cover
Contact Name
Zaqlul Iqbal, STP, M.Si
Contact Email
zaqluliqbal@ub.ac.id
Phone
+62341580106
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 2656243X     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jkptb
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem (JKPTB) (ISSN: 2656-243X) has published the state-of-art articles which focus on both fundamental studies and applied engineering including Power and Agricultural Machinery, Mechatronics and Agro-industrial Machinery, Food and Post-Harvest Technology and Soil and Water Engineering. By providing an update issue and current topic in agricultural technology field, JKPTB becomes the reference for many scientist and stakeholders who work on Agricultural Engineering
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 3 (2017)" : 10 Documents clear
Produksi Bio-Listrik dengan Kompos dan Urea pada Sistem Plant Microbial Fuel Cell Menggunakan Tanaman Padi (Oryza Sativa. L) Roisul Amin; Gunomo Djoyowasito
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.392 KB)

Abstract

Plant Microbial Fuel Cell merupakan teknologi yang dikembangkan untuk memproduksi energi listrik dari tanaman hidup. PMFC bersifat berkelanjutan karena dapat diperbaharui, konversi energi bersih tanpa menimbulkan emisi dan tidak memiliki persaingan terhadap ketahanan pangan. Prinsipnya, energi matahari ditangkap oleh tanaman atau mikroorganisme fotoautropik yang digunakan untuk menghasilkan donor elektron melalui elektroda, kemudian dikonversi oleh mikroorganisme heterotropik menjadi energi listrik. Lahan padi merupakan lahan yang sengaja digenangi air untuk budidaya tanaman yang mengakibatkan hidupnya bakteri anaerob. Kondisi lahan tersebut sangat mendukung dalam produksi energi listrik pada aplikasi PMFC. Metode penelitian berupa Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor perlakuan dan 3 pengulangan. Hasil data kuantitas berupa nilai tegangan listrik maksimal 215.1 mV dengan nilai kuat arus 2.581 mA/cm2 dan daya 558.2 mW/cm2 yang berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang serta pH tanah dan nilai konduktivitas listrik tanah. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA pada taraf 5% dan 1% kemudian dilakukan uji lanjut pada Uji DMRT dengan taraf nyata 5% untuk pengambilan perlakuan terbaik.
Karakteristik Sifat Mekanik dan Evaluasi Tingkat Biodegradabilitas Pot Tanam Organik Berbasis Pelepah Pisang Klutuk (Musa Balbisiana Colla) Frilantika Kusuma Wardani; Yusuf Wibisono; Gunomo Djoyowasito
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.877 KB)

Abstract

Pelepah pisang merupakan limbah yang tidak tepat guna, tetapi memiliki kandungan serat yang tinggi dan berkualitas. Pada saat ini, mayoritas penggunaan pot tanam yang digunakan adalah pot tanam berbahan polybag atau biasa juga disebut pot tanam plastik. Plastik sendiri termasuk kedalam golongan dalam bahan yang sukar atau sulit untuk didaur ulang. Pada penelitian ini bertujuan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan alternatif petani beralih dari polybag dan menggunakan pot tanam organik berbasis pelepah pisang klutuk sebagai pot tanam terbarukan. Prosedur pembuatan pot tanam organik yaitu persiapan alat dan bahan, pengeringan, kemudian pembentukan pot. Pada penelitian ini memiliki 2 faktor yang ditentukan sebagai pengaruh yaitu faktor lebar lembaran pelepah pisang dengan 3 variasi ukuran yaitu 2 cm, 3 cm, 4 cm dan faktor suhu ada 4 variasi yaitu dengan suhu 60ºC, 65ºC, 70ºC dan 75 ºC. Pengujian pot tanam organik berbasis pelepah pisang klutuk yang dilakukan adalah sifat mekanik berupa nilai uji tarik, permeabilitas air dan biodegradabilitas pelepah pisang. Kadar air tertinggi didapatkan pada pengeringan dengan suhu 65ºC dengan lebar 3 cm yaitu 1500,97%. Nilai kuat tarik pita pelepah pisang kering tertinggi adalah pada perlakuan pengeringan dengan suhu 60ºC dengan lebar pita pelepah pisang 3 cm yaitudalah 56 MPa. nilai permeabilitas tertinggi pada suhu 65ºC dengan lebar 2 cm 1197.741 cm/jam. Biodegradasi dengan waktu paling lama terdapat pada perlakuan dengan suhu pengeringan 75ºC dan lebar 3 cm yaitu dengan rerata lama waktu 32 hari.
Efektivitas Tipe Pengomposan (Konvensional, Aerasi, dan Rak Segitiga) terhadap sifat fisik dan kimia kompos dari sludge biogas dan Serbuk Gergaji Musthofa Lutfi; Wahyunanto Agung Nugroho; Ineke de Elda Ayumi
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.619 KB)

