cover
Contact Name
Yanuar Burhanuddin
Contact Email
yanuar.burhanuddin@eng.unila.ac.id
Phone
+6285658980260
Journal Mail Official
jurnal.mechanical@eng.unila.ac.id
Editorial Address
Gd. H Lt.2 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Mechanical
Published by Universitas Lampung
ISSN : 20871880     EISSN : 24601888     DOI : https://doi.org/10.2960/mech
Jurnal Mechanical (eISSN 2460 1888 and pISSN 2087 1880), is a peer-reviewed journal that publishes scientific articles from the disciplines of mechanical engineering, which includes the field of study (peer) material, production and manufacturing, construction and energy conversion. Articles published in the journal Mechanical include results of original scientific research (original), and a scientific review article (review). Mechanical journal published by University of Lampung and managed by Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering for publishing two periods a year, in March and September .
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2014)" : 9 Documents clear
Pengaruh Kecepatan Putaran Kompresor Terhadap Produktivitas Unit Desalinasi Berbasis Pompa Kalor Dengan Proses Humidifikasi dan Dehumidifikasi Indri Yaningsih
JURNAL MECHANICAL Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was conducted to examine the effect of the compressor rotation speed on the productivity of a desalination unit based heat pump with using humidification and dehumidification process. Desalination unit consists of a heat pump system, humidifier and dehumidifier, and seawater heater and air heater (condenser). In this study, the compressor rotation speed was varied at 500 rpm, 700 rpm and 900 rpm, using a variable frequency inverter that mounted on an electric motor driving the compressor. Research parameters were kept constant i.e. the seawater mass flow rate entering the humidifier at 0.086 kg/s, the temperature of seawater entering the humidifier was kept constant at 45oC, the air velocity entering the humidifier constant at 4 m/s, salinity seawater feed at 31,342 ppm, and seawater in the system was recirculated. The results of this study show that the production of freshwater increases with increasing the compressor rotation speed. The average of freshwater production rate of the desalination unit for the compressor rotation speed of 500 rpm, 700 rpm and 900 rpm were 20.33 l/day, 22.20 l/day, and 24.48 l/day, respectively. Keywords : compressor rotation, dehumidification, desalination, heat pump, humidification
Experimental Study on Vortex Tube as Cooling of Machine Panel Herman Budi Harja
JURNAL MECHANICAL Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Generally, The air conditioning in the panel of CNC machine always uses electric fan to avoid overheating in electrical components. The availability of compressed air on CNC machines infrastructure allows the utilization of inovation through the use of vortex tube as a cold air generator. Vortex tube is a mechanical device that can separate the flow of pressurized air into hot and cold air. The cold air can be used as a substitute for cooler fan. The experimental study was conducted to examine the corelation between the value ratio value with generated cold temperatures, as well as its application as cooling panel. Vortex tube testing was conducted at Polman Bandung, it was tested on machine panel of CNC lathe machine (CKE61130) with a volume panel of 0.26m.3 The result of study showed that the vortex tube with a ratio value of 0.44 generates the lowest cold temperature. Furthermore the experiment test showed that vortex tube can function properly and maintain the air temperature between 25 ° C to 35 ° C.
