cover
Contact Name
Aditya Pandu Wicaksono, S.ST
Contact Email
adityapandu23@ub.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpt@ub.ac.id
Editorial Address
Department of Agronomy, Faculty of Agriculture Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang, Indonesia, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Plantropica: Journal of Agricultural Science
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 25416677     DOI : http://dx.doi.org/10.21776/ub.jpt
Core Subject : Agriculture,
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science aims to provide a forum for international researchers on applied agricultural science to publish the original articles. The scope of PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science are crop science, agronomy, horticulture, plant breeding, agricultural environmental resources, agricultural climatology and plant physiology.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2020)" : 10 Documents clear
Evaluasi Daya Hasil 6 Genotipe Jagung Pulut (Zea mays L. var. ceratina Kulesh) pada Dua Lokasi di Jawa Timur Lesy Nerawati; Arifin Noor Sugiharto
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2020.005.2.10

Abstract

Salah satu jenis jagung yang memiliki potensi untuk dikembangkan yaitu jagung pulut, akan tetapi produktivitas dari jagung pulut masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan produksi jagung pulut melalui pemuliaan tanaman, Sebelum pelepasan varietas jagung hibrida perlu diketahui kemampuan adaptasi tanaman pada berbagai kondisi lingkungan dengan dilakukan uji daya hasil. Interaksi genotipe dan lingkungan menunjukkan perbedaan respon tanaman terhadap kondisi lingkungan yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-April 2020 di Desa Suru, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo dan Desa Candipuro, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kali ulangan dan menggunakan beberapa genotipe uji yaitu JPM 01, JPM 02, JPM 03, JPM 04, JPM 05, JPM 06, serta varietas pembanding yaitu Kumala F1. Variabel pengamatan terdiri dari komponen hasil yaitu panjang penutupan kelobot, panjang tongkol, unfilling cob tip, diameter tongkol, jumlah baris biji, jumlah biji per baris, bobot tongkol segar dengan kelobot, bobot tongkol segar tanpa kelobot, bobot tongkol segar dengan kelobot per plot, bobot tongkol segar tanpa kelobot per plot, dan produktivitas hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi genotipe dan lingkungan terjadi pada variabel panjang tongkol, panjang penutupan kelobot, unfilling cob tip, jumlah kernel per baris, dan bobot tongkol segar tanpa kelobot. Genotipe yang unggul di Kabupaten Ponorogo ialah JPM 01, sedangkan di lokasi Lumajang ialah JPM 03, dan genotipe yang memiliki keunggulan di kedua lokasi ialah JPM 04.
Profil Mikromorfologi Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC) Mutan Akibat Iradiasi Sinar Gamma Cobalt-60 Nur Fitrianto; Siti Samiyarsih; Anisa Rohma; Nurtjahjo Dwi Sasongko
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2020.005.2.1

Abstract

Mutasi fisik menggunakan sinar Cobalt-60 merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam pemuliaan tanaman. Karaktrisasi daun kecipir mutan merupakan bagian dari program pemuliaan tanaman untuk mengetahui keragaman genetik yang berpengaruh dalam peningkatan produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui struktur anatomi daun kecipir polong pendek yang teradiasi sinar Cobalt-60 dengan dosis 75Gy dan lama penyinaran 10 menit, dan mengetahui perbedaan karakter anatomi daun kecipir polong pendek pada tanaman tipe liar dan tanaman yang teradiasi sinar Cobalt-60 dengan dosis 75Gy dan lama penyinaran 10 menit. Metode penelitian menggunakan survey dengan teknik pengambilan sampel secara acak. Sampel daun dibuat preparat mikroskopis dengan membuat preparat segar dan preparat awetan (metode parafin). Variabel yang diamati adalah karakter anatomi daun kecipir, dengan parameter tebal kutikula, tebal epidermis, tebal mesofil, tebal daun, rasio palisade, ukuran stomata (panjang dan lebar) dan jumlah stomata. Metode analisis yang digunakan adalah secara deskriptif untuk mengetahui perbedaan karakter anatomi daun pada tanaman tipe liar dan tanaman yang termutasi sinar Cobalt-60. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur anatomi daun kecipir terdiri dari tiga sistem jaringan, yaitu epidermis, mesofil, dan jaringan vaskuler. Iradiasi sinar Cobalt-60 dengan dosis 75x10 menyebabkan penurunan terhadap tebal epidermis, tebal mesofil, tebal daun dan jumlah stomata per mm2 luas daun. Daun kecipir yang teradiasi memiliki tebal epidermis atas 8,3 µm, epidermis bawah 4,5 µm; tebal mesofil 58; tebal daun 75,5 µm; jumlah stomata atas 4,5 per mm2 daun; stomata bawah 15,5 per mm2.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Krisan Pot (Chrysanthemum sp.) pada Beberapa Jumlah Stek Bagus Fatkul Hamsyah; Sitawati Sitawati
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2020.005.2.6