Abstract

Pengomposan merupakan proses biodegradasi bahan organik menjadi kompos. Penguraian kompos terjadi dalam keadaan aerob (dengan oksigen) dan anaerob (tanpa oksigen). Dekomposisi bahan dilakukan oleh mikroorganisme didalam bahan itu sendiri (kanwal, et al., 2011). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari berbagai tipe pengomposan terhadap sifat fisik dan kimia kompos yang berbahan baku sludge biogas.Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sludge biogas, serbuk gergaji, dan EM4. Terdapat tiga perlakuan pada metode penelitian ini, masing masing perlakuan adalah pengomposan pasif konvensional tanpa aerasi, pengomposan dengan tumpukan statis beraerasi, dan yang ketiga adalah pengomposan dengan rak segitiga. Masing-masng perlakuan akan diambil sampel sebanyak 3 kali sehingga total sampel yang akan dianalisa dan diamati hasil pengomposan sebanyak 9 sampel. Perlakuan pengomposan dengan tumpukan statis beraerasi dan pegomposan dengan rak segitiga memberikan hasil terbaik serta mempermudah pada saat monitoring tanpa harus melakukan pembalikan. C/N rasio dari masing-masing perlakuan adalah pengomposan konvensional 16,67:1, pengomposan statis beraerasi 15,33:1, serta pengomposan dengan rak segitiga 15:1.
Model Laju Pertumbuhan Perkecambahan Tanaman Jagung (Zea Mays L.) pada Variasi Kedalaman Tanam Risdi Hamida Fathurohim; Dewi Maya Maharani; Ari Mustofa Ahmad
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.181 KB)

Abstract

Jagung sebagai tanaman serealia yang dapat tumbuh hampir diseluruh dunia dan merupakan sumber bahan pangan penting setelah beras. Besarnya minat masyarakat terhadap kebutuhan jagung maka dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan produksi jagung dengan cara pemilihan varietas yang unggul. Benih yang berukuran besar memiliki nilai pertumbuhan yang lebih tinggi dan lebih cepat. Pertumbuhan tersebut dapat diprediksi dengan suatu model pertumbuhan yaitu model Logistik, model General Logistic, dan model Gompertz. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh kedalaman terhadap laju pertumbuhan perkecambahan jagung dan untuk mendapatkan persamaan model matematis pertumbuhan perkecambahan tanaman jagung.Penelitian ini dilaksanakan di desa Corah, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun dan di Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Dalam penelitian ini digunakan perlakuan kedalaman tanam yaitu 3 cm, 5 cm, dan 7 cm dimana setiap perlakuan terdiri dari 10 sampel dan dilakukan tiga kali pengulangan. Data diolah dengan Ms.Excel menggunakan fitur add-in-solver dan digunakan fungsi minimal absolut erorr dengan metode iterasi newton.Dari hasil penelitian, kedalaman tanam 5 cm merupakan kedalaman yang optimum dalam penanaman tanaman jagung. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya pengaruh yang signifikan terhadap jumlah benih yang berkecambah, daya berkecambah, tinggi, diameter, dan massa tanaman. Dari tiga model tersebut, model Gompertz merupakan model yang sesuai dengan data pengamatan aktual. Model Gompertz memiliki nilai EF sebesar 1.00, nilai RMSE sebesar 0.062, dan nilai CRM sebesar -0.001. Nilai konstanta empiris yaitu nilai K sebesar 100.2076, nilai b sebesar 1.1036, dan nilai m sebesar 3.3207 sehingga didapatkan persamaan Gompertz Y = 100.2076 exp(exp( -1.1036 (X-3.3207))).
Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap Kandungan Vitamin C Buah Cabai Keriting Lado F1 (Capsicum Annuum L) Murti, Kesowo Hari
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.882 KB)

