cover
Contact Name
-
Contact Email
mediamesin@ums.ac.id
Phone
+62271-717417
Journal Mail Official
mediamesin@ums.ac.id
Editorial Address
Jl. A. Yani 1 Pabelan Kartasura Surakarta 57162 INDONESIA
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin
ISSN : 14114348     EISSN : 25414577     DOI : 10.23917/mesin
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue " Vol 18, No 1 (2017)" : 5 Documents clear
KARAKTERISTIK PENDIDIHAN DALAM CELAH SEMPIT REKTANGULAR VERTIKAL DENGAN VARIASI TEMPERATUR AWAL PLAT Catrawedarma, I Gusti Ngurah Bagus; Indarto, Indarto; Juarsa, Mulya
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 18, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis perpindahan kalor pendidihan untuk mengetahui pengaruh temperatur awal plat utama terhadap karakteristik pendidihan yang meliputi waktu rewetting, pola rewetting, fluks kalor, serta Critical Heat Flux (CHF) telah dipelajari berdasarkan kurva pendidihan dan fluks kalor yang dihitung dari transien temperatur permukaan plat, yang merupakan hasil eksperimen dengan menggunakan 2 plat vertikal dengan celah sempit antar plat utama dan penutup adalah 1 mm. Debit dan temperatur air pendingin ditetapkan sebesar 0,09 lt/detik dan temperatur saturasi. Temperatur awal plat utama divariasikan dari 500oC, 550oC, dan 600oC. Hasil analisis menunjukkan bahwa waktu rewetting terendah sebesar 30 sekon dan tertinggi sebesar 290 sekon. CHF tertinggi sebesar 750 kW/m2 dan terendah sebesar 400 kW/m2. Semakin tinggi temperatur awal plat, maka semakin lama waktu rewettingnya. Perubahan temperatur awal plat utama tidak mempengaruhi pola rewetting. Semakin tinggi temperatur awal plat, maka nilai CHF-nya semakin rendah. Daerah didih film tidak sesuai dengan kasus pool boiling. Pada daerah transisi, semakin rendah temperatur awal plat, maka semakin mendekati korelasi Murase. Nilai CHF mendekati korelasi Leinhard. Titik Leidenfrost sesuai dengan korelasi Zuber. Daerah didih inti mendekati korelasi Murase untuk superheat vapor.
OPTIMASI PROSES MESIN STRETCH BLOW MOULDING PADA BOTOL 600 ML DENGAN METODE RSM (RESPONSE SURFACE METHODOLOGY) STUDI KASUS DI PT. UNIPLASTINDO INTERBUANA
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 18, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada proses produksi Aqua botol plastik 600 ml menggunakan mesin stretch blow moulding dengan sistem pneumatik, Pembuatan produk dengan menggunakan mesin ini memiliki faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas botol yang dihasilkan . Penyimpangan ukuran (pemerataan tebal botol dan kemiringan botol) tidak sesuai dengan spesifikasi mengakibatkan botol dibagian pundak putih dan bergelang (shrinkage). Tujuan dari penelitian ini yaitu mengoptimalkan setting parameter mesin stretch blow moulding agar menghasilkan kualitas baik pada produk botol plastik 600 ml. Adapun variable(prediktor) yang di pilih yaitu preblow (bar), preform temperature (), dan P1 point (mm), sedangkan respon yang dicari yaitu kemiringan minimal dan tebal maksimal. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Response Surface Metodhology (RSM) yang mana dalam perhitungannya menggunakan software minitab 16. Dengan menggunakan Box Behnken Design dan 3 level factorial di hasilkan run 15 percobaan. Berdasarkan hasil kondisi yang optimal parameter yaitu preblow sebesar 6,5 bar, preform temperature sebesar 114 , dan P1 Point sebesar 25 mm. Dengan setting sebesar tersebut akan menghasilkan respon tebal botol sebesar 0,1446 dan kemiringan botol sebesar 0,1875.
