cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jsal@ub.ac.id
Editorial Address
Jl. Veteran, Malang, 65145, INDONESIA
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 23563389     EISSN : 26559676     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jsal
JSAL is a journal under the management of the Environmental Engineering Study Program, Agricultural Technology Faculty, Brawijaya University Indonesia which has been established since 2014. The journal periodically publishes three issues in April, August, and December. JSAL accepts article in Bahasa Indonesia or English by covering topics on natural and environmental resource engineering and other related topics. JSAL has been indexed by Google Scholar, GARUDA (Garba Rujukan Digital) and Crossref (DOI/Digital Object Identifier) and Science and Technology Index (SINTA). Also JSAL already has an International Standard Serial Number (ISSN) in both the online (E-ISSN 2655-9676) and print version (P-ISSN 2356-3389). We are looking forward to accepting articles from potential authors, please kindly search our homepage for information and instruction or contact us.
Arjuna Subject : -
Articles 166 Documents
Studi Optimasi Pola Tanam untuk Memaksimalkan Keuntungan Hasil Produksi Pertanian di Jaringan Irigasi Manyar Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan dengan Menggunakan Program Linier (SOLVER) Sya'diyah, Maghfirotus; Suharto, Bambang; Rahadi W., J. Bambang
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.576 KB)

Abstract

Jaringan Irigasi Manyar sering terjadi kekurangan air pada musim kemarau, penyebab utama terjadinya kekurangan air karena adanya penyimpangan dalam pelaksanaan pola tanam yang telah ditetapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa luas tanam dan keuntungan yang diperoleh pada lokasi studi setelah dioptimasi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah optimasi dengan program linier. Fungsi tujuan dari optimasi adalah mendapatkan pola tanam yang memiliki keuntungan optimum. Fungsi kendala penelitian yaitu debit air, tenaga kerja dan luas lahan dengan menggunakan software solver pada microsoft excel. Pola tanam yang memiliki keuntungan optimum adalah Padi-Padi-Padi dan Padi-Padi-Palawija. Luas lahan yang optimum dengan 2 (dua) Pola tanam tersebut untuk Padi Musim Hujan (X1) yaitu seluas 824 Ha, Untuk Padi musim kemarau I (X2) seluas 793 Ha dan untuk Padi musim kemarau II (X3) adalah seluas 528 Ha. Tanaman palawija hanya optimum ditanam pada musim kemarau II (X6) seluas 64 Ha. Keuntungan yang diperoleh dengan pola tanam yang disebutkan di atas adalah sebesar Rp 22.748.400.000,00 pertahun. Kata Kunci : Debit air, Keuntungan, Luas lahan, Optimasi dengan program linear, Pola tanam, Tenaga kerja
Pengaruh Konsentrasi Larutan Kalium Hidroksida pada Abu Dasar Ampas Tebu Teraktivasi Lina Suhendarwati; Bambang Suharto; Liliya Dewi Susanawati
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.32 KB)

Abstract

Bagas (bagasse) merupakan limbah ampas tebu yang sekarang ini telah dimanfaatkan sebagai bahan bakar pada pengolahan gula itu sendiri. Pembakaran ini menghasilkan abu terbang (bagasse fly ash/BFA) yang kaya akan silika dan abu dasar ampas tebu (bagasse bottom ash/BBA) yang sebagian besar tersusun dari karbon. Kalium hidroksida merupakan salah satu bahan pengaktif yang baik. Limbah abu dasar ampas tebu dapat dimanfaatkan menjadi karbon aktif dengan kualitas baik melalui proses aktivasi kimia dengan beberapa konsentrasi kalium hidroksida. Variasi konsentrasi larutan kalium hidroksida (KOH) yaitu 1M, 2M, 3M, 4M, dan 5M. Metode aktivasi menggunakan konsentrasi KOH 5 M didapatkan karakteristik yang lebih mendekati standar mutu karbon aktif, daya serap terhadap iodin sebesar 426.48 mg g-1, daya serap terhadap methylene blue sebesar 21.04 mg g-1, berat jenis sebesar 1.14 g mL-1, kadar air sebesar 6.98%, dan kadar abu sebesar 48.19%. Kata Kunci : Abu dasar ampas tebu, Kalium Hidroksida, Karbon Aktif
Case Study of Drinking Water Distribution Network System PERUMDA Delta Tirta Water Treatment Plant (IPA) Tawangsari Service Zone Taman District and Waru District Saeril Barikiyah; Abdul Hakim; Sulitiya Nengse
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jsal.2023.010.01.4

