cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
PIONIR: Jurnal Pendidikan
ISSN : 23392495     EISSN : 25496611     DOI : -
Core Subject : Education,
PIONIR: Journal of Education is an open-access Education scientific journal managed by the Study Program of Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education (PGMI) Faculty of Tarbiyah and Teaching Ar-Raniry State Islamic University (UIN) Banda Aceh. PIONIR: Educational Journal is a forum for researchers and educational staff to develop knowledge in the field of educational studies, in order to fulfill the Tri Dharma of Higher Education, especially in the field of Basic Education.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2018)" : 11 Documents clear
KOMPETENSI PROFESIONAL PRAKTIK KEGURUAN MAHASISWA FTK UIN AR-RANIRY BANDA ACEH mashuri mashuri
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i2.3872

Abstract

Guru professional menurut Undang-undang Guru dan Dosen ditandai dengan empat kompetensi, diantaranya  adalah kompetensi professional. Kompetensi professional adalah suatu kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sistem pembelajaran serta kemampuan dalam mengembangkan sistem pembelajaran. Seorang guru yang kompeten dalam aspek professional ini akan meberikan nilai positif terhadap keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran.  Kemampuan seperti ini sejatinya telah muncul pada saat mahasiswa melakukan program PPL. PPL adalah salah satu mata kuliah prasyarat yang wajib diambil oleh mahasiswa dan pada dasarnya mata kuliah ini merupakan pengejawantahan dari semua mata kuliah sebelumnya. Diharapkan dengan mata kuliah PPL ini mahasiswa mampu menerapkan kompetensi professional tersebut dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif diskriftif, dan lokasi penelitian dilakukan di Madrasah Aliyah se Kabupaten Aceh Tengah. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan professional keguruan mahasiswa FTK UIN Ar-Raniry di Madrasah Aliyah Kabupaten Aceh Tengah sudah sangat baik. Kompetensi professional mahasiswa dalam merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) rata-rata mencapai 90%. Sedangkan kemampuan guru praktikan dalam pelaksanaan pembelajaran rata-rata mencapai 90, 6%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa praktekan di Madrasah Aliyah Kabupaten Aceh Tengah pada umumnya sudah sangat baik dan sesuai dengan keilmuannya.
URGENSI CALON GURU SEKOLAH DASAR DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Fadhil Sidiq
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i2.3854

Abstract

Salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah diharapkan mengacu pada pemecahan masalah. Sehingga pemecahan masalah perlu diajarkan dalam proses pembelajaran di sekolah dasar. Tujuan diberinya pemecahan masalah agar calon guru mampu menghadapi masalah dalam pembelajaran matematika dan juga terlatih dan berpengalaman dalam menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-hari. Matematika adalah dasar dalam proses pengembangan ilmu, adapun tujuan diberikannya mata pelajaran matematika di sekolah dasar adalah 1) memahami konsep matematika secara kongkrit; 2) memberikan penalaran matematika yang jelas; serta menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan rasa ingin tahu dan juga memotivasi untuk mempelajari matematika. Urgensi calon guru sekolah dasar ialah masih sangat susah menyederhanakan pembelajaran matematika dalam penanaman konsep dan juga mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena tidak terfokusnya proses pembelajaran matematika secara konsep tetapi dituntut untuk menjadi guru kelas yang serba bisa. Sehingga pemahaman akan konsep matematika secara baik pun akan setengah-setengah.  Kata Kunci : Urgensi Calon Guru SD, Pemecahan Masalah Matematis
NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERDAPAT DALAM KISAH UWES AL QARNI darmiah darmiah
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i2.3867

