cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sosioinforma
ISSN : 24428094     EISSN : 25027913     DOI : -
Core Subject : Social,
Sosio Informa merupakan nama baru dari Majalah Informasi Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial. Majalah Sosio Informa menyajikan tulisan hasil kajian literatur dan kajian pemikiran kritis mengenai pembangunan kesejahteraan sosial. Sosio Informa merupakan media publikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial dan pihak-pihak yang menekuni bidang pembangunan kesejahteraan sosial.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa" : 8 Documents clear
Efektivitas Pengelolaan Zakat Dalam Mengentaskan Kemiskinan di Baznas Kota Pekanbaru Maghfirah, Maghfirah
Sosio Informa Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i3.2571

Abstract

Zakat mempunyai potensi besar dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Jika zakat dapat membantu mengurangi kemiskinan di suatu negara, maka penggunaan zakat akan efektif. Alokasi aset diyakini dapat membantu masyarakat miskin mengatasi kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya. Jika pendistribusian aset tersebut dapat menghasilkan kegiatan produktif, maka pemanfaatannya akan lebih optimal. Artikel ini bertujuan untuk mengalisis efektivitas pengelolaan zakat dalam mengentaskan kemiskinan. Artikel ini merupakan kajian pustaka dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data secara dokumentasi dari berbagai artikel, metode pencarian artikel seperti artikel online yang bertujuan untuk menentukan saran yang terbaik untuk diaplikasikan, buku dan laporan Baznas yang kemudian dianalisis menggunakan analisis isi. Hasil artikel ini adalah pengelolaan zakat belum terlaksana secara optimal dalam mengentaskan kemiskinan dikarenakan; (1) pemberian dana zakat masih bersifat bantuan sementara atau jangka pendek, (2) pengelolaan belum terorganisir secara baik, (3) distribusi dana zakat untuk program produktif masih dalam jumlah sedikit jika dibandingkan dengan porsi distribusi lainnya, dan (4) distribusi dana zakat untuk program produktif belum berdasarkan hasil kajian komprehensif dan disertai pengawasan dari Baznas.
MULTI-LEVEL GOVERNANCE IN PUBLIC POLICY IN INDONESIA Andriyana, Andriyana; Jowono, Vishnu
Sosio Informa Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i3.2663

Abstract

Program bantuan sosial penanganan pandemi Covid-19 dijalankan bersamaan dalam tiga tingkat pemerintahan, yakni pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Artikel ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi program bantuan sosial penanganan pandemi Covid-19 menggunakan perspektif multilevel governance (MLG). MLG diselaraskan dengan kondisi Indonesia agar dapat menjadi alat analisis kebijakan yang mampu menghasilkan rekomendasi untuk meningkatkan pelaksanaan kebijakan sosial di Indonesia. Analisis komparatif terhadap penerapan desentralisasi, spatial fit, dan partisipasi masyarakat di Australia, Amerika, Brazil, Tiongkok, dan Indonesia dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara membangun kebijakan berperspektif MLG di Indonesia. Tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu hubungan antar pemerintah, regulasi pendukung kebijakan, dan keberadaan aktor nonpemerintah dalam setiap tahap kebijakan. Hasil kajian menunjukkan, pemerintah pusat harus memberi kewenangan penuh kepada pemerintah daerah dengan didukung pemberian anggaran supaya kebijakan sosial dapat berjalan lebih optimal. Yurisdiksi perlu ditetapkan secara jelas dalam regulasi agar setiap instansi dapat berjalan sesuai dengan koridor wewenangnya serta tidak menimbulkan kebingungan di masyarakat. Partisipasi pemerintah di tingkat bawah, lembaga nonpemerintah, maupun masyarakat umum dibutuhkan untuk memastikan kebijakan sosial benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi di lapangan. Dengan begitu, kebijakan sosial dapat terlaksana secara lebih efektif dan masyarakat menerima manfaat yang dibutuhkannya.
DERADIKALISASI ANAK DARI PELAKU AKSI TERORISME Adawiah, Rabiah Al
Sosio Informa Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i3.2714

