cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
JURNAL INTEGRASI PROSES
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal integrasi proses (JIP) diterbitkan oleh Jurusan Teknik Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dua kali dalam setahun. JIP menerima artikel dalam bidang teknik kimia berupa original research papers, reviewed papers dan short communications dari para peneliti, akademisi, industri dan praktisi.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "VOLUME 5 NOMOR 1 DESEMBER 2014" : 7 Documents clear
REVIEW: SINTESIS TITANIUM DIOKASIDA NANOPARTIKEL Taufik Rahman; Muhammad A. Fadhlulloh; Asep Bayu D. Nandiyanto; Ahmad Mudzakir
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 1 DESEMBER 2014
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1260.329 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i1.32

Abstract

Titanium dioksida (TiO2) merupakan suatu material yang memiliki berbagai keunggulan baik dari segi sifat fisika maupun sifat kimia. Keunggulan sifat yang dimiliki TiO2 ini menjadikannya memiliki aplikasi yang sangat luas dalam berbagai bidang. Performa TiO2 tergantung pada metode sintesis yang berpengaruh terhadap ukuran partikel, kristalinitas, kemurnian, dan komposisi fasa (anatase, brookite, dan rutile). Sehingga perlu pendekatan lebih lanjut untuk mengetahui efektifitas berbagai metode yang digunakan para peneliti dalam melakukan sintesis TiO2 nanopartikel. Namun, tidak semua rangkuman jurnal yang ada menunjukan informasi yang detail dan menyeluruh baik dari segi penjabaran metode maupun aplikasi materialnya. Dalam paper ini akan dikaji beberapa metode yang dapat digunakan dalam proses sintesis TiO2 ­nanopartikel, diantaranya: metode sol gel, metode hidrotermal, metode hidrolisis, metode supercritical-drying, metode pemrosesan dengan larutan basa , stagnation swirl flame (SSF), teknik Solvothermal, metode biomassa bakteri, dan teknik termolisis. Selain itu, akan dijabarkan juga informasi terkait aplikasi TiO2 nanopartikel dalam berbagai bidang seperti: dye sensitized solar cell (DSSC), fotodegradasi zat warna, antibakterial, komposit logam, komposit polimer, dan degradasi senyawa organik.
REVIEW TENTANG SINTESIS SiO2 NANOPARTIKEL Muhammad A. Fadhlulloh; Taufik Rahman; Asep Bayu D. Nandiyanto; Ahmad Mudzakir
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 1 DESEMBER 2014
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1646.702 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i1.33

Abstract

Silika adalah unsur yang memiliki berbagai keunggulan baik dari segi sifat fisika maupun sifat kimia. Keunggulan sifat yang dimiliki silikaini menjadikannya memiliki aplikasi yang sangat luas dalam berbagai bidang. Performa silika tergantung pada metode sintesis yang berpengaruh terhadap ukuran partikel, struktur kristal, kemurnian, dan morfologi. Sehingga perlu pendekatan lebih lanjut untuk mengetahui efektifitas berbagai metode yang digunakan para peneliti dalam melakukan sintesis silika nanopartikel. Namun, tidak semua rangkuman jurnal yang ada menunjukan informasi yang detail dan menyeluruh baik dari segi penjabaran metode maupun aplikasi materialnya. Dalam paper ini, akan dikaji beberapa metode yang dapat digunakan dalam proses sintesis silika ­nanopartikel, diantaranya: metode sol gel, metode liquid-phase, metode penukar ion, metode induksi listrik mikrowaf, metode co-condensation, dan metode tungsten carbide vial. Selain itu, akan dijabarkan juga informasi terkait aplikasi silikadalam bidang biomedis.
PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU PENGENDAPAN BIJI KELOR TERHADAP pH, KEKERUHAN DAN WARNA AIR WADUK KRENCENG Rusdi Rusdi; T. B. Purnomo Sidi; Rian Pratama
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 1 DESEMBER 2014
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.114 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i1.34

