cover
Contact Name
-
Contact Email
mediamesin@ums.ac.id
Phone
+62271-717417
Journal Mail Official
mediamesin@ums.ac.id
Editorial Address
Jl. A. Yani 1 Pabelan Kartasura Surakarta 57162 INDONESIA
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin
ISSN : 14114348     EISSN : 25414577     DOI : 10.23917/mesin
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 2 (2019)" : 12 Documents clear
ANALISIS TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN PADA HASIL PEMESINAN MESIN MILLING DENGAN VARIASI TINGGI PENCEKAMAN BENDA KERJA DAN TINGGI PEMASANGAN ENDMILL CUTTER Zainuddin, Z
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i2.8531

Abstract

Studi ini ditujukan untuk mengetahui tekstur permukaan dari proses pemesinan dengan beberapa variasi posisi. Posisi yang diuji dalam penelitian ini adalah posisi tinggi pencekaman endmill dan posisi pencekaman specimen. Menurut penelitian-penelitian yang terdahulu, variabel yang menyebabkan kekasaran permukaan adalah penggunaan variasi parameter pemesianan, jenis perlakuan pemesinan yang kurang optimal dan geometri pahat. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil variabel perlakuan posisi dan pencekaman baik spesimen maupun pemasangan endmill untuk mengetahui kondisi paling optimal terhadap tingkat kekasaran permukaan. Hasil Penelitian ini didapatkan Tingkat kekasaran pada tinggi pencekaman endmill menunjukkan bahwa semakin mendekati flute maka akan semakin kasar karena ada rongga flute yang tidak tercekam, dan pencekaman semakin ke atas dari panjang endmill juga akan semakin kasar karena terjadi vibrasi yang besar saat proses pemakanan, rekomendasi dari penelitian ini agar mendapat nilai kekasaran yang optimal adalah memasang pahat di antara batas tengah panjangnya endmill sampai ke batas flute pada endmill.
PENGARUH VARIASI TEMPERATUR AIR SEBAGAI PENDINGINAN TERHADAP KARAKTERISTIK CORAN ALUMINIUM DENGAN MEDIA CETAKAN PASIR CO2 Masyrukan, M
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i2.8532

Abstract

Logam akan mengalami perubahan fasa selama proses pengecoran, baik perubahan sifat fisis maupun mekanik yang disebabkan oleh proses pembekuan. Perubahan sifat ini antara lain dipengaruhi media pendingin yang digunakan pada saat proses pendinginan.Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan variasi temperatur pendinginan terhadap kekerasan hasil coran aluminium karena sifat fisis dan mekanis suatu logam sangat penting dalam kontruksi permesinan. Maka dalam penelitian ini digunakan media pendinginan yang berbeda yaitu : Air dengan suhu 15°C, Air dengan suhu 27°C dan Air dengan suhu 55°C. Dari pengujian kekerasan benda uji dengan media pendinginan air suhu 15°C mempunyai nilai kekerasan yang lebih baik dibanding air dengan suhu 27°C dan 55°C. Dari hasil pengujian komposisi kimia terdapat 17 unsur, tetapi hanya 4 unsur yang paling berpengaruh pada aluminium cor yaitu Si, Fe, Cu, dan Zn yang paling dominan. Dilihat dari unsur yang ada pada material ini dapat digolongkan logam aluminium paduan seng (Al-Zn).
ANALISA PENGARUH SERAT RAMI DAN FIBERGLASS DENGAN VARIASI BUTIRAN KUNINGAN (Cu-Zn) MESH 40,50,60 TERHADAP NILAI KEKERASAN, KEAUSAN, DAN KOEFISIEN GESEK KAMPAS REM Purboputro, Pramuko Ilmu; Prabowo, Bayu Aji
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i2.8533

