cover
Contact Name
Sofyan Mahfudy
Contact Email
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Phone
+6281329446085
Journal Mail Official
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Editorial Address
LPPM, UIN Mataram, Jl. Pendidikan 35 Mataram 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
ISSN : 18583571     EISSN : 25809628     DOI : 10.20414/transformasi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol. 18 No. 2 (2022): Transformasi Desember" : 14 Documents clear
Strategi pemberdayaan perempuan melalui pengembangan usaha berbasis potensi lokal di Gampong Pulau Kayu Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya Safrida; Nila Safrida
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 2 (2022): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i2.4948

Abstract

[Bahasa]: Kondisi kehidupan nelayan tradisional di Desa Pulau Kayu identik dengan ekonomi yang rentan dan berpendapatan rendah sehingga memerlukan upaya penguatan ekonomi melalui pemberdayaan perempuan. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memetakan kendala yang dihadapi kelompok usaha perempuan dalam memanfaatkan potensi lokal di Desa Pulau Kayu serta upaya untuk mengatasi kendala tersebut. Mitra utama pengabdian ini adalah 30 orang anggota Kelompok Usaha Perempuan “Sepakat” sebagai komunitas masyarakat pesisir.  Metode pengabdian yang digunakan berkonsep CBR (Community-Based Research). Hasil Program pengabdian ini berhasil memetakan kendala-kendala dalam pengembangan Kelompok Usaha Perempuan “Sepakat” di Desa Pulau Kayu mulai dari tidak stabilnya jumlah produksi, minimnya modal usaha, belum adanya kerjasama dan pendampingan dari pemerintah, kurangnya perhatian pemerintah dalam pemberdayaan perempuan yang berbasis potensi lokal, dan inovasi produk usaha yang terbatas. Program pengabdian mampu memecahkan kendala tersebut untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi lokal berbasis perempuan melalui program bantuan modal usaha, peningkatan keterlibatan pemerintah dalam kegiatan kelompok usaha perempuan dan pelaksanaan pelatihan pengolahan produk serta keuangan agar usaha kelompok perempuan “Sepakat” dapat berkembang lebih baik. Namun demikian program pengabdian kepada masyarakat ini memerlukan evaluasi dan monitoring pemerintah secara berkala agar hasil positif kegiatan ini dapat memberikan dampak yang berkelanjutan serta mampu menaikkan taraf hidup kelompok usaha perempuan “Sepakat” dan masyarakat di Desa Pulau Kayu. Kata Kunci: pemberdayaan perempuan, peningkatan ekonomi, kelompok usaha, masyarakat pesisir [English]: Traditional fishermen in Pulau Kayu Village experience vulnerable and low-income economic situations; therefore, initiatives to enhance the economy through women’s empowerment are required. This community service program aimed to identify and remove barriers preventing women's business groups from taking advantage of local resources in Pulau Kayu Village. The participants of this program were 30 members of the women's Business Group "Sepakat". The method used was CBR (Community-Based Research). The result shows that the program succeeds in identifying the challenges or impediments to the growth of women's business groups in Pulau Kayu Village, starting with the erratic production levels, the lack of business capital, the absence of government cooperation and support, the government's lack of focus on empowering women based on local potential, and the restricted innovation of business products. This community service program can solve these obstacles to optimize the utilization of women-based local potential by helping business capital, increasing government involvement in women's business group activities and conducting product processing and financial training so that the women's business group "Sepakat" can develop further. Regular evaluation and monitoring by the government are needed so that the positive results of this service program can have a sustainable impact and improve the standard of living of the "Sepakat" women's business group and the community in Pulau Kayu Village. Keywords: women's empowerment, economic  improvement, business groups, coastal society,
Diseminasi pengolahan mi dan stik labu kuning pada masyarakat Desa Pulau Semambu Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Merynda Indriyani Syafutri; Tri Wardani Widowati; Friska Syaiful; Nura Malahayati; Basuni Hamzah; Sugito; Agus Wijaya; Budi Santoso
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 2 (2022): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i2.4953