Abstract

Rumah Merupakan tempat pendidikan  pertama bagi pewarisan anak, karakter pertama kali dibentuk oleh orang tua termasuk pengetahuan anak tentang Ketuhanan. Apabila orang tua berkata lembut kepada anak , maka anak juga demikian terhadap orang tuanya.Namun jika orang tua terbiasa berkata kasar kepada anaknya, maka besar kemungkinan anak juga akan demikian.Ada suatu kisah dalam Islam yang menarik untuk dipelajari  nilai-nilai pendidikan yang terkait dengan birrul walidain. Uwes Al-Qarni adalah seorang pemuda yang tinggal di kota Yaman. Dia lahir ketika peristiwa hijrah Rasulullah saw. Ke Madinah. Dia hidup yatim bersama ibunya yang sangat mencintainya dan dicintainya. Uwes Al-Qarni adalah sosok pemuda yang mempunyai kepribadian yang baik. Tidak pernah menyakiti orang lain  dan suka menolong tetangganya.Uwee Al-Qarni adalah orang yang jujur, Zuhud dan juga orang yang menyembunyikan keistimewaannya.Dia lebih suka dalam keadaan biasa-biasa saja.Tetapi berbakti kepada ibunya selalu dilasanakan sesuai dengan yang diperintahkan  ibunya.Uwe Al-Qarni juga seorang yang sangat hormat dan taat kepada ibunya , sebagian hidupnya dihabiskan untuk merawat dan mendampingi ibunya yang sangat dia sayangi.Dalam kisah Uwes Al-Qarni terdapat beberapa nilai-nilai pendidikan yaitu,berbicara lemah lembut terhadap kedua orang tua,bersikap baik terhadap keduanya, dan juga ikhlas dalam menghadapi segala cobaan.
STRATEGI GURU DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN TEMATIK PADA MIN DI KOTA BANDA ACEH Suhelli Suhelli
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i2.3332

Abstract

Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan. Pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Permasalahan yang muncul adalah berkaitan dengan kesiapan sekolah dalam mengapresiasi model pembelajaran tematik sangat beragam. Sebagian sekolah ada yang masih menerapkan model mata pelajaran ketika kegiatan belajar mengajar dilaksanakan didalam kelas. Hal ini banyak faktor yang mempengaruhinya diantaranya kesiapan guru untuk mengajar kurang memahami model pembelajaran tematik, dan sekolah yang masih kekurangn sarana. Untuk menjawab permasalahan tersebut di atas, penulis membuat rumusan masalah yaitu: (a) bagaimana strategi guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran tematik pada MIN di Kota Banda Aceh, (b) bagaimana implementasi guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran tematik pada MIN di Kota Banda Aceh, dan (c) bagaimana kendala dan solusi guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran tematik pada MIN di Kota Banda Aceh. Penelitian ini bersifat kajian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dilaksanakan pada MIN di Kota Banda Aceh. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) strategi dalam pencapaian tujuan pembelajaran tematik yang dilakukan pada MIN Teladan Banda Aceh, yaitu: memilih dan menetapkan prosudur, metode, dan teknik belajar mengajar yang paling efektif, menetapkan KKM, dan evaluasi. Di MIN Merduati yaitu: bersahabat dengan siswa, pembelajaran yang menyenangkan, serta bermakna bagi anak, tema-tema yang digunakan dekat dengan keseharian siswa. Sedangkan di MIN Rukoh, yaitu: memilih tema, mengorganisir tema, mengumpulkan bahan dan sumber, merancang kegiatan, mengimplementasikan satuan pelajaran, menentukan jenis mata pelajaran dan jenis keterampilan yang dipadukan, memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. (2) Implementasi guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran tematik pada Teladan yaitu: dilaksanakan sesuai dengan kurikulum K-13, menentukan tema yang dimungkinkan disepakati bersama siswa. Di MIN Merduati yaitu: tematik berpusat pada peserta didik (student centered). Sedangkan di MIN Rukoh yaitu: menelaah KD untuk mengidentifikasi tema yg dibutuhkan tema daftar tema yang dibutuhkan di setiap mata pelajaran memilih tema untuk setiap kelas sesuai kriteria pemilihan tema merumuskan tema dengan frasa yang menarik memilih KD dari setiap mata pelajaran yang sesuai dengan tema yang ditetapkan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menyusun silabus (merumuskan kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian dan alokasi waktu). (3) Kendala dan solusi guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran tematik pada MIN di Kota Banda Aceh, yaitu: MIN Terpadu, kendalanya keterbatasan sarana dan prasaran dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik, dan solusinya menambahkan sarana prasarana. Di MIN Merduati, kendalanya guru masih banyak yang belum bisa men-tematik-kan semua pelajaran pada tema tertentu dan masih perlu pemahaman yang luas., dan solusinya guru mempersiapakan diri untuk menyongsong pembelajaran tematik kurikulum madrasah Ibtidaiyah. Sedangkan di MIN Rukoh, kendalanya masih terjadi selisih pendapat para guru tentang pengertian, maksud dan tujuan pembelajaran tematik, dan solusinya siswa mendapatkan informasi yang utuh keterkaitan mata pelajaran yang satu dengan yang lain untuk pengalaman belajarnya, sehingga dapat mencerdaskan penalarannya, penyedian buku panduan untuk guru, dan sering mengadakan pelatihan-pelatihan untuk guru.
KEPEMIMPINAN DALAM PERSFEKTIF ISLAM nidawati nidawati
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i2.3333

