cover
Contact Name
Suryani Dyah Astuti
Contact Email
jurnal.biosains@pasca.unair.ac.id
Phone
+6281232977983
Journal Mail Official
jurnal.biosains@pasca.unair.ac.id
Editorial Address
Postgraduate School of Universitas Airlangga Airlangga Street No. 4-6, Campus B of Universitas Airlangga , Airlangga Street, Gubeng District, Surabaya, East Java, Indonesia Postal Code 60286 Telephone 031-5041566, 5041536 Facsimile 031-5029856
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Biosains Pascasarjana
Published by Universitas Airlangga
Jurnal Biosains Pascasarjana is published not only for the publication of research results from graduates, as one of the graduation requirements but also for public that contains a discussion of the natural content, responses of living things, and their environment.
Articles 149 Documents
Gambaran Basofil, TNF-α, dan IL-9 Pada Petani Terinfeksi STH di kabupaten Kediri Elfred Rinaldo Kasimo
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 18 No. 3 (2016): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.944 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v18i3.2016.230-254

Abstract

Abstrak Infeksi Soil Transmitted Helminth (STH) adalah salah satu infeksi cacing paling umum Hal ini ditemukan dalam hubungan dengan kebersihan pribadi yang buruk, sanitasi yang buruk, dan di daerah-daerah yang menggunakan kotoran cacing ini sebagai pupuk. Salah satu pekerjaan yang sangat erat kaitannya dengan infeksi STH adalah pekerjaan yang berhubungan dengan tanah yaitu bertani. Infeksi A. lumbricoides mengaktifasi respon sel Th2 yang kemudian melepaskan sitokin IL-4, IL-9 dan IL-13 untuk merespon antigen parasit yang kemudian bersama produk sel lain akan mengeluarkan cacing dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran basofil, TNF-α dan IL-9 pada infeksi STH. Total Subyek penelitian ini adalah  40 orang petani, yang terdiri dari 20 orang terinfeksi dan 20 orang tidak terinfeksi di dusun Sumberagung dan Janti di Kabupaten Kediri kemudian. Hasil : Terdapat perbedaan kadar TNF-α pada petani terinfeksi STH dan tidak terinfeksi sedangkan jumlah basofil dan kadar IL-9 tidak terdapat perbedaan. Kesimpulan : ada perbedaan TNF-α pada petani terinfeksi STH dan tidak terinfeksi sedangkan jumlah basofil dan kadar IL-9 tidak terdapat perbedaan. Kata kunci : STH, basofil, TNF-α, IL-9
The Effect Of Number Of Excitation (Nex) Variation And Blade Technique On T2 Image Quality TSE Sagital Knee MRI Fella Ustia Nirmala
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 21 No. 1 (2019): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.774 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v21i1.2019.32-47

Abstract

ABSTRACT The research has been conducted entitled Influence of Variation Number of Excitation (NEX) and BLADE Technique on Image Quality T2 TSE Sagital Knee MRI. This research was conducted at Haji General Hospital Surabaya by using MRI 1.5 Tesla modalities. The usage of BLADE technique combined with the NEX 1 and NEX 2 variations performed on sagittal tissue of the knee and using a Turbo Spin Echo (TSE) sequence with T2 weighting. Data analysis was done quantitatively by using Region of Interest (ROI) method on MRI computer then analyzed Sinyal to Noise Ratio (SNR) and Contrast to Noise Ratio (CNR). From the research, good image quality result obtained by using BLADE technique on NEX 2 variation with SNR of tissues was 130,71 for Fluid, 5,54 for Meniscus, 12,88 for Anterior Cruciate Ligament (ACL) and 5,95 for Posterior Cruciate Ligament (PCL), whereas the CNR value of tissues was 125.16 for fluid-meniscus, 117.82 for ACL-fluid and 124.76 for fluid-PCL. Keywords : NEX , TSE, T2 weighting, MRI Knee.
Efisiensi Penggunaan Imunostimulan dalam Pakan Terhadap Laju Pertumbuhan, Respon Imun dan Kelulushidupan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Ken Darwantin; Romziah Sidik
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 18 No. 2 (2016): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.92 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v18i2.2016.123-139

