cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Riset Industri
ISSN : 19785852     EISSN : 25807366     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Journal of Industrial Research is a periodic scientific media to publish the results of research, study, review, and scientific review of industrial areas that have never been published that is not in the process of evaluating and has been approved by the others (if any) published three times a year on each April, August, and December and accredited by LIPI Number: 490 / AU2 / P2MI-LIPI / 08/2012 for three years.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue " Vol 5, No 1 (2011): Industri Kecil Menengah" : 6 Documents clear
MINYAK BIJI KARET EPOKSI SEBAGAI BAHAN PELUNAK UNTUK PEMBUATAN SEAL RADIATOR ., Rahmaniar; Prasetya, Hari Adi
Jurnal Riset Industri Vol 5, No 1 (2011): Industri Kecil Menengah
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.302 KB)

Abstract

Seal radiator merupakan salah satu bentuk diversifikasi produk barang jadi karet yang digunakanpada kendaraan bermotor. Salah satu kelemahan dari seal radiator adalah terjadinya pengerasanakibat perubahan temperatur, sehingga sifat elastisnya menurun. Hal ini akan mengakibatkanterjadinya kebocoran pada tutup radiator. Minyak biji karet yang digunakan dalam pembuatan sealradiator yaitu minyak biji karet yang diepoksi. Dengan menggunakan minyak biji karet epoksi sebagaibahan pelunak dalam pembuatan seal radiator diharapkan dapat meningkatkan elastisitas terutamaterhadap panas dan tekanan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan formulasi yang tepat dalamkompon karet dengan penambahan minyak biji karet epoksi untuk pembuatan seal radiator yangmemenuhi standar mutu, dan menghitung kelayakan usahanya. Rancangan percobaan yangdigunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) kali ulangan dan terdiri dari duafaktor. Faktor pertama bahan pelunak ( P1 : 6 phr, P2 : 9 phr dan P3 : 12 phr) dan faktor ke dua bahanpengisi (C1 : 40 phr, C2 : 50 phr dan C3 : 60 phr). Parameter yang diuji kekerasan, modulus,immersion in water yaitu volume dan ketahanan sobek. Hasil penelitian menunjukkan bahwapenambahan konsentrasi minyak biji karet epoksi dan carbon black serta interaksinya berpengaruhnyata terhadap parameter yang diuji. Perlakuan terbaik diperoleh pada konsentrasi minyak biji karetepoksi 9 phr, carbon black 40 phr, dengan karakteristik kompon karet seal radiator yaitu kekerasan 70Shore A, modulus 90,31 kg/cm2, ketahanan terhadap air untuk volume 0,36% dan ketahanan sobek65 kg/cm. Hasil penelitian ini telah memenuhi spesifikasi pasar seal radiator ( kekerasan 65 shore A,modulus 53 kg/cm2, ketahanan terhadap air 1,55% dan ketahanan sobek 55 kg/cm).Kata Kunci: Minyak biji karet epoksi, kompon karet, seal radiator
SINTESIS NANO KRISTALIN KOMPOSIT ALUMINA-ZIRKONIA DENGAN TEMPLATE PULP ORYZA SATIVA MELALUI METODE KALSINASI PREKURSOR Edwin, Frank; Purwasasmita, Bambang Sunendar; ., Suhanda; Septawendar, Rifki; NurdiWijayanto, Leanddas
Jurnal Riset Industri Vol 5, No 1 (2011): Industri Kecil Menengah
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.555 KB)

Abstract

Nano kristalin komposit alumina-zirkonia disintesis melalui metode kalsinasi prekursor dengan pulp oryza sativasebagai template serta Al(NO3)3.9H2O dan ZrCl4 sebagai prekursor dengan komposisi molar 80:20. Pencampuranprekursor, pelarut, dan pulp menggunakan ultra turrax T25 pada RPM 15000 selama 3 menit sebanyak 3 kali.Kalsinasi yang ditujukan untuk memperbaiki morfologi dan pembentukan fasa dilakukan pada temperatur 900,1000, 1100, 1200, dan 1250°C. Untuk mengetahui sifat-sifat dari material komposit yang terbentuk, dilakukankarakterisasi X-Ray Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM). Dari hasil XRD, dapatdiidentifikasi fasa dari komposit yang muncul, yaitu tetragonal-zirkonia, monoklinik-zirkonia, dan δ-alumina. Fasatunggal tetragonal-zirkonia muncul pada sampel yang dikalsinasi pada temperatur 900-1100°C, sementarasampel yang dikalsinasi pada temperatur yang lebih tinggi menghasilkan fasa campuran antara tetragonalzirkoniadan monoklinik-zirkonia. Dari hasil SEM, terlihat bahwa morfologi partikel memiliki bentuk menyerupaibentuk dari pulp, yang mana bentuk ini merupakan akibat dari pencampuran dengan kecepatan tinggi.Kata kunci: Komposit, Alumina-Zirkonia, Tetragonal-Zirkonia, Monoklinik-Zirkonia, Pulp.
KAJIAN STRATEJIK KELOLA USAHA PADA INDUSTRI KECIL AGEL R, Widiastuti; S.A, Awang; T.A, Prayitno; ., Warsito; P, Sofyan
Jurnal Riset Industri Vol 5, No 1 (2011): Industri Kecil Menengah
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.894 KB)

