cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Kimia dan Kemasan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol. 43 No. 2 Oktober 2021" : 13 Documents clear
Indeks JKK Vol.43 No.2 Oktober 2021 JKK Editor
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 2 Oktober 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i2.7433

Abstract

DEGRADASI POLIETILEN TEREFTALAT DENGAN RADIASI SINAR MATAHARI DAN METANOLISIS Mutista Hafshah; Titin Kartin
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 2 Oktober 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i2.6824

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai degradasi polietilen tereftalat (PET) menjadi dibenzil tereftalat. Degradasi polietilen tereftalat (PET) pada penelitian ini didahului dengan pemanasan sampel limbah botol PET di bawah sinar matahari kemudian dilanjutkan secara metanolisisis dengan katalis seng asetat. Degradasi dengan sinar matahari dilakukan dengan cara menjemur botol plastik di bawah sinar matahari selama 0, 30, dan 60 hari. Botol plastik kemudian dipotong-potong ukuran 2x2 mm. Degradasi kemudian dilanjutkan secara metanolisisis menggunakan pelarut benzil alkohol dan seng asetat sebagai katalis. Katalis seng asetat yang digunakan divariasikan sebanyak 0; 0,3; 0,6; dan 0,9 g. Degradasi metanolisisis dilakukan secara refluks pada suhu     145-150 °C. Produk hasil degradasi dikarakterisasi titik leleh dan gugus fungsinya dengan spektrum FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanasan di bawah sinar matahari selama 0, 30 dan 60 hari tidak dapat mendepolimerisasi PET yang dibuktikan dengan data titik leleh dari masing-masing sampel limbah plastik PET yang masih sama dengan rentang titik leleh PET yaitu 250-260 °C. Depolimerisasi PET dengan radiasi sinar matahari yang dilanjutkan dengan metanolisis menghasilkan produk akhir berupa dibenzil tereftalat. Adapun variasi jumlah katalis seng asetat pada tahap metanolisis tidak mempengaruhi produk akhir yang terbentuk.
GREEN DEKORASI Au/ZnO NANOKOMPOSIT MELALUI MEDIA EKSTRAK DAUN GAHARU (Aquilaria malaccenensis L.) DAN PENENTUAN NILAI SUN PROTECTION FACTOR Aditya Ayuwulanda; Anjar Hermadi Saputro; Yogi Nopiandi Permana; Iwan Syahjoko Saputra
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 2 Oktober 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i2.7137

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mensintesis nanokomposit Au/ZnO melalui media green synthesis dengan memanfaatkan ekstrak daun gaharu (Aquilaria malaccenensis L). Ekstrak daun gaharu berfungsi sebagai bioreduktor alami dan capping agent dalam pembentukan nanokomposit Au/ZnO. Kehadiran koloid Au pada permukaan ZnO dapat merubah nilai celah pita, struktur kristal, ukuran partikel, dan nilai sun protection factor (SPF) ZnO. Au/ZnO nanokomposit memiliki nilai celah pita sebesar 3,0 eV dan hasil karakterisasi X-ray diffraction (XRD) menunjukkan puncak kristalinitas pada 2: 33,6o; 35,1o; 36,3o; 46,6o; 54,7o; 59,7o; 64,3o; dan 66,2o dengan rata-rata ukuran kristalit sebesar 37 nm. Gugus fungsi yang terkandung dalam ekstrak daun gaharu adalah O-H (3300 cm-1) berfungsi sebagai bioreduktor ion Au3+ menjadi Au0, C=C (1620 cm-1), dan C-N (1350 cm-1) berfungsi sebagai sumber basa dalam pembentukan Zn(OH)2 menjadi ZnO. Vibrasi Au-Zn-O terlihat pada bilangan gelombang 498 cm-1. Nilai SPF pada Au/ZnO nanokomposit sebesar 18,28. Dari data karakterisasi menunjukkan bahwa media ekstrak daun gaharu dapat digunakan sebagai bioreduktor alami, sumber basa, dan capping agent dalam dekorasi Au pada permukaan ZnO (Au/ZnO) nanokomposit.
SINTESIS MAGNETIT DARI LIMBAH TAMBANG BAUKSIT MENGGUNAKAN TEMPLAT CETYLTRIMETHYLAMMONIUMBROMIDE Syaila Nurhayati; Anis Shofiyani; Titin Anita Zaharah
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 2 Oktober 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i2.6516