Abstract

Anak dari pelaku terorisme secara psikologis memiliki pengalaman yang dapat mengikuti jejak orang tuanya sebagai teroris. Selain karena bersentuhan dengan pemikiran radikal orang tuanya, dapat pula akibat dendam setelah menyaksikan perlakuan aparat kepolisian terhadap orang tua mereka. Persoalan lain yang dihadapi anak dari pelaku terorisme adalah beban psikis dan sosial akibat stigma dan diskriminasi dari masyarakat yang menyebabkan timbulnya isolasi sosial dan psikologis. Tulisan ini bertujuan untuk membahas tentang pentingnya memberikan perhatian dan upaya perlindungan terhadap anak dari pelaku terorisme agar mampu pulih dari kondisi psikis yang dialaminya sehingga mampu mengikis dendam dan kebencian yang diwariskan orang tuanya, lepas dari jeratan terorisme, serta mendapatkan hak-haknya agar dapat hidup, berkembang, berpartisipasi dan menjadi generasi bangsa yang lebih baik. Penelitian ini lebih difokuskan pada upaya deradikalisasi terhadap anak dari pelaku terorisme, yaitu anak yang menjadi yatim piatu atau selamat dari aksi bom bunuh diri orang tuanya, maupun anak-anak dari pelaku terorisme yang mendekam di penjara. Penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (literature review)dengan mengumpulkan berbagai informasi melalui kajian literatur, baik jurnal, buku, maupun sumber kepustakaan relevan lainnya. Berbagai informasi dari kajian literatur tersebut digunakan untuk menjelaskan suatu topik masalah dan solusi terhadap perlindungan anak dari pelaku terorisme melalui deradikalisasi, menawarkan model pendampingan, serta metode pendekatan yang dapat ditempuh dalam deradikalisasi.
PELATIHAN INOVASI TEKNOLOGI MELALUI PEMBERDAYAAN DI DESA SAKO MARGASARI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Priscilia, Sania Octa; Adianto, Adianto
Sosio Informa Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i3.2718

Abstract

Riau merupakan provinsi dengan perkebunan kelapa sawit terbesar yang kemudian menjadi potensi luar biasa dalam sumber pendapatan daerahnya. Tetapi tidak dapat dipungkiri potensi tanpa diiringi kemampuan dan keterampilan yang baik akan menyebabkan ketergantungan. Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, permasalahan yang terdapat di Desa Sako Margasari terdiri dari: pertama, cara bertani masyarakat belum banyak tersentuh teknologi modern dan hasilnya hanya diperuntukkan bagi kebutuhan hidup sehari-hari. Kedua, perkebunan masyarakat perlu peremajaan, dan ketiga, banyaknya limbah kelapa sawit berupa pelapah-pelepah daun dan batang kelapa sawit yang dibuang dan dibakar begitu saja. Dalam rangka mengatasi hal ini diperlukan solusi yang dapat memberikan pengembangan kemampuan dan keterampilan dalam mengelola tanaman kelapa sawit dengan memanfaatkan inovasi teknologi sehingga masyarakat dapat mengembangkannya menjadi kegiatan ekonomi yang baru. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana pelatihan yang telah dilakukan melalui konsep pemberdayaan yang digunakan dalam mengatasi permasalahan tersebut. Studi literatur yang dilakukan dalam artikel ini bersumber dari berbagai data sekunder seperti buku, jurnal, laporan penelitian, skripsi, surat kabar dan lainnya yang sesuai dengan kajian yang dilakukan di Desa Sako Margasari. Kemudian data yang didapat diolah dan dipaparkan secara deskriptif. Hasil kajian yang telah dilakukan menyatakan bahwa pelatihan dengan memanfaatkan inovasi teknologi yaitu pembuatan produk handmade menggunakan mesin praudi express dan inovasi nira sawit menjadi gula merah melalui pemberdayaan berjalan dengan baik dilihat dari penerapan kegiatan ini melalui 4 indikator pemberdayaan yaitu kegiatan yang terencana dan kolektif,  memperbaiki kehidupan masyarakat, prioritas bagi kelompok lemah atau kurang beruntung, dan dilakukan melalui program peningkatan kapasitas sehingga dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan masyarakat Desa Sako Margasari. Sebagai saran penulis terkait hasil kajian ini, pihak pemberdaya perlu memperhatikan aspek partisipatif dan koordinasi berkala setelah melaksanakan kegiatan pelatihan melalui pemberdayaan.
KONSELING VIRTUAL DAN TINGKAT RESILIENSI TENAGA MEDIS Rochman, Uut Hanafi; Nurul, Puspitasari; Riyadi, Sugeng Ahmad
Sosio Informa Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i3.2877

