Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengurangan Penggunaan Pupuk Urea Melalui Pemanfaatan Tanaman Turi Mini (Sesbania rostrata) pada Budidaya Jagung Manis Iqbal Effendy; Paiman Paiman; Neni Marlina
Vegetalika Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.765 KB) | DOI: 10.22146/veg.53358

Abstract

The use of inorganic fertilizer in agriculture as well as on sweet corn cultivation is quite high. Inorganic fertilizer recommended for sweet corn is  35 kg urea ha-1, 150 kg TSP  ha-1 and 150 kg KCl ha-1. Besides high prices, its difficult to find when needed. To overcome this, an experiment was carried out by utilizing TM plants for reducing urea input. This research was carried out in Air Kuti Village, South Lubuklinggau District I, Lubuklinggau City, South Sumatera Province with an altitude of 110 meters above sea level (ASL), from April to June 2017. The experiment was arranged out in a randomized completely block design (RCBD) factorial 4 x 3 and repeated three times. The first factor was treatment combination of inorganic N fertilizer (urea) and TM plants consisted 4 kinds i.e: 75% urea and 1 TM plant, 50% urea and 2 TM plants, 25% urea and 3 TM plants, and 0% urea and 4 TM plants. The second factor was a frequency of urea application consisted of 3 levels i.e: 1-time application 15 days after planted (15 DAP), 2 times application (15 and 30 DAP), and 3 times application (15, 30 and 45 DAP). The results showed that application of urea fertilizer dosage of 25% recommended (108,75 kg urea ha-1) combinated with 3 stem of TM plants produced the best growth and yield of sweet corn. The frequency of urea application 3 times produced the best growth and yield of sweet corn.
Pengaturan Waktu Panen dan Pemupukan Nitrogen Tanaman Utama Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Ratun Padi pada Lahan Pasang Surut: Pengaturan Waktu Panen dan Pemupukan Nitrogen Tanaman Utama Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Ratun Padi pada Lahan Pasang Surut Gribaldi Gribaldi; Nurlaili Nurlaili; Iqbal Effendy
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 2 (2020): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.241 KB) | DOI: 10.33019/agrosainstek.v4i2.131

Abstract

Rice cultivation with a ratoon system is one of the efforts to increase rice production in tidal land. This study aims to determine the effect of harvest time and nitrogen fertilization of the main plant on the growth and yield of ratoon rice in tidal swampland. This study was conducted in the Experimental Field of Banyuasin District Agriculture Office in Tanjung Lago Regency. The design used in this study was the Split Plot Design which was repeated three times. The Main Plots: Fertilization N (N) consists of N1;½ dose at planting + ½ dose of primordia phase, N2; 1/3 dose at planting + 1/3 dose at primordial phase + 1/3 dose at harvest, and N3; 1/3 dose at planting + 1/3 dose at primordia phase+ 1/6 dose at harvest +1/6 dose at 21 days after harvest.Plot: Harvest time (W) consists of W1; the main crop is harvested 5 days before 100% ripening, W2; main crop is harvested when 100% ripening, and W3; the main crop is harvested 5 days after 100% ripening. The results showed that the harvest time and N fertilizer of the main plants affected the growth and yield of ratoon rice in tidal land. Treatment of harvest time 5 days before 100% ripening and N fertilization has given 1/3 dose at planting + 1/3 dose of primordia phase +1/3 dose at harvest, tended to show higher growth and yields of ratoon rice than other treatments, that is 2.06 tons/ha or 54.2 percent compared to the main crop.
STUDI PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) MAIN NURSERY DENGAN PERLAKUAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK NPK MAJEMUK hermanto hermanto; Iqbal Effendy; Yandi Anarsis
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 6, No 2 (2021): Jurnal AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v6i2.4856

Abstract

Tujuan enelitian ini untukmelihatpertumbuhan bibit tanaman kelapa sawit (elaeis guinnensis Jacq) Main Nursery dengan pemberian pupuk organik cair dan NPK majemuk di Desa Karang Dapo Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Musi Rawas Utara, sedangkan waktu penelitian dimulai dari bulan Februari sampai April 2021, dengan metode experimental menggunakanRAK Faktorial dengan dua faktor perlakuan dengan ulangan tiga kali.Perlakuan yang dicobakanadalahfaktorPOC (P) terdiri 3 taraf perlakuan yaitu: P1 = 3/ liter air, P2 = 6 / liter air, P3 = 9 /liter air, dan Faktor pupuk NPK majemuk(M) terdiri 3 perlakuan, yaitu: M1 = 1,5 g/polybag M2 = 2,5 g/polybag, dan M3 = 3,5 g/polybag. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1. Pemberian pupuk organik cairdengan konsentrasi 9 ml/liter air (P3) menghasilkan pertumbuhan bibit tanaman kelapa sawit yang terbaik, 2. Dosis pupuk NPK majemuk 3,5 g/polybagk(M3) menghasilkan pertumbuhan bibit tanaman kelapa sawit yang terbaik, 3. Interaksi perlakuan pupuk organik cair dan pupuk NPK9 /liter air dan 3,5 g/polybag (P3M3), menghasilkan pertumbuhan bibit terbaik.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica junceea L.) Terhadap Pupuk Organik Cair Hasil Fermentasi Sabut Kelapa Novianto Novianto; Iqbal Effendy; Aminurohman Aminurohman
Agroteknika Vol 3 No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agroteknika.v3i1.67