Abstract

Red mud dari tailing bauksit memiliki komposisi unsur besi cukup tinggi, yang memungkinkannya dijadikan bahan dasar sintesis magnetit. Pada penelitian ini dilakukan sintesis magnetit dari red mud dengan metode kopresipitasi menggunakan reagen pengendap NH4OH. Untuk mengontrol distribusi ukuran partikel yang dihasilkan, digunakan templat cetyltrimethylammoniumbromide (CTAB) dengan konsentrasi 0, 1 dan 2 mM. Karakterisasi magnetit hasil sintesis dilakukan menggunakan metode spektrofotometri inframerah (FTIR), difraksi sinar-X (XRD), pemindaian dengan mikroskop elektron (SEM), dan analisis ukuran partikel (PSA). Hasil penelitian memperlihatkan keberhasilan sintesis magnetit, yang dikonfirmasi melalui spektrum FTIR dan XRD. Vibrasi gugus Fe-O oktahedral dan tetrahedral dari magnetit (Fe3O4) dikarakterisasi melalui bilangan gelombang sekitar 420 cm-1 dan 550 cm-1 pada spektrum FTIR, yang didukung oleh data XRD pada nilai 2q = 30,29 ; 36,15 dan 63,55, masing-masing untuk bidang kristal (220), (311) dan (440) dari kristal magnetit. Hasil PSA menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi CTAB menurunkan rata-rata ukuran partikel dan nilai indeks polidispersi (PI) partikel magnetit. Hal tersebut mengindikasikan terjadinya peningkatan homogenitas dispersi partikel dalam larutan. Namun, nilai PI yang dihasilkan masih relatif tinggi (>1,68) yang diperkirakan akibat terjadinya aglomerasi. Hal tersebut dikonfirmasi melalui hasil SEM yang memperlihatkan aglomerasi pada morfologi permukaan magnetit.
PENGARUH INTERKALASI MIKRO MONTMORILLONIT DENGAN MIKRO KITOSAN SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENINGKATKAN MUTU MINYAK NILAM Febri Susanti; Tisna Harmawan; Puji Wahyuningsih
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 2 Oktober 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i2.7184

Abstract

Telah dilakukan interkalasi Mikro MMT dengan Mikro kitosan sebagai adsorben untuk meningkatkan mutu minyak nilam. Tujuan dari penelitian ini adalah mengisolasi Mikro MMT dari bentoit dan menginterkalasinya pada mikro kitosan untuk membuat suatu adsorben serta melihat peningkatan mutu minyak nilam dengan penambahan adsorben Mikro MMT dengan Mikro kitosan. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan adanya peningkatan basal spacing dari 7,9497 Å menjadi 8,3537 Å setelah diinterkalasi dengan Nanokitosan ke dalam interlayer Mikro MMT, hal ini mendanakan bahwa Mikro kitosan telah berhasil terinterkalasi ke dalam interlayer Mikro MMT. Pengujian minyak nilam menggunakan GC-MS menunjukkan adsorben Mikro MMT terinterkalasi dengan Mikro kitosan mengalami penurunan persen area PA sebesar 6,98% dari 39,33% menjadi  32,35%. Perbdaningan pada minyak nilam murni dengan adsorben  Mikro MMT dan Mikro kitosan mengalami peningkatan sebesar 2,05%, dimana persen area PA pada minyak nilam murni adalah 30,30% sedangkan persen area PA pada interkalasi Mikro MMT dan Mikro kitosan yaitu sebesar 32,35%. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa adsorben Mikro MMT dan Mikro kitosan dapat meningkatkan mutu minyak nilam.
KARAKTERISASI BIOPLASTIK DARI K-KARAGENAN EUCHEUMA COTTONII TERPLASTISASI BERPENGUAT NANOSELULOSA Syahnya Alifia Nurhabibah; Wida Banar Kusumaningrum
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 2 Oktober 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i2.6808