Abstract

Abstrak Pemberian Pakan buatan berimunostimulan dari protein membran imunogenik Zoothamnium penaei merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit pada udang vaname (Litopenaeus vannamei), karena penggunaan antibiotik maupun bahan kimia lain belum memenuhi target. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas  penggunaan imunostimulan dalam pakan terhadap laju pertumbuhan, peningkatkan respon imun dan kelulushidupan udang vaname. Metode penelitian dari penelitian ini adalah eksperimen laboratorik dengan pemberian pakan buatan  berimunostimulan dari protein membran imunogenik Zoothamnium penaei dengan dosis 10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan berimunostimulan  dapat meningkatkan respons imun dan kelulushidupan udang vaname tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan. Total Haemocyte Count (THC) dan Diferrensial Haemocyte Cout (DHC) sama-sama  tertinggi terjadi pada udang vaname yang diberi pakan buatan berimunostimulan dengan dosis 10%  yaitu  sebesar 59,3000 sel/ml dan 14,4875% dengan kelulushidupan tertinggi sebesar 37,50% serta laju pertumbuhan sebesar 0,2108. Pemberian pakan buatan  berimunostimulan dengan dosis 10% memberikan pengaruh yang nyata dan merupakan dosis optimum untuk meningkatkan respon imun dan kelulushidupan, walaupun tidak dapat meningkatkan laju pertumbuhan udang.  Kata kunci:  Udang vaname (Lithopenaeus vannamei), Imunostimulan, Respon imun (THC, DHC), Kelulushidupan, Laju Pertumbuhan
Stres Kronis Menurunkan Tebal Lapisan Sel Granulosa Folikel Antral Rattus Norvegicus Alifia Candra Puriastuti
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 No. 3 (2017): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.549 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v19i3.2017.268-275

Abstract

Kondisi reproduksi seorang perempuan dapat dinilai dari keberlangsungan siklusovarium dan siklus endometrium. Stres yang terjadi secara kronis dapatmempengaruhi siklus reproduksi tersebut. Folikulogenesis yang merupakanbagian dari siklus ovarium dipengaruhi oleh interaksi antara oosit, sel granulosadan sel teka. Komunikasi ini bertujuan sebagai pemberi nutrisi dan sinyalpengatur yang diperlukan untuk maturasi. Tebal lapisan sel granulosa terutamapada fase folikel antral dapat digunakan sebagai marker homeostasis sel dalammempertahankan keberlangsungan folikulogenesis. Membuktikan stres kronisdengan metode chronic unpredictable mild stress (CUMS) dapat menurunkantebal lapisan sel granulosa pada Rattus novergicus. Unit sampel dibagi menjadidua kelompok yakni kelompok kontrol tanpa stres dan kelompok perlakuandengan CUMS 22 hari. Setelah 24 jam dari perlakuan terakhir, tikus dikorbankandan dibuat preparat ovarium dengan pewarnaan hematoxilin eosin. Pengukuransecara histologi tebal lapisan sel granulosa folikel antral di bawah mikroskopdengan menggunakan mikrometer. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji Independent T-Test. Hasil uji dalam α = 0.05, nilai T = 2.540, nilai ( ), dapat disimpulkan menolak H0hitung (ada perbedaan signifikan). Makadapat diartikan terdapat penurunan signifikan tebal sel granulosa folikel antralantara kelompok kontrol dibanding kelompok perlakuan. Stres kronis dapatmenurunkan tebal lapisan sel granulosa folikel antral.Kata kunci : stres kronis, tebal lapisan sel granulosa, folikel antral 
Aktivitas Antibakteri dan Perubahan Morfologi dari Propionibacterium Acnes Setelah Pemberian Ekstrak Curcuma Xanthorrhiza Halimatus Zahrah; Arifa Mustika; Kartuti Debora
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 20 No. 3 (2018): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.391 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v20i3.2018.160-169