Abstract

Pada penelitian ini peneliti membuat kampas rem sepeda motor dengan menggunakan bahan komposit serat alam dan serat buatan yang ramah lingkungan dengan beberapa variasi komposisi bahan untuk mengetahui nilai kekerasan, keausan, dan koefisien gesek. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu serat rami, fiberglass, serbuk kuningan mesh 40, 50, dan 60, kalsium karbonat, barium sulfat, dan resin polyester dan katalis sebagai matrik nya. Kemudian kampas rem diuji gesek dengan beban 16 kg selama 3 jam dengan uji kering, air, oli, air garam, dan minyak rem dan kemudian dihitung keausan dan koefisien geseknya, dan diuji kekerasan dengan menggunakan Durometer dengan standar ASTM D2240. Dari hasil pengujian kekerasan didapatkan nilai tertinggi didapatkan pada kampas rem Indopart dengan nilai 86,7 HD, sedangkan kekerasan yang mendekati kampas Indopart didapatkan pada kampas rem variasi mesh 60 dengan nilai kekerasan 84,6 HD. Hasil pengujian keausan menunjukan nilai keausan kampas rem terendah terjadi pada variasi kampas Indopart, sedangkan keausan terendah dibawahnya terjadi pada kampas variasi kuningan mesh 60 dengan nilai 81,25 mm3/jam kondisi kering, 51,63 mm3/jam kondisi air, 59,37 mm3/jam kondisi oli, 46,87 mm3/jam kondisi air garam, dan 69,37 mm3/jam pada kondisi minyak rem. Hasil data yang diperoleh nilai koefisien gesek tertinggi didapatkan variasi kampas rem indopart, sedangkan yang mendekati didapatkan kampas rem variasi kuningan mesh 60 dengan nilai 0,6226, 0,5725, 0,5383, 0,5754, dan 5718 . Pada foto mikro setelah dilakukan uji gesek kampas mesh 50 mengalami kegagalan bonding kohesive, sedangkan mesh 40 dan 60 mengalami bonding kohesive dan adhesive. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa besar kecil ukuran serbuk yang digunakan mempengaruhi nilai kekerasan, keausan, dan juga koefisien gesek.
ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA KACA LEMBARAN JENIS SODA-LIME GLASS Julianto, Eko; Irawan, Doddy; Rahardian, Bagus
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i2.8527

Abstract

Kaca adalah produk yang mengalami verifikasi sempurna, kaca juga merupakan gabungan oksida anorganik yang tidak mudah menguap, yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan pasir serta berbagai penyusutan lainnya sehingga menghasilkan produk yang menghasilkan struktur atom yang acak. Hasil analisa yang telah dilakukan pada proses pelengkungan kaca lembaran jenis soda lime glass menjadi kaca lengkung dengan ketebalan 5mm, didapat perubahan lengkungan kaca sebesar 11,2?, proses perubahan defleksi kaca dihitung setiap 5 menit dalam waktu 60 menit. Sedangkan nilai aliran konduksi senilai 309,6 joule dan konveksi 636,6 joule. Adapun suhu yang didapat dalam pelengkungan kaca di dalam dapur tinggi atau ruang pembakaran yaitu kurang lebih 500?-600?C untuk perubahan temperatur awal kaca yaitu suhu dalam ruang pembakaran 34?C atau di asumsikan 0?C menjadi 380,7?C pada waktu 60 menit kaca sudah mengalami perubahan defleksi Pada proses ini hasil analisa juga akan dibahas pada batas besaran temperatur konduksi dan konveksi untuk mempermudah pengolahan data dan perhitungan laju aliran panas yang didapat pada eksperimen untuk dicoba pada kendaraan minibus.
CHARACTERIZATION OF BAMBOO TUTUL CHARCOAL PARTICLE PRODUCED BY HIGH ENERGY BALL MILLING SHAKER TYPE Supriyono, S; Susilo, B.
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i2.8534

Abstract

The objective of this study is to characterize bamboo tutul charcoal particles produced by High Energy Ball Milling (HBEM) shaker type. The HEBM process was conducted in the stainless steel vials for 2 million cycles at 900 motor RPM. The ball milling diameter was 1/4 inch made from steel. Therefore, perhaps the final particle size will be determined by empty space of the vial for the movement of the balls. In this study, the empty space is varied for 1/2, 1/3, 1/4, and 1/5 of vial volume. Particle Size Analyzer (PSA) is used to have the particle sizes and SEM-EDX is used to have surface morphology of the particle. The average final particle sizes are 547.8 nm, 522.9 nm, 422.7 nm, and 739.4 nm for 1/2, 1/3, 1/4, and 1/5 empty space of vial respectively. The surface morphologies of the particles are determined by fracture mechanism as they can be seen on the SEM results. Based on the results, it can be said that there is no correlation between the particle size and the empty space of the vial. As long as there is space for movement of the milling balls, the collision occurs and the reduction of the particle also happens.
KAJIAN PARTIKEL ARANG DAUN BAMBU TUTUL HASIL TUMBUKAN HIGH ENERGY BALL MILLING TIPE SHAKER MILL Saputro, Yoyo; Supriyono, S; Anggono, Agus Dwi
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i2.8530

