cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Psiko-Edukasi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 2 (2014): Psiko Edukasi" : 6 Documents clear
MODEL KONSEPTUAL CYBERCOUNSELING BERBASIS E-MAIL Yoseph Pedhu
Psiko-Edukasi Vol 12, No 2 (2014): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yoseph PedhuUniversitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta AbstrakTujuan penelitian ini adalah mengembangkan model konseptual cybercounseling berbasis e-mail. Konseling merupakan suatu aktivitas proaktif-komprehensif untuk membantu individu mengatasi berbagai permasalahan kehidupan atau mengembangkan hidup.Konseling online adalah proses konseling yang dilakukan dengan menggunakan media komunikasi internet. Salah satu media yang digunakan adalah e-mail.Konseling melaluie-mail merupakan salah satu inovasi yang dikembangkan dari layanan konseling tatap muka, yang didalamnya konselor dan konseli dapat membahas mengenai masalah-masalah yang dihadapi konseli.Konseling e-mail tidak dikembangkan untuk menggantikan konseling tatap muka (face to face), tetapi menjadi salah satu cara inovatif dalam membantu konseli untuk memecahkan masalahnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan yang meliputi tahap studi pendahuluan, tahap pengembangan dan tahap validasi. Hasil penelitian ini adalah model konseptual cybercounseling berbasis e-mail dengan fitur yang dikembangkan untuk memberikan layanan konseling.Kata kunci: cybercounseling, konseling e-mail, model konseptualAbstractThe purpose of this article is to develop an email-based cyber-counseling conceptual model. Counseling is a pro-active and comprehensive activity to help individuals deal with life problems and develop life. Online counseling is a counseling process done using the internet communication media. One of the media used is e-mail, an innovation developed from face-to-face counseling.  In the e-mail counseling both the counselor and the counselees can discuss problems faced by the latter. Yet, this e-mail counseling is not to substitute face-to-face counseling, but rather is used as an innovative way of helping the counselees solve their problems.  This study employed a research method and development which covers a preliminary research, development, and validation steps. The result was an e-mail- based cyber counseling conceptual model, with the features being developed to give counseling services. Key words:  cyber-counseling, e-mail counseling, conceptual model
Hubungan antara determinasi diri dan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa SMA Henny Christine Mamahit Christine mamahit
Psiko-Edukasi Vol 12, No 2 (2014): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDeterminasi diri adalah kemampuan diri dalam mengidentifikasi keinginan yang berkaitan dengan otonomi, kompetensi, dan relasidalam rangka mencapai tujuan. Kemampuan pengambilan keputusan karir merupakan kemampuan individu terkait proses penilaian dan pemikiran dalam mengintegrasikan pengetahuan tentang dirinya dengan pengetahuan suatu pekerjaan untuk membuat pilihan karir. Penelitian ini dilakukan kepada 410 subjek siswa kelas XI yang berasal dari lima sekolah swasta di daerah DKI Jakarta. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Gambaran variabel determinasi dirisiswa kelas XI berada pada klasifikasi sedang, dengankomponen tertinggi adalahrelasi. Gambaran variabel kemampuan pengambilan keputusan karirsiswa kelas XI berada pada klasifikasi tinggi dengan komponen tertinggi adalah pemahaman terhadap diri sendiri. Hasil analisis korelasi sebesar 0,88dengan signifikan sebesar 0,00 (pada level signifikansi 0,05). Hasil ini menunjukkanterdapat hubungan yang signifikan dan positif antaravariabel determinasi diridan kemampuan pengambilan keputusan karir. Semakin tinggi siswa memiliki determinasi diri, maka semakin mampu siswa mengambil keputusan karir. Kata kunci: determinasi diri, kemampuan pengambilan keputusan karir.AbstractSelf-determination is the ability in identifying wishes related to autonomy, competence, and relation in achieving a goal. The ability in making decisions in career is an individual’s efforts related to assessment process and thoughts in integrating knowledge about themselves with knowledge about choosing a career. Using a correlation method, this quantitative study involved 410 participants (XI graders) from five private schools in Jakarta. The picture of student self-determination variable was in a moderate classification, with the highest component being relation, while the picture of the ability in making decision variable was in a high classification, with an understanding of self being the highest component. Correlation analysis revealed that there was a significant relationship among variables. The higher students’ self determination is, the more able the students in making career decisions.  Key words: Self-determination, ability in career decision-making
Hubungan lokus kontrol internal dengan regulasi diri pada mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Budha (STAB) Maha Prajna Jakarta Lenny Widjaja
Psiko-Edukasi Vol 12, No 2 (2014): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.916 KB)

Abstract

Abstrak    Lokus kontrol internal adalah keyakinan untuk menentukan keberhasilan diri sendiri berdasarkan kemampuan memilih kegiatan, tanggung jawab atas keputusan, kemampuan mengendalikan perubahan, kemampuan mengendalikan lingkungan dengan mencari informasi, kemampuan koping terhadap stres, kepuasaan belajar dengan menunjukkan prestasi, dan motivasi belajar berdasarkan ekspektasi.Regulasi diri adalah kemampuan seseorang untuk mengatur dirinya sendiri berdasarkan self-monitoring, self-instruction, self-motivation, dan self-evaluation. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan lokus kontrol internal dengan regulasi diri. Instrumen yang digunakan adalah skala penilaian. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan dan positif antara lokus kontrol internal dan regulasi diri mahasiswa.Kata kunci: lokus kontrol internal, regulasi diriAbstractInternal locus of control is one’s conviction determines success based on the ability to choose the activities, the responsibility of their own decisions, the ability to control over the changes, the ability to control his/her environment by searching for new information, the ability to cope with the stress, the satisfaction of learning by showing performance, and the motivation for study. Self-regulation is the one’s effort to control his/her behavior which can be specified by self-monitoring, self-instruction, self-motivation, and self-evaluation. The goal of this study is to discover the relationship of the internal control locus with self-regulation. The instrument used was a rating scale. The result indicated a significant and positive correlation between the internal locus of control and self-regulation. Key words: internal locus of control, self regulation
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TIGA TIPE POLA ASUH ORANGTUA DAN PENERIMAAN DIRI SISWA SMK STRADA III JAKARTA UTARA Lina Agustina
Psiko-Edukasi Vol 12, No 2 (2014): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.325 KB)