Abstract

[Bahasa]: Pulau Semambu merupakan salah satu desa di Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Salah satu produk hortikultura yang ada di Desa Pulau Semambu adalah labu kuning (Cucurbita moschata). Pemanfaatan dan pengembangan labu kuning di desa ini masih terbatas. Solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah labu kuning adalah dengan mengolah labu kuning menjadi produk makanan, seperti mi dan stik. Tujuan kegiatan adalah untuk memberikan sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan mengenai teknologi pengolahan dan pengemasan mi dan stik labu kuning pada ibu-ibu PKK Desa Pulau Semambu. Tim pelaksana program ini terdiri dari unsur dosen, mahasiswa, dan alumni Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, serta Duta Pertanian Provinsi Sumatera Selatan. Mitra program pengabdian ini adalah ibu-ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) perwakilan dari lima dusun yang ada di Desa Pulau Semambu. Metode yang digunakan dalam program pengabdian ini meliputi: 1) sosialisasi melalui penyuluhan dan pemberian materi tentang teknologi pengolahan dan Pengemasan produk mi dan stik dari labu kuning; 2) Pelatihan melalui demonstrasi dan praktek pembuatan mi dan stik dari labu kuning; dan 3) Uji sensoris (uji kesukaan/uji hedonik) terhadap mi dan stik labu kuning. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mitra kegiatan sangat antusias dan berperan aktif dalam mengikuti kegiatan pengabdian. Mitra kegiatan mengikuti semua kegiatan dengan baik mulai dari kegiatan sosialisasi, praktek, sampai pada kegiatan uji sensoris. Mitra kegiatan juga mendapatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan mengenai teknologi pengolahan dan pengemasan produk mi dan stik labu kuning. Produk mi dan stik labu kuning yang dihasilkan dapat diterima secara sensoris (kategori suka). Kata Kunci: Desa Pulau Semambu, diseminasi, labu kuning, mi, stik [English]: Semambu Island is one of the villages in the North Indralaya District, Ogan Ilir Regency, South Sumatra Province. One of the horticultural products in Pulau Semambu Village is pumpkin (Cucurbita moschata). The use and development of pumpkins in this village were still limited. The solution that can be done to increase the added value of pumpkin is to process pumpkin into food products, such as noodles and sticks. This community service program aimed to socialize, inform, and practice pumpkin noodles and sticks' processing and packaging technology for Pulau Semambu Village people. This program was carried out by elements of lecturers, students, and alums of the Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, and the South Sumatra Provincial Agricultural Ambassador. The participants of this service program were the members of Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) and the representatives of five hamlets in Pulau Semambu Village. The methods used in this program include the following stages: 1) Socialization through counseling and providing material on processing technology and product packaging of noodles and sticks from pumpkin; 2) Training through demonstration and practice of making noodles and sticks from pumpkin; and 3) Sensory test (liking test/hedonic test) of pumpkin noodles and sticks. The results showed that the participants were enthusiastic and participated actively in the program. The participants of this program have followed all the steps well, from socialization, practice, and the activity of the sensory test. In addition, the people of Pulau Semambu Village got the knowledge, understanding, and skills about processing and packaging technology of pumpkin noodles and sticks. The pumpkin noodles and sticks were sensory-acceptable (like category). Keywords: Pulau Semambu Village, dissemination, pumpkin, noodles, sticks
Penyuluhan penguatan pranata keluarga dalam pencegahan perilaku menyimpang anak-remaja di Kabupaten Soppeng Mansyur Radjab; Andi Haris; Nuvida Raf; Atma Ras; Ridwan Syam; Arini Enar Lestari; Andi Ahmad Hasan Tenriliwang
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 2 (2022): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i2.4955

