cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH)
ISSN : 19795521     EISSN : 24433527     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2013)" : 7 Documents clear
A LEXICAL-FUNCTIONAL GRAMMAR REPRESENTATION OF INDONESIAN VERBAL SENTENCES Fuad Cholisi
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.054 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v6i1.610

Abstract

This paper presents a Lexical-Functional Grammar (LFG) description of Indonesian structures with a verbal predicate. The similarity of Indonesian and English in this type of construction has enabled the application of the original patterns of LFG for the English structures on its Indonesian counterparts. However, some adjustment has to be made in the description of the constituent structure (c-structure). The Indonesian constituent structure here is unique in that whilst it is organized endocentrically, it uses lexocentric means of function identification. Another different feature description that distinguishes the Indonesian LFG representation from the English one is the absence of the features for tense and agreement in the feature structure (f-structure) due to the fact that Indonesian structures are not subject to tense and number agreement. The number feature, however, appears in the c-structure merely to show the status of the subject in terms of singularity or plurality. In addition to the distinctive descriptions above, some constraints and thematic arguments based on the Lexical Mapping Theory have to be applied in the phrase structure rules to accommodate some peculiar characteristics of Indonesian verbal structures, such as those dealing with the position of adjuncts and oblique objects.
MISMATCH TRACER STUDY DAN DESAIN SILABUS Edy Subali
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.881 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v6i1.609

Abstract

Mismatch dipicu oleh kurang adanya komunikasi antara dunia industri, pasar kerja dengan dunia pendidikan. Dunia pendidikan belum responsif atau cenderung terlambat menyikapi perkembangan industri dan dinamika pasar kerja. Upaya penyelesaian problem penyelarasan antara keduanya selama ini masih bersifat parsial dan sporadis. Kualitas kompetensi pekerja belum memenuhi kebutuhan industri dan pasar kerja; tingkat produktivitas kerja masih rendah;   penciptaan usaha baru dan mandiri sebagai wujud kemampuan berwirausaha belum optimal. Mismatch adalah masalah kurang  “berjodoh” antara dunia pendidikan dengan dunia industri/dunia kerja. Indikatornya adalah pengangguran. Pengangguran sarjana merupakan fenomena kasat mata yang masih banyak dibicarakan daripada diselesaikan. Dunia pendidikan sebagai penanggung jawab dalam pengelolaannya mendapatkan tantangan serius untuk mengatasinya. Dengan informasi dari tracer study maka rancangan kurikulum dan silabus akan mendapatkan masukan yang tepat dan akurat. Dengan dasar  pijakan hasil tracer study tersebut maka paling sedikit dapat menginspirasi pengembangan desain kurikulum dan silabus dalam tiga hal, yaitu: (1) kompetensi apa dan dengan standar minimal seberapa yang diperlukan dunia industri sehingga SDM lulusan dengan kompetensi tersebut dapat memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif, bukan saja dalam skala lokal dan nasional tetapi sekaligus dalam skala dunia/global, (2) dengan jelasnya kompetensi yang diperlukan tersebut (apa kompetensi yang dibutuhkan dan seberapa standar minimalnya dari tracer study) maka dapat diketahui pula tentang pendekatan, metode, teknik, dan strategi pembelajaran yang harus dilakukan untuk mengasah dan membentuk kompetensi tersebut, (3) dengan jelasnya kompetensi yang diperlukan tersebut (apa dan seberapa standar minimalnya dari tracer study) maka dapat diketahui pula tentang apa saja yang perlu dievaluasi (kognisi, afeksi dan psikomotorik) dan bagaimana caranya untuk mengevaluasi atau mengukur bahwa standar kompetensi dan kompetensi dasar sudah dimiliki oleh peserta didik.
DINAMIKA MULTIKULTURAL MASYARAKAT KOTA SURABAYA Soedarso Soedarso; Muhammad Nurif; Sutikno Sutikno; Windiani Windiani
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.921 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v6i1.611