Abstract

Kualitas air baku semakin hari semakin menurun, sehingga diperlukan suatu pengolahan untuk mendapatkan air bersih. Salah satu proses alami yang bisa dilakukan adalah proses koagulasi-flokulasi dengan biji kelor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi operasi yang tepat dalam mengoptimalkan kinerja biji kelor dalam menurunkan pH, turbiditas (kekeruhan)  dan warna air. Prosedur penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu: Tahap pertama, persiapan biji kelor. Biji kelor tua dikupas kulitnya dan dihaluskan dengan blender, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105 oC selama 10 menit dan didinginkan dengan eksikator. Kemudian diayak dengan ayakan 60 mesh. Tahap kedua, Biji kelor (175, 200, 225 mg) dimasukkan ke dalam gelas piala 500 ml, kemudian ditambahkan 500 ml air waduk Krenceng yang telah diketahui nilai pH, turbiditas (kekeruhan) dan warnanya. Campuran tersebut diaduk dengan alat jar tes pada kecepatan 65 rpm selama 10 menit dan didiamkan dengan variasi 8, 10 dan 12 menit. Air bersih pada lapisan atas di analisa nilai pH, turbiditas (kekeruhan) dan warna. Hasil analisa menunjukkan bahwa kinerja optimum biji kelor terjadi pada konsentrasi 400 ppm dan waktu pengendapan 12 menit dengan penurunan pH 7,7% ; kekeruhan 66,3%, dan warna 63,2%.
EFEKTIVITAS RESIN PENUKAR KATION UNTUK MENURUNKAN KADAR TOTAL DISSOLVED SOLID (TDS) DALAM LIMBAH AIR TERPRODUKSI INDUSTRI MIGAS Tri Partuti
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 1 DESEMBER 2014
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1174.793 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i1.30

Abstract

Air terproduksi adalah air (brine) yang dibawa ke atas dari strata yang mengandung hidrokarbon selama kegiatan pengambilan minyak dan gas bumi atau uap air bagi kegiatan panas bumi  termasuk didalamnya air formasi, air injeksi dan bahan kimia yang ditambahkan untuk pengeboran atau untuk proses pemisahan minyak atau air. Air terproduksi ini dapat mencemari lingkungan apabila tidak ditangani dengan baik. Karakteristik limbah air terproduksi yang berasal dari daerah Minas, Riau memiliki pH netral, konduktivitas 12 mS/cm, salinitas 0,7 % dan konsentrasi TDS 5.420 ppm. Penurunan konsentrasi TDS dalam limbah air terproduksi telah dilakukan dengan memvariasikan kondisi limbah air terproduksi, yaitu konsentrasi TDS (2.000, 3.000, 4.000 dan 5.000 ppm) serta pH larutan (4, 7 dan 12) dengan menggunakan metode proses pertukaran kation menggunakan resin penukar kation asam kuat (HCR-S), sistem kolom dan laju  alir 10 ml/menit. Pengukuran pH, konduktivitas dan salinitas dilakukan dengan menggunakan water quality checker Horiba U-10, sedangkan untuk pengukuran TDS menggunakan metode gravimetri. Pengukuran pH, konduktivitas dan salinitas dilakukan untuk menentukan waktu jenuh resin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi TDS dalam limbah air terproduksi, semakin cepat proses pertukaran kation terjadi dan semakin cepat resin menjadi jenuh. Resin penukar kation efektif digunakan untuk menurunkan konsentrasi TDS < 5.000 ppm hingga mencapai 70 – 97%. Untuk kondisi pH larutan limbah air terproduksi, proses pertukaran kation lebih efektif terjadi pada pH = 7 dibandingkan pH yang bersifat asam (pH = 4) dan basa (pH = 12).
PENGARUH SUHU DAN RASIO PELARUT EKSTRAKSI TERHADAP RENDEMEN DAN VISKOSITAS NATRIUM ALGINAT DARI RUMPUT LAUT COKELAT (Sargassum sp) Jayanudin Jayanudin; Ayu Zakiyah Lestari; Feni Nurbayanti
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 1 DESEMBER 2014
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.865 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i1.35

Abstract

Manfaat rumput laut coklat adalah sebagai bahan baku natrium alginat yang dihasilkan melalui proses ekstraksi yang digunakan untuk industry farmasi, kosmetik, tekstil dan sebagai superadsorbent. Tujuan penelitian ini adalah menentukan rendemen dan viskositas natrium alginate hasil dari ekstraksi rumput laut coklat. Proses pembuatan natrium alginate dilakukan dengan merendam rumput laut coklat dengan HCl 0,5% selama 30 menit, kemudian netralkan dengan air dan rendam kembali dengan NaOH 0,5% selama 30 menit. Ekstraksi rumput coklat dilakukan menggunakan larutan Na2CO3 2% selama 2 jam pada suhu 50, 60 dan 70oC dengan perbandingan pelarut dan rumput laut coklat adalah 1 : 20, 1 : 25 dan 1 : 30. Filtrate disaring disaring dan didiamkan selama 30 menit dan tambah larutan H2O2 10% sebanyak 2 % dari jumlah filtrate. Langkah selanjutnya adalah menambahkan HCl 15% kemudian diamkan selama 10 menit, saring antara gel dan larutannya, gel yang terbentuk dilarutkan dengan NaOH 10% sampah pH netral. Larutan dimasukan dalam isopropyl alcohol hingga terbentuk natrium alginate dan keringkan dalam oven pada suhu 65oC. Natrium alginate yang dihasilkan dianalisa rendemen dan viskositasnya serta dianalisa menggunakan FTIR. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa rendemen terbesar didapat pada kondisi suhu ekstraksi 60oC dengan rasio pelarut 1 : 20 sebesar 12,88% dan viskositas terbesar didapat dari kondisi suhu ekstraksi 60oC dan rasio pelarut 1 : 30 sebesar 75 cp. Kualitas produk dilakukan menggunakan FTIR dan menunjukan adanya kandungan natrium alginate.
PENGARUH PERBANDINGAN CAMPURAN PELARUT N-HEKSANA- ETANOL TERHADAP KANDUNGAN SITRONELAL HASIL EKSTRAKSI SERAI WANGI (Cymbopogon nardus) Meri Yulvianti; Rosianah Meida Sari; Efa Rujatul Amaliah
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 1 DESEMBER 2014
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.049 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i1.31