Abstract

AbstrakPersepsi pola asuh ialah pandangan atau kesan individu terhadap pola perilaku yang dilakukan orangtua dari waktu ke waktu dan perilaku tersebut meliputi aktivitas memelihara, melindungi, dan membimbing anak didik. Pola asuh asuh yang diterapkan orangtua memiliki tiga tipe yaitu pola asuh autoritatif, pola asuh authoritarian, dan pola asuh permisif.Penerimaan diri ialah pemahaman dan penerimaanindividu terhadap kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya,serta potensi yang dimiliki.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan persepsi terhadap pola asuh autoritatif, authoritarian, dan permisif dengan penerimaan diri siswa/i SMK Strada III. Hasil analisis korelasi persepsi pola asuh autoritatif dengan penerimaan diri menunjukkanhubungan yang positif dan signifikan (r = 0.355). Selanjutnya, variabel persepsi terhadap pola asuh autoritarian dengan penerimaan diri menunjukkan hubungan yang negatif dan signifikan (r = -0.386). Hal ini berarti semakin banyak perlakuan pola asuh autoritarian orangtua maka semakin kecil penerimaan diri individu. Hasil yang berbeda dari hubungan persepsi terhadap pola asuh permisif dengan pernerimaan diri menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan (r = -0.209 ). Kata Kunci : persepsi pola asuh, penerimaan diriAbstractThe perception of care pattern is an individual impression toward behavioral pattern from time to time. This behavior includes taking care, protecting, and guiding students. The care pattern implemented by parents has three types: authoritative, authoritarian, and permissive. Self-acceptance is an individual understanding of and acceptance toward his/her merits and demerits and potentials. This study aims at finding out the relationship the perceptions of authoritative, authoritarian, and permissive care patterns with students’ self-acceptance. Results from correlation analysis revealed a positive and significant (r= 0.355) correlation between authoritative care pattern and self-acceptance. Also, the perceptions of authoritarian care pattern and self-acceptance showed a negative and significant (r= -0.386) correlation. This suggests that the more authoritarian the care pattern, the lower the self-acceptance. A quite different result is the relationship between the permissive care pattern with self-acceptance, which showed no significant correlation (r = -0.209).Key words: The perception of care pattern, self-acceptance
Dampak Psikologis Pengalaman Kekerasan Pada Dua Wanita dan Rencana Tindak Lanjut Konseling Individual Dengan Pendekatan Cognitive Behavioral Therapy(CBT) Regina Claudia
Psiko-Edukasi Vol 12, No 2 (2014): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekerasan merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu kepada individu lain yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar. Dampak psikologis pengalaman kekerasan pada wanita pada umumnya ditunjukkan dengan tindakan memandang diri sendiri negatif, banyakmenyalahkan diri sendiri, dan perasaan negatif yangmuncul.Tujuan dari penelitian ini untukmengetahui dampak psikologis akibat kekerasan dan rencana penangananmelalui konseling individual dengan pendekatan Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatifdengan metode studi kasus.Teknik pengumpulan datamenggunakanwawancaramendalam, pemberian daftar cek, dan observasi yang dilakukan saat wawancara. Hasil penelitian menunjukkan dampak yang dialami oleh kedua subjek berupa dampak psikologis atau dampak afektif dan dampak lainnya, antara lain: mengingat kejadian secara sadar atau tidak sadar, menghindar dari segala sesuatu yang berkaitan dengan kekerasan, berteriak, tidak percaya dengan orang lain, dirinya tidak pantas dengan lelaki, penilaian negatif kepada pria, memendam dan mengurung segala permasalahan dalam dirinya sendiri,menyalahkan diri sendiri, danmenjauhi oranglain.Hasil penelitian ini menjadi dasar untuk rencana tindak lanjut penanganan kasus tersebut denganCognitive Behavioral Therapyteknikdialog Socrates.
Penanganan Empat Siswi SMA St. Theresia Kelas X Yang Mengalami Penyesuaian Diri Rendah Melalui Konseling Kelompok Model Client-Centered Fenny Fenny
Psiko-Edukasi Vol 12, No 2 (2014): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyesuaian diri rendah adalah kekurangmampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dalam dirinya dan dengan orang lain.Konseling kelompok merupakan salah satu cara untuk menangani konflik antarpribadi dan membantu individu untuk mengembangkan kemampuan pribadi. Model Client-Centered merupakan suatu pendekatan yang berpusat pada konseli, yaitu konselor terlibat langsung membangun suasana dalam proses konseling yang membutuhkan keterampilan konselor. Tujuan penelitian adalah melakukan penanganan empat siswi SMA St. Theresia kelas X yangmengalami penyesuaian diri rendah melalui konseling kelompok model Client-Centered. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan bimbingan konseling (PTBK).Teknik pengumpulan data dengan skala penilaian yang digunakan untuk mendapatkan siswi yang termasuk dalam klasifikasi penyesuaian diri rendah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling kelompok model Client-Centered mampu meningkatkan penyesuaian diri rendah empat siswa SMA St. Theresia kelas X.

Page 1 of 1 | Total Record : 6