Pengeboran Baja ASTM A1011 Menggunakan Pahat High Speed Steel dalam Kondisi Dilumasi Cairan Minyak Dodi Wibowo
JURNAL MECHANICAL Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pahat HSS yang digunakan dalam proses pengeboran memiliki umur dan tidak dapat digunakan secara terus menerus. Banyak faktor yang mempengaruhi umur pahat diataranya keausan pahat. Untuk menentukan keausan pahat pahat bor biasanya operator mesin hanya melakukan secara visual atau meraba pada bagian ujung mata pahat. Cara ini yang sering dilakukan pada dunia industri dikarenakan keterbatasan alat dan efisiensi waktu dalam proses produksi. Dalam penelitian ini pengaruh kecepatan putaran (n), gerak makan (f) terhadap terbentuknya keausan tepi pahat HSS, dianalisis dengan dua metode, yaitu metode kualitatif (grafik) dan metode kuantitatif (statis) dengan metode analisis variasi (ANOVA). Dalam penelitian ini, proses pengeboran menggunakan pahat HSS dan material uji baja ASTM A1011 dengan ketebalan material 10 mm. Dalam proses pengujian, gerak makan (f) yang digunakan adalah 0,1 mm/rev, 0,18 mm/rev,0,24 mm/rev sedangkan kecepatan putaran (n) yang digunakan adalah 443 rpm, 635 rpm, 970 rpm. Dari hasil pengujian secara kualitatif didapat bahwa peningkatan gerak makan (f) akan meningkatkan keausan tepi pahat HSS. Begitu pula peningkatan nilai kecepatan putaran (n) akan meningkatkan keauasan tepi pahat HSS. Dari metode ANOVA ( pengujian kuantitatif) dengan menggunakan program diperoleh hasil bahwa kecepatan putaran (n), dan gerak makan (f) secara bersama-sama mempunyai pengaruh timbulnya keausan pahat, namun secara signifikan hanya gerak makan yang berpengaruh terhadap timbulnya keausan tepi pahat HSS. Pada penelitian ini gerak makan (f) mempunyai pengaruh paling besar terhadap timbulnya keausan tepi yaitu 50,01% sedangkan kecepatan putaran hanya berpengaruh sebesar 37,42% terhadap timbulnya keausan tepi pahat HSS. Kata kunci : Pengeboran, pahat HSS, ASTM, pelumasan
Pengaruh Pemesinan Kering Terhadap Kekasaran dan Kekerasan Permukaan Paduan Titanium Gusri Akhyar Ibrahim
JURNAL MECHANICAL Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komponen-komponen mesin pesawat terbang yang dibuat daripada bahan paduan titanium memerlukan tingkat kelayakan dan kenyamanan terhadap kondisi permukaan yang dimesin. Integritas permukaan yang dimesin menjadi salah satu indikator penting terhadap kualitas komponen mesin yang diproduksi. Bagaimanapun juga, pada waktu pemesinan, permukaan paduan titanium yang dimesin mudah mengalami kerusakan karena bahan ini bersifat mampu-mesin yang tidak baik. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh model pemesinan kering terhadap integritas permukaan bahan Ti-6%Al-4%V ELI yang dimesin. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai kekasaran permukaan yang diperoleh sangat ditentukan oleh kadar pemakanan dan jari-jari ujung pahat. Pada tingkat awal proses pemesinan, nilai kekasaran permukaan yang dihasilkan ada pada level yang tinggi dan kemudian menurun seiring dengan aus yang berlaku pada ujung mata pahat. Pada jara beberapa mikron di bawah permukaan bahan yang dimesin, didapati efek pengerasan sehingga nilai kekerasan yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan pada permukaan paling atas. Bahkan, lapisan putih yang keras dijumpai setebal lebih kurang 2 m pada kondisi operasi pemesinan; kecepatan potong 95 m/min, feed rate of 0.35 mm/rev and depth of cut of 0.10 mm. Kondisi ini diperoleh pada akhir pemotongan atau pada kondisi aus telah mencapai maksimum. Kata kunci: pemesinan kering, titanium, kekasaran permukaan, kekerasan permukaan
