cover
Contact Name
Ifah Hanifah
Contact Email
ifah.hanifah@uniku.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
journal.fon@uniku.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Published by Universitas Kuningan
ISSN : 20860609     EISSN : 26147718     DOI : 10.25134/fjpbsI
FON : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan media publikasi ilmiah (artikel dan hasil penelitian) pendidikan, bahasa, dan sastra Indonesia. FON diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan. FON memiliki nomor ISSN cetak 2086-0609 dan ISSN elektronik 2614-7718.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia" : 13 Documents clear
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI METODE LATIHAN DI KELAS VIII A SMP NEGERI 2 DARMA Slamet, Mamat
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v13i2.1547

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma dalam membaca, mengetahui kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma, dan untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat melalui metode penugasan di kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma.Dalam pelaksanaannya menggunakan metode penelitian deskriptif, dan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma sebanyak 29 orang .Hasil penilaian pembelajaran dalam kemampuan siswa membaca cepat dengan menggunakan metode latihan di kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma telah menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada prosentase keberhasilan yang kecepan membacanya 200 kpm atau lebih dari siklus I sampai siklus III yaitu, pada siklus I 22 orang (75 % ) meningkat menjadi 23 orang (79%) pada siklus II, dan pada siklus III menjadi 28 orang (96%). Hal ini menunjukkan bahwa metode latihan sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat siswa.
MENCIPTAKAN GENERASI LITERAT MELALUI MEDIA MASSA SURAT Rahmawati, Ima Siti
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v13i2.1543

Abstract

 “Bangsa yang berbudaya ialah bangsa yang membiasakan budaya literasi (melekwacana) bukan sekadar budaya orasi (berbicara). Pada hakikatnya penyebaran budaya literasi meliputi budaya baca dan tulis. Sedangkan budaya orasi meliputi kebudayaan masyarakat dalam bertutur kata, dan menerima informasi. Dalam konteks keterampilan berbahasa bahwa literasi secara sederhana diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis. Seseorang dikatakan literat apabila bisa memahami sesuatu karena membaca informasi yang tepat dan melakukan sesuatu berdasarkan pemahaman terhadap isi bacaan tersebut. Surat kabar merupakan salah satu media massa turut berperan dalam mempublikasikan budaya literasi hadir di masyarakat. Melalui surat kabar, gagasan yang disampaikan mengenai persoalan yang hangat dibicarakan di tengah masyarakat dapat dipahami lebih luas. Kehadirannya membuat masyarakat menjadi kritis, peka terhadap informasi, dan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas intlektual. Selain itu, media massa surat kabar mampu membentuk kebiasaan berliterasi dimulai dari kebiasaan berpikir dari pemahaman isu/persoalan yang diikuti oleh sebuah proses membaca, kemudian menulis yang pada akhirnya akan menciptakan karya. Literasi juga erat kaitannya dengan pola pembelajaran di sekolah yaitu ketersediaan bahan bacaan dan tumbuhnya masyarakat gemar membaca (reading society). Dengan demikian, budaya literasi sebagai pembentuk generasi literat bisa dikatakan sebagai akar dari peradaban yang mampu mentransformasi pola pikir dan perilaku. Kata Kunci : Generasi Literasi, Media Massa, Surat Kabar.
STRATEGI KAMPANYE RIDWAN KAMIL DALAM MEDIA INSTAGRAM Lestari, Fadhilah Juwita; Pebrianti, Shany; Syaifullah, Aceng Ruhendi
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v13i2.1548

Abstract

Suasana politik di beberapa daerah di Indonesia semakin memanas menjelang Pilkada tahun 2018, tak terkecuali di Jawa Barat. Berbagai cara pun dilakukan oleh semua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur demi meraih kemenangan. Tidak sedikit kampanye-kampanye hitam dan kata-kata tidak santun dilakukan untuk menjelek-jelekan pasangan calon lawan. Ridwan Kamil merupakan salah satu calon gubernur Jawa Barat yang memiliki elektabilitas yang cukup tinggi di Jawa Barat. Mengacu pada hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui strategi kampanye yang dilakukan oleh Ridwan Kamil ditinjau dari sudut pandang linguistik. Makalah ini akan membongkar strategi tindak tutur, kesantuan, dan propaganda kampanye Ridwan Kamil dalam caption instagram official pribadinya. Makalah ini menggunakan teori tindak tutur ilokusi dari Searle dan Austin untuk mengungkap jenis tuturan yang digunakan RK dalam berkampanye. Selanjutnya teori Leech digunakan untuk mengetahui strategi dan indikator kesantunan yang digunakan oleh RK. Yang terakhir adalah teori strategi propaganda yang digagas oleh Lee Lee digunakan untuk mengungkap strategi propaganda di balik tuturan RK. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi tindak tutur yang paling banyak digunakan adalah Assertif; strategi kesantunan yang banyak digunakan adalah maksim penghargaan dengan mayoritas skala kesantunan untung/rugi; dan strategi propaganda yang paling sering digunakan adalah glittering generality. Berdasarkan hasil penelitian, citra yang ingin dibangun oleh RK dalam kampanyenya di media Instagram adalah integritas yang tinggi, bijaksana, merakyat, dan bercita-cita luhur.Kata Kunci: strategi tindak tutur, prinsip kesantunan, strategi propaganda, Ridwan Kamil, Instagram
MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI MAHASISWA MENGGUNAKAN GOOGLE CLASSROOM Deden Sutrisna
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v13i2.1544