Abstract

ABSTRAK  Tingkat kehilangan air  menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No 27/PRT/M/2016 pada batas maksimum yaitu sebesar 20%, akan tetapi pada tingkat kehilangan air PERUMDA Delta Tirta pada zona pelayanan Kecamatan Taman yaitu sebesar 27.48, zona pelayanan Kecamatan Waru I tingkat kehilangan air sebesar 32.28% dan zona pelayanan Kecamatan Waru II tingkat kehilangan air sebesar 20.52%. tujuan pada penelitian ini untuk mengevaluasi tingkat kehilangan air pada zona pelayanan Kecamatan Taman dan zona pelayanan Kecamatan Waru. Metode evaluasi pada jaringan distribusi IPA Tawangsari dengan simulasi software Epanet 2.0 dengan tekanan air dalam pipa dan kecepatan air dalam pipa dibandingka dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No 27/PRT/M/2016. Tekanan air dalam pipa pada zona pelayanan Kecamatan Taman yaitu sebesar 55.18 m, kecepatan air dalam pipa sebesar 0.1 m/s dan tekanan air dalam pipa pada zona pelayanan Kecamatan Waru yaitu sebesar 59.57 m, kecepatan air dalam pipa sebesar 1.58 m/s. Optimalisasi sistem jaringan distribusi IPA tawangsari zona pelayanan Kecamatan Taman dan zona pelayanan Kecamatan Waru yaitu dengan pergantian Head pompa. Mengganti head pompa merupakan salah satu solusi untum menghilangkan tekanan yang berlebihan, dan mengurangi kerusakan pada pipa. Kata kunci: distribusi, Sofware Epanet 2.0, tekanan ABSTRACT  The water loss rate according to the Minister of Public Works and Public Housing of the Republic of Indonesia No. 27/PRT/M/2016 at the maximum limit is 20%, but at the PERUMDA Delta Tirta water loss rate in the Taman Subistrict service zone is 27.48, the Waru Subdistrict service zone I the water loss rate is 32.28% and the service zone of Waru II District the water loss rate is 20.52%. The purpose of this study was to evaluate the level of water loss in the service zone of the Taman District and the Waru District service zone. The evaluation method for the Tawangsari IPA distribution network is using the Epanet 2.0 software simulation with water pressure in the pipes and water velocity in the pipes compared to the Minister of Public Works and Public Housing of the Republic of Indonesia No. 27/PRT/M/2016. The water pressure in the pipe in the Taman Subdistrict service zone is 55.18 m, the water velocity in the pipe is 0.1 m/s and the water pressure in the pipe in the Waru District service zone is 59.57 m, the water velocity in the pipe is 1.58 m/s. Optimization of the Tawangsari WTP distribution network system in the Taman Subistrict service zone and the Waru Subdistrict service zone, namely by changing the pump head. Replacing the pump head is one of the solutions to eliminate excessive pressure and reduce damage to the pipe. Keywords: distribution, software Epanet 2.0, pressure
Pengaruh Aplikasi Sludge Dari Biodigester Berbahan Kotoran Sapi Di Lahan Kering Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Elia Retno Fitriani; Ruslan Wirosoedarmo; J. Bambang Rahadi W.; Ary Mustofa A.
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.643 KB)