Analisis Kekuatan dan Ekspansi Volume Tangki Toroidal Penampang Eliptik dengan Beban Internal Pressure Asnawi Lubis
JURNAL MECHANICAL Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In under to reduce the Public Service Obligation (PSO) on oil fuel, the goverment of Indonesia initianted a program of conversion of oil fuel into gas fuel (BBG) for passenger cars. In supporting this program, it is required to develop the component of combustion system. One of the components is strorage tank for BBG that must be carefully designed to avoid burst type failure. Based on previous research, a toroidal tank can withstand higher limit pressure than the PERTAMINA LPG 3kg storage tank used nowadays in Indonesia household. The present study was exstended to toroidal tank of elliptic cross-section. The strength in term of limit pressure was evaluated numerically using the ANSYS 13 finite element software. The ANSYS SHELL 181 element type was used. Limit pressure were obtained via nonlinier analysis using the well-known Newton-Raphson algorithm, and corresponding stress and strain were evaluated. The results show that toroidal tank having elliptic ratio (a/b) of 1.0 (circular) can withstand highest limit pressure, both for in-plane and out-of-plane elliptic, i.e.,1.16 times the pressure to yield (py). Attachment of a nozzle on intrados position results in reducing the limit pressure by 5.21%, becomes 1.1 py. The result of corresponding volume expansion when the limit pressure was reached is 0.337 % of the initial volume. It is interesting to note that limit pressure become lower than the pressure to yield when the ratio of major to minor axis of the ellip higher than 1.4. In conclusion. the value of ellipticity a/b must not be higher than 1.4 for further development of a toroidal tank. keywords: toroidal, in-plane elliptic, out-of-plane elliptic, limit pressure, volume expansion
Aplikasi Cairan Pelumas Pada Pengeboran Pelat ASTM A1011 Menggunakan Mata Bor HSS Arinal Hamni
JURNAL MECHANICAL Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan ilmu terapan di bidang industri manufaktur terus bergerak hingga kemajuan teknologinya, salah satu bidang yang mengalami perkengan pesat itu adalah bidang permesinan. Proses permesinan yang dilakukan secara terus menerus misalnya pada pengeboran akan menyebabkan aus nya mata bor yang digunakan, karena adanya peningkatan suhu pemesinan. Penggunaan beberapa jenis cairan pendingin seperti oli sintetis dan minyak kelapa diharapkan dapat menurunkan suhu permesinan sehingga mengurangi keausan yang terjadi pada mata bor HSS yang digunakan. Diaplikasikan dengan cara menyemprotkan cairan pelumas secara terus-menerus pada permukaan benda kerja yang bersinggungan dengan mata bor pada kecepatan putaran (n) konstan pada 443 rpm, sedangkan variasi pada gerak makan (f) sebesar 0.1 mm/rev, 0.18 mm/rev serta 0.24 mm/rev. Umur pakai mata bor yang didapat pada pengujian tanpa pelumas dengan putaran (n) = 443, gerak makan (f) = 0.1 mm/rev serta nilai keausan mata bor (vb) = 0.3 mm adalah 2.02 menit. Untuk penggunaan oli sintetis dengan kecepatan putaran dan gerak makan yang sama, didapat umur pakai mata bor selama 4.71 menit atau meningkat sebesar 54%. Peningkatan itu dibandingkan pada proses pengeboran tanpa menggunakan cairan pelumas. Sedangkan dengan penggunaan minyak kelapa, umur pakai mata bor selama 4.05 menit atau meningkat sebesar 48%. Dengan demikian nampak jelas bahwa penggunaan cairan pelumas mampu menurunkan tingkat keausan mata bor, terutama pada penggunaan oi sintetis. Kata kunci: aus, HSS, suhu, pengeboran, pelumas.
