cover
Contact Name
Haris Setyaningrum
Contact Email
haris.setyaningrum@unida.gontor.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
haris.setyaningrum@unida.gontor.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Gontor AGROTECH Science Journal
ISSN : 2460495X     EISSN : 24775800     DOI : -
Gontor AGROTECH Science Journal (GASJ) is a sciencetific journal published biannual (june and december), covered but not limited issues in agronomy, integrated farming, sutainable agriculture, plant cultivation, soil science, plant protection, pest and diseases. GASJ published research article, short notes, review papers or review concept in above mentioned subjects
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2022): June 2022" : 6 Documents clear
PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI BIOURIN TERHADAP KARAKTER AGRONOMI BAWANG MERAH DI TANAH PASIR Sari Megawati; Rajiman Rajiman
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 8, No 1 (2022): June 2022
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v8i1.6738

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan konsentrasi biourin terhadap karakter agronomi bawang merah di tanah pasir. Penelitian dilaksanakan di Berbah,Sleman pada Juni-Agustus 2021. Penelitian dirancang dalam metode Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) factorial diulang sebanyak 3 kali. Faktor Pertama : Jenis Biourin (J) yang terdiri dari J1 = kambing, J2 = Sapi, dan J3 = kelinci. Faktor kedua adalah konsentrasi Biourin (B) terdiri dari B1 = 100 ml/liter, B2 = 200 ml/liter dan B3 = 300 ml/liter. Pengamatan menggunakan indikator tinggi tanaman, jumlah daun, produktivitas, jumlah umbi per rumpun, diameter umbi dan berat kering per umbi. Data dianalisis dengan Sidik Ragam ANOVA dan DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penggunaan jenis dan konsentrasi biourin di tanah pasir berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah umbi dan produktivitas, namun tidak nyata terhadap tiniggi tanaman, jumlah daun, diameter, berat per umbi. Produktivitas kering jemur bawang merah tertinggi pada penggunaan biourin kelinci dengan konsentrasi 200 ml/liter yaitu 99,4 kw/ha. Jumlah umbi yang terbanyak diperoleh pada jenis biourin sapi dan konsentrasi 300 ml/liter yaitu 8,19 umbi
PENGARUH PEMOTONGAN UJUNG PELEPAH KELAPA SAWIT TERHADAP PRODUKSI BERBAGAI VARIETAS KEDELAI MELALUI POLA INTERCROPPING SAWIT-KEDELAI Novianto Novianto; Iqbal Effendy; Samsul Bahri
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 8, No 1 (2022): June 2022
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v8i1.7919

Abstract

Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan di Indonesia yang memiliki peranan yang penting dalam sektor perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pola tumpangsari kelapa sawit-kedelai melalui pemangkasan ujung pelepah tanaman kelapa sawit pada sisi gawangan lebar agar ntersepsi cahaya lebih besar sehingga tanaman kedelai dapat dijadikan tanaman sela pada pola intercropping. Penelitian ini telah dilaksanakan di lokasi perkebunan sawit milik rakyat  Desa Sumberjaya Kecamatan Sumberharta Kabupaten Musi Rawas di ketinggian 92,5 mdpl. Sedangkan waktu penelitian ini dilakukan selama 3 bulan dimulai pada bulan Agustus 2019 sampai bulan November 2019. Metode penelitian meggunakan metoda eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial menggunakan kombinasi perlakuan dengan tiga kali ulangan. Adapun perlakuan yang diujicobakan adalah: 1. Perlakuan pemotongan ujung pelepah kelapa sawit P1: pemotongan ujung  pelepah 50 cm, P2: pemotongan ujung pelepah 100 cm, P3: pemotongan ujung pelepah 150 cm, 2. Varietas  kedelai V1: Varietas Dena 1, V2: Varietas Anjasmoro. V3: Varietas Detam 1.  Hasil penelitian menunjukkan semua perlakuan yang diberikan  berbedatidak nyata pada semua peubah yang diamati. Sedangkan interaksi perlakuan pemotongan ujung pelepah 150 cm dan varietas Anjasmoro (P3V2) memberikan produksi terbaik pada tanaman kedelai
ISOLASI DAN KARAKTERISASI MIKROBIA BINTIL AKAR PUTRI MALU (Mimosa pudica) INDIGENUS DARI LAHAN KERING PRINGGABAYA, LOMBOK TIMUR Novita Hidayatun Nufus; Wayan Wangiyana; Ni Wayan Sri Suliartini
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 8, No 1 (2022): June 2022
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v8i1.8115