Abstract

Jagung (Zea mays L.) merupakan komoditi agribisnis yang sangat potensial dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Dalam perekonomian nasional, jagung penyumbang terbesar kedua setelah padi dalam subsektor tanaman pangan. Lahan produksi jagung yang potensial salah satunya adalah Sumatera Selatan yang memiliki banyak lahan marginal (lahan kering). Lahan kering memiliki kandungan unsur hara yang sedikit. Salah satu teknologi untuk mengatasi hal tersebut adalah aplikasi sludge dari biodigester berbahan kotoran sapi, penambahan sludge berperan sebagai sumber hara bagi tanaman. Perlakuan aplikasi sludge dari biodigester berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman jagung. Hasil terbaik pengaplikasian sludge organik dalam penelitian ini didapatkan pada perlakuan diaduk dan dosis 30 ton ha-1, antara lain daya perkecambahan 100%, tinggi tanaman 155.60 cm, jumlah daun 12.53 helai dan diameter batang 2.35 cm. Kata kunci : Jagung, Lahan kering, Sludge
Analisis Spasial Untuk Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Apel Di Kota Batu - Jawa Timur Wendy Aditiyas; Alexander Tunggul Sutan Haji; Johanes Bambang Rahadi
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.884 KB)

Abstract

Analisa  spasial merupakan  suatu  proses  dari modeling,  pengujian  dan  penafsiran  dari  hasil model, mungkin berupa penggalian atau pembentukan  informasi baru dari  sebuah kumpulan unsur-unsur geografi. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi kesesuaian penggunaan lahan Pada analisis kesesuaian lahan untuk tanaman apel di kota Batu didapatkan dua kelas yaitu S1 (sangat sesuai)  sebesar 89,92%   dan S2  (cukup sesuai)  sebesar 10,08 %. Hasil  identifikasi kelas kesesuaian  lahan  di  Kota  Batu,  kelas  S1  terdapat  di  desa  Sumber  Brantas,  Sumbergondo, Tulungrejo,  Punten,  Bulukerto,  Gunungsari,  Sidomulyo,  Bumiaji,  Sumberejo,  Pandanrejo, Giripurno, Ngaglik, Songgokerto, Pendem, Mojorejo, Tlekung, dan Oro-oro ombo. Sedangkan kelas S2 terdapat di desa Dadaprejo, Junrejo, Beji, Temas, Sisir, dan Torongrejo. Kata Kunci : Apel, Kota Batu, Kesesuaian lahan, Analisa spasial
Kualitas Pakan Ikan Berbentuk Pelet Dari Limbah Pertanian Rohmad Zaenuri; Bambang Suharto; Alexander Tunggul Sutan Haji
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.83 KB)

Abstract

Pakan ikan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam proses pertumbuhan ikan. Pertumbuhan ikan dapat berjalan optimal apabila jumlah pakan, kualitas pakan dan kandungan nutrisi terpenuhi dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat pakan ikan dengan memanfaatkan limbah padat sludge biogas dari ternak sapi dan mengetahui nilai kandungan nutrisi dari pakan ikan dengan bahan baku limbah padat sludge biogas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dianalisis untuk mengetahui salah satu formulasi pakan yang optimum meliputi kandungan nutrisi pakan dan daya apung. Terdapat tujuh perlakuan (P) yang terdiri dari sludge, tepung ikan, dedak padi dan janggel jagung (%) dengan campuran berturut-turut 0-35-35-30 (P1), 5-35-35-25 (P2), 10-35-35-20 (P3), 15-35-35-15 (P4), 20-35-35-10 (P5), 25-35-35-5 (P6), dan 30-35-35-0 (P7).Kualitas pakan yang mendekati SNI dan memiliki daya apung baik terdapat pada P2. Perlakuan P2 memiliki Kualitas pakan 20% protein, 5% lemak,22% abu, 11% kadar air dan daya apungselama 11 jam. Perlakuan tersebut memiliki kandungan abu paling rendah dari perlakuan lain. Sehingga P2 menjadi yang terbaik dari tujuh perlakuan yang ada. Kata kunci : Dedak, Janggel jagung, Pelet pakan ikan,Sludge, Tepung ikan 
Analisis Kebutuhan Jenis Armada Pengangkut Berdasarkan Volume Sampah Prediksi di Kabupaten Karanganyar Annisa Indah Mukti Nurani; Bambang Rahadi; Alexander Tunggul Sutan Haji
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.265 KB)