Abstract

Krisan (Chrysanthemum sp.) ialah jenis tanaman hias yang potensial untuk dikembangkan dan banyak diminati masyarakat. Saat ini, krisan tidak hanya diproduksi sebagai bunga potong melainkan juga dikembangkan sebagai tanaman hias pot. Tingginya permintaan krisan pot berbanding lurus dengan jumlah stek yang digunakan. Permasalahan yang terjadi yaitu kurangnya jumlah stek yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah stek yang optimum terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman krisan pot. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2019 hingga Maret 2020 di dalam Green House PT. Condido Agro Pasuruan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 kali ulangan sehingga terdapat 24 unit percobaan, yaitu : 1 stek (P1), 2 stek (P2), 3 stek (P3), 4 stek (P4), 5 stek (P5) dan 6 stek (P6). Hasil penelitian menunjukkan pengurangan jumlah stek per pot meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, waktu pertama muncul bunga, umur coloring, diameter bunga, tinggi tanaman dengan pot, dan vase life. Akan tetapi, menurunkan diameter tajuk dan jumlah bunga per pot. Pengurangan jumlah stek mampu menghemat bibit hingga 50 % dengan kualitas (tinggi tanaman, diameter tajuk, jumlah bunga per pot dan vase life) yang sama dengan penggunaan 6 stek per pot.
Pengaruh Jenis Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.) Varietas Pulut Sulawesi Genesiska Genesiska; Mulyono Mulyono; Azwin Intan Yufantari
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2020.005.2.2

Abstract

Tanaman Jagung (Zea mays L.) Varietas Pulut merupakan varietas jagung lokal dengan potensi hasil rendah, yaitu kurang dari 2 ton ha-1. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh jenis tanah dan menentukan jenis tanah yang paling sesuai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) Varietas Pulut. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal dan terdiri dari 4 perlakuan yaitu tanaman jagung varietas pulut yang ditanam pada tanah Regosol bukit-pasir, tanah Grumusol, tanah Latosol, dan tanah Mediteran. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, bobot segar akar, bobot kering akar, luas daun, bobot segar tajuk, bobot kering tajuk, laju asimilasi bersih, laju pertumbuhan tanaman, bobot tongkol dengan klobot, bobot tongkol tanpa klobot, diameter tongkol, panjang tongkol, jumlah baris biji, bobot 1000 biji, potensi hasil tanaman. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan jenis tanah memberikan potensi hasil pada perlakuan tanah Regosol bukit-pasir sebesar 2,6 ton ha-1, tanah Latosol sebesar 2,46 ton ha-1, tanah Grumusol sebesar 2,05 ton ha-1, dan tanah Mediteran sebesar 2,04 ton ha-1. Berbagai jenis tanah cenderung memberikan hasil yang relatif sama, sehingga berbagai jenis tanah dikatakan sesuai dalam pertumbuhan dan hasil tanaman jagung varietas pulut.
Analisis Tingkat Kenyamanan Lingkungan di Universitas Brawijaya Kota Malang Revin Yohanes Abraham; Ariffin Ariffin
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2020.005.2.7

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta mengevaluasi hubungan tingkat ketersediaan vegetasi dengan tingkat kenyamanan di lingkungan Universitas Brawijaya (UB) kota Malang. Lokasi Penelitian dibagi menjadi 13 titik pengamatan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2020. Metode yang digunakan adalah metode Observasi dengan metode penetapan sample adalah non-probability sampling, penetapan tingkat kenyamanan ditentukan dengan 4 variable (Thermal Humidity Index (THI), kecepatan angin, tingkat kebisingan, persepsi masyarakat). Didapatkan 3 dari 4  variable penentu tingkat kenyamanan menunjukan lingkungan Universitas Brawijaya tergolong dalam tingkat nyaman diantaranya ialah Thermal Humidity Index (THI), kecepatan angin dan persepsi masyarakat. Tingkat kebisingan menjadi satu-satunya variable yang menunjukkan kondisi tidak nyaman. Lokasi dengan kondisi tingkat kebisingan yang tidak nyaman diantaranya ialah: titik 3 yaitu di lingkungan Kantin FMIPA, Perpustakaan UB,  Gazebo. FILKOM, 6 (Creative Land), 8 (Lap. Rektorat), 11 (Gaz. FTP) dan 12 (Gaz. FIA). Terdapat  hubungan antara ketersediaan dan struktur vegetasi terhadap tingkat kenyamanan. Semakin tinggi ketersediaan vegetasi maka akan meningkatkan tingkat kenyamanan khususnya pada aspek Thermal Humidity Index, kecepatan angin, tingkat kebisingan dan persepsi masyarakat. Begitu pula dengan struktur vegetasi, struktur pohon dan semak merupakan struktur yang dapat meningkatkan tingkat kenyamanan pada aspek Thermal Humidity Index, kecepatan angin, tingkat kebisingan dan persepsi masyarakat.
Hubungan Unsur Iklim Terhadap Produktivitas Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) di Kabupaten Malang Al Rizky Maulana; Ninuk Herlina
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2020.005.2.3

