cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sosioinforma
ISSN : 24428094     EISSN : 25027913     DOI : -
Core Subject : Social,
Sosio Informa merupakan nama baru dari Majalah Informasi Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial. Majalah Sosio Informa menyajikan tulisan hasil kajian literatur dan kajian pemikiran kritis mengenai pembangunan kesejahteraan sosial. Sosio Informa merupakan media publikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial dan pihak-pihak yang menekuni bidang pembangunan kesejahteraan sosial.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial" : 10 Documents clear
KASUS KELUARGA ANAK JALANAN Sucipto Sucipto; Setio Sumarno
Sosio Informa Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i1.901

Abstract

Krisis ekonomi yang berkepanjangan mempengaruhi berbagai segi kehidupan masyarakat baik di perkotaan maupun di perdesaan. Khusus di pedesaan sangat dirasakan, apalagi di desa sulit mencari kerja, hal ini mendorong orang migrasi ke kota untuk bekerja. Adanya migrasi dari desa ke kota membawa permasalahan baru di antaranya kepadatan penduduk di suatu lokasi, sehingga wilayah tersebut menjadi tidak teratur dan kumuh. Sebagai studi kasus, penulis mengungkap permasalahan keluarga anak jalanan ditinjau dari segi sosial dan ekonomi dan penyebab anak menjadi anak jalanan.Pengungkapan kasus menunjukkan bahwa keluarga anak jalanan telah melaksanakan fungsi sosialnya, namun dari sisi ekonomi tidak cukup menunjang untuk kebutuhan sehari hari, ditambah dengan kondisi lingkungan yang tidak mendukung, menjadikan anak tergugah/terdorong untuk mencari penghasilan tambahan yakni sebagai penyemir sepatu di tempat keramaian orang seperti terminal bus. Menjadi penyemir sepatu bagi anak tersebut pada prinsipnya hanya ingin membantu orang tuannya dalam memenuhi kebutuhan sehari hari keluarganya, tetapi ada juga anak menjadi penyemir sepatu karena, terpengaruh oleh faktor lingkungan diterminal bus, seperti diajak temannya sebagai penyemir sepatu dan penghasilan dari jasa tersebut, tidak untuk kebutuhan orang tuanya, melainkan jajan bersama temannya
KEJAHATAN SEKSUAL YANG DILAKUKAN KAUM PEDOFILIA Daud Bahransyah
Sosio Informa Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i1.896

Abstract

Suatu gejala baru muncul dalam kehidupan masyarakat, terutama yang menimpa anak-anak yaitu gejala kejahatan/pelecehan Seksual oleh Pedofilia. Di kota-kota besar kaum pedofilia sudah gentayangan dan mengincar anak-anak usia di bawah 13 tahun baik itu anak laki-laki, maupun anak perempuan. Kasus pedofilia yang suka melakukan hubungan seksual dengan anak-anak ini semakin hari semakin banyak kasusnya.Sementara itu belum adanya Undang-undang Perlindungan Anak yang melindungi anak dari kekerasan fisik maupun seksual, kasus pelecehan seksual terhadap anak yang merupakan "delik aduan, belum adanya pendidikan seks bagi anak dan belum adanya ternpat khusus yang melayani terapi kejiwaan terhadap anak korban kejahatan/pelecehan seksual, merupakan suatu kendala tersendiri untuk mencegah, melindungi dan melayani anak - anak korban kejahatan/pelecehan seksual yang dilakukan oleh kaum pedofilia.Upaya komprehensif yang dilakukan Pemerintah terhadap kejahatan seksual oleh kaum pedofilia harus segera terwujud, agar anak-anak korban kejahatan tersebut dapat terlindungi dan a tau dapat ditekan kasusnya pada masa mendatang.
Halaman Belakang Volume 7 No 1 Maret 2002 Ejournal Ejournal
Sosio Informa Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i1.902

Abstract

HUBUNGAN MAYORITA5-MINORITAS - STUDI KASUS PENDATANG SUKU BANGSA MADURA DI SURAKARTA Achmadi Jayaputra
Sosio Informa Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i1.897