Abstract

Nanoselulosa dapat digunakan sebagai penguat bioplastik karena memiliki kelebihan yaitu dapat meningkatkan kekuatan, kekakuan, ketangguhan, dan perbaikkan sifat pembatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan nanoselulosa terhadap karakteristik bioplastik karagenan Eucheuma Cottonii terplastisasi dan memperbaiki sifat dari bioplastik yang belum bisa diaplikasikan. Penambahan nanoselulosa dilakukan pada konsentrasi 0,5%: 1%: 2,5%: 5%, 7,5% dan 10%, dengan mencampurnya pada K-Karagenan Eucheuma Cottonii 3% dan komposisi gliserol 35%. Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa pemberian perlakuan nanoselulosa pada berbagai konsentrasi tidak memiliki pengaruh terhadap karakteristik sifat bioplastik seperti ketebalan (Nanoselulosa 10% ; 0,155 mm), water solubility (Nanoselulosa 1% ; 61,285%),  dan water vapor transmission rate (WVTR) (Nanoselulosa 10% ; 36.397,729 g/m2/day). Namun, berpengaruh nyata terhadap karakteristik sifat bioplastik seperti kadar air (Nanoselulosa 0,5% ; 19,656%), kuat tarik (Nanoselulosa 2,5% ; 93,120 KgF/cm2 atau 9,132 Mpa), %-perpanjangan (Nanoselulosa 7,5% ; 64,625%), modulus young (Nanoselulosa 0,5% ; 37,222 Mpa atau 0,037222 Gpa), dan biodegradasi (Nanoselulosa 0,5% ; 8% selama 25 hari). Hasil karakteristik tersebut telah sesuai dengan standar yang ada, kecuali water solubility dan water vapor transmission rate (WVTR). 
PEMBUATAN BIOFOAM BERBAHAN DASAR AMPAS TEBU DAN WHEY Linda Hevira; Dinda Ariza; Azimatur Rahmi
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 2 Oktober 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i2.6718

Abstract

Biofoam merupakan kemasan alternatif pengganti styrofoam berbahan dasar pati dengan tambahan serat untuk memperkuat struktur fisis mekanis. Biofoam dirancang sebagai alternatif kemasan makanan yang dapat didegradasi  karena bahan baku pembuatannya bersumber dari bahan nabati yang mudah diuraikan oleh mikroba di dalam tanah, sehingga menjadikannya kemasan yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengetahui properti biofoam yang dihasilkan dari limbah pengolahan keju yaitu whey sebagai protein dan ampas tebu sebagai reinforce struktur. Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari pembuatan Bioform menggunakan metoda baking process, kemudian dilanjutkan dengan karakterisasi bioform yang dihasilkan. Pembuatan biofoam terdiri dari 5 formula dimana berat whey untuk setiap formula divariasikan dan formula terbaik yang dihasilkan dilanjutkan dengan menambahkan variasi PVA (polivinil alcohol) untuk menghasilkan sifat elastis pada bioform. Biofoam yang dihasilkan memiliki permukaan sedikit kasar, warna beragam seperti putih kecoklatan, putih dan putih pucat serta aroma susu. Uji daya serap air dengan hasil 0,045%-0,11%, uji biodegrability dengan formula II + PVA 2% dan 3% yang terurai sempurna dalam waktu 3 minggu dan formula II yang hampir terurai sempurna, uji foto optik yang memperlihatkan permukaan rata dan ketebalan 0,2 - 0,3 mm.
Cover Vol.43 No.2 Oktober 2021 JKK Editor
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 2 Oktober 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i2.7431

Abstract

Synthesis of 9-(4-Methoxyphenyl)-3,3,6,6-tetra-3,4,5,6,7,9- hexahydro-2H-xantene-1 using Lime and Lemon Juice as the Environmentally Friendly Catalyst and Its Antioxidant Activity Rini Retnosari; Nurul Ultiyati; Aman Santoso; Siti Marfu'ah; Ihsan Budi Rachman
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 2 Oktober 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i2.7027

Abstract

The 9-(4-Methoxyphenyl)-3,3,6,6-tetra-3,4,5,6,7,9-hexahydro-2H-xantene-1 compound, which is addressed as compound 1 in this study, is the derivatives of 1,8-dioxo- octahydroxantene. This compound has a carbonyl group and double bond on beta carbon toward the carbonyl group and benzene ring. The presence of this chromophore helps the compound creates intermediate stabilized by resonance from its interaction with free radicals and has the potential to be an antioxidant. Compound 1 was synthesized from p- methoxybenzaldehyde and dimedone through Knoevenagel condensation reaction using an acid as catalyst. The lime and lemon juice was selected as a catalyst to support green chemistry principle. The obtained product includes white powder with a melting point of 222-224oC. The IR analysis results, GC-MS, and 1H-NMR data show that the compound structure of Compound 1. Meanwhile, the antioxidant activity test using the DPPH method reveal that Compound 1 has the antioxidant activity with IC50 of 22.74 ppm.
KARAKTERISASI LABEL KOLORIMETRIK DARI KARAGENAN/NANOFIBER SELULOSA DAN EKSTRAK UBI UNGU UNTUK INDIKATOR KERUSAKAN PANGAN Bunda Amalia; Tiara Mailisa; Rizka Karima; Sidik Herman
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 2 Oktober 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i2.7133