Abstract

IKM anyaman agel adalah salah satu sub sektor IKM kerajinan yang mampu menggerakkan ekonomi danmenjadi ikon kabupaten Kulon Progo. Agel diperoleh dari hasil pembelahan bagian atas pucuk daun CoryphaGebanga .Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana namun mampu merambah ke pasar mancaNegara seperti USA, Eropa, Australia, Malaysia, Jepang. Tahun 1998, meski kondisi Negara Indonesiamengalami krisis moneter, dimana banyak perusahaan besar sedang tiarap , justru para pelaku industri agelmengalami “golden era”. Tahun 2009 Realisasi ekspor kerajinan agel dari Kulon Progo mencapai volume831.000 kg dengan nilai $ 1.138.800. Luas panen tanaman gebang di Kulon Progo hanya tinggal 47 Ha denganproduktivitas 0,83 ton/Ha/tahun . Hasil dari luas panen tanaman agel di Kulon Progo diperkirakan hanya mampumensuplay kurang dari 1 % kebutuhan bahan baku padahal pasar kerajinan anyaman agel masih sangat terbuka.Oleh karena itu Model Bauran Pemasaran dari Craven,1994 diharapkan dapat menggambarkan strategi kelolausaha pada IKM anyaman agel di Kulon Progo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara alamiah IKManyaman agel sudah membentuk klaster industri tersendiri untuk memenuhi bahan baku, menerapkan strategiagar proses produksi dapat berlanjut, mempromosikan & memasarkan produk, menerapkan strategi harga,kesemua hal tersebut bermuara pada kepuasan pembeli /pelanggan.Kata kunci: agel, Bauran Pemasaran, Kelangkaan Bahan baku klaster industri, nilai tambah, tenaga kerja.
PRODUKSI XILANASE DARI TONGKOL JAGUNG DENGAN SISTEM BIOPROSES MENGGUNAKAN BACILLUS CIRCULANS UNTUK PRA-PEMUTIHAN PULP Septiningrum, Krisna; P, Chandra Apriana
Jurnal Riset Industri Vol 5, No 1 (2011): Industri Kecil Menengah
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.456 KB)

Abstract

Proses pemutihan pulp dengan menggunakan bahan kimia klorin menghasilkan bahan buangan yangmengandung senyawa klor organik yang bersifat toksik sehingga menimbulkan masalah lingkungan yang serius.Penggunaan xilanase pada proses pra-pemutihan pulp dapat menurunkan jumlah senyawa klorin yangdigunakan. Namun xilanase komersial dengan harga yang murah yang sesuai dengan kondisi pra-pemutihanpulp, yaitu tahan suhu tinggi dan pH alkali, belum tersedia.Penelitian mengenai biokonversi serbuk tongkol jagung menggunakan Bacillus circulans dengan prosesfermentasi fase padat untuk produksi xilanase telah berhasil dilakukan. Bakteri hasil aktivasi dengan mediumxilan sejumlah 2,58 x 107 CFU/mL digunakan sebagai inokulum untuk produksi xilanase. Fermentasi dilakukanpada suhu 37 ± 1°C. Penelitian dilakukan dengan cara mempelajari pengaruh penambahan moistening solutions’(MS), rasio substrat-MS, jumlah inokulum dan waktu produksi terhadap produksi xilanase. Ekstrak kasar yangdiperoleh dari kondisi optimum kemudian dikarakterisasi pH dan suhu optimum, aktivitas selulase dan beratmolekulnya.Aktivitas xilanase tertinggi yaitu sebesar 11,006 U/mL dicapai pada penambahan MS 7 dengan komposisiK2HPO4 1 mg, MgSO4. 7H2O 0,2 mg dan CaCl2. 2 H2O 0,1 mg (mg/g substrat); rasio substrat-MS = 1:2,5 (w/v);penambahan inokulum 10% (v/w) dengan waktu produksi 96 jam. Xilanase yang diperoleh memiliki aktivitasoptimum pada pH 8,5 dengan suhu optimum 50oC dengan aktivitas selulase 0,07 U/mL. Ekstrak kasarmengandung satu jenis xilanase dengan berat molekul 60,42 kDa. Karakteristik xilanase yang dihasilkan tersebuttelah sesuai dengan proses pra-pemutihan di industri pulp dan kertas.Kata kunci: Xilanase, Bacillus circulans, fermentasi fase padat (SSF), tongkol jagung, pra-pemutihan.
PEMBUATAN BALOK DAN PAPAN DARI LIMBAH INDUSTRI KAYU Purwanto, Djoko
Jurnal Riset Industri Vol 5, No 1 (2011): Industri Kecil Menengah
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.898 KB)

