Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh Suhu Dan Pengadukan Pada Proses Polimerisasi Ethylen Bi-Stearamide Heriyanto, Heri; Ernayati, Widya; Anggraeni, Mona; Fitrian, .
TEKNIKA Vol 12, No 1 (2016): Juni
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ethylene Bis Stearamide ( EBS ) merupakan senyawa biopolimer yang terbentuk melalui proses polimerisasi antara asam stearat dan ethylendiamine. EBS dapat digunakan sebagai pelumas internal dan eksternal untuk plastisitas termal dan plastik termoset, seperti ABS, PS, AS, dan PVC, serta PE, PP, PVAC, selulosa, acctate, nylon, pheonolic resin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui temperatur operasi dan pengadukan optimum, sehingga dapat menghasilkan produk EBS yang sesuai dengan SNI. Parameter uji yang diamati adalah angka asam, dan spektrofotometer infra merah sesudah dilakukan reaksi. Terdapat tiga tahapan proses, yaitu proses pengumpanan ethylendiamine, proses polimerisasi EBS serta proses pencucian produk EBS yang dihasilkan. Kondisi optimum menghasilkan produk EBS yang sesuai dengan SNI adalah pada suhu 180 oC dan kecepatan pengadukan 700 rpm. Kondisi ini dicapai dalam waktu 360 menit sehingga menghasilkan produk EBS dengan bilangan asam 1,197 gr NaOH/gr EBS, dan spektrofotometer infra merah menunjukkan adanya gugus amida di dalam produk EBS yang dihasilkan.
PEMBUATAN ELEKTRODA TIPE KAWAT TERLAPIS POLIPIROL-LISIN DAN STUDI PENGGUNAANNYA SEBAGAI SENSOR POTENSIOMETRIK LISIN Widya Ernayati; Buchari Buchari
Jurnal Teknika Vol 7, No 1 (2011): Edisi Juni 2011
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v8i1.6703

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pembuatan elektroda termodifikasi film polipirol-lisin dan penerapannya untuk sensor potensiometrik lisin. Polipirol-lisin dilapiskan pada permukaan elektroda Pt dengan metode elektropolimerisasi dalam larutan air yang mengandung L-lisin HCl dan ion ClO pada pemindaian potensial 0 – 1.100 mV terhadap elektroda Ag/AgCl sebanyak 50 siklus. Kondisi optimum elektroda tipe kawat terlapis polipirol-lisin diperoleh pada komposisi pirol/lisin/ClO 0,05/0,05/0,1 M. Spektrum FTIR telah direkam dan menunjukan lisin terimobilisasi dalam film polipirol. Elektroda yang dibuat menunjukkan perilaku Nernstian dengan kemiringan 56,91± 1,75 mV per dekade (per 10 mV) pada daerah linier 10-3– 10-1 M, batas deteksi 10M lisin, waktu respon pada konsentrasi daerah linier dari 120 - 60 detik. Pemakaian selama 20 hari menunjukkan respon yang relatif konstan. Kedapatulangan elektroda cukup bagus ditunjukkan dengan koefisien variansi (%KV) sebesar 3,06.
Pengaruh Suhu dan Pengadukan pada Proses Polimerisasi Ethylen Bi-Stearamide Heri Haryanto; Widya Ernayati; Mona Anggraeni
Jurnal Teknika Vol 12, No 1 (2016): Edisi Juni 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v12i1.6624

Abstract

Ethylene Bis Stearamide ( EBS ) merupakan senyawa biopolimer yang terbentuk melalui proses polimerisasi antara asam stearat dan ethylendiamine. EBS dapat digunakan sebagai pelumas internal dan eksternal untuk plastisitas termal dan plastik termoset, seperti ABS, PS, AS, dan PVC, serta PE, PP, PVAC, selulosa, acctate, nylon, pheonolic resin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui temperatur operasi dan pengadukan optimum, sehingga dapat menghasilkan produk EBS yang sesuai dengan SNI. Parameter uji yang diamati adalah angka asam, dan spektrofotometer infra merah sesudah dilakukan reaksi. Terdapat tiga tahapan proses, yaitu proses pengumpanan ethylendiamine, proses polimerisasi EBS serta proses pencucian produk EBS yang dihasilkan. Kondisi optimum menghasilkan produk EBS yang sesuai dengan SNI adalah pada suhu 180 oC dan kecepatan pengadukan 700 rpm. Kondisi ini dicapai dalam waktu 360 menit sehingga menghasilkan produk EBS dengan bilangan asam 1,197 gr NaOH/gr EBS, dan spektrofotometer infra merah menunjukkan adanya gugus amida di dalam produk EBS yang dihasilkan
PENGARUH MINYAK JELANTAH PADA PROSES UBC UNTUK MENINGKATKAN KALORI BATUBARA BAYAH Heri Heriyanto; Widya Ernayati K; Chaerul Umam; Nita Margareta
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 1 DESEMBER 2014
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.9 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i1.36