Abstract

AbstrakPenatalaksanaan utama pada masalah akne vulgaris adalah penggunaaan antibotik baik topikal maupun oral. Akan tetapi penggunaan antibiotik dinilai telah menimbulkan dugaan resistensi terhadap P. acnes sebagai agent penyebab akne sehingga mendorong berbagai pihak untuk mengembangkan preparat antiinflamasi yang dapat diberikan topical ataupun sistemik. Curcuma xanthorrhiza Roxb. memiliki senyawa utama xanthorrizol yang dinilai potensial untuk dikembangan sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar hambat minimum dan kadar bunuh minimum serta perubahan struktur dinding sel dari Curcuma xanthorrhiza Roxb. terhadap pertumbuhan Propionibacterium acnes. Desain penelitian yang di gunakan adalah eksperimen dengan sampel P. acnes berupa isolate stock culture (ATCC® 11827™) yang selanjutnya ditumbuhkan pada media MHA. Jumlah replikasi yang digunakan sebanyak 4 ulangan. Konsentrasi ekstrak Curcuma xanthorrhiza Roxb. masing-masing 6,25 µg/ml, 12,5 µg/ml, 25 µg/ml, 50 µg/ml dan 100 µg/ml. Pengukuran aktivitas antibakteri didasrkan pada KHM, KBM dan pengamatan struktur dinding sel bakteri melalui metode Microscop Electron Screening (MES). Pemberian ekstrak Curcuma xanthorrhiza Roxb. memiliki efek antibakteri terhadap bakteri P. acnes secara in vitro. Konsentrasi ekstrak 25 µg/ml merupakan kadar minimum yang mampu menghambat pertumbuhan P.acnes melalui dilusi cair, sedangkan konsentrasi minimal yang mampu membunuh P.acnes adalah 50 µg/ml. Bakteri P. acnes yang dipapar dengan ekstrak etanol Curcuma xanthorrhiza Roxb. mengalami perubahan morfologi berupa timbulnya dinding sel kasar kasar akibat penyusutan serta adanya dinding sel yang hancur sehingga sitoplasma keluar dan tampak seperti meleleh. Respon daya hambat pertumbuhan bakteri yang dihasilkan Curcuma xanthorrhiza Roxb. dipengaruhi oleh senyawa aktif yang terkandung didalamnya seperti minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, tanin, kurkuminoid dan terpenoid. Kandungan xanthorrizol yang dimiliki mampu menghambat pertumbuhan P.acnes mampu merusak aktivitas enzim sel, selain itu kandungan Curcuminoid turut berperan dalam menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara mendenaturasi dan merusak membran sel sehingga proses metabolisme sel terganggu  Kata Kunci: Antibakteri, Akne vulgaris, Curcuma xanthorriza Roxb., MES
IDENTIFIKASI DAN STRATEGI PERAWATAN ULKUS DIABETIK BERBASIS SISTEM PAKAR Cahyanto, Heri Nur
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol 17, No 2 (2015): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (21.925 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v17i2.2015.105-109

Abstract

Abstract The occurrence of cases of amputation due to diabetic ulcers are caused by a lack of knowledge of high society, especially patients with diabetes mellitus on the ulcer treatment. This is due to lack of awareness of personal health check and some nurses are not experts in identifying diabetic ulcers. The identification process is not done properly resulting in an error treatment. Every medical personnel have the ability to identify different diabetic ulcers, treatment strategies and appropriate health education can prevent an increase in the degree of ulcers, amputation and the incidence of recurrent ulcer. Therefore, in this study, carried out to identify the application design with a diabetic ulcer-based expert system. The application design is done in several stages. Steps being taken is the collection of data for the knowledge base, mapping logic paths, manufacture Graphic User Interface (GUI), the making inference engine, weighting and system testing to determine the level of accuracy of the system. This study resulted in the identification of applications for intelligent systems based Diabetic Ulcers with the best accuracy rate amounted 81.25%, with the number of nodes traversed is 30 to 100 nodes. Keywords: Treatment Diabetic ulcers, ulcers Identification, Expert System.
Blood Description, Parasite Investation and Survival Rate Of Carp (Cyprinus carpio) Which Is Exposed By Spore Protein Myxobolus koi On Rearing Pond as Immunostimulan Material Laode Abdul Syafar
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 No. 2 (2017): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.688 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v19i2.2017.158-175

Abstract

ABSTRACTThis research is an experimental  research to determine the effect of spore protein Myxobolus koi on grass carp (Cyprinus carpio) in rearing pond. The sample used is grass carp (Cyprinus carpio)  90 fish (10-15 cm). Spore protein used in this research is Myxobolus koi spore protein, that has been found by predecessor researchers and has been tested in laboratory as immunostimulan. The exposure was done orally, mixed in the feed, with a dose of 2 μg / gram dose of protein, feeded 1 time before being reared for 30 days. Parameters measured were: (1) leucocytes description (differentiated leucocytes of carp, (2) Parasitic infestation in carp and (3) Survival Rate / SR of carp were reared on pond for 30 days. The collected data is analyzed descriptively.The results showed that there was alteration of leukocytes description (differential leukocytes) in carp (Cyprinus carpio) as an indicator of the immune response. A leukocyte differential examination showed that exposure to the Myxobolus koi spore protein, The highest total lymphocytes occurred in carp exposed to Myxobolus koi spores protein and reared  from pond in Mojokerto, were  77.6%, Monocytes of 16.3%, Heterophyll 14.4%, Eosinophils 7.6% and Basofil 0.4%.  The highest infestation  of Myxobolus koi  occurred in fish that was not exposed to spore protein was 53.33%  after 30 days of reared at pond, while parasitic infestation in fish exposed to spore protein was only 16.66%.  Survival rate  of carp indicated that the highest occurred in carp that exposed with spore protein and reared from pond in Mojokerto, equal to 90%.Myxobolus koi spore protein exposure given orally can makes alteration of leukocytes description (differential leukocytes), Decreased parasite infestation and increased survival of carp fish reared for 30 days, with the result that  Myxobolus koi spore protein can be developed as an immunostimulant material.Keyword: Myxobolus koi, Cyprinus carpio, spore protein, immunostimulant, infestation
Nilai Diagnostik Rapid Test TbAg dan MPT64 dengan Kultur Sebagai Gold Standard Muhammad Nazarudin; Jusak Nugraha; Aryati Aryati
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 17 No. 3 (2015): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.873 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v17i3.2015.141-155