Abstract

Pada peneltian ini digunakan sumber antosianin dari ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea batatas) (EUU) dengan matriks karagenan dan nano fiber selulosa (NFC) dari serat daun nanas (Ananas comosus). Bahan yang digunakan merupakan bahan alam yang dapat diperbaharui dan digunakan pada industri pangan. Salah satunya adalah industri kemasan untuk digunakan sebagai kemasan aktif dan kemasan pintar, yang dapat digunakan  untuk memonitor dan menginformasikan kepada konsumen terkait kondisi pangan secara langsung. Untuk mempersiapkan label indikator ini, matrik karagenan/NFC ditambahkan ekstrak zat warna dari ubi ungu dengan beberapa konsenstrasi (0%,1%,3%,5% v/v), kemudian dibentuk film dengan menggunakan metode casting. Beberapa karakterisasi dilakukan antara lain, uji stabilitas zat warna terhadap pH, morfologi  sifat mekanik dan respon warna label indikator  terhadap kerusakan pangan. Hasil yang didapatkan menunjukan label indicator tersebut sensitive terhadap perubahan pH. Perubahan warna label yaitu dari warna pink menjadi bening kehijauan. Dari hasil uji sifat mekanik label yang memilik nilai kuat tarik paling tinggi adalah label dengan penambahan ekstrak 1% yaitu sebesar 3,01 Mpa, sedangkan untuk label dengan penambahan ekstrak diatas 1% sifat mekaniknya cenderung menurun. Begitu juga dengan hasil elongasi dan WVTR, penambahan ekstrak menyebabkan label cenderung bersifat hidrofil, dan hal ini dibutuhkan dalam mekanisme perubahan warna label. Dari hasil ini mengindikasaikan bahwa penambahan EUU ke dalam matrik karagenan/NFC memiliki potensi untuk dijadikan idikator kolorimetrik deteksi kerusakan pangan.