Abstract

[Bahasa]: Keluarga sebagai salah satu lembaga sosial memiliki peran penting di masyarakat dalam mencegah berbagai perilaku menyimpang. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang ketahanan keluarga dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai salah satu lembaga yang paling bertanggung jawab khususnya dalam pengawasan anak. Metode penyuluhan ini didasarkan pada pengorganisasian sikap, di mana seluruh proses kegiatan, mulai dari penyajian materi, diskusi dan simulasi, mampu menata kembali pemahaman tentang fungsi dan peran keluarga. Hasil dari penyuluhan ini dapat memberdayakan peserta dalam mengekspresikan tanggapan mereka dengan meningkatkan kerjasama untuk memahami masalah keluarga.  Selain itu tereksplorasi sikap yang sama dengan perkembangan remaja melalui unsur-unsur yang disajikan tentang bagaimana keluarga mengubah lingkungan. Melalui diskusi fungsi dan peran utama keluarga dalam pembentukan kepribadian anak, dan keserasian sosial antara sosialisasi dan tempat tumbuh kembang pada masa remaja membuat peserta lebih siap untuk menata kelompok mereka dalam menggerakkan program penguatan keluarga dalam pencegahan penyimpangan. Kata Kunci: perilaku menyimpang, pranata keluarga, sosialisasi [English]: The family has an essential role in preventing various deviant behaviors. This counseling activity intends to provide insight/knowledge about family resilience in its functions and roles as one of the most responsible institutions, especially in child supervision. This counseling method was based on attitude organization, in which the whole process of activities, starting from the presentation of material, discussions, and simulations, can reorganize the understanding of the function and role of the family. The results of this counseling can empower participants to express their responses by increasing cooperation in understanding family problems. In addition, this program explored the same attitude of adolescent development through the elements presented about how families change the environment. Through the discussion of the primary function of the family, the role of the family in forming a child's personality, and the social harmony between socialization and the place of growth and development during adolescence, participants were better prepared to organize their groups in driving family strengthening programs in preventing deviance. Keywords: deviant behavior, family institutions, socialization
Penguatan kompetensi guru Sekolah Menengah Pertama dalam menyusun perangkat pembelajaran Ega Gradini; Rahmy Zulmaulida
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 2 (2022): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i2.5003

Abstract

[Bahasa]: Kemampuan guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Terhadap (IT) Cendikia dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 belum memadai. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk 1) Melatih komunitas dampingan untuk memilih model pembelajaran dan merancang perangkat pembelajaran, 2) Mendampingi komunitas dalam membelajarkan siswa sesuai dengan perangkat yang telah dikembangkan, dan 3) Memperkuat peran stakeholder dalam meningkatkan kapasitas guru, dalam hal ini kompetensi pedagogik. Pendekatan pengabdian ini adalah Community Based Research (CBR). Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah partisipatif (partisipatory). Komunitas mitra yang terlibat adalah guru-guru SMP IT Cendikia Takengon, sedangkan stakeholder dalam pengabdian ini adalah pimpinan SMP IT Cendikia dan Yayasan yang menaunginya. Tahapan pelaksanaan pengabdian dengan pendekatan CBR ini adalah peletakan dasar penelitian (laying the foundation), perencanaan penelitian, pengumpulan dan analisis data, dan langkah aksi. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pelatihan yang telah dilakukan berhasil meningkatkan mutu guru dalam memilih model pembelajaran, mengembang-kannya menjadi perangkat pembelajaran yang selanjutnya menerapkannya dalam pembelajaran. Pemahaman guru terhadap sintaks model pembelajaran dan self-efficacy guru dalam menyusun perangkat pembelajaran juga menjadi lebih baik. Kegiatan pelatihan model pembelajaran dan penyusunan perangkat pembelajaran perlu dilakukan dengan lebih mendalam dengan model pembelajaran yang lebih variatif. Kata Kunci: community based research, kompetensi guru, model pembelajaran, perangkat pembelajaran [English]: Teachers’ ability in the junior secondary school of Cendikia to select and implement learning models in accordance with the demands of Curriculum 2013 is still inadequate. This community service program aimed to 1) Train junior high school teachers to choose learning models and design teaching tools, 2) assist the teachers to implement the teaching tools in their classrooms, and 3) strengthen the role of stakeholders in increasing teachers’ capacity. This community service approach was Community Based Research (CBR), and the method used in this service was participatory. The partner communities involved were teachers of SMP IT Cendikia Takengon, while the stakeholders in this service are the leaders of SMP IT Cendikia and the foundation that oversees them. The community service program consists of several stages: laying the foundation, research planning, data collection and analysis, and action. The results showed that the training has succeeded in improving the quality of teachers in choosing learning models, developing them into learning tools, and then implementing them in learning. Teachers' understanding of the syntax of the learning model and their self-efficacy in developing learning tools also improved. Training activities on learning models and preparation of learning tools need to be carried out in more depth with more varied learning models. Keywords: community-based research, teachers’ competency, learning models, teaching tools
Penguatan kemampuan computational thinking pada pemberdayaan guru dan siswa Sekolah Dasar di Pulau Lombok Ismarmiaty; Kartarina Agustin; Miftahul Madani; Ni Ketut Sriwinarti; Zainuddin; Dyah Supatmiwati
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 2 (2022): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i2.5034