Abstract

Penelitian iniadalah gagasan ilmiah yang berupaya mencari pemecahan masalah literasi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Majalengka. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menumbuhkan semangat literasi sehingga mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut melalui kegiatan menulis. Fokus utama kegiatan literasi yang dituju dalam penelitian ini adalah literasi daring atau pemanfaatan sumber-sumber bahan bacaan baik itu buku, jurnal, prosiding, dan sumber bacaan lainnya yang tersedia melalui daring dengan menggunakan aplikasi google classroom. Google classroom merupakan aplikasi pembelajaran virtual yang dikeluarkan oleh Google. Kemudahan yang ditawarkan aplikasi ini menjadi dasar pemikiran penulis untuk mengembangkan kegiatan literasi pada mahasiswa menggunakan aplikasi ini. Beberapa keunggulan aplikasi ini diantaranya sebagai berikut. Pertama, kemudahan untuk mengakses aplikasi, yaitu melalui gawai atau telepon pintar yang dimiliki mahasiswa. Kedua, aplikasi ini memungkinkan dosen untuk mengirim tugas baca atau bahan literasi kepada seluruh mahasiswa secara cepat dalam satu kali klik. Ketiga, dosen dapat memanfaatkan aplikasi ini sebagai ruang diskusi literasi dengan mahasiswa secara bersamaan sehingga dosen dapat memantau aktivitas literasi mahasiswa. Keempat, melalui google classroom dosen dapat menginstruksikan, menetapkan, dan membicarakan dengan mahasiswa secara daring diwaktu yang sama secara bersamaan (kelas virtual).Kata Kunci: google classroom, kemampuan literasi, daring, kelas virtual
APRESIASI PUISI DALAM GERAKAN LITERASI Acep Zamzam Noor
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v13i2.1540

Abstract

Memahami puisi dan memahami prosa ada bedanya. Ini disebabkan karena bahasa yang digunakan dalam puisi berbeda dengan yang dipakai prosa. Memahami puisi mungkin sedikit lebih rumit dibanding memahami prosa. Kerumitan ini terjadi karena cara melukiskan pengalaman dalam puisi biasanya berlapis-lapis, tidak langsung atau runtut seperti halnya dalam kebanyakan prosa. Penyair tidak sekedar memberikan keterangan dan penjelasan kepada pembacanya tentang apa yang ingin disampaikan, tapi juga memperhitungkan keindahan bunyi, keharmonisan irama, kekayaan imaji, ketepatan simbol, rancang bangun kata-kata dan lain sebagainya. Bahasa dalam puisi bukan hanya sekedar alat untuk menyampaikan keterangan, tapi bahasa yang harus mempunyai kekuatan puitik. Puisi adalah jenis karya sastra yang menggunakan bahasa yang khas, bukan bahasa umum atau biasa. Puisi biasanya menggunakan bahasa yang efektif, dengan kata-kata yang hemat namun mempunyai makna dan efek yang banyak. Puisi juga kadang menggunakan bahasa yang sugestif. Kalau pun menggunakan bahasa umum dan biasa, tentu dengan pengungkapan yang tidak umum dan biasa. Dengan kata lain puisi adalah seni merangkai kata-kata, seni menciptakan keajaiban dalam berbahasa.Karena bahasanya yang khas, puisi kadang agak sulit untuk dipahami. Puisi tak bisa dibaca sambil lalu seperti halnya membaca prosa atau berita. Membaca puisi perlu keseriusan, kekhusyukan dan pengorbanan, dengan proses berlatih yang terus-menerus. Puisi akan terasa gelap jika kita belum bisa mengakrabinya. Puisi akan menjadi terang kalau kita bisa menguak misterinya. Memang tidak semua puisi sulit dipahami. Ada banyak jenis puisi, dan masing-masing harus didekati dengan cara yang berbeda-beda. Ada puisi yang berisi cerita tentang sesuatu, ada puisi yang hanya berisi luapan perasaan, ada puisi yang melukiskan suasana, ada puisi yang berisi gagasan atau ajaran, ada puisi yang sarat ide-ide abstrak, ada puisi yang penuh dengan permaianan irama seperti halnya mantera dan lain-lain. Dan masing-masing jenis itu harus dibaca atau dipahami dengan pendekatan yang berlaianan pula.Nilai puisi tidak semata-mata terletak pada apa yang diungkapkan, tapi lebih pada bagaimana cara mengungkapkan. Dengan demikian, dalam puisi biasanya bentuk lebih menonjol ketimbang isi, atau paling tidak ada keseimbangan di antara keduanya. Sebab melalui bentuk itulah pembaca akan menemukan sesuatu yang khas, yang merupakan kreativitas dari seorang penyair. Di sinilah masalah sudut pandang, kejelian, kepekaan serta reaksi pada tema atau gagasan tertentu (entah tema besar maupun sepele) menjadi sangat menentukan. Tak heran jika banyak puisi yang temanya sangat biasa atau sederhana namun mempunyai kekuatan puitik yang luar biasa. Kenapa? Karena penyair berhasil memberikan bentuk yang tepat, indah, dan segar bagi tema sederhana itu, sehingga memberikan kesan yang mendalam bagi siapa saja yang membacanya.
MAKNA SYAIR MADIHIN BAINTAN KEBUDAYAAN BANJARMASIN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STRUKTURALISME Achmad Muhlisin; Alifiana Izha Gandhi; Safira Nur Arfiani
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v13i2.1545