Abstract

Pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari aspek biologis, psikologis, sosial, dan finansial. Dampak tersebut bukan hanya dirasakan pada masyarakat umum saja, namun terlebih lagi pada tenaga medis. Diiringi lonjakan kasus positif pasien Covid-19 yang tinggi menyebabkan kegiatan pelayanan tenaga medis yang tidak kunjung usai, sehingga akhirnya menjadikan stressor tersendiri. Resiliensi merupakan suatu kapasitas yang dimiliki oleh seseorang untuk merespon kesulitan hidup atau trauma yang dialami dengan cara yang sehat dan produktif. Peranan pekerja sosial dalam memberikan pendampingan psikososial merupakan upaya dalam memperkuat resiliensi tenaga medis tersebut. Konseling virtual dapat memberikan alternatif pemecahan masalah terhadap tekanan keseharian yang dialami oleh tenaga kesehatan di masa pandemi. Pembatasan kontak fisik dalam mencegah penularan virus telah mendorong wujudnya model konseling virtual yang dilakukan oleh pekerja sosial. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa konseling virtual pekerja sosial memberikan alternatif pemecahan masalah terhadap tenaga kesehatan dalam menghadapi berbagai permasalahan yang menghambat keberfungsiannya dalam dunia kerja.
URGENSI PELAYANAN HARIAN (DAY CARE) LANJUT USIA DI INDONESIA Madanih, Rahmawati
Sosio Informa Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i3.2921

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan urgensi atau signifikansi pelayanan harian (day care) bagi lanjut usia (lansia) dalam meningkatkan kesejahteraan lansia di Indonesia. Penelitian ini menggunakan studi literatur dan dokumen dengan pendekatan kualitatif-deskriptif. Hasil penelitan menunjukkan bahwa day care lansia pernah diterapkan di Indonesia sejak tahun 2005 dan memberikan dampak yang positif pada kesehatan fisik dan psikologis lansia. Namun pada tahun 2018 dihilangkan sejalan dengan perubahan kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, kebijakan day care lansia penting diprogramkan kembali seiring dengan meningkatnya jumlah lansia dan semakin banyaknya jumlah lansia produktif yang bekerja di sektor formal. Akibatnya, tidak ada yang mengasuh lansia di rumah sehingga menjadi kesepian dan bahkan telantar. Selain dapat berfungsi sebagai tempat penitipan lansia di siang hari, day care dapat menjadi pusat kegiatan yang menyenangkan sehingga lansia bisa bersosialisasi, berpartisipasi dan menerima dukungan sosial, sekaligus dapat meringankan beban pengasuh lansia dan mengefisiensikan anggaran keuangan karena jauh lebih hemat dibanding dengan biaya layanan panti. Sejalan dengan hal ini, pemerintah perlu mengubah kebijakan dengan mempertegas kembali keberadaan day care sebagai salah satu alternatif dalam layanan terhadap lansia. Untuk itu, Program Asistensi Rehabilitasi Sosial yang saat ini berlaku sebaiknya mengintegrasikan atau mengakomodasi layanan day care sebagai layanan berbasis komunitas, sekaligus untuk mengantisipasi potensi kompleksitas permasalahan akibat ledakan jumlah lansia.
Perbandingan Model Intervensi Komunitas dalam Praktik Makro Pekerjaan Sosial Huraerah, Abu
Sosio Informa Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i3.2935