Abstract

Cabai merupakan hasil pertanian yang sangat populer. Jenis cabai yang di kenal salah satunya adalah cabai keriting Lado F1. Pada buah cabai terkandung beberapa vitamin. Salah satu vitamin dalam buah cabai adalah vitamin C (asam askorbat). Penanganan pascapanen umumnya masih sederhana sehingga tingkat kerusakannya masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perlakuan pengeringan terbaik dengan kandungan vitamin C terbanyak dengan berpedoman pengeringan sesuai SNI kadar air 11%. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang digunakan adalah Suhu, dengan empat level, yaitu 50⁰C, 60⁰C, 70⁰C, 80⁰C. Proses pengeringan diamati tiap 2 jam. dengan ulangan 3 kali. Cabai yang dikeringkan diamati kadar airnya dengan cara menimbang bahan tiap 2 jam, sedangkan vitamin C diamati tiap 8 jam dan pada saat akhir pengeringan dengan berpedoman kadar air akhir 11% b.b. Parameter penelitian ini adalah kandungan kadar air, vitamin C, Warna dan rendemen. Dari parameter tersebut bisa diketahui mutu terbaik cabai kering berdasarkan pengamatan pengeringan cabai Lado F1, didapatkan nilai kadar vitamin C berturut-turut adalah 550,69 mg/100g, 333.07 mg/100g, 131.64 mg/100g, 146.25 mg/100g. Kadar warna berturut-turut adalah L*: 30.20, 29.80, 31.33, 31.17. a*: 17.77, 17.43, 22.90, 27.93. b*: 8.53, 8.07, 9.00, 11.80. Nilai rendemen berturut-turut adalah 19.92%, 19.89%, 19.91%, 19.84%.
Pengaruh Variasi Suhu Karbonisasi dan Konsentrasi Aktivator terhadap Karakteristik Karbon Aktif dari Ampas Tebu (Bagasse) Menggunakan Activating Agent NaCl Hendrawan, Yusuf; Sutan, Sandra Malin; Kreative Y.R, Rizka
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.731 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat karbon aktif dari limbah ampas tebu dengan menggunakan activating agent NaCl dan dapat diperoleh kualitas karbon terbaik dengan beberapa pengujian karakteristik karbon aktif yang dihasilkan. Tahapan yang dilakukan pada saat pembuatan karbon aktif yakni dehidrasi selama 2 hari dengan sinar matahari dan dengan menggunakan oven pada suhu 105⁰C selama 2 jam, karbonisasi dilakukan pada suhu 300⁰C, 400⁰C dan 500⁰C, dan proses aktivasi dengan perendaman karbon dengan NaCl 5%,10%, dan 15% selama 5 jam. Proses aktivasi yang digunakan dalam penelitian ini yakni aktivasi kimia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu karbonisasi dan konsentrasi NaCl terhadap karakteristik karbon aktif.Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAK (Rancangan Acak Kelompok) dan uji lanjut DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan. Hasil terbaik dari penelitian ini yakni pada perlakuan suhu karbonisasi 400⁰C dan konsentrasi aktivator 5%. Hasil dari perlakuan tersebut yakni kadar air 8,22%, kadar abu 49,9487%, kadar zat menguap 30,1657% dan kadar karbon terikat 19,8855%.
Studi Penentuan Daya Tampung Beban Pencemaran Kali Surabaya dengan Menggunakan Metode Neraca Massa Bambang Rahadi Widiatmono; Liliya Dewi; Komang Della Pavita
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.292 KB)