Abstract

Sitronelal adalah cairan tak berwarna, dengan bau menyegarkan dan mempunyai sifat racun dehidrasi (desiccant). Racun tersebut merupakan racun kontak yang dapat mengakibatkan kematian karena kehilangan cairan terus- menerus. Serangga yang terkena racun ini akan mati karena kekurangan cairan. Kualitas minyak sereh wangi ditentukan oleh komponen utama di dalamnya yaitu kandungan sitronelal. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan volume campuran pelarut n-heksana-etanol yang terbaik terhadap kandungan   sitronelal   dalam   minyak   serai   wangi.   Metode  penelitian   yang digunakan terdiri dari dua tahap, tahap pertama yaitu dengan mengekstraksi serai wangi (batang, daun) sebanyak 10 gram, dengan menggunakan campuran pelarut n-heksana-etanol (1:1, 1:4, 2:3, 3:2, 4:1) selama 4 jam pada suhu 78-80oC, dari proses ekstraksi dihasilkan minyak serai yang masih bercampur dengan pelarut. Tahap selanjutnya yaitu tahap pemurnian dengan proses destilasi untuk memisahkan  minyak  serai  dari  campuran  pelarut,  proses  destilasi  dilakukan selama 2 jam pada suhu 78-80oC, dari tahap ini akan dihasilkan ekstrak minyak serai. Selanjutnya minyak serai yang dihasilkan dianalisa dengan menggunakan GC-MS untuk mengetahui kadar sitronelal yang dihasilkan dari setiap perbandingan. Dari hasil penelitian dan analisa yang didapatkan kadar sitronelal terbesar yaitu 27,3% pada perbandingan volume pelarut 3:2 untuk bagian batang dan 10,9% pada perbandingan volume pelarut 4:1 untuk bagian daun. 
PENGARUH MINYAK JELANTAH PADA PROSES UBC UNTUK MENINGKATKAN KALORI BATUBARA BAYAH Heri Heriyanto; Widya Ernayati K; Chaerul Umam; Nita Margareta
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 1 DESEMBER 2014
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.9 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i1.36

Abstract

Hasil pemetaan potensi batubara yang telah dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten, diperoleh hasil yaitu batubara yang ditemukan di wilayah Bayah Kabupaten Lebak, tergolong batubara dengan nilai kalori peringkat rendah. Dengan nilai  kalori yang rendah pada batubara alam Bayah, banyak industri yang tidak memilih batubara daerah Bayah sebagai bahan bakar, sehingga diperlukan metode untuk menaikkan mutu kalori batubara alam Bayah. Metode slurry dewatering atau UBC adalah teknik meningkatkan mutu batubara menggunakan media minyak.Melalui pemrosesan di dalam media minyak ini, tidak hanya kalorinya yang naik, tapi muncul pula sifat anti air dan penurunan kecenderungan lower spontaneous combustion propensity pada produk batubara yang dihasilkan.Proses tersebut menggunakan minyak jelantah. Batubara yang telah dihancurkan dan disaring dengan ukuran 10 mesh dimasukkan kedalam autoclave berpengaduk bersama dengan minyak dengan perbandingan massa (1; 0.67; 0.5). Slurry batubara dan pelarut dipanaskan selama 1.5 jam pada variasi temperatur 140, 150 dan 160 oC pada tekanan maksimal 1kg/cm2. Produk batubara dimasukkan kedalam oven pada temperatur 150 oC selama 1 jam, sedangkan minyak pelarut dapat di recycle kembali. Hasil penelitian menunjukan  pengurangan kadar air dalam batubara Bayah mencapai 97% dan kenaikkan nilai kalori mencapai 29.35%. dengan temperature optimum dewatering sebesar 150 oC.

Page 1 of 1 | Total Record : 7