cover
Contact Name
Iqbal Bafadal
Contact Email
iqbalbafadal@uinmataram.ac.id
Phone
+62818362124
Journal Mail Official
jurnal.qawwam@uinmataram.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Qawwam: Journal for Gender Mainstreaming
ISSN : 19789378     EISSN : 25809644     DOI : https://doi.org/10.20414/qawwam.v13i2.1729
Qawwam: Journal for Gender Mainstreaming has been enlisted with p-ISSN: 1978-9378 and e-ISSN: 2580-9644 and published per semester on January-June and July-December by Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) of Universitas Islam Negeri Mataram (Mataram State Islamic University). This Qawwam: Journal for Gender Mainstreaming focuses on gender mainstreaming, women empowerment, child and familily, and other actual issues relevant to the focus and scope of journal.
Articles 60 Documents
Hubungan Antara Gaya Pengasuhan dengan Eksplorasi dan Komitmen dalam Pencapaian Status Identitas Peran Gender: Studi pada Remaja akhir Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung Ulfiah Ulfiah
QAWWAM Vol. 11 No. 1 (2017): Qawwam: Journal for Gender Mainstreaming
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/qawwam.v11i1.713

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman tentang identitas peran gender di sektor publik maupun dom estik di kalangan mahasisw a UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan adanya gaya pengasuhan orangtua yang cenderung berbeda terhadap anak laki-laki dan perempuan, yakni ada orangtua yang memberikan dukungan dan kesempatan kepada anaknya untuk melakukan eksplorasi dan membuat keputusan sendiri terhadap identitas peran gender yang dipilihnya, juga ada orangtua yang tidak memberikan dukungan dan kesempatan kepada anaknya untuk melakukan eksplorasi tentang berbagai peran gender serta membuat keputusan sendiri terhadap per an gender yang akan dipilihnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya pengasuhan orangtua yang enabling dan constraining dengan eksplorasi dan komitmen dalam pencapaian status identitas peran gender remaja akhir. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah korelasional.Subyek dari penelitian ini adalah mahasisw a UIN Sunan Gunung Djati Bandung Pengambilan sampel ditentukan dengancara tabel literasi.Penentuan remaja akhir dilakukan dengan alokasi proporsional.Alat ukur yang digunakan untukmengumpulkan data penelitian adalah dengan kuesioner yang telah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data untuk uji hipotesis adalah statistik non parametik dengan uji korelasi Rank Spearman. Penelitian ini menyimpulkan bahw a gaya pengasuhan orang tua yang enabling mendukung aktivitas eksplorasi dan komitmen remaja akhir dalam pencapaian status identitas peran gender. Adapun gaya pengasuhan orangtua yang constraining menghambat aktivitas eksplorasi dan komitmen remaja akhir dalam pencapaian status identitas peran gender.
Partisipasi Politik Perempuan: Konsep dan Strategi Atun Wardatun
QAWWAM Vol. 11 No. 1 (2017): Qawwam: Journal for Gender Mainstreaming
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/qawwam.v11i1.714

Abstract

Partisipasi politik perempuan perlu dianalisis secara komprehensif, tidak hanya pada politik praktis yang bermakna struktural tetapi juga pada aspek kultural dan individual. Artikel ini menjelaskan bagaimana ketiga aspek tersebut berjalin-kelindan dalam mempengaruhi partisipasi dan prestasi politik perempuan yang dalam banyak hal memang berbeda dengan laki-laki. Agama, negara, keluarga adalah institusi-institusi yang harus mendukung penguatan personal perempuan untuk ikut berkontribusi bagi kemaslahatan di dalam ranah publik yang telah sekian lama dijeniskelaminkan sebagai ranah laki-laki.
Kepemimpinan Perempuan dan Edupreneurship di Pondok Pesantren Al-Kautsar Ranggo Pajo Dompu Nurhilaliati Nurhilaliati
QAWWAM Vol. 11 No. 1 (2017): Qawwam: Journal for Gender Mainstreaming
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/qawwam.v11i1.717

