cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
PIONIR: Jurnal Pendidikan
ISSN : 23392495     EISSN : 25496611     DOI : -
Core Subject : Education,
PIONIR: Journal of Education is an open-access Education scientific journal managed by the Study Program of Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education (PGMI) Faculty of Tarbiyah and Teaching Ar-Raniry State Islamic University (UIN) Banda Aceh. PIONIR: Educational Journal is a forum for researchers and educational staff to develop knowledge in the field of educational studies, in order to fulfill the Tri Dharma of Higher Education, especially in the field of Basic Education.
Arjuna Subject : -
Articles 259 Documents
Dimensi Historis Pendidikan Islam (Masa Pertumbuhan, Perkembangan, Kejayaan, dan Kemunduran) Suriana Suriana
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v4i1.158

Abstract

Mengkaji sejarah pendidikan Islam, tidak hanya sekedar memberikan romantisme tetapi merupakan refleksi historis yang dapat memberikan semangat (back projecting theory) untuk membuka lembaran dan mengukir kejayaan dan kemajuan pendidikan Islam yang baru dan lebih baik. Proses pendidikan yang dilakukan oleh Rasulullah berjalan 2 periode, yakni 13 tahun di Mekah dan di sisa usianya dilanjutkan di Madinah. Ada beberapa aspek yang diperbaiki Rasul ketika berada di Mekkah, yaitu pendidikan akidah, pengajaran al-Qur‟an, dan pendidikan akhlak. Di Madinah, Rasul membentuk dan membina masyarakat baru menuju satu kesatuan sosial politik, pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan, prioritas pendidikan anak dalam Islam. Masa perkembangan pendidikan Islam dimulai sejak masa khullafaurrasyidin. Pendidikan pada masa khalifah Abu Bakar tidak jauh berbeda dengan pendidikan pada masa Rasul.
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning Pada Konsep Tumbuhan Hijau Di Kelas V MIN Tungkob Aceh Besar Fakhrul Rijal
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v4i2.181

Abstract

Dalam proses pembelajaran, kemampuan dalam memahami suatu konsep pembelajaran diantaranya dipengeruhi oleh metode dan pendekatan pembelajaran yang sesuai untuk materi yang akan diajarkan sehingga memudahkan siswa dalam memahami konsep yang disampaikan oleh guru. Pendekatan contextual teaching and learning adalah konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui aktivitas guru dalam proses pembelajaran menggunakan pendekatan contextual teaching and learning pada konsep tumbuhan hijau, (2) Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan pendekatan contextual teaching and learning pada konsep tumbuhan hijau, dan (3) Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran menggunakan pendekatan contextual teaching and learning pada konsep tumbuhan hijau. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Data hasil penelitian diperoleh dengan menggunakan: (1) lembar observasi aktivitas guru dan siswa dan (2) tes. Kemudian data ini dianalisis dengan menggunakan rumus presentase. Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) aktivitas guru meningkat dari 64,24% pada siklus I menjadi 73,07% pada siklus II dan siklus III meningkat menjadi 90,7%, aktivitas siswa meningkat dari 7,31% pada siklus I menjadi 79,83% pada siklus II dan siklus III meningkat menjadi 86,49%, (2) hasil tes pada ulangan per siklus juga menunjukkan adanya peningkatan dengan 17.5% siswa yang tuntas pada siklus I pertama menjadi 65% pada siklus III. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan pendekatan contextual teaching and learning siswa lebih aktif dan kreatif dalam memahami konsep belajar, karena siswa mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilannya, serta membangun pengetahuan baru lewat fakta-fakta atau proposisi yang mereka alami dalam kehidupannya.
Menajemen Pengembangan Sumber Daya Guru Pada Lembaga Pendidikan Madrasah Samsuardi Samsuardi
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i1.172

Abstract

Tulisan ini berusaha menjelasakan konsep menajemen pengembagan sumber daya guru pada satuan pendidikan formal di Indonesia. Kajian tulisan ini mencoba menganalisis secara mendalam stategi pengembangan tenaga pendidik untuk mengetahui proses perencanaan, pembinaan dan pemberian kompensasi, penilaian serta pemberhentian. Hasil kajian menunjukan bahwa konsep menajemen sumber daya guru harus dilaksanakan mulai dari: (1) proses perencanaan dan rekrutmen tenaga pendidik sesuai kebutuhan dengan kebutuhan pihak sekolah, menentukan kriteria, serta mekanisme rekrutmen calon guru. (2) proses selanjutnya yaitu mengadakan pelatihan bagi peningkatan kualitas sumber daya guru melalui program MGMP, supervisi kepala sekolah, serta memberikan rekomendasai untuk melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. (3). Proses pemberian kompensasi bagi para guru berdasarkan penilaian kinerja. Kata Kunci:
Alam Dan Sunnatullah Dalam Implementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long Education) Nidawati Nidawati
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i1.163