Abstract

Masyarakat Indonesia yang majemuk ditandai dengan berbagai suku bangsa yang mendiami wilayah Republik Indonesia. Diantaranya ada beberapa suku bangsa dengan jumlah yang cukup banyak seperti suku bangsa Jawa. Suku bangsa ini merupakan mayoritas karena jumlahnya lebih banyak dari suku bangsa lain, khusus dalam kasus ini di Surakarta. Di kota tersebut ternyata ada suku bangsa lain yang jumlahnya lebih sedikit tetapi memiliki ciri khas. Salah satunya suku bangsa Madura, mereka dianggap sebagai minoritas.Sementara ada anggapan bahwa suku bangsa yang mayoritas dapat mempengaruhi suku bangsa yang minoritas, sehingga memberi ciri khas. Ternyata, berdasarkan pengamatan dan studi kepustakaan suku bangsa Madura tetap mempertahankan ciri khasnya meskipun mereka berada di tengah masyarakat dan kebudayaan Jawa. Hanya saja dalam keadaan tertentu, suku bangsa mengambil sedikit unsur kebudayaan Jawa.
MULTIKULTURALISME DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI Mu'man Nuryana
Sosio Informa Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i1.898

Abstract

Selama tiga dekade yang lalu, berkembang suatu pandangan bahwa kebhinekaan masyarakat menghambat pembangunan. Pandangan ini dipengaruhi pendapat beberapa ahli ekonomi pembangunan sebelumnya yang menemukan bukti bahwa diversitas menghambat pembangunan. Pandangan negatif tersebut didukung oleh hasil penelitian tahun 1960-andan 1970-an, dengan sebaran negara sample yang sangat terbatas dan menggunakan cross-section analysis.Namun hasil survey komprehensif terakhir terhadap sejumlah negara berkembang pada tahun 1990-an dengan menggunakan data longitudinal, menunjukkan sebaliknya bahwa diversitas budaya ternyata tidak ada korelasinya dengan pembangunan. Oleh karena itu, tidak perlu ada kekhawatiran bagi kita untuk melaksanakan pembangunan dalam kondisi masyarakat Indonesia yang multikutur. Dalam banyak hal, multikulturalisme dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan.
Halaman Depan Volume 7 No 1 Maret 2002 Ejournal Ejournal
Sosio Informa Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i1.893

Abstract

PENDAPAT MASYARAKAT TENTANG KEBERADAAN PELACURAN DI PEMUKIMAN YANG BERBAUR DENGAN TEMPAT PELACURAN Nina Karinina; Teti Ati Padmi
Sosio Informa Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i1.899

Abstract

Ada berbagai pendapat masyarakat tentang keberadaan pelacuran eks-lokalisasi pelacuran "Pantai Harapan" dan "Pemandangan" di kecamatan Panjang Kotamadya Bandar Lampung. Walaupun lokalisasi tersebut telah ditutup melalui SK Gubernur Lampung pada tahun 1995, namun pelacuran di tempat tersebut masih tetap berlanjut.Hasil penelitian di dua lokasi pelacuran tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar remaja sebagai generasi muda yang bermukim di daerah tersebut tidak setuju dengan keberadaan kegiatan pelacuran. Sebagian kecil remaja mengatakan tidak ada masalah. Demikian juga sebagian besar generasi tua terutama para orang tua mereka mengatakan bahwa keberadaan pelacuran tidak ada pengaruhnya terhadap anak-anak mereka.Menurut tokoh masyarakat setempat, dengan ditutupnya kedua lokalisasi, bursa pelacurantetap berlanjut baik di tempat semula maupun berpindah tempat operasi di jalan dandiskotik. Disimpulkan bahwa keberadaan pelacuran perlu pengawasan pemerintah.
STRATEGI DESENTRALISASI KESEJAHTERAAN SOSIAL DALAM RANGKA OTONOMI DAERAH Mu'man Nuryana
Sosio Informa Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i1.894

Abstract

Kebijakan publik mengenai desentralisasi sesuai dengan aturan dan semangat Undang - Undang Nomor 22 Tahun 1999, membawa implikasi luas terhadap implementasi kebijakan kesejahteraan sosial di Indonesia. Untuk mencapai keberhasilan dalam mendesentralisasikan kesejahteraan sosial, antara lain dibutuhkan sebuah strategi yang baik. Demikian pula agar desentralisasi kesejahteraan sosial sesuai dengan komitmen pemerintah terhadap kepentingan nasional tetapi rekognisi terhadap kepentingan daerah juga tetap diperhatikan, maka artikel ini menjadi sebuah materi pemikiran praktikal yang kontributif bagi pihak - pihak yang terkait dalam implementasi kebijakan kesejahteraan sosial.
PENGUATAN KETAHANAN SOSIAL MASYARAKAT - STRATEGI ANTISIPASI DAN PENANGANAN KONFLIK DENGAN KEKERASAN ANTAR KELOMPOK MASYARAKAT Suradi Suradi
Sosio Informa Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i1.895