Abstract

Kepemimpinan perempuan, terutama dalam lembaga agama yang terkait dengan kebijakan publik belumlah disepakati secara aklamatif. Pondok pesantren, merupakan lembaga yang selama ini merepresentasikan laki-laki, terbukti dari sejarah keberadaan pesantren di tanah air, belum banyak ditemukan adanya pesantren yang sepenuhnya dikaitkan dengan perempuan. Sementara itu, pesantren sebagai sebuah lembaga independen harus bisa mengelola sumber daya yang dimilikinya, sehingga tidak bergantung kepada pihak lain. Untuk itu dirasa mendesak untuk menerapkan edupreneurship. Pondok al-Kautsar yang dirintis dan dikelola oleh seorang perempuan telah membuktikan bahw a pondok dapat bertahan dengan berbagai jenis usaha kreatif yang dikembangkannya.
Pencatatan Perkawinan Merupakan Bentuk Perlindungan Hukum bagi Perempuan dan Anak Ulya Sofiana
QAWWAM Vol. 11 No. 1 (2017): Qawwam: Journal for Gender Mainstreaming
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/qawwam.v11i1.720

Abstract

Tulisan ini merupakan bagian dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Kota Mataram. Adapun tujuannya adalah untuk mengkaji pencatatan perkaw inan merupakan bentuk perlindungan hukum bagi perempuan dan anak. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Proses pengambilan data dilakukan dengan metode observasi dan w awancara. Informan penelitian terdiri dari masyarakat umum yang beragama Islam di kota Mataram, Penghulu di kantor urusan Agama di kota Mataram dan kepala bagian pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil. Adapun yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah faktor-faktor penyebab tidak tercatatnya perkaw inan di kota Mataram , dan hasil penelitian menunjukkan bahw a, pencatatan perkaw inan merupakan bentuk perlindungan hukum bagi perempuan dan anak dan tidak tercatatnya perkaw inan menimbulkan terabaikannya sebagian hak-hak perempuan dan anak. Adapun terlanggarnya hak perempuan dan anak akibat tidak tercatatnya perkaw inan diantaranya adalah tidak mendapat buku nikah (kutipan akta nikah) sebagai alat bukti legal sahnya perkaw inan, tidak bisa dibuatkan akta kelahiran anak seabagai identitas, kesulitan mengurus paspor, dll.
Kesetaraan dan Ketidakadilan Gender dalam Bidang Ekonomi pada Masyarakat Tradisional Sasak di Desa Bayan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara Siti Nurul Khaerani
QAWWAM Vol. 11 No. 1 (2017): Qawwam: Journal for Gender Mainstreaming
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/qawwam.v11i1.723

Abstract

Artikel ini membahas tentang kesetaraan gender, bentuk ketidakadilan gender dan upaya pemerintah dalam mew ujudkan kesetaraan gender dalam bidang ekonomi pada masyarakat tradisional Sasak di Desa Bayan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Kesetaraan Gender merupakan kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan politik. Artikel ini membuktikan bahw a kesetaraan gender belum terw ujud dalam bidang ekonomi pada masyarakat tradisional Bayan, karena partisipasi, akses dan manfaat belum sepenuhnya dinikmati oleh perempuan. Pada masyarakat Bayan terjadi ketidakadilan gender baik dalam bentuk pelabelan atau stereotype, penomorduaan (subordination), pemiskinan (marginalisation), dan beban ganda (double bourden). Beberapa upaya telah dilakukan oleh aparat desa untuk mew ujudkan kesetaraan gender akan tetapi masih bersifat netral gender, belum ada upaya untuk mereformasi tradisi untuk menetapkan kesetaraan hak dan kesempatan bagi perempuan dan laki-laki sehingga dapat lebih mendorong partisipasi, kontrol dan manfaat dalam bidang ekonomi bagi perempuan yang saat ini masih minim.
Menapaki Cinta Sejati yang Dirindukan: Pembelajaran dari Sufi Perempuan R?bi'ah al-'Adaw?yah Emawati Emawati
QAWWAM Vol. 11 No. 2 (2017): Qawwam: Journal for Gender Mainstreaming
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/qawwam.v11i2.725