Abstract

Artikel ini bertujuan membandingkan beberapa model intervensi komunitas dalam praktik makro pekerjaan sosial. Metode yang digunakan adalah studi literatur, yaitu dengan mengumpulkan dan menganalisis data dari beberapa sumber buku dan jurnal yang terkait dengan model intervensi komunitas atau pengembangan masyarakat, kemudian memberikan beberapa kesimpulan dan rekomendasi. Studi ini menunjukkan bahwa masalah-masalah yang dialami masyarakat di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia adalah masalah-masalah yang lebih banyak bersifat sosial ekonomi dari pada masalah-masalah psikologis. Sebagai alternatif, telah dikembangkan pekerjaan sosial yang berorientasi pada pembangunan. Terdapat berbagai model intervensi komunitas, antara lain: (1) model Rothman, (2) model Glen, serta (3) model Netting dan kawan-kawan. Dalam praktiknya, ketiga model intervensi komunitas ini dapat dilakukan bersamaan karena bersifat saling melengkapi antara model yang satu dengan model yang lainnya. Berbagai model intervensi komunitas tersebut merupakan konsep penting yang perlu dipahami dan dipraktikkan dalam setting makro pekerjaan sosial, yakni di level masyarakat lokal. Studi ini merekomendasikan tentang perlunya dilakukan penelitian yang mendalam berkaitan dengan perbandingan model intervensi komunitas yang dapat menghasilkan pengetahuan yang membumi (indigenous knowledge) dalam konteks masyarakat lokal Indonesia sebagai landasan ilmiah untuk dikembangkan dan dapat diaplikasikan (applicable) bagi kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders), yaitu masyarakat lokal, pemerintah, akademisi atau peneliti, lembaga swadaya masyarakat, serta dunia usaha dan dunia industri.
The PENERAPAN RISET PENGEMBANGAN DALAM REKAYASA TEKNOLOGI PEKERJAAN SOSIAL Yuliani, Dwi; Pujileksono, Sugeng
Sosio Informa Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i3.2963

Abstract

Spektrum penelitian pekerjaan sosial, sangatlah luas. Seluas setting praktik pekerjaan sosial yang merentang mulai dari individu, kelompok, organisasi, komunitas, dan masyarakat. Begitu pula dengan level intervensinya, mulai dari mikro, meso sampai makro. Salah satu jenis penelitian yang berkontribusi pada pengembangan teknologi praktik pekerjaan sosial adalah riset dan pengembangan. Melalui riset pengembangan, pekerja sosial dapat mendesain, memodifikasi, mengembangkan, atau menawarkan teknologi baru dalam praktik pekerjaan sosial. Penerapan riset pengembangan untuk rekayasa teknologi pekerjaan sosial dapat diterapkan pada empat profil rekayasa, yaitu terapi psikososial, manajemen organisasi pelayanan kemanusiaan, pengembangan komunitas, dan analisis kebijakan sosial.  Tujuan kajian ini adalah menawarkan langkah ilmiah yang lebih sederhana dalam melakukan riset pengembangan untuk kepentingan rekayasa teknologi pekerjaan sosial. Untuk kepentingan praktik dan penelitian rekayasa teknologi pekerjaan sosial, diperlukan langkah-langkah ilmiah yang sistematis. Langkah-langkah riset pengembangan yang ditawarkan dalam artikel ini merupakan hasil perpaduan riset pengembangan model Borg dan Gall (1989) dan model Sugiyono (2016) serta desain rekayasa model STEM (Science Technology Engineriing Mathemathic). Berdasarkan model tersebut, penulis mencoba menawarkan delapan langkah riset pengembangan untuk kepentingan rekasaya teknologi pekerjaan sosial. Riset pengembangan merupakan salah satu jenis metode penelitian yang memadukan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, atau metode bauran. Melalui penerapan riset pengembangan, diharapkan dapat meningkatkan efektifitas teknologi yang direkayasa untuk kepentingan pengembangan praktik pekerjaan sosial. Delapan langkah riset pengembangan yang ditawarkan, diharapkan dapat mencapai tujuan akhir dari rekayasa teknologi pekerjaan sosial, yaitu menawarkan hal baru dengan cara yang berbeda.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa Vol 7 No 1 (2021): Sosio Informa Vol 6, No 1 (2020): Sosio Informa Vol 5, No 3 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 2 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 1 (2019): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4 No 1 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 1 (2018): Sosio Informa Vol 3 No 3 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 2 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 1 (2017): Sosio Informa Vol 2 No 3 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 2 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 1 (2016): SOSIO INFORMA Vol 1 No 3 (2015): Sosio Informa Vol.1.edisi 3 tahun 2015 Vol 1, No 3 (2015) Vol 1, No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1 No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1 No 1 (2015): Sosio Informa Vol 1, No 1 (2015): Sosio Informa Vol 19, No 3 (2014) Vol 19 No 3 (2014): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 2 (2013) Vol 18 No 2 (2013): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 3 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 3 (2012) Vol 17, No 2 (2012) Vol 17 No 2 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 2 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 3 (2009): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 3 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 2 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 1 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11, No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 3 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 2 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 1 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 9 No 1 (2004): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 4 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 3 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 2 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial More Issue