Abstract

Sifat fisik dan mekanik balok dan papan laminasi dari limbah kayu dalam rangka substitusi bahan mebel danpeningkatan nilai tambah telah diteliti. Jenis bahan limbah kayu yang digunakan adalah sebetan kayu durian,kayu plajau dan kayu surian bawang. Sedangkan bahan perekat yang digunakan adalah PVA (Poly Vinil Acetat).Faktor yang diteliti meliputi jumlah lapisan penyusunan balok/papan laminasi dan jumlah perekat yang dilaburkanpada permukaan sisi bahan penyusun balok/papan laminasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balok laminasidalam jumlah lapisan empat dan tiga, dan papan laminasi dalam jumlah lapisan tiga dan dua memenuhi syaratSNI.01-0608-89, sifat fisik mekanik kayu untuk bahan baku mebel kayu.Kata kunci: limbah kayu, balok, papan, PVA
Pemahaman dan Penerapan Paten di Balai Litbang Industri Herjanto, Eddy
Jurnal Riset Industri Vol 5, No 1 (2011): Industri Kecil Menengah
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.763 KB)

Abstract

Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah instrumen hukum yang memberikan perlindungan hak pada seseorangatau organisasi atas segala hasil kreativitas dan perwujudan karya intelektual serta memberikan hak kepadapemilik untuk menikmati keuntungan ekonomi dari kepemilikan hak tersebut. Hasil karya intelektual tersebutdalam praktek dapat berwujud penemuan di bidang teknologi atau ciptaan di bidang seni dan sastra, merek, dansebagainya. Paten merupakan salah satu jenis dari HKI.Pusat Pengkajian Teknologi dan Hak Kekayaan Intelektual adalah suatu unit kerja di bawah Badan PengkajianKebijakan, Iklim, dan Mutu Industri, Kementerian Perindustrian. Salah satu fungsinya ialah memfasilitasi danmengkomersialisasikan HKI di balai-balai litbang industri. Untuk mengetahui sejauh mana kompetensi penelitibalai litbang industri memahami dan menerapkan paten, pada tahun 2010 telah dilakukan survey denganmengambil sampel 42 (empatpuluh dua) responden yang mewakili balai-balai litbang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden umumnya sudah mengenal paten, namun pemahaman teknisakan jangka perlindungan paten dan kriteria invensi yang dapat memperoleh paten masih relatif kurang.Penguasaan responden terhadap informasi paten dan public domain relatif sedang, tetapi masih memerlukanbimbingan dan akses yang lebih luas tentang manfaat informasi paten. Informasi paten belum dimanfaatkansecara maksimal, hanya sebagian kecil responden yang memanfaatkan informasi paten sebagai inspirasi dalammelakukan litbang. Yang paling banyak dimanfaatkan adalah IPDL (situs jaringan DJHKI). Sebagian penelitimelakukan penelitian atas dasar tugas atasan dan dalam rangka memenuhi angka kredit peneliti, belummenunjukkan keseriusan untuk menghasilkan sesuatu invensi yang baru dan mengandung unsur inventif. Hampirsemua responden percaya bahwa pemanfaatan informasi paten memerlukan dukungan pemerintah utamanyaberupa penyelenggaraan pelatihan penelusuran paten.Kata kunci: paten, peneliti, balai litbang industri, kebijakan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2011 2011


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 3 (2016): MENINGKATKAN NILAI TAMBAH MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI Vol 10, No 2 (2016): PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI PENGEMBANGAN KUALITAS PRODUK Vol 10, No 1 (2016): Peran Teknologi dan Inovasi dalam Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Produ Vol 9, No 1 (2015): Optimalisasi Nilai Tambah Bahan/Material dan Limbah Industri Dalam Negeri Vol 8, No 3 (2014): Pemanfaatan Bahan Baku/Penolong Raw Material Dalam Negeri Vol 8, No 2 (2014): Teknologi Pengendalian Pencemaran Lingkungan untuk Industri Hijau Vol 8, No 1 (2014): Teknologi Proses Berbasis Efisiensi Energi Vol 7, No 3 (2013): Pengembangan Subtitusi Impor Mendukung Kemandirian Bangsa Vol 7, No 2 (2013): Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Mendukung Ketahanan Energi Nasional Vol 7, No 1 (2013): Peningkatan Nilai Tambah Komoditi Argo Vol 6, No 3 (2012): Pengembangan Industri Berbasis Hasil Tambang Vol 6, No 2 (2012): Minimalisasi dan Pemanfaatan Limbah Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal Vol 5, No 3 (2011): Peningkatan Nilai Tambah dan Produktivitas Industri Vol 5, No 2 (2011): Penelitian Untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Vol 5, No 1 (2011): Industri Kecil Menengah Vol 4, No 3 (2010): Green Industry Vol 4, No 2 (2010): Konservasi Energi Vol 4, No 1 (2010): Standardisasi dan Regulasi Teknik Vol 3, No 3 (2009): Peningkatan Nilai Tambah melalui Inovasi Kemasan Vol 3, No 2 (2009): Vol 3, No 1 (2009): Vol 2, No 3 (2008): Vol 2, No 2 (2008): Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Riset Industri Vol 1, No 3 (2007): Vol 1, No 2 (2007): Jurnal Riset Industri Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Riset Industri More Issue