Abstract

AbstrakTuberkulosis (Tb) sampai kini masih dianggap sebagai salah satu penyakit berbahaya yang ada di muka bumi. Pada tahun 2012, diperkirakan 8,6 juta orang mengidap Tb dan 1,3 juta di antaranya meninggal dunia. Mycobacterium tuberculosis sebagai penyebab penyakit Tb, dapat dideteksi dengan pengecatan BTA untuk mewarnai bagian sitoplasma dari bakteri ini. Standar terbaik dalam pemeriksaan Tb adalah kultur bakteri, namun dinilai terlalu lama dalam memberikan hasil. Beberapa produsen mengembangkan alat yang mempermudah prosedur pemeriksaan, memberikan hasil yang cepat namun tetap berkualitas, diantaranya yang beredar di Indonesia adalah TbAg Rapid Test dan MPT64 Rapid Test. Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Dilakukan terhadap 50 responden dengan 34 responden mengidap Tb paru. Data yang diuji nilai diagnostik, uji McNemar dan uji Kappa. Nilai sensitivitas, TbAg Rapid Test dengan sampel sputum 97.5% dan isolat 50%. Nilai sensitivitas MPT64 Rapid Test dengan sampel sputum 11.76% dan isolat 95%. Hasil BTA dan TbAg Rapid Test juga tidak menunjukkan perbedaan berarti sehingga dapat digunakan untuk pemeriksaan skrining dan MPT65 Rapid Test dapat gunakan untuk tes biokimia setelah kultur. Kata Kunci : Tuberkulosis, TbAg Rapid Test, MPT64 Rapid Test
Uji Toksisitas Daun Kelor ( Moringa Oleifera) Terhadap Sel Fibroblas Gingiva Menggunakan Uji MTT Assay Sheila Ayu Nararya
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 17 No. 1 (2015): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (959.876 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v17i1.2015.52-58

Abstract

ABSTRACT Background: The oral cavity’s health is one of the most important  factors in  determining the quality of human life. Oral cancer is a type of  disease that can fataly change the quality of human life if not properly handle. Among all the cancer treatment, chemotherapy is oftenly done. However, chemotherapy has some side effects that can exacerbate the patient’s state. Alternative care has become another promising option besides chemotherapy. One of them is Moringa oleifera or as known as kelor leaves. The active compound content of Moringa oleifera extract especially isothiocianate has good potential in cancer therapy. But, any materials used in human care must passed the toxicity test. Purpose: This research was conducted to find out the toxicity of Moringa oleifera extract with isothiocianate to primary cell gingival fibroblast.Method: Experimental laboratory study with the post test only group control design. There are 4 types of concentration group from kelor leaves extract which is 3,125%, 1,625%, 0,812%, and 0,406% and there are also the media control and cell control. Each sample were put in 96 well that already contain fibroblast cell culture with 6 times replication for each group. And then, it was tested with MTT assay. Results: The concentration group from 3,125% until 0,406% has the percentage of living cells above 100%. Conclusion: The results of this research is that the kelor leaves (Moringa oleifera) extract with isothiocyanate is not toxic against primary cell culture fibroblast. Keywords: Moringa oleifera extract, isothiocyanate , toxicity.  Latar Belakang: Kesehatan rongga mulut merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam menentukan kualitas hidup manusia. Kanker rongga mulut merupakan salah satu penyakit yang dapat mengubah kualitas hidup manusia dan berkaibat fatal apabila tidak ditangani dengan tepat. Salah satu pengobatan kanker yang sering dilakukan adalah kemoterapi. Meskipun demikian, kemoterapi memiliki beberapa efek samping yang dapat berakibat buruk kepada pasien kanker. Perawatan alternatif pun  menjadi pilihan lain selain kemoterapi. Salah satunya adalah dengan daun kelor (Moringa oleifera) . Kandungan aktif  dari daun kelor memiliki manfaat yang baik sebagai terapi kanker. Namun, semua bahan yang akan digunakan pada manusia harus melawati uji toksisitas. Tujuan: Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil toksisitas ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dengan kandungan isotiosianat terhadap cell line fibroblas. Metode:  Penelitian eksperimental  laboratoris dengan post test only group design. Terdapat 4 macam kelompok konsentrasi dari ekstrak daun kelor yaitu 3,125%, 1,625%, 0,812%, dan 0,406%  disertai dengan kontrol media dan kontrol sel. Setiap perlakuan diletakkan pada plate 96 well yang telah berisi kultur sel fibroblas dengan 6 kali replika untuk setiap kelompok. Kemudian dilakukan uji MTT assay. Hasil: Kelompok konsentrasi 3,125% hingga 0,812% memiliki jumlah persentase sel hidup diatas 100%. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dengan kandungan isotiosianat tidak bersifat toksik terhadap kultur sel primer fibroblas. Kata Kunci : Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera), isotiosianat, uji toksisitas.
Segmentasi Citra Berwarna dengan Menggunakan Metode Clustering Berbasis Patch untuk Identifikasi Mycobacterium Tuberculosis Riries Rulaningtyas; Andriyan B. Suksmono; Tati L. R. Mengko; G. A. Putri Saptawati
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 17 No. 1 (2015): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jbp.v17i1.2015.19-25