Abstract

Islam adalah agama haq yang diturunkan oleh Allah SWT melalui rasul-Nya, Nabi Muhammad Saw. Dalam menuntun pemeluknya, ada pedoman berupa Al-Quran dan Hadist yang akan membimbing manusia ke jalan yang benar. Salah satu pedoman itu adalah kewajiban manusia untuk menaati segala yang diperintahkan untuk kehidupan yang lebih baik dan menjauhi segala larangan untuk menghindari diri dari perbuatan tercela. Dalam perjalanan dinamika kehidupan manusia, ternyata manusia tidak bisa hidup sendiri. Untuk itu manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk sosial karena manusia diciptakan memiliki kekurangan dan kelebihan mereka masing-masing. Dalam kondisi seperti ini mereka dituntut untuk saling mengenal dan menghargai satu sama yang lainnya, yang pada akhirnya mereka saling tolong-menolong. Setiap orang memiliki keinginan, niat, pikiran, pendapat, sifat, tingkah laku dan lain-lain yang berbeda-beda. Namun pada semua perbedaan itu terdapat juga kesamaan sehingga menimbulkan kesadaran untuk mewujudkan kelompok-kelompok dengan tujuan meningkatkan kesamaannya tersebut. Kondisi seperti ini pasti akan muncul sosok pemimpin idaman, diantara sejumlah orang yang memiliki kesamaan itu karena kemampuannya mewujudkan kepemimpinan baik dalam masyarakat maupun dalam lembaga pendidikan yakni kepemimpinan kepala sekolah. Kesamaan itu boleh jadi seperti kesamaan agama, ideologi, suku/ras dan lain-lain sehingga dibentuklah suatu kelompok yang akan dipimpin oleh seorang pemimpin idaman dan berkarakter. Kepemimpinan yang lebih mengarah pada tuntunan pendidikan agama Islam dengan prinsip-prinsip yang telah ada dalam Al-Quran dan keteladanan dari Rasulullah Saw.
KREATIVITAS GURU MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK DI MTSN RUKOH DARUSSALAM BANDA ACEH masturdin masturdin
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i2.3869

Abstract

Kreativitas guru sangat diperlukan sebagai upaya menghasilkan kualitas pembelajaran dan pendidikan yang baik. Guru dituntut tidak hanya mampu menguasai materi pengajaran dan pembelajaran, tetapi juga harus memahami sejumlah model dan desain pembelajaran untuk menumbuhkan motivasi pembelajaran aqidah akhlak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas guru dalam menumbuhkan motivasi siswa dalam pembelajaran aqidah akhlak terdapat beberapa kreativitas guru aqidah akhlak di antaranya menyediakan bahan ajar, metode mengajar yang bervariatif, pengelolaan kelas dan pemanfaatan media pembelajaran. Aktivitas siswa melalui kreativitas guru menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar aqidah akhlak yaitu guru memberikan tugas, memberika les, memberikan remedial dan mengikuti program lab computer. Sedangkan respon siswa melalui kreativitas guru menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar aqidah akhlak bahwa guru sudah berperan dengan baik dalam memberikan bahan ajar agar siswa termotivasi. Hasil belajar akidah akhlak siswa melalui kreativitas guru menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar aqidah akhlak  sangat berpengaruh kreativitas mengajar guru aqidah akhlak MTsN Rukoh berdampak pada motivasi belajar siswa. Terbukti dari prestasi yang diukur dengan nilai raport siswa yang tergolong cukup baik, di mana nilai rata-rata siswa mencapai 88. Hal ini menunjukkan siswa MTsN Rukoh sangat termotivasi dalam mengikuti pembelajaran aqidah akhlak dan sangat baik dalam memperhatikan pelajaran yang diterangkan oleh di dalam kelas. Sementara kendala dan solusi guru dalam menumbuhkan kreativitas dan motivasi siswa dalam belajar aqidah akhlak. Kendala dan solusi yang ditawarkan oleh guru dalam menumbuhkan kreativitas dan motivasi siswa dalam belajar aqidah akhlak yaitu faktor sarana, penggunaan metode pembelajaran yang variatif, pengelolaan kelas dan penggunaan media pembelajaran dengan efektif. Sedangkan kendala yang hadapi oleh siswa yaitu faktor waktu, jadwal kegiatan siswa yang padat dan adanya sifat malas.
MEMBANGUN KECERDASAN MORAL PADA SISWA MI fajriah fajriah
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i2.4115