Abstract

Arang daun bambu tutul sebagai kajian produk nanopartikel dan penghasil silica yang memiliki berbagai keunggulan dari segi sifat fisika dan kimia. Pada penelitian ini produksi nanopartikel menggunakan High Energy Milling (HEM) tipeshaker mill untuk memproduksi nanopartikel dari arang daun bambu tutul. Pada penelitian ini dilakukan uji PSA untuk menganalisa ukuran partikel, untuk menganalisa distribusi morfologi partikel dan komposisi kimia yang terkandung dalam material menggunakan uji SEM dan EDX. Siklus yang digunakan pada penelitian adalah 2 juta siklus dengan putaran motor listrik 1000 rpm, dan diameter bola baja 1/4 inchi. Tabung stainless steel berjumlah 4 dengan diameter tabung 2 inchi dan tinggi tabung 120 mm dengan perbandingan volume ruang kosong tabung yaitu 1:1, 1:2, 1:3, dan 1:4 dengan material. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh volume ruang kosong tabung dan rata ? rata diameter partikel, distribusi partikel, dan komposisi yang terkandung dalam partikel hasil tumbukan dengan alat shaker mill. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa volume ruang kosong tabung sangat berpengaruh pada mekanisme tumbukan. Dari uji PSA semakin besar volume ruang kosong tabung, semakin kecil ukuran partikel material yang dihasilkan. Hasil uji SEM dan EDX didapatkan unsur kimia karbon yang paling tinggi 68,47 % pada volume 1:1 ruang kosong tabung. Sehingga arang daun bambu tutul merupakan sumber potensi sebagai penghasil silica.
KAJIAN PARTIKEL ARANG DAUN BAMBU TUTUL HASIL TUMBUKAN HIGH ENERGY BALL MILLING TIPE SHAKER MILL Yoyo Saputro; S Supriyono; Agus Dwi Anggono
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i2.8530

Abstract

Arang daun bambu tutul sebagai kajian produk nanopartikel dan penghasil silica yang memiliki berbagai keunggulan dari segi sifat fisika dan kimia. Pada penelitian ini produksi nanopartikel menggunakan High Energy Milling (HEM) tipeshaker mill untuk memproduksi nanopartikel dari arang daun bambu tutul. Pada penelitian ini dilakukan uji PSA untuk menganalisa ukuran partikel, untuk menganalisa distribusi morfologi partikel dan komposisi kimia yang terkandung dalam material menggunakan uji SEM dan EDX. Siklus yang digunakan pada penelitian adalah 2 juta siklus dengan putaran motor listrik 1000 rpm, dan diameter bola baja 1/4 inchi. Tabung stainless steel berjumlah 4 dengan diameter tabung 2 inchi dan tinggi tabung 120 mm dengan perbandingan volume ruang kosong tabung yaitu 1:1, 1:2, 1:3, dan 1:4 dengan material. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh volume ruang kosong tabung dan rata – rata diameter partikel, distribusi partikel, dan komposisi yang terkandung dalam partikel hasil tumbukan dengan alat shaker mill. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa volume ruang kosong tabung sangat berpengaruh pada mekanisme tumbukan. Dari uji PSA semakin besar volume ruang kosong tabung, semakin kecil ukuran partikel material yang dihasilkan. Hasil uji SEM dan EDX didapatkan unsur kimia karbon yang paling tinggi 68,47 % pada volume 1:1 ruang kosong tabung. Sehingga arang daun bambu tutul merupakan sumber potensi sebagai penghasil silica.
ANALISIS TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN PADA HASIL PEMESINAN MESIN MILLING DENGAN VARIASI TINGGI PENCEKAMAN BENDA KERJA DAN TINGGI PEMASANGAN ENDMILL CUTTER Z Zainuddin
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i2.8531

Abstract

Studi ini ditujukan untuk mengetahui tekstur permukaan dari proses pemesinan dengan beberapa variasi posisi. Posisi yang diuji dalam penelitian ini adalah posisi tinggi pencekaman endmill dan posisi pencekaman specimen. Menurut penelitian-penelitian yang terdahulu, variabel yang menyebabkan kekasaran permukaan adalah penggunaan variasi parameter pemesianan, jenis perlakuan pemesinan yang kurang optimal dan geometri pahat. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil variabel perlakuan posisi dan pencekaman baik spesimen maupun pemasangan endmill untuk mengetahui kondisi paling optimal terhadap tingkat kekasaran permukaan. Hasil Penelitian ini didapatkan Tingkat kekasaran pada tinggi pencekaman endmill menunjukkan bahwa semakin mendekati flute maka akan semakin kasar karena ada rongga flute yang tidak tercekam, dan pencekaman semakin ke atas dari panjang endmill juga akan semakin kasar karena terjadi vibrasi yang besar saat proses pemakanan, rekomendasi dari penelitian ini agar mendapat nilai kekasaran yang optimal adalah memasang pahat di antara batas tengah panjangnya endmill sampai ke batas flute pada endmill.
PENGARUH VARIASI TEMPERATUR AIR SEBAGAI PENDINGINAN TERHADAP KARAKTERISTIK CORAN ALUMINIUM DENGAN MEDIA CETAKAN PASIR CO2 M Masyrukan
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i2.8532