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk, sosial ekonomi, dan teknologi di Kabupaten Karanganyar yang berada sekitar 14 km sebelah timur Kota Surakarta merupakan salah satu penyebab volume sampah semakin meningkat, sementara kemampuan mengangkut sampah tidak diperhitungkan. Kondisi tersebut mendorong untuk dilakukan penelitian dengan tujuanmemprediksi sampah yang dihasilkan agar mengetahui jumlah alat angkut sampah yang ideal. Sampah yang akan datang diprediksi menggunakan metode trend, sedangkan kebutuhan jumlah armada dan jumlah ritasi akan disesuaikan dengan hasil prediksi volume sampah rata-rata per hari. Berdasarkan hasil penelitian hasil prediksi volume sampah pada tahun 2032 adalah 1205.6 m3hari-1, dan pada tahun 2042 nilai volume sampah meningkat menjadi 1583.5 m3hari-1. Peningkatan volume sampah yang diprediksi dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang meningkat, hasil prediksi jumlah penduduk pada tahun 2032 adalah 490282 jiwa dan pada tahun 2042 sebesar 550733jiwa. Usaha untuk mengatasi peningkatan volume sampah ini adalah dengan meningkatan sarana prasarana di TPA, dengan jumlah armada dan sistem ritasi yang ada di TPA Sukosari untuk dapat mengangkut volume sampah pada tahun 2032 maka dibutuhkan penambahan 1 unit pada masing-masing armada dan penambahan 3 x sistem ritasi. Pengangkutan volume sampah secara maksimal pada Tahun 2042 adalah dengan menambah 1 unit armada dan penambahan 4 x jumlah ritasi. Kata kunci: Jumlah armada, Prediksi, sistem ritasi, Tempat pembuangan akhir, Volume sampah
Evaluasi Penentuan Stasiun Hujan di Pulau Sabu Fajarika, Ifa; Wirosoedarmo, Ruslan; Sutan Haji, A. Tunggul; Sugianto, Seto
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hujan merupakan komponen masukan utama dalam proses hidrologi, dalam prosesnya dibutuhkan data hidrologi yang terdiri dari data curah hujan, data debit dan data iklim. Kesalahan dalam pemantauan data hidrologi tersebut akan menghasilkan data yang kurang optimal dan biasanya disebabkan oleh jumlah stasiun dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) yang kurang memadai dan pola penyebaran stasiun hujan yang tidak merata. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi penentuan stasiun hujan yang saat ini tersediasehingga didapatkan jumlah dan penentuan stasiun hujan yang efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui pola jaringan stasiun hujan serta mengetahui tata letak posisi stasiun hujan yang baru berdasarkan Metode Kriging simulasi dengan software ArcGIS 9.3 dan Standard World Meteorological Organization (WMO) dan 2) membandingkan hidrograf pengamatan debit banjir rancangan antara stasiun hujan eksisting dan stasiun hujan rekomendasi. Hasil dari interpolasi Kriging didapatkan tiga stasiun hujan tambahan yaitu terletak di Desa Raenalulu Kecamatan Sabu Barat untuk stasiun hujan A, Desa Depe Kecamatan Sabu Barat untuk stasiun hujan B, stasiun hujan C terletak di Desa Raenyale Kecamatan Sabu Barat untuk stasiun hujan kondisi eksisting terdapat di Kelurahan Mebba Kecamatan Sabu Barat. Perbandingan hidrograf pengamatan hasil debit banjir rancangan metode Kriging dan kondisi eksisting pada alternatif yang dipilih mempunyai nilai kesalahan rata-rata kurang dari 10 persen, sehingga alternatif stasiun hujan yang terpilih dapat dijadikan rekomendasi tambahan stasiun hujan yang baru di Pulau Sabu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kata kunci: Curah Hujan Rancangan, Hujan, Interpolasi, Kriging, Stasiun Hujan Rekomendasi