Abstract

Citra berwarna memiliki banyak variasi nilai intensitas pada masing-masing piksel dalam satu citra. Dengan kasat mata, citra seperti terlihat memiliki warna yang sama dengan citra yang lain. Namun bila diolah oleh komputer suatu piksel dengan warna yang sama dengan piksel yang lain, ternyata memiliki kombinasi nilai intensitas yang berbeda. Variasi nilai intensitas ini akan sangat mempengaruhi hasil proses pengolahan citra oleh komputer.Dalam penelitian ini, dilakukan uji coba proses segmentasi citra berwarna pada citra mikroskopis bakteri TBC (mycobacterium tuberculosis) yang berasal dari dahak atau sputum pasien, sebagai sampel citra warna yang memiliki variasi nilai intensitas yang begitu kompleks. Sputum yang diperoleh dari pasien dilakukan pewarnaan dengan metode pewarnaan Ziehl – Neelsen. Metode pewarnaan ini umum digunakan di puskesmas, karena di puskesmas pada umumnya menggunakan mikroskop optik untuk memeriksa slide sputum. Hasil pewarnaan memberikan efek warna merah untuk bakteri TB dan background berwarna biru. Hasil pewarnaan ini memberikan citra slide yang kompleks, akibat hasil pewarnaan yang berbeda bergantung pada skill tenaga laboran, sehingga petugas klinis mengalami kesulitan ketika melakukan pemeriksaan slide secara manual. Untuk membantu petugas klinis dalam melakukan pembacaan slide, maka pada penelitian ini dilakukan segmentasi warna citra slide untuk mengekstrasi citra bakteri TB dan menghilangkan citra background.Beberapa metode telah dilakukan dalam penelitian ini, yaitu adaptive color thresholding pada ruang warna RGB, HSV, CIE L*a*b, yang memberikan hasil segmentasi yang baik pada ruang warna CIE L*a*b. Kemudian dicoba metode segmentasi k-means clustering dan k-nearest neighbors untuk memperbaiki performansi segmentasi warna adaptive color thresholding, dan metode k-nearest neighbors memberikan akurasi yang paling baik 97,90% , namun belum mampu memberikan hasil yang bagus pada citra utuh dan waktu komputasi proses pembelajaran yang lama.  Untuk memperbaiki performansi hasil segmentasi citra berwarna pada citra sputum penyakit TBC ini, maka pada penelitian ini dilakukan metode segmentasi fast k-means clustering, yang membutuhkan waktu komputasi yang lebih cepat dari metode k-nearest neihgbors dan hasil segmentasi yang lebih baik. Metode fast k-means clustering yang digunakan ditunjang dengan penerapan pengolahan citra berbasis patch, untuk menghindari variasi global yang dapat mempengaruhi hasil segmentasi. Dengan metode segmentasi citra berbasis patch ini ternyata memberikan hasil yang lebih baik dibanding metode segmentasi yang diterapkan pada citra utuh yang secara serentak dilakukan pengolahan citranya. 

Page 5 of 15 | Total Record : 149