Abstract

. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas tanah dalam rangka peningkatan produksi pertanian adalah melalui pemanfaatan pupuk hayati. Pupuk hayati merupakan mikroorganisme tanah yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui peningkatan suplai dan penyerapan unsur hara tanah. Mikrobia tersebut dapat diperoleh dari tanaman yang bersimbiosis dengannya, salah satunya adalah Putri malu (Mimosa pudica).  Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh isolat mikrobia pembentuk bintil akar yang bersimbiosis dengan tanaman Putri malu (Mimosa pudica) indigenus yang hidup di lahan kering Pringgabaya, Kabupaten Lombok Tmur, Nusa Tenggara Barat sebagai sumber isolate dalam produksi pupuk hayati. Untuk itu dilakukan isolasi mikrobia dari bintil akar tanaman Putri malu yang dilanjutkan dengan karakterisasi isolate yang didapat. Isolasi dilakukan dengan menginokulasi suspensi bintil akar ke dalam media tumbuh berupa Yeast Manitol Agar (YMA). Pemurnian isolate dilakukan dengan menumbuhkan isolate pada YMA ke dalam media YMA yang baru dengan teknik streak quadrant dan dilanjutkan dengan pengecatan gram. Biakan murni isolate selanjutnya diamati morfologi koloni secara makroskopis serta morfologi sel secara mikroskopis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 7 isolat dari bintil akar tanaman Putri malu (Mimosa pudica), yaitu isolate A, B, C, D, E, F, dan G. Berdasarkan analisis kenampakan koloni secara makroskopis, yang dilanjutkan dengan pengamatan morfologi sel secara mikroskopis, dan pengecatan gram, diduga isolat tersebut tergolong ke dalam genus Bacillus (isolat A, C, D dan G), Rizhobium (isolat D), Pseudomonas (isolate F), dan Actynomycetes (isolate E). 
Sifat Fisika dan Kimia Bokashi Limbah Pertanian Kangkung, Bayam, dan Kubis Maharatun Nida; Antar Sofyan; Noorkomala Sari
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 8, No 1 (2022): June 2022
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v8i1.7224

Abstract

Aktivitas pertanian menyumbang banyak limbah di Indonesia, berdasarkan data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019 menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara penghasil 67 juta ton limbah dengan komposisi 60 % limbah organik dari total limbah yang dihasilkan. Limbah pertanian dapat dijadikan sebagai bahan dasar untuk pembuatan pupuk organik yang dapat kembali digunakan untuk menambah unsur hara esensial tanah untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Dalam menentukan kualitas bokashi sebagai salah satu pupuk organik perlu dilakukan pengukuran terhadap sifat fisika bokashi yang meliputi warna, bau serta sifat kimianya untuk mengetahui kematangan bokashi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai sifat kimia dan fisik bokashi limbah kangkung, bayam dan kubis dengan standar kualitas kompos berdasarkan SNI No. 19-7030-2004. Pelaksanaan penelitian telah dilakukan bulan Maret 2021 - Mei 2021 dilaksanakan di Lembaga Wahanana Loktabat Utara Banjarbaru dan di Laboratorium Fisika dan Kimia Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan perlakuan b0 (kontrol/Tanpa limbah sayur) b1 (bokashi limbah Kangkung) b2 (bokashi limbah bayam) b3  (bokashi limbah kubis) Perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga didapat 20 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa warna bokashi, aroma bokashi, kadar air serta kandungan N-Total, P-Total, K-Total, C-Organik telah memenuhi kriteria Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 19-7030-2004 tetapi, pada parameter pH bokashi dan C/N Rasio beberapa perlakuan belum memenuhi kriteria Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 19-7030-2004.
Potensi Pupuk Hijau dari Limbah Sayur Hidroponik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kale di Tanah Gambut Riska Amelisa; Noor Laili Aziza; Riza Adrianoor Saputra
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 8, No 1 (2022): June 2022
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v8i1.7119