Abstract

Penelitian dengan judul “Makna Syair madihin Baintan Kebudayaan Banjarmasin Menggunakan Pendekatan Struktural”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna denotasi dan konotasinya. Teori yang digunakan ialah teori Roland Barthes dengan pendekatan struktural. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jenis penelitian kualitatif yang mengkaji berupa kalimat dan bukan berupa angka. Sumber data yang diambil adalah Video Baintan Baintan karya Gozali Rahman. Teknik pengumpulan data yaitu melalui rekaman dan wawancara. Dari hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa kesenian tradisional Baintan terdapat makna konotasi dan denotasi. Makna Konotasi dari Baintan Baintan tersebut yakni terjemahan bahasa Indonesia yang belum dimaknai sedangkan makna denotasi dari Baintan Baintan tersebut yakni terdapat makna gurauan dan makna budaya yang memiliki makna sebagai kegiatan hiburan juga makna untuk memperkenalkan identitas daerah pemadihin.Kata Kunci : Baintan, Makna, Konotasi Denotasi
PEMBELAJARAN BAHASA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI SISWA Yanto Budhianto
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v13i2.1550

Abstract

Gerakan Literasi merupakan kegiatan yang bersifat partisipatif melibatkan seluruh warga sekolah (peserta didik, Guru, Kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite sekolah, dan orang tua wali murid). Hal ini terkait dengan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah bahwa Literasi identik dengan aktifitas membaca dan menulis mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya (UNESCO, 2003).Kemampuan Siswa sebagai subjek pembelajar dalam Gerakan Literasi Sekolah diantaranya kemampuan menentukan, mengidentifikasi , menemukan, mengevaluasi, menciptakan Informasi secara terorganisir guna mengkomunikasikannya pada tiap individu untuk berpartisifasi aktif dalam belajar di sekolah dan di masyarakatGerakan kolaboratif pembelajaran berbahasa di SDN 1 Kalapagunung ditekankan dalam pengefektifan Literasi dengan mewujudkan pembiasaan membaca peserta didik dalam waktu 15 menit membaca mampu mengarahkan pengembangan belajar pada tahap keterampilan reseptif, produktif maupun responsif Siswa. Pembelajaran berbahasa, pada Penelitian Tindakan Sekolah yang dilaksanakan di SDN 1 Kalapagunung bertujuan untuk meningkatkan Kemampuan Literasi tiap peserta didik melalui cara dan teknik pengajaran yang dilaksanakan Guru dalam memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menumbuhkembangkan budaya Literasi di SDN 1 Kalapagunung Kata Kunci : Pembelajaran Bahasa, Kemampuan Literasi
REPRESENTASI PENDIDIKAN PADA FILM JEMBATAN PENSIL Devi Heryanti; Yostiani Noor Asmi Harini
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v13i2.1541