Abstract

Permasalahan lingkungan semakin sering terjadi di Kali Surabaya, salah satunya sungai Jagir yang merupakan salah satu segmen dari Kali Surabaya. Untuk itu dilakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi pencemaran di Kali Surabaya dengan menghitung dan menganalisa daya tampung beban pencemar serta kualitas sungai terhadap parameter-parameter air. Analisis kualitas air dilakukan dengan membandingkan hasil pengujian kualitas air dengan baku mutu air kelas II sesuai Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001, untuk menghitung besarnya daya tampung digunakan metode neraca massa, dengan parameter yang digunakan yaitu BOD, COD, DO, TSS, pH, suhu, Nitrat, dan Fosfat. Hasil penelitian menunjukkan kualitas air sungai pada Kali Surabaya untuk parameter TSS, dan fosfat pada setiap titik telah melebihi baku mutu. Parameter COD, BOD, DO, pH, Suhu, dan Nitrat untuk masing-masing titik masih dalam ambang batas yang ditentukan. Hasil perhitungan daya tampung menunjukkan titik III yang menjadi titik setelah mendapatkan masukan limbah, untuk parameter COD, DO, Nitrat, pH, dan Suhu diketahui sebesar 13,45 mg/L, 6,06 mg/L, 1,36 mg/L, 7,26 mg/L, 24,78 mg/L masih dalam ambang batas yang ditentukan. Kali Surabaya tidak memiliki daya tampung lagi untuk parameter BOD, TSS, dan Fosfat dengan hasil sebesar 11,57 mg/L, 152,13 mg/L, 0,37 mg/L.
Uji Performansi Alat Pengering Gabah Tipe Dmp-1 dengan Penambahan Batu Alor Hitam pada Ruang Kolektor dan Ruang Pengering Sebagai Penyimpan Panas Lelyona Juwita Sari
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.082 KB)

Abstract

Pengeringan gabah di Indonesia kebanyakan dilakukan dengen metode konvensional, yaitu dengan dikeringkan di bawah terik matahari secara langsung. Namun hal tersebut kurang efektif karena dibutuhkan waktu yang cukup lama, tempat yang luas dan juga dibutuhkan tenaga untuk menjaga gabah hingga kering dengan merata. Selain itu pengeringan secara tradisional juga mempunyai kekurangan lain yaitu, iklim/cuaca yang tidak menentu dapat mempengaruhi proses pengeringan (musim hujan gabah yang dijemur harus diangkat atau ditutup) hal ini cukup menyita waktu dan tenaga. Sehingga di butuhkan alat pengering gabah berbasis efek rumah kaca dengan penambahan batu alor hitam pada ruang kolektor dan ruang pengering sebagai penyimpan panas. Tujuan penelitian ini adalah menguji performansi alat pengering gabah berbasis efek rumah kaca dengan penambahan batu alor hitam pada ruang kolektor dan ruang pengering sebagai penyimpan panas dan membandingkan kinerja alat pengering gabah berbasis efek rumah kaca yang dilengkapi penambahan batu alor hitam pada ruang kolektor dan ruang pengering sebagai penyimpan panas dengan proses pengeringan tradisional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan dua perlakuan, yaitu pengeringan gabah menggunakan alat pengering dan pengeringan tradisional. Parameter pengukuran ini dilakukan dengan mengamati proses pengeringan gabah pada setiap perlakuan sebanyak 3 kali pengulangan dengan pengukuran yang diamati antara lain yaitu: Suhu (C°), kecepatan aliran udara (m/s), kelembaban (%), Kadar air (%) dan lama pengeringan (jam). Hasil uji performansi alat pengering gabah berbasis efek rumah kaca dengan penambahan batu alor pada ruang kolektor dan ruang pengering sebagai penyimpan panas dilakukan tiga kali pengulangan memerlukan waktu pengeringan selama 7 jam, 6 jam, dan 7 jam untuk mencapai kadar air bahan sebesar 14%. Rata-rata nilai efisiensi pengeringan sebesar 11.97 %. Waktu pengeringan dengan menggunakan alat pengering mempunyai nilai rata-rata sebesar 1 jam lebih cepat dibandingkan dengan pengeringan gabah secara tradisional.
Uji Performansi Mesin Pengupas Kulit Ari (Desheller) Kakao (Theobroma cacao L) skala Home Industri Tipe Pisau Putar Arif Wicaksono R.P; Yusuf Hendrawan; Sandra Malin Sutan; Hendy Firmanto
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.983 KB)