Abstract

Logam akan mengalami perubahan fasa selama proses pengecoran, baik perubahan sifat fisis maupun mekanik yang disebabkan oleh proses pembekuan. Perubahan sifat ini antara lain dipengaruhi media pendingin yang digunakan pada saat proses pendinginan.Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan variasi temperatur pendinginan terhadap kekerasan hasil coran aluminium karena sifat fisis dan mekanis suatu logam sangat penting dalam kontruksi permesinan. Maka dalam penelitian ini digunakan media pendinginan yang berbeda yaitu : Air dengan suhu 15°C, Air dengan suhu 27°C dan Air dengan suhu 55°C. Dari pengujian kekerasan benda uji dengan media pendinginan air suhu 15°C mempunyai nilai kekerasan yang lebih baik dibanding air dengan suhu 27°C dan 55°C. Dari hasil pengujian komposisi kimia terdapat 17 unsur, tetapi hanya 4 unsur yang paling berpengaruh pada aluminium cor yaitu Si, Fe, Cu, dan Zn yang paling dominan. Dilihat dari unsur yang ada pada material ini dapat digolongkan logam aluminium paduan seng (Al-Zn).
ANALISA PENGARUH SERAT RAMI DAN FIBERGLASS DENGAN VARIASI BUTIRAN KUNINGAN (Cu-Zn) MESH 40,50,60 TERHADAP NILAI KEKERASAN, KEAUSAN, DAN KOEFISIEN GESEK KAMPAS REM Pramuko Ilmu Purboputro; Bayu Aji Prabowo
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i2.8533

Abstract

Pada penelitian ini peneliti membuat kampas rem sepeda motor dengan menggunakan bahan komposit serat alam dan serat buatan yang ramah lingkungan dengan beberapa variasi komposisi bahan untuk mengetahui nilai kekerasan, keausan, dan koefisien gesek. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu serat rami, fiberglass, serbuk kuningan mesh 40, 50, dan 60, kalsium karbonat, barium sulfat, dan resin polyester dan katalis sebagai matrik nya. Kemudian kampas rem diuji gesek dengan beban 16 kg selama 3 jam dengan uji kering, air, oli, air garam, dan minyak rem dan kemudian dihitung keausan dan koefisien geseknya, dan diuji kekerasan dengan menggunakan Durometer dengan standar ASTM D2240. Dari hasil pengujian kekerasan didapatkan nilai tertinggi didapatkan pada kampas rem Indopart dengan nilai 86,7 HD, sedangkan kekerasan yang mendekati kampas Indopart didapatkan pada kampas rem variasi mesh 60 dengan nilai kekerasan 84,6 HD. Hasil pengujian keausan menunjukan nilai keausan kampas rem terendah terjadi pada variasi kampas Indopart, sedangkan keausan terendah dibawahnya terjadi pada kampas variasi kuningan mesh 60 dengan nilai 81,25 mm3/jam kondisi kering, 51,63 mm3/jam kondisi air, 59,37 mm3/jam kondisi oli, 46,87 mm3/jam kondisi air garam, dan 69,37 mm3/jam pada kondisi minyak rem. Hasil data yang diperoleh nilai koefisien gesek tertinggi didapatkan variasi kampas rem indopart, sedangkan yang mendekati didapatkan kampas rem variasi kuningan mesh 60 dengan nilai 0,6226, 0,5725, 0,5383, 0,5754, dan 5718 . Pada foto mikro setelah dilakukan uji gesek kampas mesh 50 mengalami kegagalan bonding kohesive, sedangkan mesh 40 dan 60 mengalami bonding kohesive dan adhesive. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa besar kecil ukuran serbuk yang digunakan mempengaruhi nilai kekerasan, keausan, dan juga koefisien gesek.

Page 1 of 2 | Total Record : 12