Abstract

Film Jembatan Pensilgarapan sutradara Hasto Broto yang dirilis pada September 2017 menceritakan tentang anak-anak pelosok desa Pulau Muna, Sulawesi Tenggara yang sangat sulit untuk meraih pendidikan. Pada artikel ini dideskripsikanstruktur film dengan pendekatan sosiologi sastra. Berdasarkan hasil analisis, film Jembatan Pensil merepresentasikan ketidakmerataan pendidikan di Pulau Muna serta sulitnya akses jalan yang ditempuh menjadi hambatan masuknya pendidikan. Selain itu, belum adanya campur tangan pemerintah yang mengakibatkan pendidikan kurang terjangakau. Sosok Ondeng tampil sebagai pahlawan untuk memperbaiki jembatan yang rapuh dengan menabungkan uang jajannya. Keterbelakangan mental yang dimiliki tokoh Ondeng merupakan satir terhadap masyarakat dan pemerintah. Kata kunci: Jembatan Pensil, struktur film, dan representasi pendidikan
PENINGKATAN MINAT BACA MURID SEKOLAH DASAR MELALUI CERITA RAKYAT TORAJA DALAM BENTUK KOMIK DENGAN MEMANFAATKAN ANAK SEBAGAI TOKOH CERITA Febriany Betteng Palondongan; Nadila Ridwan; Nurhalizah Nurhalizah
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v13i2.1546

Abstract

Peningkatan Minat Baca Murid Sekolah Dasar Melalui Cerita Rakyat Toraja dalam Bentuk Komik dengan Memanfaatkan Anak sebagai Tokoh Cerita. Kemampuan membaca murid Sekolah Dasar dari beberapa penelitian menunjukkan hasil yang rendah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan PIRLS (Progress in Internasional Reading Literacy Study) tahun 2011 menunjukkan minat baca murid Sekolah Dasar di Indonesia menduduki peringkat 41 dari 45 negara. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca anak melalui cerita rakyat Toraja dalam bentuk media komik, serta dapat menumbuhkan karakter anak melalui alur cerita yang ada dalam komik. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan subjek murid Sekolah Dasar kelas V di Rantepao,Toraja Utara dan objek penelitian ini adalah cerita rakyat dalam bentuk komik. Pengumpulan data dilakukan melalui tes dan observasi serta dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media komik,  hasil pretest dan posttest, menunjukkan perbedaan yang signifikan (p 0,05) . Sehingga dapat disimpulkan penggunaan media komik berpengaruh dalam meningkatkan minat baca murid.Kata Kunci: cerita rakyat, komik, minat baca.
KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT PADA SURAT DINAS TINGKAT DESA SE-KECAMATAN DARMA KABUPATEN KUNINGAN DAN ANCANGAN POLA PEMBINAANNYA Ahmad Dedi Mutiadi; Ifah Hanifah; Siti Ikasari
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v13i2.1552

Abstract

Penelitian ini berjudul Ketidakefektifan Kalimat pada Surat Dinas Tingkat Desa Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan dan Ancangan Pola Pembinaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketidakefektifan kalimat pada surat dinas yang dibuat oleh staf administrasi Desa yang berada di lingkungan Kecamatan Darma serta menghasilkan ancangan pola pembinaan bahasa Indonesia berdasarkan analisis kesalahan kalimat pada surat dinas. Pendekatan dan metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan metode deksriptif kualitatif. Dari penelitian ini  sudah terkumpul 19 surat surat dinas  dan hasil analisisnya adalah sebagai berikut. (1) Ketidakefektifan kalimat pada surat dinas pemerintahan Desa Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan banyak surat yang menggunakan kalimat yang tidak efektif. Misalnya, kalimatnya terlalu panjang, banyak  menggunakan kata-kata yang tidak diperlukan, dan ketidakjelasan subjek dan predikat, (2) Berdasarkan analisis ketidaefektifan kalimat pada  surat dinas, maka dibentuk ancangan pola pembinaan bahasa dalam bentuk rancangan pelaksaan pembinaan bahasa. Materi yang akan dibinakan adalah pilihan kata, penggunaan kalimat, dan sistematika. Adapaun metodenya adalah dengan praktik langsung yang dikemas dalam bentuk workshop. Sementara itu, evaluasinya akan dilaksanakan melalui proses paraktik langsung pembuatan surat dinas.Kata kunci : Analisis Kesalahan Berbahasa, ketidakefektifan kalimat, Surat Dinas, Ancangan Pembinaan Bahasa

Page 1 of 2 | Total Record : 13