Pengaruh Ovality terhadap Kekuatan dan Ekspansi Volume pada Tangki Toroidal dengan Beban Tekanan Internal (Internal Pressure) Jamiatul Akmal
JURNAL MECHANICAL Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang semakin berkurang membuat pemerintah berusaha mengkonversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG). Untuk itu, dibutuhkan penelitian-penelitian yang mendukung program pemerintah tersebut. Salah satu bidang penelitiannya yaitu dalam bidang tangki penyimpanan BBG dalam kendaraanya. Berdasarkan penelitian sebelumnya diketahui bahwa bentuk toroidal lebih baik dalam menahan stress dibandingkan bentuk silinder yang ada saat ini. Oleh karena itu, penelitian diperluas dengan memfungsikan bentuk toroidal berpenampang oval kedalam kendaraan roda empat. Secara Teori Membran bahwa semakin besar Rasio R/r, maka semakin tinggi limit tekanannya, tetapi di satu sisi semakin besar Rasio R/r maka semakin kecil volumenya. Dalam menentukan rancangan tangki toroidal terbaik, maka dipilih perbandingan jari-jari dan ovality terbaik yang dapat memberikan limit tekanan tertinggi pada tangki toroidal. Hasil analisis menunjukkan bahwa limit tekanan tertinggi diberikan oleh rasio R/r 3,4. Untuk simulasi penampang ovality baik in-plane maupun out-plane menunjukkan bahwa penampang dengan ovality 0% menghasilkan limit tekanan yang paling tinggi dalam menahan stress maksimum tangki. Berdasarkan simulasi pada ukuran tersebut didapat bahwa tangki ini memiliki limit tekanan mencapai 1,089 kali tekanan yield (py) dan pertambahan volume sebesar 0,238%. Kata Kunci : tangki toroidal, limit tekanan, ovality
Aplikasi Cairan Pelumas Pada Pengeboran Pelat ASTM A1011 Menggunakan Mata Bor HSS Arinal Hamni
JURNAL MECHANICAL Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan ilmu terapan di bidang industri manufaktur terus bergerak hingga kemajuan teknologinya, salah satu bidang yang mengalami perkengan pesat itu adalah bidang permesinan. Proses permesinan yang dilakukan secara terus menerus misalnya pada pengeboran akan menyebabkan aus nya mata bor yang digunakan, karena adanya peningkatan suhu pemesinan. Penggunaan beberapa jenis cairan pendingin seperti oli sintetis dan minyak kelapa diharapkan dapat menurunkan suhu permesinan sehingga mengurangi keausan yang terjadi pada mata bor HSS yang digunakan. Diaplikasikan dengan cara menyemprotkan cairan pelumas secara terus-menerus pada permukaan benda kerja yang bersinggungan dengan mata bor pada kecepatan putaran (n) konstan pada 443 rpm, sedangkan variasi pada gerak makan (f) sebesar 0.1 mm/rev, 0.18 mm/rev serta 0.24 mm/rev. Umur pakai mata bor yang didapat pada pengujian tanpa pelumas dengan putaran (n) = 443, gerak makan (f) = 0.1 mm/rev serta nilai keausan mata bor (vb) = 0.3 mm adalah 2.02 menit. Untuk penggunaan oli sintetis dengan kecepatan putaran dan gerak makan yang sama, didapat umur pakai mata bor selama 4.71 menit atau meningkat sebesar 54%. Peningkatan itu dibandingkan pada proses pengeboran tanpa menggunakan cairan pelumas. Sedangkan dengan penggunaan minyak kelapa, umur pakai mata bor selama 4.05 menit atau meningkat sebesar 48%. Dengan demikian nampak jelas bahwa penggunaan cairan pelumas mampu menurunkan tingkat keausan mata bor, terutama pada penggunaan oi sintetis. Kata kunci: aus, HSS, suhu, pengeboran, pelumas.
Analisis Kecepatan dan Percepatan Gerak Robot Joules Menggunakan Metode Bilangan Kompleks Novri Tanti
JURNAL MECHANICAL Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In general, kinematics analysis is done using graphics methods. But this method requires a substantial time in analyzing the kinematics of a mechanical system. With the development of technology, especially in the field of computers and informatics can facilitate the engineer in analyzing the kinematics. One method used with the aid of a computer program is the method of complex numbers. This study aims to analyze and compare the position, velocity, and acceleration results of the calculation method of complex numbers and methods of polygon graphics. The study was conducted on a robotic mechanical system, i.e. electric tandem bicycle partner named Robot Joules. Necessary data were analyzed using the method of complex numbers with the help of MATLAB program. Results of analysis using the method of complex numbers were compared with the results of analysis using the method of polygon graphics. For comparison, data input were made equal to the angular velocity rod 2 (ω2) of 10 rad/s and angular acceleration of rod 2 (α2) at 0 rad/s2 when bar 2 was at position angle 90 ° from the positive x-axis. Key words: kinematics, robot joules, complex numbers

Page 1 of 1 | Total Record : 9