Abstract

[Bahasa]: Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebuda-yaan menyatakan bahwa computational thinking merupakan salah satu kompetensi baru yang akan masuk dalam sistem pembelajaran anak Indonesia. Salah satu strategi efektif untuk menerapkan computational thinking di sekolah adalah dengan memperkenalkan dan memberi pelatihan kepada guru tentang implementasi computational thinking di mata pelajaran yang mereka ajarkan. Biro Bebras Universitas Bumigora berusaha untuk mengimplementasikan computational thinking di wilayah Nusa Tenggara Barat melalui kegiatan pemberdayaan guru dan siswa dalam kemampuan computational thinking. Metode yang digunakan dalam program pengabdian kepada masyarakat ini adalah Asset Based Community Development. Kegiatan pengabdian ini terdiri beberapa tahapan antara lain adalah persiapan kegiatan, sosialisasi pengenalan computational thinking, pelatihan computational thinking, mini challenge & Lomba Bebras Nasional dan Evaluasi. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah bahwa persentase pencapaian jumlah sekolah, peserta guru maupun peserta siswa belum memenuhi target namun berada pada rerata 78%. Selain itu, hasil kuisioner evaluasi menyatakan bahwa kepuasan partisipan terhadap kegiatan pemberdayaan kemampuan computational thinking dianggap sesuai dengan kebutuhan pekerjaan mengajar guru, sesuai dengan kebutuhan pelatihan dan memberikan manfaat secara pengetahuan dan keterampilan di bidang pekerjaan. Salah satu faktor eksternal yang dihadapi oleh Biro Bebras Universitas Bumigora adalah kesiapan perangkat teknologi dan kemampuan literasi digital. Saran perbaikan terhadap kegiatan adalah terkait dengan perbaikan strategi pemberdayaan dengan menyusun perencanaan matang untuk dapat melakukan kegiatan yang berdampak lebih luas secara geografis dan juga pengembangan soal yang lebih bervariasi pada mata pelajaran sekolah dasar. Kata Kunci: Bebras, Biro Bebras Universitas Bumigora, Computational Thinking [English]: The Center for Curriculum and Learning of the Ministry of Education and Culture stated that computational thinking is the new competency that will be implemented in the Indonesian education system. An effective way to implement computational thinking in schools is by introducing and training the teachers on implementing computational thinking in the subjects. The Bebras Bureau of Bumigora University sought to implement computational thinking in education in the West Nusa Tenggara region by empowering teachers and students in computational thinking skills. The method used in this community service program method was Asset Based Community Development (ABCD). The stages of this program were activity preparation, socialization of computational thinking introduction, computational thinking training, mini challenge & National Bebras Competition and Evaluation. The result shows that the achievement percentage for the number of schools, teacher participants and student participants has yet to meet the target but is at an average of 78%. In addition, the results of the teacher evaluation questionnaire stated that the program was considered by the needs of teaching jobs and training needs and provided benefits in terms of knowledge and skills in the field of work. One of the external factors faced by the Bebras Bureau at Bumigora University is the readiness for technological devices and digital literacy capabilities. The recommendation for improvement of this program is an effort to improve the empowerment strategy through careful planning so that it will have a wider impact. In addition, it is necessary to develop various questions in elementary school subjects. Keywords: Bebras, Bumigora University Bureau, Computational Thinking
Peningkatan kapasitas pembelajaran santri melalui pelatihan pemanfaatan media sosial di Pondok Pesantren An-Nihayah Kabupaten Karawang Ana Fitriana Poerana; Fajar Hariyanto; Oky Oxygentri; Flori Mardiani Lubis
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 2 (2022): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i2.5052