Abstract

Salah satu komponen lingkungan yang merupakan penentu keberhasilan dalam budidaya tanaman adalah iklim. Iklim perlu mendapat perhatian yang lebih serius mengingat pengaruhnya yang besar dan berperan penting dalam keberhasilan produksi pertanian. Produktivitas ubi kayu di Kabupaten Malang tahun 2015 - 2018 fluktuatif diduga berkaitan erat dengan unsur iklim. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara unsur-unsur iklim terhadap produktivitas ubi kayu. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2019 - Februari 2020 di Kecamatan Poncokusumo, Kalipare dan Donomulyo Kabupaten Malang. Alat yang digunakan yaitu kuisioner wawancara, peta Kabupaten Malang, dan kamera. Bahan yang digunakan yaitu data produktivitas dan unsur iklim (curah hujan, suhu dan kelembaban udara) Kabupaten Malang tahun 1999-2018 dan hasil wawancara dengan petani ubi kayu. Penelitian menggunakan metode survei. Data produktivitas dan unsur iklim dianalisis menggunakan uji korelasi dan uji regresi. Uji korelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan uji regresi untuk mengetahui bentuk hubungan antara unsur iklim terhadap produktivitas ubi kayu. Hasil wawancara dianalisis deskriptif untuk mendeskripsikan pendapat petani mengenai hubungan unsur iklim terhadap produktivitas ubi kayu. Hasil penelitian menunjukkan dalam kurun waktu dua puluh tahun tahun (1999-2018) unsur-unsur iklim di Kabupaten Malang tidak memiliki hubungan yang nyata terhadap produktivitas ubi kayu. Unsur iklim curah hujan, suhu dan kelembaban udara tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas tanaman ubi kayu, namun dari model pendugaan produktivitas tanaman Y=59,63 + 0,001X1 – 5,086X2 + 0,475X3, kelembaban udara mempunyai pengaruh yang lebih besar dibanding curah hujan dan suhu.
Kajian Macam Jenis Padi dan Jarak Tanam Sistem Jajar legowo Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Ana Amiroh; Mokhamad Riswanto; Suharso Suharso
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2020.005.2.8

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan. Ketinggian tempat ± 5 meter dpl. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, yang terdiri dari dua faktor dan setiap faktor terdiri dari 3 level yaitu : Jenis Padi dan Jarak Tanam Sistem Jajar Legowo. Faktor pertama, Macam Jenis Padi terdiri dari 3 level yaitu Padi Merah, Padi Hitam , Padi Putih. Faktor kedua, Jarak Tanam Sistem Jajar Legowo terdiri dari 3 level yaitu Konvensional, Jajar Legowo 2:1, Jajar Legowo 4:1. Parameter pengamatan pertumbuhan dan produksi meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah malai, panjang malai, berat gabah per petak perlakuan (gabah basah dan kering), dan berat 1000 bulir. Hasil dari   pengamatan   dan   perhitungan menggunakan   analisa   sidik   ragam   dapat   diambil simpulan bahwa perlakuan jenis padi dan jarak tanam sistem jajar legowo terhadap jumlah malai pada pengamatan umur 67 hst dan 74 hst, panjang malai pada pengamatan umur 60 hst, 67 hst dan 74 hst. Didapat pada perlakuan jenis padi dan jarak tanam sistem jajar legowo terhadap parameter pengamatan tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah malai, berat gabah per petak perlakuan dan berat 1000 bulir. Perlakuan benih padi merah dan jarak tanam sistem jajar legowo 2:1 menghasilkan nilai yang lebih baik dibanding perlakuan lainnya.
Efektivitas Berbagai Jenis Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman Aglaonema “Dud Anjamani” Dwi Zulfita; Agus Hariyanti
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2020.005.2.4