Abstract

Penelitian ini berujuan untuk menjelaskan kondisi dan faktor-faktor penyangga dari suatu masyarakat multikultur khususnya di Kota Surabaya.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yakni melalui studi literatur, penyebaran kuesioner dan interview mendalam.Penelitian ini menggunakan sample 5 lokasi kampung di Surabaya yang mewakili seluruh wilayah baik pusat, selatan, timur,utara dan barat yakni kampung Plampitan, Ketintang, Medokan Ayu, Kenjeran dan Manukan Lor. Kesimpulan hasil penelitian ini antara lain bahwa kondisi kampung-kampung di Surabaya selama ini telah hidup secara multikultural; antar warga tidak lagi membedakan secara diskriminatif persoalan etnis, agama dan tingkat kesejahteraan sosial di antara sesama warganya, dapat hidup rukun dan berdampingan satu sama lain. Kondisiini disebabkan antara lain karena faktor sejarah yang panjang serta kesediaan menerima perbedaan sebagai sebuah keniscayaan kehidupan kemasyarakatan.Pemerintah kota Surabaya juga mengembangkan sarana dan prasarana yang mendukung berbagai kegiatan kebersamaan di lingkungan warga seperti adanya taman-taman kota, pusat kuliner, kegiatan senam pagi lansia, organisasi kepemudaan Sinoman.  Modal kultural dan sosial baik yang tumbuh dari masyarakat maupun yang diupayakan melalui usaha-usaha pemerintah merupakan faktor penting yang memungkinkan tetap bertahan dan semakin berkembangnya multikulturalisme warga masyarakat Kota Surabaya.
HOME-SCHOOL INTERACTION: REMODELLING A FRAMEWORK OF PARENTS-TEACHERS RELATIONSHIP FOR SUPPORTING STUDENTS’ LEARNING Adi Suryani
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.463 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v6i1.607

Abstract

Family and school are not separated social institution. Many parents view that it is schools and teachers which and who should be responsible for their children education. These views should be challenged by arising concern and awareness of parents and teachers of the importance of shared responsibility and cooperativeness. Parents are responsible for laying the basic/foundation of children’s learning, basic values, moral education, and basic social learning. Teachers and schools bear responsibility for developing those basic education. During their learning at school, students have a chance to develop their social competence. School also can be environment where children are gradually learning to be adult learners. They can be adult learners through engaging in collaborative learning activities. Through this social learning, children can learn develop social concern and sensitivity. Moreover, they can develop their learning through experience.
PROMOTING STUDENTS’ SPEAKING ABILITY THROUGH ROLE PLAY WITHIN DICOURSE BASED APPROACH Lilik Handayani
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.617 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v6i1.612

Abstract

In teaching English for engineering students, the emphasis goes to understanding the technical terms within reading scientific texts, writing technical report, and speaking on certain topics relevant to the major specialization. Students of Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya (SHIPS) are demanded to be able to communicate actively either in oral or written English particularly after graduation when they work in offshore, mining  and shipyard industries.Therefore, this study is aimed to promote students’ speaking ability through role play within discourse based approach. Role play is selected to develop students’ knowledge about why, how and when to communicate based on the real-life context and their specialized background. Students are encouraged to act out the roles with a partner in speaking tasks. A continuum of spoken texts in English are provided to explore students macro and micro-level discourse awareness. This paper elaborates the stages of designing speaking tasks focusing on role play.
ULUM AL-QURAN, SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA Wahyuddin Wahyuddin; Saifulloh Saifulloh
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.636 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v6i1.608

Abstract

Al-Qur’an adalah wahyu Ilahy (kitab suci) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai pedoman hidup bagi umat manusia. Untuk memahami Al-Qur’an diperlukan berbagai ilmu, antara lain adalah “Ulum Al- Qur-an”. Ilmu ini mencakup pembahasan-pembahasan yang berhubungan dengan Al-Qur’an dari segi sebab turunnya,  pengumpulan dan urutan-ururannya,  pengetahuan tentang ayat-ayat makkiyah dan madaniyyah,  nasikh dan mansukh dan lain- lain. Ulum Al- Qur’an dengan berbagai cabang dan macamnya tidak lahir sekaligus, tetapi melalui proses dan perkembangan yang dapat dibagi ke dalam fase periwayatan dan fase kodifikasi. Sampai saat ini telah lahir puluhan tokoh di bidang Ulum Al-Qur’an, diantara mereka yang paling masyhur adalah Jalaluddin Al Suyuthi yang menulis kitab Al Itqan fi `Ulumil Qur-an dan Al Zarqany dengan karyanya Al Burhan fi `Ulumil Qur-an. Kedua kitab ini selalu menjadi rujukan dalam kajian-kajian Ulumul Qur-an.
FOSTERING QUALITY TEACHERS UNDER THE SETTING OF INDONESIAN CLASSROOMS Kartika Nuswantara
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.111 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v6i1.613

Abstract

Being a teacher could be committed by anyone who has the passion in teaching, so that any situations in reality would not hamper him from the struggle to be a good teacher. Classroom is the laboratory for the teachers for their personal development. Students from whom the teachers can learn are their other assets. If an unfortunate system keeps going without any authority from the side of the teacher to change, being a quality teacher should still become teachers’ efforts to realize.

Page 1 of 1 | Total Record : 7