Abstract

[Bahasa]: Pondok Pesantren An-Nihayah Kabupaten Karawang menghadapi permasalahan berupa masih minimnya pemanfaatan media sosial yang dapat mendukung proses pembelajaran. Oleh karenanya diperlukan upaya peningkatan kapasitas pembelajaran santri melalui program kemitraan pengabdian kepada masyarakat. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman pemanfaatan media sosial dalam pembelajaran bagi santri di pondok pesantren An-Nihayah. Partisipan program pengabdian ini adalah 30 santri pondok Pesantren An-Nihayah, Sukamekar, Rawamerta, Kabupaten Karawang. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini terdiri dari tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan pelatihan, dan evaluasi. Materi pelatihan meliputi materi teknis pembuatan podcast sebagai bahan konten media sosial, materi terkait optimalisasi media sosial, dan materi terkait pengelolaan media sosial. Hasil program pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman mengenai pengetahuan jenis media sosial sebesar 17% dan kemampuan teknis mengelola media sosial sebesar 84%. Secara keseluruhan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut dinilai baik oleh partisipan. Respon partisipan terhadap kemampuan pemateri dan kesesuaian materi adalah baik (100%) dan respon terhadap proses pelaksanaan program pengabdian adalah baik (97%). Kata Kunci: kapasitas pembelajaran, media sosial, pelatihan, pesantren [English]: An-Nihayah Islamic Boarding School in Karawang Regency faced the problem of the lack of utilization of social media to support the learning process. Therefore, it is necessary to increase the learning capacity of santri through community service programs. This community service program aimed to improve the understanding of the use of social media in learning for students at the An-Nihayah Islamic boarding school. The participants were 30 students of An-Nihayah Islamic Boarding School, Sukamekar, Rawamerta, Karawang Regency. The method used in this program has several stages: planning, training implementation, and evaluation. The training materials consist of technical material for making podcasts as social media content, optimizing social media, and managing social media. The results show an increase in understanding of knowledge of types of social media by 17% and technical ability to manage social media by 84%. Overall, this community service program was rated well by the participants. The participant’s response to the speaker's ability and the material's suitability was good (100%), and the response to the process of implementing the service program was good (97%). Keywords: learning capacity, social media, training, islamic boarding school
Simulasi mini tesla coil (wireless electric) bagi siswa pusat kegiatan belajar masyarakat di Kembangan Utara Jakarta Barat Imelda Uli Vistalina Simanjuntak; Yuliza; Akhmad Wahyu Dani; Fadli Sirait
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 2 (2022): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i2.5086

Abstract

[Bahasa]: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Widya Utama di Kembangan Utara Jakarta Barat memiliki permasalahan terkait masih minimnya kemampuan lulusan dalam bidang teknologi listrik. Padahal kemampuan tersebut merupakan bekal penunjang ketika lulusan terjun dalam dunia kerja. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan lulusan dalam bidang teknologi listrik melalui program yang dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan kemampuan kepada siswa PKBM Widya Utama terkait listrik tanpa kabel (wireless electric). Pelatihan dilaksanakan di dormitory laboratorium teknik elektro Universitas Mercu Buana Meruya melalui penjelasan sejarah dan teori singkat mengenai mini tesla coil serta merakit komponen-komponen sistem listrik tanpa kabel. Metode yang digunakan dalam program pengabdian kepada masyarakat ini adalah Participatory Action Research (PAR) melalui proses pengujian laboratory mengenai aplikasi mini tesla coil pada lampu TL dan speaker aktif melalui mp3 telepon seluler. Tahap selanjutnya adalah demo alat, pengujian dan analisa sederhana dimana peserta mengisi lembar evaluasi sebagai upaya perbaikan pelatihan selanjutnya. Hasil program pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa lebih dari 83% dari peserta memiliki minat yang sesuai dengan pelatihan yang diberikan. Lebih dari 70% pesrta dapat menyerap pengetahuan tersebut. Lebih dari 80% peserta merasakan interaksi dan keaktifan dari tutor/pelatih selama pelatihan berlangsung. Selanjutnya lebih dari 70% peserta menyatakan bahwa tujuan pelatihan telah tercapai. Kata Kunci: lampu TL, listrik tanpa kabel, mini tesla coil [English]: The Widya Utama community learning activity center (PKBM) school in the North development of West Jakarta has a problem regarding graduates who need more skills in the field of electrical technology. Whereas these abilities are supporting provisions when graduates become workers. Therefore, some efforts are needed to improve graduates' ability in electrical technology through regular training programs. This community service program aimed at providing skills to PKBM Widya Utama students related to wireless electricity. The training was held in the dormitory of the electrical engineering laboratory of Mercu Buana University Meruya through a brief historical and theoretical explanation of the mini tesla coil and the assembly of the components of the wireless electrical system. The method used in this community service program was Participatory Action Research (PAR) through a laboratory testing process regarding the application of mini tesla coil on TL lamps and active speakers via mp3 cellular phones. The next stage is a tool demo, testing, and simple analysis where participants fill out an evaluation sheet to improve further training. The results showed that more than 83% of the participants were interested in the training process. More than 70% of participants could absorb the knowledge. More than 80% of the participants experienced the interaction and activeness of the trainers during the training. Furthermore, more than 70% of participants stated that the training objectives had been achieved. Keywords: TL Lamp, mini tesla coil, wireless electric, wireless electric
Menumbuhkan kualitas keagamaan masyarakat muslim perkotaan melalui program pengabdian masyarakat Lukman Abdurrahman; Wiwin Aminah; Mochammad Arif Bijaksana; Djusnimar Zultilisna
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 2 (2022): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i2.5108