Abstract

Ketahanan sosial dan pembangunan merupakan dua konsep yang tali-temali. Di satu sisi, ketahanan sosial masyarakat menjadi pra kondisi terselenggaranya pembangunan, dan pada sisi yang lain pembangunan diselenggarakan dalam rangka mewujudkan ketahanan sosial masyarakat. Dengan demikian ketabanan sosial masyarakat merupakan tujuan yang akan dicapai, sekaligus merupakan pra kondisi dalam penyelenggaraan pembangunan. Sebagaipra kondisi, maka diperlukan upaya pengembangan masyarakat yang diarahkan pada pemenuhan kebutuhan sosial dasar, optimalisasi pelaksanaan peranan dan tugas - tugas ke hidupan serta penyelesaian permasalahan dengan membangun jaringan kerja dan gerakan sosial dari berbagai kelompok masyarakat.
PROFIL KEHIDUPAN EKS-PENDERITA TUBERKULOSIS PARU - KASUS DI KOTA PALEMBANG Suyanto Suyanto; Rukmini Dahlan
Sosio Informa Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i1.900

Abstract

Penyakit Tuberkulosis Paru memiliki dua permasalahan utama, yaitu: masalah kese hatan dan masalah sosial. Masalah kesehatan meliputi yang bersal dari penyakit, penyebab penyakit dan obat - obatan. Sedangkan masalah sosial merupakan hambatan yang penting, karena dapat menyebabkan kegagalan pengobatan Tuberkulosis Paru. Masalah sosial ini antara lain meliputi pendidikan yang rendah, pengetahuan yang rendah, higiene yang buruk, pengaruh sosial budaya di masyarakat, kemiskinan, keterlambatan mendeteksi penyakit dan faktor dari pihak petugas.Dari basil penelitian dapat diketahui bahwa kondisi sosial ekonomi keluarga eks penderita Tuberkulosis Paru di lokasi penelitian sangat memprihatinkan, sebab mereka merupakan permasalahan sosial yang seharusnya ditangani oleh Pemerintah Daerah Kota Palembang khususnya Dinas Sosial setempat. Dari hasil pengumpulan data diperoleh gambaran bahwa sebagian besar (70%) responden memiliki pendidikan di bawah SLTA; hanya ada 30% responden yang pernah duduk di bangku SLTA. Sedangkan jika dilihat dari peker jaan dan penghasilan mereka, hampir semua responden memiliki mata pencaharian di sek tor informal atau sebagai pekerja kasar dengan penghasilan per bulan masih di bawah Rp600,000. Jika penghasilan mereka dihubungkan dengan kebutuhan minimum dari ukuran Sajogyo, yaitu 360 kg akan tetapi kurang dari 480 kg per kapita per tahun, maka sebagian besar (75%) responden dapat dikatakan hidup masih di bawah garis kemiskinan. Jika penghasilan para keluarga responden dihubungkan dengan tanggungan keluarga yang jumlahnya mencapai 4-5 orang per keluarga dan penghasilan tersebut dibelikan beras yang harganya mencapai Rp3,000 per kg pada saat penelitian, maka sebagian besar 75% respon den tersebut tidak mungkin mendapatkan beras.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2002 2002


Filter By Issues
All Issue Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa Vol 7 No 1 (2021): Sosio Informa Vol 6, No 1 (2020): Sosio Informa Vol 5, No 3 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 2 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 1 (2019): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4 No 1 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 1 (2018): Sosio Informa Vol 3 No 3 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 2 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 1 (2017): Sosio Informa Vol 2 No 3 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 2 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 1 (2016): SOSIO INFORMA Vol 1 No 3 (2015): Sosio Informa Vol.1.edisi 3 tahun 2015 Vol 1, No 3 (2015) Vol 1, No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1 No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1 No 1 (2015): Sosio Informa Vol 1, No 1 (2015): Sosio Informa Vol 19, No 3 (2014) Vol 19 No 3 (2014): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 2 (2013) Vol 18 No 2 (2013): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 3 (2012) Vol 17 No 3 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 2 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 2 (2012) Vol 17, No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 2 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 3 (2009): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 3 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 2 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 1 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11, No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 3 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 2 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 1 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 9 No 1 (2004): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 4 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 3 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 2 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial More Issue