Abstract

Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long Education) secara makna haruslah jelas, komprehensif dan dibuktikan dalam pengertian, sikap, perilaku dan dalam penerapan terutama bagi para pendidik. Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long Education) tidak mengenal batas usia, semua manusia baik yang masih kecil hingga lanjut usia tetap menjadi peserta didik, karena cara Belajar Sepanjang Hayat dapat dilakukan dimanapun, kapanpun dan oleh siapapun. Hal ini berarti bahwa manusia mengalami proses pendidikan secara berkesenambungan atau kontinyu, serta berlangsung sampai ajalnya tiba, sebagaimana yang sering dikemukakan para ahli hikmah yakni; yang artinya: ”tuntutlah ilmu mulai dari ayunan sampai liang lahat” dan firman Allah swt dalam surat ad-Dukhaan ayat 38-39.
Perkembangan Pendidikan Anak Usia Balita Darmiah Darmiah
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v4i1.154

Abstract

Bayi yang baru lahir dan sehat itu dengan cepat belajar menyesuaikan dirinya, dan melakukan tugas-tugas perkembangan tertentu. Ada tugas-tugas aktivitas yan harus dilatihnya setiap waktu, agar bayi/anak mampu melakukan adaptasi social (penyesuaian diri terhadap lingkungan social) dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya.1 Begitu lahir bayi belajar pengenalan ajaran agama dengan cara isyarat yang dilakukan oleh orang tuanya yang ditemukan dalam penjelasan kitab-kitab pendidikan agama yaitu memperdengarkan Azan dan Iqamat saat dia lahir.2 Nah di sini jelas bahwa anak baru lahir sudah mentauhidkan Allah SWT dengan kalimat Azan dan Iqamat.
Peningkatan Aktivitas Belajar Mahasiswa Dengan Metode Jigsaw Mawardi Mawardi
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v4i2.177

Abstract

Inti dari pembelajaran koperatif, adalah upaya meningkatkan belajar peserta didik secara berkelompok, dengan berbagai latar belakang kemampuan akademik yang berbeda. Berbagai hasil penelian pembelajaran menunjukkan, bahwa dengan menggunakan metode diskusi, keinginan belajar mahasiswa semakin bertambah, serta memberikan kesadaran kepada mahasiswa akan pentingnya kerjasama dan saling menghargai dalam mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Tulisan ini mencoba menguraikan lebih lanjut tentang penggunaan metode diskusi dan tugas kelompok dalam pembelajaran pada pendidikan tinggi, yaitu dalam proses perkuliahan. Secara khusus, penggunaan kedua metode tersebut dalam metode jigsaw. Konsep dan fakta dalam tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang metode jigsaw dalam perkuliahan pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (Prodi PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Fokus permasalahan dalam penelitian tersebut adalah bagaimana keaktifan mahasiswa dengan metode jigsaw dalam perkuliahan IPS pada mahasiswa Prodi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian tindakan kelas. Kehadiran peneliti dalam penelitian ini bersifat participant observation. Hasil penelitian menunjukkan, pada siklus pertama, dari empat aspek yang dinilai, yaitu keaktifan berbicara, mendengar, merespon, dan mencatat, menunjukkan bahwa keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi pada keseluruhan aspek tersebut masih rendah. Rendahnya keaktifan ini antara lain, karena kurangnya pemahaman mahasiswa dengan metode jigsaw. Pada siklus kedua sudah mulai terlihat peningkatan keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi. Berbicara sudah lebih fokus, penghargaan terhadap pendapat orang lain sudah mulai tinggi, respon mahasiswa sudah lebih meningkat, dan catatan sudah mulai lebih lengkap. Hasil kuis menunjukkan, adanya peningkatan hasil belajar mahasiswa.
Pelaksanaan Pakem Dalam Pembelajaran Fiqih Pada Min Seutuy Kota Banda Aceh Cut Nya Dhin
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i1.168