Abstract

Salah satu jenis Aglaonema yang populer dikenal masyarakat ialah Aglaonema “Dud Anjamani”. Aglaonema jenis ini merupakan Aglaonema hibrida yang berasal dari Thailand yang memiliki perpaduan warna hijau terang dan merah terang, bentuk daunnya membulat sehingga lebih memudahkan susunan daunnya membentuk roset. Aglaonema “Dud Anjamani” dalam pot akan tumbuh baik apabila memiliki media tanam yang cocok, perawatan dan pemupukan yang baik. Pupuk yang diberikan lewat daun dengan menggunakan POC dapat dijadikan pilihan untuk menunjang pertumbuhan bibit Aglaonema dud anjamani tumbuh secara optimal.Tujuan penelitian yaitu untuk mendapatkan jenis POC yang terbaik terhadap pertumbuhan tanaman Aglaonema “Dud Anjamani”.  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei -  Agustus 2019 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Kota Pontianak.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 5 taraf perlakuan jenis POC dan 5 ulangan. Jenis POC yang digunakan adalah: POC Sugih, Top G2 organik, Green tonik, Indovit Super NPK dan NPK Plus.  Tanaman ditanam dalam pot plastik berukuran 10 X 10 cm dan aplikasi pemupukan dilakukan dengan penyemprotan pada daun. Variabel yang diamati adalah pertambahan tinggi tanaman (cm), pertambahan jumlah daun (helai), pertambahan luas daun (cm2), pertambahan panjang daun (cm) dan pertambahan lebar daun (cm). Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan uji lanjutan dengan uji uji jarak berganda Duncan 5%. Hasil penelitian menunjukkan POC Green Tonik merupakan jenis POC yang terbaik  untuk pertumbuhan tanaman Aglaonema “Dud Anjamani”. Akan tetapi secara umun pemberian POC Green Tonik, POC NPK Plus dan POC Sugih sama baiknya untuk pertumbuhan tanaman Aglaonema “Dud Anjamani”. Pemberian berbagai jenis POC tidak nyata meningkatkan pertambahan tinggi tanaman.
Pengaruh Keragaman Tanaman Sela pada Tanaman Kubis Bunga (Brassica oleracea var. botrytis L.) terhadap Pertumbuhan dan Hasil dalam Sistem Rooftop Garden Zannah, Miftachul; Sitawati, Sitawati
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2020.005.2.9

Abstract

Kondisi perkotaan yang sangat minim pekarangan, bahkan tidak ada halaman rumah maka rooftop garden bisa menjadi solusi untuk menanam sayuran atau buah-buahan sehingga dapat meningkatkan gizi keluarga. Salah satu bentuk efisiensi penggunaan lahan yang terbatas yaitu dengan sistem tumpangsari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa jenis tanaman sela terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga dalam sistem rooftop garden. Penelitian dilaksanakan di atap lantai 6 Gedung Sentral Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kota Malang, pada Bulan Desember 2019 - Maret 2020. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Pemberian tanaman sela menurunkan parameter pertumbuhan dan hasil kubis bunga tetapi meningkatkan NKL>1 kecuali kubis bunga yang ditumpangsarikan dengan pakcoy dan kubis bunga yang ditumpangsarikan dengan kangkung. NKL>1 yaitu pada tumpangsari kubis bunga dengan jagung manis sebesar 1,74, tumpangsari kubis bunga dengan buncis tegak sebesar 1,57, dan tumpangsari kubis bunga dengan brokoli sebesar 1,27. 
Uji Pertumbuhan Enam Aksesi Kencur (Kaempferia galanga L.) di Bawah Tegakan Jati Setiawan, Wiga Tegarmas; Widaryanto, Eko; Saitama, Akbar; Zaini, Akbar Hidayatullah
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2020.005.2.5

Abstract

Tanaman Kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan tanaman temu – temuan yang hidup di bawah pepohonan atau tidak banyak membutuhkan intensitas cahaya yang tinggi, tanaman secara umum membutuhkan cahaya untuk kebutuhan fotosintesis dengan tujuan bertumbuh dan berproduktifitas melalui proses metabolisme di dalam sel tanaman. Produksi, mutu dan kandungan bahan aktif di dalam rimpang kencur ditentukan oleh varietas yang digunakan, cara budidaya dan lingkungan tempat tumbuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan 6 aksesi kencur yang berasal dari dataran rendah Jawa Timur pada naungan tegakan Jati dan tanpa naungan. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi dengan tiga ulangan yang sesuai denah penelitian. Petak utama (main plot) merupakan dua tingkat naungan yaitu tingkat naungan (N0) dan naungan tegakan Jati (N1). Anak petak (sub plot) berupa enam aksesi kencur dari Kab. Banyuwangi (A1), Sumenep (A2), Mojokerto (A3), Gresik (A4), Pacitan, (A5) dan Nganjuk (A6). Bedasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa kencur dapat beradaptasi baik dengan adanya naungan maupun tidak ada naungan, secara umum pada fase pertumbuhan tanaman, naungan tidak mem- berikan respon terhadap jumlah daun, luas daun, persentase luas tajuk dan panjang akar. Sedangkan selama pengamatan pertumbuhan aksesi memberikan respon nyata terhadap pertumbuhan tanaman, aksesi Kab. Sumenep dan Kab. Nganjuk menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan aksesi.

Page 1 of 1 | Total Record : 10