KINERJA TUNGKU GASIFIKASI DOWNDRAFT CONTINUE BAHAN BAKAR SEKAM PADI Subroto, Subroto
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 18, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gasifikasi adalah mengambil gas metana yang terkandung pada bahan bakar padat sehingga jika digunakan pembakarannya akan lebih bersih.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan desain tungku gasifikasi yang efisien dengan merancang bangun dan menguji kinerja tungku tersebut. Kinerja tungku gasifikasi diuji dengan cara melihat karakteristik pembakarannya. Parameter karakteristik pembakaran meliputi temperatur pembakaran, waktu awal penyalaan dan lama nyala efektif pembakaran. Penelitian dimulai dengan merancang bangun tungku gasifikasi tipe downdraft continue, dimana aliran udara gasifikasi mengalir searah dengan gas metana yang dihasilkan. Bahan bakar dimasukan ke tungku secara periodik terus menerus selama proses pembentukan gas metana berlangsung, setelah terjadi pembentukan gas langsung dinyalakan. Gas asap hasil pembakaran dipakai untuk mendidih kan air, kemudian dicatat data temperatur pembakaran, waktu penyalaan awal, lama nyala efektif, temperatur air, dan lama pendidihan.  Penelitian menghasilkan temperatur pembakaran tertingggi  rata-rata hampir sama dengan isi ulang bahan bakar maupun tanpa isi ulang. Waktu penyalaan awal lebih cepat dengan isi ulang bahan bakar dibandingkan tanpa isi ulang. Lama nyala efektif pembakaran lebih lama dengan isi ulang dibandingkan tanpa isi ulang  dan kalor hasil pembakaran lebih besar dengan isi ulang dibandingkan tanpa isi ulang.
REKAYASA BAHAN KOMPOSIT SANDWICH HIBRID UNTUK STRUKTUR SISTEM PANEL Hariyanto, Agus
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 18, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki pengaruh ketebalan core terhadap peningkatan kekuatan bending komposit sandwich hibrid berpenguat kombinasi serat rami woven dan serat gelas woven bermatrix polyester dengan core berpenguat kombinasi serbuk kayu jati dan mahoni bermatrix polyester. Mekanisme perpatahan diamati dengan foto makro. Bahan yang digunakan untuk skin adalah serat rami (woven), serat E-Glass (woven), resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs). Bahan yang digunakan untuk core adalah serbuk kayu jati dan mahoni dengan mesh 30 pada fraksi volume 50%, resin unsaturated polyester 157 BQTN. Hardener yang digunakan adalah MEKPO dengan konsentrasi 1%. Komposit dibuat dengan metode cetak tekan. Komposit  sandwich  hibrid tersusun  terdiri  dari dua skin komposit hibrid dengan core hibrid di tengahnya. Skin komposit hibrid sebagai lamina terdiri  dari dua lamina serat gelas anyam dan satu lamina serat rami (woven - woven – woven). Fraksi volume serat komposit skin hibrid adalah 30%. Komposit core hibrid yang digunakan adalah serbuk kayu jati dan mahoni dengan mesh 30 pada fraksi volume 50% dengan resin unsaturated polyester 157 BQTN. Variabel utama penelitian yaitu tebal core (10, 20, 30, 40, dan 50 mm). Spesimen dan prosedur pengujian bending mengacu pada standard ASTM C 393. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ketebalan core mampu meningkatkan momen bending. Namun, menurunkan kekuatan bending, facing bending dan tegangan geser core komposit sandwich hibrid. Mekanisme patahan diawali oleh kegagalan komposit skin bagian tarik, core gagal geser, dan diakhiri oleh kegagalan skin sisi tekan. Pada bagian daerah batas core dan komposit skin menunjukkan adanya kegagalan delaminasi.
PENGARUH BATIKAN LURUS TERHADAP KOEFISIEN GRIP BAHAN BAN PADA DAN JALAN SEMEN UNTUK KONDISI JALAN KERING DAN BASAH Purboputro, Pramuko Ilmu; Hendrawan, Muhammad Alfatih
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 18, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian awal yang bertujuan yang pada akhirnya untuk mendapatkan koefisien grip. Pada tahun pertama penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi bahan yang tepat untuk bahan karet luar ban. Pada tahun kedua peneltian dilanjutkan untuk mendapatkan angka koefisien cengeram (grip) ban. Metoda yang dilakukan adalah dengan mencampur komponen ban, dengan komposisi yang berbeda. Spesimen tersebut kemudian dilakukan percobaan kekerasan shore dan percobaan keausan. Hasil yang didapat dibandingkan bahan kompon yang sudah ada di pasaran. Dari hasil penelitian ini  didapat  dalam pengujian kekerasan Shore A,kompon no.3 memiliki nilai kekerasan shore A sebesar 77 sedangkan kompon pabrikan hanya memiliki nilai Shore A sebesar 71. Untuk kekuatan tarik kompon no.3 mempunyai angka 50,95 kgf atau 499,820 N sehingga menghasilkan keausan kecil dibandingkan dengan kompon yang lain. Keausan kompon pabrikan memiliki nilai keausan yaitu 2,800 mm3/detik. Sedangkan kompon buatan no.1 memiliki nilai keausan yang tinggi yaitu 6,467 mm3/detik. Sedangkan kompon buatan no.2 dan no.3  memiliki nilai keausan masing-masing 5,933mm3/detik dan 4,133 mm3/detik.

Page 1 of 1 | Total Record : 5