Abstract

[Bahasa]: Penguatan kehidupan keberagamaan diperlukan dalam kehidupan masyarakat muslim terutama daerah perkotaan. Penguatan ini sebagai langkah untuk mewujudkan masyarakat madani yang dapat mengamalkan ajaran agamanya dengan baik serta melek terhadap perkembangan teknologi dan informasi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membentuk masyarakat yang kohesif dan meningkatkan pemahaman komunitas terhadap konsep masyarakat madani. Metode yang digunakan adalah ABCD (Asset-Based Community Development) dengan menitikberatkan kepada pengembangan masyarakat atas aset-aset yang telah mereka miliki. Hasil program pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa aset yang telah dimiliki masyarakat merupakan aset spiritual yang menjadi modal utama pembentukan masyarakat madani dengan bingkai aturan masyarakat dan agama. Program ini juga berhasil memperkuat jalinan silaturahmi antar masyarakat beragama serta mampu meningkatkan pemahaman agama dan pengetahuan terhadap perkembangan teknologi informasi. Kata Kunci: Asset-Based Community Development, keagamaan, masyarakat madani [English]: Strengthening religious life is essential in the life of Muslim communities, especially in urban areas. This strengthening is a step towards realizing a civil society that can practice its religious teachings well and is literate in developing technology and information. This community service program aimed to form a cohesive community and increase community understanding of the concept of civil society. The method used was ABCD (Asset-Based Community Development) by emphasizing community development on the assets they already have. The results of this community service program show that the assets owned by the community are spiritual assets which are the main capital for forming a civil society with the frame of community and religious rules. The program also strengthened the relationship between religious communities and improved religious understanding and knowledge of the development of information technology. Keywords: Asset-Based Community Development, religious, civilized society
Program timun emas (tingkatkan imunitas balita melalui pemanfaatan empon-empon sebagai camilan sehat) di masa pandemi Covid-19 Dintya Ivantarina; Fitri Yuniarti
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 2 (2022): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i2.5139

Abstract

[Bahasa]: Balita termasuk kelompok usia rentan tertular Covid-19 yang cenderung mengalami kondisi kegawatan penyakit tertentu karena sistem kekebalan yang belum matang. Kasus Covid-19 pada balita di Indonesia terus mengalami kenaikan disertai dengan penambahan jumlah kematian pada balita. Hasil pendataan dan analisa situasi di wilayah kerja PMB Rima Rachmawati Kota Kediri menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah kunjungan balita sakit usia 2-4 tahun selama pandemi Covid-19. Penyebabnya adalah selama dilakukan pembatasan aktivitas fisik balita di luar rumah membuat ibu memberikan makanan ringan yang dibeli dari luar. Di sisi lain ibu balita kurang mengetahui nutrisi berbahan alam sebagai peningkat imunitas tubuh dan belum memaksimalkan taman herbal di sekitar pemukiman sebagai bahan dasar pengolahan makanan untuk balita. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibentuk Program Timun Emas (Tingkatkan Imunitas Balita Melalui Pemanfaatan Empon-Empon Sebagai Camilan Sehat) di masa pandemi Covid-19 dengan tujuan memberikan edukasi dan pelatihan mengenai konsep nutrisi dan pemanfaatan empon-empon sebagai camilan sehat dalam meningkatkan imunitas balita pada kelompok ibu yang memiliki balita usia 2-4 tahun. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah sosialisasi, edukasi, dan pelatihan yang meliputi tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan (sosialisasi, edukasi secara daring melalui WAG dengan media video dan e-booklet, pelatihan secara daring melalui WAG dengan media e-booklet dan kegiatan luring dengan metode demonstrasi), dan evaluasi (pengetahuan dengan pretest dan postest dan keterampilan dengan ceklist). Hasil program pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok ibu yang memiliki balita usia 2-4 tahun mengenai nutrisi dan pemanfaatan empon-empon sebagai camilan sehat dalam meningkatkan imunitas balita. Program Timun Emas dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam membantu meningkatkan kesehatan balita selama pandemi Covid-19. Kata Kunci: empon-empon, camilan sehat, imunitas balita, pandemi Covid-19 [English]: Toddlers belong to the age group vulnerable to contracting Covid-19, which tends to experience certain disease conditions due to an immature immune system. Toddlers Covid-19 cases in Indonesia have increased with the addition of the number of deaths in toddlers. The data collection and situation analysis results in PMB Rima Rachmawati Kediri City showed an increase in sick toddlers in the 2-4 year age group during the Covid-19 pandemic. The reason was that their mothers provided snacks bought outside the home during the restricted physical activity of toddlers. On the other hand, there is still a need for knowledge among mothers of toddlers about nutrition made from nature as an immune booster and they need to be maximizing herbal gardens around the settlement as a basic ingredient for food processing for toddlers. Based on these problems, the Timun Emas program was formed during the Covid-19 pandemic to provide education and training on nutritional concepts and use Empon-Empon as a healthy snack to increase toddler immunity in the group of mothers who have toddlers aged 2-4 years. The method used in this community service program was socialization, education, and training which includes planning, preparation, and implementation (socialization, online education through WAG with video media and e-booklets, online training through WAG with e-booklet media and offline activities with demonstration methods), and evaluation (knowledge with pretest and post-test and skills with checklist). The results show that this program can increase the knowledge and skills of groups of mothers who have toddlers aged 2-4 years regarding nutrition and the use of empon-empon as a healthy snack in boosting toddler immunity. Thus the Timun Emas Program can be used as an alternative to help toddler health improvement during the Covid pandemic -19.  Keywords: empon-empon, healthy snacks, toddler immunity, Covid-19 pandemic
Pendampingan keterampilan menjahit halus pada masyarakat Dusun Wiloso, Desa Gondowangi, Kabupaten Malang Siti Zahro; Hany Mustikasari; Viofelita Gunawan; Didik Nurhadi; Arlis Maf’ula
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 2 (2022): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i2.5178