Abstract

Pada tahun-tahun terakhir ini banyak kita dengar  kasus pada anak dengan berbagai perilaku yang menunjukkan kualitas moral yang rendah seperti kebohongan, licik, egois, dan melakukan kekerasan kepada teman yang lemah atau yang sekarang familiar dengan istilah bullying, bahkan perilaku tidak etis tersebut sudah mengarah pada pornografi dan pornoaksi. Permasalahan yang ada dapat disebabkan oleh kurangnya penanaman moral pada usia dini,  Dalam konteks pendidikan formal, madrasah ibtidaiyah yang notabene sebagai lembaga pendidikan formal pertama yang berkewajiban mendidik anak usia 7-12 tahun. periode ini merupakan awal yang tepat untuk  membentuk kecerdasan moral anak. Oleh karena itu pendidikan nilai moral yang tepat di madrasah ibtidaiyah memberikan dasar yang cukup kuat untuk kehidupan moral siswa pada masa yang akan datang. Menurut Lickona ada beberapa nialai moral yang harus diajarkan kepada siswa di sekolah, yaitu kejujuran, keadilan, toleransi, kebijaksanaan, disiplin diri, tolong menolong, peduli sesama, kerja sama, keberanian dan sikap demokratis. Ada beberapa hal yang dilakukan guru untuk mewujudkan kecerdasan moral pada siswa, yaitu: bertindak sebagai pemerduli (care giver, pemberi kepedulian, perawat), menciptakan sebuah komunitas moral di kelas, mempraktikkan disiplin moral, menciptakan sebuah ruang kelas yang demokratis, mengajarkan nilai-nilai melalui kurikulum, mendorong refleksi moral melalui kegiatan membaca, menulis, diskusi, pembuatan putusan, dan debat dan  mengajarkan pemecahan konflik .
SISTEM PENGELOLAAN KINERJA KEUANGAN DAN ADMINISTRASI DI KANTOR PEMERINTAHAN Jafar Abdurrahman
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i2.3865

Abstract

Lembaga perkantoran maupun organisasi membutuhkan sebuah kinerja yang mampu mengelola dalam bidang kerjanya. Salah satunya adalah dalam bidang administrasi dan keuangan. karena setiap lembaga perkantoran membutuhkan para kinerja yang mampu memanage segala hal yang berhubungan dengan perkantoran maupun organisasi tersebut. Penelitian analisis ini adalah tentang sistem pengelolaan kinerja administrasi dan keuangan di perkantoran pemerintahan. Tujuan dalam penelitian ini adalah; (a) untuk mengetahui sistem pengelolaan kinerja keuangan dalam sebuah di kantor pemerintahan, (b) untuk mengetahui sistem pengelolaan kinerja administrasi di kantor pemerintahan, dan (c) untuk mengetahui hubungan antara keuangan dan administrasi dalam sebuah kantor pemerintahan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis secara deskriptif kualitatif dengan melakukan tiga proses yaitu; observasi, wawancara dan dokumentasi.  Sebagaimana diketahui bahwa dalam sistem kinerja pengelolaan administrasi sangat diperlukan karena untuk melihat perkembangan yang ada dalam perkantoran pemerintahan yang dikelolanya. Karena  kinerja yang dibutuhkan adalah kecermatan, ketegasan dan ketertiban dalam mengatur segala bidang yang berkaitan dengan pencatatan dan penyusunan  yang berkaitan dengan catatan pada perkantoran tersebut. Sedangkan pengelolaan sistem keuangan diperlukan sebuah para kinerja yang berkualitas dalam bidang mengatur keuangan yang ada dalam perkantoran tersebut. Karena setiap hal yang berhubungan maupun berkaitan dengan keuangan memerlukan kinerja yang memiliki ketelitian dan kecermatan. Sehingga keuangan dalam perkantoran dapat diatur dengan baik.  Hubungan antara administrasi dan keuangan sangat berkaitan karena segala pengeluaran dan pemasukan keuangan memerlukan administrasi yang rinci. Karena dengan adanya administrasi sistem pengeluaran dan pemasukan keuangan akan tercatat dengan benar. Sehingga tidak terjadinya kesalahan dalam sistem perhitungan keuangan tersebut.
PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM 2013 TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VI PADA MIN 3 KOTA BANDA ACEH handayani handayani
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i2.3871