Abstract

Penelitian ini dilakukan di MIN Seutuy Kota Banda Aceh. Permasalahan yang peneliti kemukakan dalam penelitian ini adalah : bagaimana pelaksanaan PAKEM dalam pembelajaran fiqh di MIN Seutuy Kota Banda Aceh dan factor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan PAKEM di MIN Seutuy Kota Banda Aceh. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan PAKEM dalam pembelajaran fiqh di MIN Setuy Kota Banda Aceh dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan PAKEM di MIN Setuy Kota Banda Aceh. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 29 siswa kelas V-A terdiri dari 15 orang perempuan dan 14 orang siswa laki-laki. Data ini diperoleh dengan mengedarkan angket kepada responden sebanyak 15 item pertanyaan. Sedangkan tehnik lainnya yaitu wawancara langsung dengan guru fiqh dan kepala sekolah, sebagai upaya untuk menguatkan data angket, kemudian data yang telah dikumpulkan diolah dengan statistik sederhana (rumus persentase). Hasil penelitian menggambarkan bahwa seluruh guru fiqh pada MIN Setuy Kota Banda Aceh pernah memberikan penghargaan kepada siswa yang berhasil mencapai nilai yang terbaik dalam pelajaran fiqh. Penghargaan yang diberikan tersebut ada dalam bentuk pujian dan hadiah berupa buku tulis. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian guru fiqh di MIN Setuy Kota BandaAceh terhadap keberhasilan siswa sangat tinggi, sehingga dapat dibuktikan dengan pemberian penghargaan sebagai salah stu cara pemberian semangat kepada siswa yang berhasil mencapai nilai bagus dalam pembelajaran fiqh. Pemberian penghargaan kepada siswa merupakan salah satuciri-ciri pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, karena dengan cara seperti itu siswa akan berlomba-lomba untuk aktif, kreatif dan inofatifdalam melaksanakan pembelajaran.
Classroom Action Research Siti Khasinah
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v4i1.159

Abstract

Classroom Action Research (CAR) atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru (pendidik) di kelas atau tempat ia mengajar yang terfokus pada penyempurnaan proses dan praksis pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas berfungsi sebagai alat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul di kelas dan juga sebagai alat untuk in-service training, dimana guru menggunakan keterampilan dan metode-metode yang baru serta mempertajam kemampuan analitisnya. Selanjutnya, sebagai alat untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif, sebagai alat untuk memperbaiki komunikasi antara guru dengan peneliti ilmiah, serta sebagai alat yang memberikan alternatif bagi permasalahan yang terjadi di kelas. PTK dilakukan melalui suatu siklus yang terdiri dari empat tahapan, dimulai dengan perencanaan aksi, dilanjutkan dengan aksi pembelajaran dan kegiatan observasi dan di akhiri dengan refleksi untuk menganalisis data yang diperoleh melalui aksi. PTK berbeda dengan penelitian formal atau ilmiah, meliputi pelatihan yang diperlukan oleh guru, tujuan penelitian, metode dalam mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, penetapan teori dasar, penetapan sample penelitian, disain penelitian, prosedur pengukuran, analisis data, dan aplikasi hasil penelitian. Artikel ini diharapkan bisa membantu mahasisswa Prodi PGMI dalam melakukan penelitian mengingat mereka diwajibkan melakukan penelitian tindakan kelas untuk penyelesaian skripsi mereka.
Penggunaan Model Pemebelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Mata Kuliah IPA Terhadap Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan PGMI UIN Ar-Raniry Daniah Daniah
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v4i2.182

Abstract

Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran di mana siswa dapat menggali potensi diri dalam merumuskan, memecahkan, menganalisis serta menyimpulkan permasalahan yang dihadapkan pada mereka melalui data yang diperoleh melalui pembelajaran di bawah bimbingan dan pengawasan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan sikap ilmiah dan hasil belajar antara mahasiswa yang mendapatkan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional pada Jurusan PGMI UIN Ar-Raniry. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu yang dilakukan pada beberapa unit yang mengambil mata kuliah IPA MI-1 di Jurusan PGMI UIN Ar-Raniry. Instrumen penelitian meliputi Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), tes hasil belajar, angket sikap ilmiah, angket mahasiswa, wawancara dan pedoman observasi. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t untuk melihat perbedaan gain yang dinormalisasi sikap ilmiah dan hasil belajar mahasiswa pada kedua kelompok. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai t-hitung untuk kelas eksperimen adalah 5,08 dan t-tabel 1,645. Sikap ilmiah kelas eksperimen t-hitung 1,36 maka nilai t-hitung > t-tabel. Simpulan dari penelitian ini adalah adanya peningkatan sikap ilmiah dan hasil belajar dengan penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Kata kunci:
Peranan Guru Dalam Pembinaan Kurikulum Ummiyah Taleb
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v4i2.173

Abstract

Peran guru sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan, oleh karena itu setiap guru dituntut untuk memiliki kemampuan profesional, dan mampu mengembangkan ragam potensi yang terpendam dalam diri anak didik. Sekarang ini, masih ada beberapa guru yang mengajar pada tingkat yang melebihi kapasitas yang ditentukan, hal ini menyebabkan kompetensi yang diharapkan tidak tercapai, karena guru yang mengajar hanya dibatasi oleh tingkat penguasaanya terhadap bahan ajar atau bahkan masih ada guru yang mengajar lebih dari satu kelas. Oleh karena itu semestinya ada pendidikan lanjutan bagi guru tersebut berdasarkan tingkat jenjang sekolah tempat ia mengajar. Selain itu, guru juga harus menguasai kurikulum dan psikologi anak khususnya bagi yang mengajar tingkat TK dan SD kelas rendah.

Page 1 of 26 | Total Record : 259