December
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jush.v17i2.687

Abstract

Perkawinan dapat diibaratkan sebagai kontrak yang suci dan merupakan tiang utama pembentukan suatu keluarga yang baik. Begitu pentingnya kedudukan nikah ini maka hukum Islam melarang dengan keras melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat merusak baik rumah tangga maupun hak dan kewajiban anak yang dilahirkan dari suatu perkawinan seperti, melakukan perzinaan baik sebelum maupun sesudah melangsungkan akad nikah. Bila perbuatan terkutuk itu dilakukan maka berakibat hancurnya rumah tangga, hilangnya hak dan kewajiban terutama antara ayah dengan anak seperti nashab, hak waris dan hak perwalian.
Dialog dan Kerukunan Antar Umat Beragama Khotimah Khotimah
Jurnal Ushuluddin Vol 17, No 2 (2011): July - December
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jush.v17i2.693

Abstract

To reach religious harmony, each religious follower should understand his own religion and respect religious diversity. In a theoretical study, to appreciate religious diversity and religious differences, there are at least three approaches always used: theological, political, and socio-cultural approach. Furthermore, there are some basic principles implemented in an interreligious dialogue. These principles could be from the norms of each religion or from personal experience of the religious follower either a direct experience or an experience based on understanding the phenomena of religious practices.
Orientalis dan Peranannya dalam Mempelajari Bahasa Arab Agustiar Agustiar
Jurnal Ushuluddin Vol 17, No 2 (2011): July - December
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jush.v17i2.688

Abstract

Orientalisme is a knowledge about easterners which is important to we know. Because beside positive values consisting in it also there are negative values. That negative values represent noxious poison in effort paralyse Islam with understanding able to be groggy of clan belief in God of muslimin to al-Qur’an, Rasul, apocalypse and others. Clan of orientalis in general consist of people of Nasrani and Jew having hand in glove with Christian missionary mission and also colonist. They investigate and collect science coming eastward with various target and motiv which they wish. Even among all orientalis in its importance study Arab language there is with aim to be negative that is for the destroy of association of Islam, but there is also with aim to be positive that is devoted x’self solely for science by bearing its masterpieces in Arab language area and its literature. A lot of easting books written by clan of orientalis particularly about Islam concerning with problem of Alqur’an, Al- Hadist , Tarekh and Culture of Islam, Islam law and others. To investigate science above, Arab language is as especial bridge for them. The language of Arab which in advance they study to disclose the sciences to Europe language like Latin language, English, French, Germany , Dutch and others. Their ability study Arab language, making they ready to translate into their language and also write books in Arab language.
Minoritas Muslim: Belajar dari Kasus Minoritas Muslim di Filipina Rina Rehayati
Jurnal Ushuluddin Vol 17, No 2 (2011): July - December
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jush.v17i2.694

Abstract

Minoritas adalah kelompok orang yang sejarahnya tidak tertulis, kondisi keberadaannya tidak dikenal, cita-cita dan aspirasinya tidak diapresiasi. Mereka orang-orang al-Mustadl’afin fi al-ardl (kaum tertindas di muka bumi). Filipina Selatan salah satu kategori minoritas muslim yang dikenal dengan nama Bangsa Moro. Mereka berjuang menentang kolonialis untuk melindungi integritas territorial dan independensi mereka. Wilayah minoritas muslim biasanya menggunakan istilah daar al-Islam, lawan kata dari daar al-harb. Untuk konteks saat ini, perlu dikembangkan istilah daar al-da’wah, suatu istilah untuk mengacu kepada situasi tatkala Rasulullah saw berada Mekkah. Pada masa itu Rasulullah bersama Sahabat dan kaumnya hidup sebagai minoritas dan dituntut untuk mempersaksikan keyakinan agama mereka (Islam) kepada masyarakat kafir Mekkah. Konsistensi sikap antara keyakinan, perkataan dan perbuatan membawa kesuksesan bagi umat Islam. Akhirnya, mereka diterima oleh masyarakat Mekkah, bahkan terjadi perubahan perubahan sosial, mereka yang semula minoritas berubah menjadi mayoritas.
Tela’ah Kritis Masuk dan Berkembangnya Islam di Nusantara Abd. Ghofur
Jurnal Ushuluddin Vol 17, No 2 (2011): July - December
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jush.v17i2.689

Abstract

Para sejarawan berbeda pendapat mengenai masuk dan datanganya Islam di Nusantara, meski dalam beberapa sisi sudah ada titik temu. Hal ini berkaitan dengan tiga masalah pokok yaitu tempat asal kedatangan Islam, para pembawa Islam dan waktu kedatangannya. Perbedaan ini muncul karena kurangnya informasi dari sumber-sumber yang telah ada, termasuk adanya sebagian sejarawan mendukung atau menolak teori tertentu. Kemudian ada Sejarawan terdapat kecenderungan kuat pada suatu teori tertentu menekankan hanya aspek-aspek khusus dari tiga masalah pokok, sementara mengabaikan aspek-aspek lainnya. Karena itu, kebanyakan teori yang ada dalam sisisisi tertentu gagal menjelaskan kedatangan Islam, kapan konversi agama penduduk local terjadi, dan proses-proses islamisasi yang terlibat di dalamnya. Tulisan ini berusaha menitikberatkan penela’ahan secara kritis tentang masuknya dan berkembangnya Islam di wilayah Nusantara, terutama pada penelaahan tentang teori daerah asal pembawa Islam ke Nusantara, para pembawa Islam dan waktu kedatangannya.

Page 1 of 1 | Total Record : 8