Abstract

Orientasi mementingkan kehidupan duniaw i telah menjadi fenomena yang terjadi dalam masyarakat muslim setelah abad pertama Hijriyah. Inilah yang menjadi konteks lahirnya asketisisme dalam sejarah Islam. R?bi„ah al-„Adaw ?yah muncul sebagai sosok sufi perempuan pertama yang menggeser orientasi tasaw uf mainstream saat itu, yakni sangat menginginkan surga di akhirat dan sangat takut pada siksa neraka. R?bi„ah mengenalkan konsep cinta kepada Allah sebagai ajarannya, cinta karena unsur-unsur kerinduan („ishq) dan cinta (ma?abbah) “cinta karena kau layak dicinta”. Baginya tidak ada alasan apa pun yang dapat mengalahkan kerinduan dan kecintaannya kepada Allah, bahkan lamaran dari pangeran sekalipun. Ibadahnya semata-mata karena rindu dan cinta kepada Allah, bukan karena mengharap surga dan takut neraka-Nya. Konteks masyarakat muslim masa kini yang terjangkiti w abah hedonisme dan profit oriented, nilai kesederhanaan dan ketulusan cinta dari perjalanan hidup R?bi„ah harus segera diaktualisasikan dalam kehidupan, demikian juga pembelajaran kesederhanaan dan ketulusan cinta harus segera diformulasikan dengan serius oleh lembaga pendidikan Islam dalam desain pembelajarannya.
Analisis Gender terhadap Partisipasi Kaum Perempuan dalam Upaya Memenuhi Kebutuhan Hidup Ekonomi Keluarga pada Zaman Modern Nunung Susfita
QAWWAM Vol. 11 No. 2 (2017): Qawwam: Journal for Gender Mainstreaming
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/qawwam.v11i2.728

Abstract

Di zaman modern seperti ini, kaum perempuan banyak yang bekerja di luar rumah, mencari penghidupan seperti halnya kaum pria. Bahkan tidak sedikit di antara mereka menjadi sosok yang berhasil. Meskipun kenyatan ini sedikit kontradiktif dengan hukum Islam klasik, karena mencari nafkah dibebankan kepada kaum pria sebagai kepala rumah tangga. Seperti yang termuat dalam undang-undang Perkaw inan No.1/ 1974 pasal 31 (3) & pasal 34 (1&2), KHI pasal 80 ( 2&4). Secara sekilas, terdapat beberapa indikasi yang memperkuat keterlibatan perempuan dalam upaya memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, seperti: terbukanya peluang atau akses pada jenis pekerjaan atau profesi tertentu yang membutuhkan skill perempuan, adanya tuntutan kebutuhan keluarga yang terus meningkat, pekerjaan tidak tetap ( serabotan), dan lain-lain. Bias Gender yang mengakibatkan beban kerja ganda (double burden) tersebut sering kali diperkuat oleh adanya pandangan atau doktrin di masyarakat bahw a pekerjaan perempuan hanya dianggap sebagai “jenis pekerjaan perempuan” dan dikategorikan sebagai “tidak produktif”- tidak di perhitungkan dalam statistik ekonomi Negara. Di lain pihak kaum pria diw ajibkan secara kultural untuk menekuni berbagai jenis pekerjaan domestik. Kesemuan ini telah memperkuat pelanggengan secara kultural dan struktural beban kerja kaum perempuan, sehingga perempuan diposisikan sebagai makhluk yang melebur ke dalam citra laki-laki. Selain polemik di atas, kecenderungan yang terjadi bahw a barometer yang menjadi pemicu terjadinya konflik atau disharmonisasi dalam kehidupan keluarga adalah karena kaum perempuan saat ini lebih banyak menghabiskan w aktunya di luar rumah untuk bekerja. Hal tersebut, semakin mengjustifikasikan posisi dan peran perempuan hanya sebagai makhluk domestik tanpa batasan ruang dan w aktu.
Telaah Atas Pemikiran Amina Wadud Muhsin dalam “Inside the Gender Jihad: Women's Reform in Islam Erlan Muliadi
QAWWAM Vol. 11 No. 2 (2017): Qawwam: Journal for Gender Mainstreaming
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/qawwam.v11i2.741