Efektifitas Limbah Puntung Rokok Sebagai Bahan Inhibitor Korosi Pada Paku Besi Dalam Media Air Tawar Bayu Prasetya Andeka; Bambang Suharto; Alexander Tunggul Sutan Haji
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai permasalahan yang ditimbulkan korosi antara lain  penipisan material bangunan, keropos, berlubang, perubahan warna atau tampilan bangunan, terkontaminasinya bahan produk, berkurangnya faktor keamanan, dan bertambahnya biaya perawatan bangunan. Penggunaan inhibitor untuk menghambat proses korosi. Tetapi inhibitor yang aman sangat diperlukan selain itu harus terhitung yang ekonomis dan ramah lingkungan. Salah satu inhibitor alami yang aman adalah limbah puntung rokok. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan  limbah puntung rokok dalam menurunkan laju korosi pada paku besi dan juga menetukan korelasi antara laju korosi dengan variasi konsentrasi inhibitor yang digunakan. Penentuan laju korosi dengan menggunakan metode kehilangan berat. Konsentrasi perendaman paku besi dalam inhibitor yang digunakan adalah 0, 200, 400, 600, 800, 1000 ppm dengan waktu perendaman selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi konsentrasi limbah puntung rokok maka laju korosi semakin kecil. Nilai rata-rata laju korosi tanpa perendaman pada inhibitor limbah puntung rokok adalah 0,160mpy. Sedangkan untuk konsentrasi 200, 400, 600,800, 1000 ppm berturut-turut adalah 0,110,0,092 , 0,085, 0,081, dan 0,061 mpy dan efisiensi penurunan maksimal terhadap nilai laju korosi terkecil terjadi pada konsentrasi 1000 ppm dengan waktu perendaman 7 hari dikarenakan walaupun pada hari ke 4 laju korosi tinggi tetapi setelah hari ke 4 laju korosi mulai menurun karena inhibitor yang mengandung nikotin telah bereaksi dengan oksigen sehingga melindungi lapisan besi dari oksidasi dengan oksigen serta mengurangi efek dari korosi . Kata kunci: Nikotin, Inhibitor, Paku besi, Limbah Puntung Rokok  
Analisis Spasial Penentuan Iklim Menurut Klasifikasi Schmidt-Ferguson dan Oldeman di Kabupaten Ponorogo Retno Ayu Sasminto; Alexander Tunggul; J. Bambang Rahadi W.
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.782 KB)

Abstract

Iklim merupakan salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Sistem klasifikasi Schmidt-Ferguson dan Oldeman sangat cocok digunakan di Indonesia yang beriklim tropis.Dasar pengklasifikasian iklim Schmidt-Ferguson adalah jumlah curah hujan yang jatuh setiap bulan sehingga diketahui rata-ratanya bulan basah, lembab, dan bulan kering.Klasifikasi iklim menurutOldeman didasarkan kepada jumlah kebutuhan air oleh tanaman, terutama pada tanaman padi. Penyusunan tipe iklimnya berdasarkan jumlah bulan basah yang berlansung secara berturut-turut.Kabupaten Ponorogo menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson memiliki empattipe iklim yaitu iklim basah, iklim agak basah, iklim sedang, dan iklim agak kering, dan klasifikasi Oldeman memiliki empat tipe iklim yaitu iklim C3, D3, D4, dan E3.Kata kunci : bulan basah, bulan kering, iklim, Oldeman, Schmidt-Ferguson

Page 1 of 17 | Total Record : 166