Abstract

Sayuran sawi merupakan sayuran yang sudah terkenal di Indonesia karena mengandung nutrisi yang cukup baik sehingga bermanfaat bagi tubuh manusia dan dapat tumbuh baik pada dataran rendah maupun dataran tinggi. akan tetapi masih perlu upaya peningkatan produksi. Salah satu tindak agronomi untuk meningkatkan hasil tanaman sawi adalah dengan pemberian nutrisi berupa unsur hara seperti pupuk organic cair (POC) yang mudah dalam aplikasinya. Percobaan ini bertujuan untuk mengevaluasi efek dari masa atau waktu fermentasi sabut kelapa diperlukan dalam proses pembuatan pupuk organik cair (POC) terhadap pertumbuhan dan hasil sawi. Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial, terdiri atas 6 taraf perlakuan waktu fermentasi sabut kelapa yaitu : 0, 7, 14, 21, 28 dan 35 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perlakuan lamanya fermentasi sabut kelapa memberikan respon sangat signifikan terhadap jumlah daun, biomas segar, berat akar dan berat tajuk tanaman, serta memacu pertumbuhan tinggi tanaman dan lebar daun. Fermentasi sabut kelapa selama 35 hari memacu peningkatan terhadap semua parameter yang diamati.
PENGARUH PEMOTONGAN UJUNG PELEPAH KELAPA SAWIT TERHADAP PRODUKSI BERBAGAI VARIETAS KEDELAI MELALUI POLA INTERCROPPING SAWIT-KEDELAI Novianto Novianto; Iqbal Effendy; Samsul Bahri
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 8, No 1 (2022): June 2022
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v8i1.7919

Abstract

Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan di Indonesia yang memiliki peranan yang penting dalam sektor perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pola tumpangsari kelapa sawit-kedelai melalui pemangkasan ujung pelepah tanaman kelapa sawit pada sisi gawangan lebar agar ntersepsi cahaya lebih besar sehingga tanaman kedelai dapat dijadikan tanaman sela pada pola intercropping. Penelitian ini telah dilaksanakan di lokasi perkebunan sawit milik rakyat  Desa Sumberjaya Kecamatan Sumberharta Kabupaten Musi Rawas di ketinggian 92,5 mdpl. Sedangkan waktu penelitian ini dilakukan selama 3 bulan dimulai pada bulan Agustus 2019 sampai bulan November 2019. Metode penelitian meggunakan metoda eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial menggunakan kombinasi perlakuan dengan tiga kali ulangan. Adapun perlakuan yang diujicobakan adalah: 1. Perlakuan pemotongan ujung pelepah kelapa sawit P1: pemotongan ujung  pelepah 50 cm, P2: pemotongan ujung pelepah 100 cm, P3: pemotongan ujung pelepah 150 cm, 2. Varietas  kedelai V1: Varietas Dena 1, V2: Varietas Anjasmoro. V3: Varietas Detam 1.  Hasil penelitian menunjukkan semua perlakuan yang diberikan  berbedatidak nyata pada semua peubah yang diamati. Sedangkan interaksi perlakuan pemotongan ujung pelepah 150 cm dan varietas Anjasmoro (P3V2) memberikan produksi terbaik pada tanaman kedelai
PENGARUH PEMOTONGAN UJUNG PELEPAH KELAPA SAWIT DAN PENAMBAHAN BEBERAPA JENIS BAHAN BAKU BIOCHAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L Maretta Eka Yana; Iqbal Effendy; Novianto Novianto
Jurnal Agro Silampari Vol. 11 No. 1 (2022): MARET 2022
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUSI RAWAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.432 KB)

Abstract

Tanaman jagung menghendaki daerah yang beriklim sedang atau subtropik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemotongan ujung pelepah kelapa sawit dan penambahan beberapa jenis bahan baku biochar terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung (Zea mays L). Penelitian ini telah dilaksanakan dilokasi perkebunan sawit milik rakyat Desa Sukorejo (3°8.4760’S dan 102°54.8590’E) Kecamatan STL Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas dengan ketinggian tempat 92,5 mdpl, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dimulai pada bulan Maret hingga Mei 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak kelompok (RAK) yang disusun secara factorial dengan tiga kali ulangan. Adapun perlakuan yang dicobakan adalah 1) perlakuan pemotongan uian pelepah kelapa sawit. 2) Berbagai Biochar, terdapat 9 kombinasi perlakuan dengan 27 unit percobaan dan 3 tanaman sampel. Hasil penelitian menunjukkan interkasi (P3B2) terbaik pada parameter panjang tongkol dan Berat Kering Brangkas
PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS KEDELAI DI GAWANGAN DENGAN PEMOTONGAN UJUNG PELEPAH KELAPA SAWIT Iqbal Effendy; Novianto Novianto; Dia Utami
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 2 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, MEI 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v8i2.3500

Abstract

Oil palm plantations in Indonesia are the largest one in the world, reaching 12.3 million hectares, around 46% are smallholders with very low productivity couse  income of oil palm farmers is very low. One effort to take over the problems is to develop an intercroping pattern of soybean- oilpalm  by trimming  the tips of the midribs of oil palm plants on thewider side of interspace of palm stand rows, to increase light interception accepted by soy bean  plant surfaces. This study used a randomized block design (RBD) arranged in factorial 4x3 with three replications. The first treatment is cutting the edge of the oil palm midrib, namely P1 = 50 cm, P2 = 100 cm, P3 =  150 cm. The second treatment was low light intensity tolerant soybean varieties, namely: V1 = Dena 1, V2 = Anjasmoro and V3 = Detam 1. Other actions were carried out according to generally accepted standards. To see the effect of treatment carried out the F test at the level of 5%, and continued with the HSD test at the level of 5% to see the difference among treatments. The results showed that a hope of developing soybean plants as intercrops, although statistically did not show a significant difference. FFB results were not significantly affected by the act of  trimming the midrib as 150 cm.