Abstract

Kale merupakan jenis sayuran daun yang memiliki potensi besar untuk dibudidayakan di Kalimantan Selatan karena harga jual yang tinggi. Namun dalam proses budidayanya tanaman kale memiliki banyak kendala, salah satunya dikarenakan lahan yang berkembang di Kalimantan Selatan tergolong tidak subur seperti lahan gambut. Oleh karena itu, diperlukan adanya penambahan unsur hara berupa pupuk hijau dari limbah sayur hidroponik. Berkembangnya usaha budidaya hidroponik di Kalimantan Selatan mengakibatkan banyaknya limbah sayuran hidroponik yang tidak termanfaatkan. Tentu limbah tersebut memiliki potensi yang besar untuk digunakan menjadi pupuk hijau. Tujuan penelitian untuk mengetahui potensi limbah sayur hidroponik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kale di tanah gambut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-November 2020, di Rumah Kaca Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan perlakuan yaitu k0 (+) = pupuk urea 200 kg.ha-1, k0 (-) = limbah sayur hidroponik 0 ton.ha-1, k1 = limbah sayur hidroponik 3   ton.ha-1, k2 = limbah sayur hidroponik 6 ton.ha-1, k3 = limbah sayur hidroponik 9 ton.ha-1, k4 = limbah sayur hidroponik 12 ton.ha-1. Perlakuan diulang sebanyak empat kali, sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis 3 ton.ha-1, 6 ton.ha-1, 9 ton.ha-1, dan 12 ton.ha-1 limbah sayur hidroponik berpotensi dalam meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot segar daun kale di tanah gambut dibandingkan dengan 200 kg.ha-1 pupuk urea dan 0 ton.ha-1 limbah sayur hidroponik.
PENGARUH APLIKASI BORON TERHADAP HASIL BIJI BOTANI BERBAGAI KULTIVAR BAWANG MERAH DI DATARAN RENDAH alfu laila; Lutfy Ditya Cahyanti
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 8, No 1 (2022): June 2022
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v8i1.5093

Abstract

Salah satu cara peningkatan produksi bawang merah adalah penggunaan benih biji botani atau true shallot seed (TSS). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian pupuk Boron terhadap pembungaan dan hasil biji bawang merah pada berbagai kultivar bawang merah di dataran rendah. Penelitian dilaksanakan selama bulan Juli - Oktober 2017 di Kebun Agroteknologi, Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap faktorial dengan 3 blok sebagai ulangan. Faktor pertama adalah dosis Boron sedangkan faktor kedua adalah kultivar. Faktor pertama terdiri dari: tanpa pemberian Boron; aplikasi Boron dengan dosis 1.5 kg/ha; 3 kg/ha; dan 4.5 kg/ha. Boron yang digunakan dalam bentuk Boric acid. Faktor kedua terdiri dari kultivar Biru Lancor (K1), Bauji (K2), Thailand (K3) dan Bima Brebes (K4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk dengan dosis Boron 3 kg/ha mampu meningkatkan persentase pembungaan berbagai kultivar. Dosis Boron yang tepat untuk kultivar Biru Lancor untuk meningkatkan pembentukan biji botani adalah 4.5 kg/ha sedangkan Bauji dan Thailand sebesar 1.5 kg/ha. Dosis terbaik kultivar Bima untuk meningkatkan pembentukan biji adalah 3 kg/ha. Bawang merah kultivar Biru Lancor, Thailand, Bauji memiliki kemampuan berbunga dan penghasil TSS di dataran rendah seperti kultivar Bima.

Page 1 of 1 | Total Record : 6