Abstract

Hasil pemetaan potensi batubara yang telah dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten, diperoleh hasil yaitu batubara yang ditemukan di wilayah Bayah Kabupaten Lebak, tergolong batubara dengan nilai kalori peringkat rendah. Dengan nilai  kalori yang rendah pada batubara alam Bayah, banyak industri yang tidak memilih batubara daerah Bayah sebagai bahan bakar, sehingga diperlukan metode untuk menaikkan mutu kalori batubara alam Bayah. Metode slurry dewatering atau UBC adalah teknik meningkatkan mutu batubara menggunakan media minyak.Melalui pemrosesan di dalam media minyak ini, tidak hanya kalorinya yang naik, tapi muncul pula sifat anti air dan penurunan kecenderungan lower spontaneous combustion propensity pada produk batubara yang dihasilkan.Proses tersebut menggunakan minyak jelantah. Batubara yang telah dihancurkan dan disaring dengan ukuran 10 mesh dimasukkan kedalam autoclave berpengaduk bersama dengan minyak dengan perbandingan massa (1; 0.67; 0.5). Slurry batubara dan pelarut dipanaskan selama 1.5 jam pada variasi temperatur 140, 150 dan 160 oC pada tekanan maksimal 1kg/cm2. Produk batubara dimasukkan kedalam oven pada temperatur 150 oC selama 1 jam, sedangkan minyak pelarut dapat di recycle kembali. Hasil penelitian menunjukan  pengurangan kadar air dalam batubara Bayah mencapai 97% dan kenaikkan nilai kalori mencapai 29.35%. dengan temperature optimum dewatering sebesar 150 oC.
PEMANFAATAN AMPAS KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU TEPUNG KELAPA TINGGI SERAT DENGAN METODE FREEZE DRYING Meri Yulvianti; Widya Ernayati; Tarsono Tarsono; M. Alfian R.
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 5 NOMOR 2 Juni 2015
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.492 KB) | DOI: 10.36055/jip.v5i2.246

Abstract

Industri pengolahan kelapa menghasilkan produk samping berupa ampas kelapa. Selama ini ampas kelapa hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak dengan harga produk yang sangat rendah. Ampas kelapa dapat diolah menjadi tepung ampas kelapa yang kaya akan serat dan relatif lebih rendah lemak. Kandungan protein, lemak, dan serat pada ampas kelapa ini merupakan salah satu kandungan yang sangat dibutuhkan untuk proses fisiologis dalam tubuh manusia. Tujuan penelitian ini adalah menentukan waktu pengeringan terbaik dalam pembuatan tepung  ampas  kelapa  dengan metode pengeringan  freeze  drying.  Prinsip  freeze  dryer adalah pengeringan dengan proses sublimasi untuk menjaga stabilitas rasa, warna, aroma dan struktur. Pengeringan ampas kelapa dengan freeze dryer dilakukan dengan beberapa variasi waktu pengeringan, yaitu 18 jam,  22 jam, 24 jam, 42 jam, 46 jam, dan 48 jam. Penentuan mutu ampas kelapa berdasarkan kandungan gizi yang terdapat di dalam produk, melalui analisa dengan metode Kjeldahl, Soxhletasi, dan pengeringan dengan oven untuk menentukan kandungan nilai gizi dengan beberapa parameter yaitu kadar air, kadar serat, kadar lemak, dan kadar protein. Berdasarkan hasil analisa, metode terbaik pengeringan freeze drying dilakukan selama 18 jam hingga 24 jam sehingga diperoleh kadar air 0,33%, kadar serat 37,1%, kadar lemak 12,0% dan kadar protein 4,12%. 
STUDI ANALISIS RESIKO PADA FASILITAS PENCAMPURAN DAN PENGISIAN DI INDUSTRI MINYAK PELUMAS MENGGUNAKAN INTEGRASI HAZOP (HAZARD AND OPERABILITY) DENGAN LOPA (LAYER OF PROTECTION ANALYSIS) Jajang Nurjaman; Sri Agustina; Widya Ernayati Kosimaningrum
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 10 NOMOR 2 DESEMBER 2021
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v10i2.11782