Abstract

Amina Wadud Muhsin adalah seorang perempuan dan sekaligus sebagai cendikiaw an yang terus memperjuangkan hak-hak perempuan sebagai upaya menuju kesetaraan dan keadilan gender. Ia telah belajar di beberapa perguruan tinggi yang ada di luar negeri, di antaranya di American University, Cairo University, dan Al-Azhar University. Aksi Amina Wadud untuk terus memperjuangkan hak-hak perempuan, beraw al dari fenomena yang menunjukkan bahw a terjadinya marjinalisasi dan ketidakadilan peran perempuan dalam kehidupan sosial. Adanya budaya patriarki yang berpengaruh terhadap penafsiran para mufassir terhadap ayat-ayat al-Qur?an yang berkaitan dengan perempuan sehingga penafsiran tersebut tidak terlepas dari unsur-unsur subjektifitas dan kondisi mufassir itu sendiri. Maka Amina Wadud melakukan reinterpretasi terhadap masalah tersebut dengan menggunakan metode hermeneutik, yaitu menafsirkan ayat-ayat al-Qur`an secara kereatif dan inovatif. Artinya, suatu teks tidak hanya direproduksi maknanya, tetapi juga perlu ada produksi makna baru yang seiring dengan kondisi budaya yang terjadi, sehingga teks itu selalu hidup dan selaras dengan perkembangan zaman (kontekstual). Penelitian Amina Wadud ini memberikan kontribusi keilmuan yaitu memberikan pemahaman yang komprehenshif tentang konsep keadilan sosial dan kesetaraan derajat manusia dan prinsip -prinsip dasar Islam.
Pembentukan Karakter Berbasis Kearifan Lokal pada Anak Usia TK Ashar, Endang Ruswiyani
QAWWAM Vol. 11 No. 2 (2017): Qawwam: Journal for Gender Mainstreaming
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/qawwam.v11i2.744

Abstract

Tujuan penelitian ini membentuk karakter pada anak usia TK dengan melalui kegiatan berbasis permainan kearifan lokal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkanmembentuk karakter anak didik di TK membutuhkan proses dan kerjasama antara pendidik dan keluarga, untuk itulah pendidik di sekolah membangun komunikasi efektif dengan keluarga anak didik yang memiliki peran yang sangat besar untuk membentuk karakter anak. Anak didik di TK dengan konsep bermain sambil belajar, sehingga upaya-upaya membentuk karakter yang dilakukan dengan bermain. Bermain kearifan lokal membentuk karakter anak usia TK dengan melalui permainan tumbu-tumbu lai’ya, maggulaceng, mabbelle, mammini, kaje- kaje capeng kaluku, manggunrecce, dan ular naga. Bentuk karakter anak didik di TK diataranya Kecintaan terhadap Tuhan YME, kejujuran, disiplin, toleransi dan cinta damai, percaya diri, mandiri, tolong menolong, kerjasama, dan gotong royong, hormat dan sopan santun, tanggungjaw ab, kerjakeras.
Harmonisasi Hukum sebagai Upaya Meningkatkan Perlindungan Hukum bagi Perempuan Penyandang Disabilitas Korban Kekerasan Seksual Siti Rofiah
QAWWAM Vol. 11 No. 2 (2017): Qawwam: Journal for Gender Mainstreaming
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/qawwam.v11i2.747

Abstract

Perempuan penyandang disabilitas sangat rentan menjadi korban kekerasan seksual. Akses layanan hukum bagi perempuan penyandang disabilitashingga kini masih sangat terbatas bahkan ada yang tidak mendapatkan perlindungan hukum sama sekali. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti stigma negatif, dianggap tidak cakap hukum, diragukan kesaksiannya, juga ketiadaan fasilitas penerjemah pada proses kesaksian di pengadilan. Disahkannya UU No. 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitasmerupakan harapan baru agar hak-hak mereka dapat dipenuhi.Namun begitu karena kompleksitas masalah disabilitas diperlukan harmonisasi hukum agar jaminan perlindungan hukum bagi perempuan penyandang disabilitas korban kekerasan seksual dapat dipenuhi. Harmonisasi hukum adalah upaya atau proses untuk merealisasi keselarasan, kesesuaian, keserasian, keseimbangan di antara norma-norma hukum di dalam peraturan perundang-undangan sebagai sistem hukum dalam satu kesatuan kerangka sistem hukum nasional. Dalam konteks perlindungan penyandang disabilitas, harmonisasi hukum sangat penting karena isu disabilitas adalah isu lintas sektoral yang terkait dengan banyak aspek seperti pendidikan, ekonomi, politik, hukum dan sebagainya. Harmonisasi hukum dilakukan dengan melakukan penyesuaian unsur tatanan hukum yang berlaku dalam kerangka sistem hukum nasional (legal system) yang mencakup komponen materi hukum (legal substance), komponen struktur hukum beserta kelembagaannya (legal structure) dan komponen budaya hukum (legal culture).