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan produksi biji kakao terbesar di dunia. Namun konsumsi olahan biji kakao di Indonesia terbilang rendah. Salah satu kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha kakao adalah pada tahap pengupasan kulit ari biji kakao. Pengupasan kulit ari kakao merupakan salah satu tahapan yang cukup menentukan pada kualitas produk olahan kakao. Mesin pengupas kulit ari kakao (desheller) yang kini beredar masih berupa mesin dengan kapasitas besar sehingga para usaha kecil menengah (UKM) belum mampu menjangkaunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja mesin pengupas kulit ari biji kakao (desheller) skala home industri. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kecepatan putar pisau (rpm) dan variasi mutu berdasarkan ukuran biji. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rendemen terbaik yaitu 95.083% pada ukuran biji A dengan kecepatan putar pisau 250 rpm. Perolehan nib terbaik dan efisiensi penerusan daya terbaik yaitu 98.388% dan 81.208% didapatkan pada ukuran biji AA dengan kecepatan putar pisau 250 rpm. Hasil kulit terikut nib terbaik yaitu 1.588% pada ukuran biji AA dengan kecepatan putar pisau 175 rpm. Jumlah nib terikut kulit terbaik yaitu 0.379% pada ukuran biji A dengan kecepatan putar pisau 175 rpm
PENGARUH KONSENTRASI AKTIVATOR ARANG AKTIF DAN WAKTU KONTAK LIMBAH TERHADAP KANDUNGAN TDS DAN ZAT WARNA LIMBAH CAIR BATIK Ricana Rindu Indihani; Wahyunanto Agung Nugroho; Musthofa Lutfi
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.47 KB)

Abstract

Arang aktif merupakan padatan berpori yang mengandung 85-95% karbon yang dihasilkan dari bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan pada suhu tinggi ataupun dengan proses aktivasi. Daya serap arang aktif disebabkan adanya pori yang besar jumlahnya, sehingga menimbulkan gejala kapiler yang menyebabkan adanya daya serap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari konsentrasi penggunaan arang aktif limbah kulit siwalan dengan aktivator H2So4 dan lama kontak dengan limbah cair batik terhadap kadar nilai TDS, warna, dan pH limbah cair batik. Adsorpsi adalah proses saat solute yang berupa gas atau cairan tertarik ke permukaan (adsorben) dan membentuk adsorbat (molekular). Adsorben yang digunakan pada proses adsorpsi tersebut adalah arang aktif yang diaplikasikan pada limbah cair batik tulis UKM Amali CH Sidoarjo. Limbah cair batik tersebut mengandung polutan berupa logam berat, padatan tersuspensi, ataupun zat organik yang dapat meningkatkan kandungan BOD, COD, dan TDS sehingga menurunkan kualitas air. Hasil penelitian dengan optimasi menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 fakrot yaitu konsentrasi aktivator H2So4 (5M dan 7M) dan waktu kontak dengan limbah (90, 120, 150, dan 180 menit). Hasil penelitian menunjukan pH limbah cair dengan konsentrasi H2So4 5M sebesar 3,7- 3,9 dan pH limbah cair dengan konsentrasi H2So4 7M sebesar 6,13-6,27. Nilai TDS menurun hingga 19,67 ppm dengan proses adsorpsi arang aktif 7M dan 42,67 ppm untuk arang aktif berkonsentrasi H2So4 5M. Zat warna yang diadsorpsi arang aktif konsentrasi H2So4 5M hingga 7,72 ppm dan 1,52 ppm yang diadsorpsi dengan arang aktif dengan konsentrasi H2So4 7M. Kapasitas maksimum yang mampu diserap arang aktif dapat menggunakan persamaan Langmuir dan Freundlich.

Page 1 of 1 | Total Record : 10