Abstract

[Bahasa]: Pandemi Covid-19 memberikan dampak pada penurunan ekonomi masyarakat Dusun Wiloso, Desa Gondowango, Kabupaten Malang. Kelompok masyarakat ini memerlukan upaya peningkatan ekonomi dengan menciptakan kreatifitas dan inovasi melalui program peningkatan kompetensi di bidang fashion. Berdasarkan kondisi tersebut, tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk melakukan pendampingan peningkatan ability skills di bidang fashion untuk membantu mengembangkan kompetensi masyarakat yang terdampak pemutusan hubungan kerja selama masa pandemi. Metode yang digunakan adalah Community Development dengan enam tahapan, yaitu need analysis, observasi, identifikasi masalah, solusi, treatment, output dan diakhiri dengan model evaluasi Kirkpatrik. Hasil program pengabdian ini menunjukkan bahwa masyarakat mendapatkan wawasan baru terkait dengan fashion dan merasa merasa puas dengan penyelenggaraan program pelatihan. Pelatihan yang dilakukan memberikan pengetahuan kepada mitra untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah. Program pelatihan ini juga meningkatkan kepuasan mitra dalam membuat produk fashion dan membantu perolehan pendapatan mitra. Dapat disimpulkan bahwa program pengabdian yang dilakukan memberikan dampak positif kepada peserta pelatihan dalam upaya memanfaatkan peluang untuk berwirausaha mandiri. Kata Kunci: keterampilan menjahit, masyarakat dusun, pelatihan menjahit, pendampingan  [English]: The Covid-19 pandemic has impacted the economic decrease of the people of Dusun Wiloso, Desa Gondowango, Kabupaten Malang. These communities require efforts to improve their economy by fostering creativity and innovation through competency improvement programs in fashion. This community service program aimed to improve the community's ability skills in the fashion sector to help them develop their competencies, especially those affected by layoffs during the pandemic. The method used was Community Development with six stages, including need analysis, observation, problem identification, solution, treatment, output and ended with the Kirkpatrik evaluation model. The results showed that participants gained new insights related to fashion and felt satisfied with implementing the training program. The training provided knowledge to produce value-added products. This training program also increases partner satisfaction in making fashion products and helps generate income. It can be concluded that the program positively impacts trainees to take advantage of opportunities for independent entrepreneurship. Keywords: sewing skills, village community, sewing training, mentoring

Page 1 of 2 | Total Record : 14