Abstract

Proses utama di pabrik pelumas meliputi proses pencampuran dan pengisian, yang aktifitas produksinya terdapat banyak resiko yang bisa membahayakan terhadap aspek quality maupun safety. Proses Safety Manajemen merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi potensi resiko yang akan terjadi sehingga bisa diketahui lebih dini langkah pencegahannya. Hazard Operability (HAZOP) adalah salah satu metode yang bisa digunakan untuk melakukan proses analisa resiko dari setiap tahapan produksi di unit Blending and Filling. Selanjutnya hasil dari HAZOP diintegrasikan dengan LOPA (Layer of Protection Analysis) untuk menilai kecukupan Independent Protection Layer (IPL) dan menetapkan nilai Safety Integrity Level (SIL) yang merupakan hasil semi kuantitatif untuk mengukur performance yang dibutuhkan oleh Safety Instrumented Function (SIF). Hasil akhirnya akan berupa rekomendasi preventive action untuk mencegah terjadinya kejadian yang sama untuk menentukan penurunan nilai resiko setelah dilakukan perbaikan terhadap proses dan impak secara ekonomi sebagai hasil dari penurunan nilai resiko tersebut.
SINTESIS PERAK NANOPARTIKEL MELALUI REDUKSI SPONTAN MENGGUNAKAN REDUKTOR ALAMI EKTRAK KULIT LEMON SERTA KARAKTERISASINYA SEBAGAI ANTIFUNGI DAN ANTIBAKTERI Widya Ernayati Kosimaningrum; Alia Badra Pitaloka; Afif Sena Hidayat; Wahidatun Aisyah; Syahrul Ramadhan; Malik Abdul Rosyid
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 9 NOMOR 2 DESEMBER 2020
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v9i2.9627

Abstract

Silver nanoparticle, Ag0, is a broad spectrum antimicrobial agent with a very low risk of resistance. In this study, silver nanoparticles, Ag0, were synthesized through the spontaneous reduction of Ag + solution using a natural reducing agent of lemon peel extract. Extraction was carried out at 60oC for 10 minutes in a water solvent. The extraction of lemon peel involves varying the mass of the lemon peel powder, namely 2.5; 5; 7.5; and 10 grams to produce varying concentrations of reducing agents. Synthesis of silver nanoparticles was carried out at 60oC for 20 minutes by mixing 0.1 M Ag + solution with the extract solution with various concentrations. The result of the synthesis is a dark brown to blackish colloidal solution which indicates the formation of Ag0 from micro to nanoparticles in the solution. The concentration of lemon peel extract is directly proportional to the amount of Ag0 formed, which is characterized by the colour of the solution. The Ag0 solution showed its effectiveness as an antifungal under five days of observation. The Ag0 solution also exhibits highly effective antibacterial properties based on testing against E. coli. ‘ 
A Review: Antibacterial Activity of Metal Impregnated Zeolite in Water Treatment Process Yulis Sutianingsih; Widya Ernayati K.; Teguh Kurniawan
Jurnal Kartika Kimia Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Kartika Kimia
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, University of Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkk.v5i1.112

Abstract

Environmental and health problems related to water pollution by bacteria are a big challenge in the water treatment process. This pollution is caused by industrial development and increased population growth. Bacterial removal methods in water are continuously developed to find an efficient water treatment process. Zeolite has the potential to be an adsorbent used in the water treatment process. Zeolite has been widely used in adsorption and catalytic processes. Zeolite is a porous alumina silicate consisting of silicon, aluminium, and oxygen in its framework. Zeolite cations can be exchanged with monovalent or divalent ions. Zeolite does not have antibacterial activity, so it should combine with metal cations such as Ag, Cu, Zn, and Fe. Metal active that loaded into zeolite framework is a solution to improve the zeolite performance for bacteries removing in water. The impregnation method is the most widely used for the metal loading process into zeolite framework, because of its simple and economical process. This review will discuss natural and synthetic zeolites, types of metal, impregnation process, the antibacterial activity of metal impregnated zeolite, bacterial attack mechanism, and antibacterial application of metal impregnated zeolite in water
PENGARUH PENAMBAHAN SARI KACANG HIJAU PADA PENINGKATAN NILAI GIZI MINUMAN KESEHATAN AREN JAHE Yeyen Maryani; Herayati Herayati; Agus Rochmat; Widya Ernayati Kosimaningrum; Ahmad Buhari; Ika Rifqiawati; Ina Indriana; Hani Nurul Fadhilah; Muhammad Farhan
JURNAL INTEGRASI PROSES Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v11i2.16788