Page 1 of 2 | Total Record : 13


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol. 43 No. 2 Oktober 2021 Vol. 43 No. 1 April 2021 Vol. 42 No. 2 Oktober 2020 Vol. 42 No. 1 April 2020 Vol. 41 No. 2 Oktober 2019 Vol. 41 No. 1 April 2019 Vol. 40 No. 2 Oktober 2018 Vol. 40 No. 1 April 2018 Vol. 40 No. 1 April 2018 Vol. 39 No. 2 Oktober 2017 Vol. 39 No. 2 Oktober 2017 Vol. 39 No. 1 April 2017 Vol. 39 No. 1 April 2017 Vol. 38 No. 2 Oktober 2016 Vol. 38 No. 2 Oktober 2016 Vol. 38 No. 1 April 2016 Vol. 38 No. 1 April 2016 Vol. 37 No. 2 Oktober 2015 Vol. 37 No. 2 Oktober 2015 Vol. 37 No. 1 April 2015 Vol. 37 No. 1 April 2015 Vol. 36 No. 2 Oktober 2014 Vol. 36 No. 2 Oktober 2014 Vol. 36 No. 1 April 2014 Vol. 36 No. 1 April 2014 Vol. 35 No. 2 Oktober 2013 Vol. 35 No. 2 Oktober 2013 Vol. 35 No. 1 April 2013 Vol. 35 No. 1 April 2013 Vol. 34 No. 2 Oktober 2012 Vol. 34 No. 2 Oktober 2012 Vol. 34 No. 1 April 2012 Vol. 34 No. 1 April 2012 Vol. 33 No. 2 Oktober 2011 Vol. 33 No. 2 Oktober 2011 Vol. 33 No. 1 April 2011 Vol. 33 No. 1 April 2011 Vol. 32 No. 2 Oktober 2010 Vol. 32 No. 2 Oktober 2010 Vol. 32 No. 1 April 2010 Vol. 32 No. 1 April 2010 BULLETIN PENELITIAN VOL. 28 NO. 1 APRIL 2006 BULLETIN PENELITIAN VOL. 28 NO. 1 APRIL 2006 BULLETIN PENELITIAN VOL. 27 NO. 2 DESEMBER 2005 BULLETIN PENELITIAN VOL. 27 NO. 2 DESEMBER 2005 BULLETIN PENELITIAN VOL. 27 NO. 1 APRIL 2005 BULLETIN PENELITIAN VOL. 27 NO. 1 APRIL 2005 BULLETIN PENELITIAN VOL. 26 NO. 2 DESEMBER 2004 BULLETIN PENELITIAN VOL. 26 NO. 1 APRIL 2004 Bulletin Penelitian Vol. 25 No. 3 Desember 2003 Bulletin Penelitian Vol. 25 No. 3 Desember 2003 BULLETIN PENELITIAN VOL. 25 NO. 2 AGUSTUS 2003 BULLETIN PENELITIAN VOL. 25 NO. 1 APRIL 2003 BULLETIN PENELITIAN VOL. 24 NO. 2 DESEMBER 2002 BULLETIN PENELITIAN VOL. 24 NO. 1 JUNI 2002 BULLETIN PENELITIAN VOL. 23 NO. 2 DESEMBER 2001 BULLETIN PENELITIAN VOL. 23 NO. 1 JUNI 2001 BULLETIN PENELITIAN VOL. 22 NO. 2 DESEMBER 2000 BULLETIN PENELITIAN VOL. 22 NO. 1 JUNI 2000 BULLETIN PENELITIAN VOL. XXI NO. 3 DESEMBER 1999 BULLETIN PENELITIAN VOL. XXI NO. 2 AGUSTUS 1999 BULLETIN PENELITIAN VOL. XXI NO. 1 APRIL 1999 BULLETIN PENELITIAN VOL. XX NO. 3 DESEMBER 1998 BULLETIN PENELITIAN VOL. XX NO. 2 AGUSTUS 1998 BULLETIN PENELITIAN VOL. XX NO. 1 APRIL 1998 BULLETIN PENELITIAN VOL. XIX NO. 3 DESEMBER 1997 BULLETIN PENELITIAN VOL. XIX NO. 2 AGUSTUS 1997 BULLETIN PENELITIAN VOL. XIX NO. 1 APRIL 1997 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVIII NO. 3 DESEMBER 1996 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVIII NO. 2 AGUSTUS 1996 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVIII NO. 1 APRIL 1996 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVII NO. 4 DESEMBER 1995 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVII NO. 3 SEPTEMBER 1995 BULLETIN PENELITIAN VOL. XV NO. 46 Maret 1991 BULLETIN PENELITIAN NO.45 TRIWULAN III 1989/1990 BULLETIN PENELITIAN NO.44 TRIWULAN II 1989/1990 BULLETIN PENELITIAN NO.43 TRIWULAN I 1989/1990 BULLETIN PENELITIAN NO.38 TRIWULAN IV 1987/1988 BULLETIN PENELITIAN NO.36 TRIWULAN II 1987/1988 BULLETIN PENELITIAN NO.35 TRIWULAN I 1987/1988 BULLETIN PENELITIAN NO.34 TRIWULAN IV 1985/1986 BULLETIN PENELITIAN NO.33 TRIWULAN III 1985/1986 BULLETIN PENELITIAN NO.26 TRIWULAN IV 1983/1984 BULLETIN PENELITIAN TAHUN IV NO.15 & 16 JULI & OKTOBER 1979 BULLETIN PENELITIAN TAHUN IV NO.13 & 14 JANUARI & APRIL 1979 BULLETIN PENELITIAN TAHUN III NO.11 & 12 JULI & OKTOBER 1978 BULLETIN PENELITIAN TAHUN III NO.10 APRIL 1978 BULLETIN PENELITIAN TAHUN III NO.9 JANUARI 1978 BULLETIN PENELITIAN TAHUN II NO.8 OKTOBER 1977 BULLETIN PENELITIAN TAHUN II NO.7 JULI 1977 BULLETIN PENELITIAN TAHUN II NO.5 JANUARI 1977 BULLETIN PENELITIAN TAHUN I NO.4 OKTOBER 1976 BULLETIN PENELITIAN TAHUN I NO.3 JULI 1976 More Issue