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan kurikulum 2013 terhadap motivasi belajar siswa kelas VI pada MIN 3 Kota Banda Aceh. Jenis penelitian kausalitas juga mengukur kekuatan hubungan dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.Dalam menentukan sampel penelitian dalam peneliti menggunakan Teknik Sampling Jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Maka yang dijadikan sampel dari penelitian ini adalah keseluruhan dari jumlah siswa kelas VI pada MIN 3 Kota Banda Aceh. yang berjumlah 77 orang. Analisis data menggunakan teknik regresi sederhana dengan bantuan SPSS Versi 24.0 for Windows. Berdasarkan hasil analisis grand mean variabel (X) penerapan kurikulum sebesar 3,14 berada pada interval 2,51-3,25 yang berarti bahwa penerapan kurikulum termasuk dalam kategori baik. Sedangkan grand mean variabel (Y) motivasi belajar sebesar 3,11 berada pada interval 2,51-3,25 yang berarti bahwa motivasi belajar termasuk ke dalam kategori baik. Hasil analisis korelasi product moment “pengaruh penerapan kurikulum 2013 terhadap motivasi belajar siswa kelas VI pada MIN 3 Kota Banda Aceh” dikatakan signifikan dengan nilai 0,710. Maka nilai 0,710 menunjukkan bahwa memiliki pengaruh yang positif dan tingkat hubungan yang sangat kuat dengan dilihat dari interval koefisien korelasi antara 3,80-1,000. Hasil perhitungan regresi linier sederhana yaitu Y = 10.663 + 0,902X dan R Square sebesar 0,710 berarti bahwa pengaruh penerapan kurikulum 2013 terhadap motivasi belajar sebesar 50,41%.  Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (Ho) “Terdapat pengaruh penerapan kurikulum 2013 terhadap motivasi belajar siswa kelas VI pada MIN 3 Kota Banda Aceh”. Sehingga hasil uji hipotesi dapat teruji kebenarannya dalam penelitian ini.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM: DARI ACEH UNTUK INDONESIA misnan misnan
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i2.3866

Abstract

Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh sebab itu, hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu juga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang cukup urgen. Hal ini dapat dilihat dari isi Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan di Indonesia dari sejarahnya mengalami beberapa kali perbaikan kurikulum mulai pada masa zaman penjajahan belanda, zaman jepang, pasca kemerdekaan. Menindak lanjuti Pembukaan UUD 1945 di atas, maka kemudiaan negara memasukkan ketentuan tentang pendidikan ke dalam Undang-Undang Dasar. Hal ini dilakukan karena misi membangun negara dan bangsa Indonesia yang cerdas kehidupannya hanya dapat dilakukan melalui pendidikan. Oleh karena itu, maka pemerintah juga memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam pelaksanaan pendidikan secara komprehensif. Baik kebijakan maupun praktik pelaksanaan pendidikan itu sendiri. Pendidikan agama Islam adalah suatu upaya memberikan pemahaman terhadap ajaran Islam benar melalui lembaga pendidikan formal. Pendidikan tersebut tidak sebatas memperkenalkan tataran ritual-formal peribadatan dan doktrin agama lainnya. Pengamalan ajaran itu diharapkan membuahkan hasil yang baik, yaitu mampu membentuk sikap dan tingkah laku terpuji. 

Page 1 of 2 | Total Record : 11