Abstract

Salah satu kebutuhan dasar bagi manusia adalah pangan. Jika ketersediaan pangan relatif lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan maka akan menyebabkan ketidakstabilan ekonomi secara nasional. Oleh karena itu, penting untuk menggali potensi sumber daya alam khususnya pangan yang terdapat di suatu daerah untuk diproduksi dan dikembangkan, misalnya pada Provinsi Banten yang mempunyai berbagai jenis pangan lokal salah satunya yaitu aren. Gula aren jahe sari kacang hijau telah berhasil diproduksi dan dianalisis kandungan nutrisinya melalui uji tingkat kesukaan produk dengan uji organoleptik, kadar air menggunakan metode mouisture analyzer, kadar abu menggunakan metode pemanasan, kadar protein menggunakan metode kjeldahl, kadar lemak menggunakan metode soxhlet, kadar gula menggunakan metode Luff Schoorl, dan aktivitas antioksidan menggunakan metode FRAP. Berdasarkan pengujian tersebut diperoleh kandungan nutrisi terbaik pada variasi gula aren jahe 70%:sari kacang hijau 30% dengan tingkat kesukaan yang paling tinggi dan hasil analisis yang hampir memenuhi SNI 01-4320-1996 tentang syarat mutu serbuk minuman tradisional yang memiliki kadar air 1,27%, kadar abu 1,35%, kadar protein 5,75%, kadar lemak 0,46%, kadar gula 97,54%, dan terbukti memiliki kandungan antioksidan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai minuman kesehatan.
The pH-electrodeposition-dependant of Iron Oxide Toward The Physicochemical Characteristics and Electrochemical Performance in Biorefractory Pollutant Degradation Widya Ernayati Kosimaningrum; Heri Heriyanto; Meri Yulvianti; Alia Badra Pitaloka; Muhammad Raja Najahtama; Muhammad Aditya Wibisana; Yulis Sutianingsih
Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Vol. 14 No. 1 (2023)
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21771/jrtppi.2023.v14.no1.p8-18

Abstract

Electrodeposition of the iron oxide (FexOy) nanoparticles on the graphite felt was prepared from a mixture of iron (II) and iron (III) precursor solution with various pHs (2, 7, and 10) by applying a constant current (galvanostatic) of 0.1 A for 30 minutes. Each resulting sample was coded GF/FexOy -2, GF/FexOy -7, and GF/FexOy -10, respectively. Graphite felt without modification, Raw-GF, was used as control. The mass of iron oxide (FexOy) deposited ranged from 0.02 to 0.03 grams. The product characterisation using a Scanning Electron Microscope (SEM) showed the distribution of 500 nm particles on the surface of the graphite felt for the GF/FexOy -2 sample. In comparison, the distribution of larger particles (1 – 2 μm) was observed in the samples of GF/FexOy -7 and GF/FexOy -10, respectively. Spectrum resulting from an X-ray Diffraction Spectroscopy (XRD) showed the formation of iron oxides (FexOy) such as magnetite (Fe3O4), haematite (Fe2O3), goethite (FeOOH), and lepidocrocite (FeO(OH)). Fourier Transform Infra-Red (FTIR) spectrum also confirmed the presence of Fe2O3 in the GF/FexOy -2 sample, Fe3O4 in the GF/FexOy -7 and GF/FexOy -10 samples, and FeOOH in all three samples. Applying the iron oxide modified graphite felt in the electro-Fenton approach process without aeration showed that it can degrade bio-refractory pollutants, such as methyl orange. The observed degradations of methyl orange were a decrease in the colour intensity up to 81.37% and a decrease in the COD up to 49.85%.