cover
Contact Name
Husna Parluhutan Tambunan
Contact Email
jpkm.lpm@unimed.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpkm.lpm@unimed.ac.id
Editorial Address
LPPM Universitas Negeri Medan Jalan Willem Iskandar, Pasar V Medan Estate, Kec.Medan Tembung, Sumatera Utara 20221 Telephone: (061) 6618754 FAX: (061) 6614002 / 6613319
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
ISSN : 08522715     EISSN : 25027220     DOI : 10.24114
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Medan (LPPM UNIMED) adalah peer-reviewed journal yang memuat artikel-artikel ilmiah dari berbagai disiplin ilmu yang diadopsi dalam berbagai aktivitas pengabdian kepada masyarakat dan penelitian terapan lainnya. Artikel-artikel yang dipublikasikan di JPKM LPPM UNIMED meliputi hasil-hasil penelitian ilmiah asli, artikel ulasan ilmiah yang bersifat baru, atau komentar atau kritik terhadap tulisan yang ada dimuat di JPKM LPPM UNIMED maupun dalam terbitan berkala ilmiah lainnya. JPKM menerima manuskrip atau naskah artikel dalam bidang riset terapan dan hilirisasi hasil penelitian ilmiah kuantitatif maupun kualitatif berbasis komunitas kedalam format pengabdian masyarakat yang mencakup bidang keilmuan yang relevan mencakup: Sosial Kependidikan Sains Keolahragaan Bahasa Bisnis dan Ekonomi Teknik dan Kejuruan Kesenian
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 19, No 71 (2013)" : 15 Documents clear
IMPLEMENTASI MODEL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKANDI KABUPATEN NIAS SELATANDAN NIAS BARATWILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA Alkhafi Maas Siregar
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 19, No 71 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v19i71.4715

Abstract

Akar permasalahankesulitan siswa SMA dalam menyelesaikan soal ujian nasional (UN) di daerah NiasBarat dan Nias Selatan adalah(1)kurangnya kompetensi guru dalam penguasaan materi pelajaran, (2)minimnya kompetensi dalammelaksanakan pembelajaran efektif, dan (3) rendahnya intensitaspertemuan guru-guru mata pelajaran sejenis dalam MGMP. Solusi yang ditawarkan untukmenyelesaikan permasalahandi atas adalah tim pengabdi memfokuskan padakegiatan pembenahankomponen hulu, yakni peningkatan kapasitas guru khususnya guru inti untuk menelaah standarkompetensi lulusan, standar isi,dan standar proses ke dalam bentuk rencana, implementasi danevaluasi proses pembelajaran pada jenjang pendidikan SMA.Adapun tujuan PM-PMP dalam kegiatan iniadalah (1) Implementasi model pemecahan masalah yang telah dikembangkan berdasarkan hasilpenelitian PPMP pada tahun 2011 dan (2) Pengukuran efektifitas model pemecahan masalah. Kegiatanyang dilakukan dalam pencapaian tujuan adalah dengan menerapkan model pemecahan masalahdengan melibatkan lembaga pengabdian masyarakat (LPM) Unimed, dosen sebagai narasumber, unsurdinas pendidikan, pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru sebagai guru inti dan guru imbas.kegiatan yang telah dilakukan adalah berupa Workshop dan Lesson Study. Hasil yang telah dicapaiadalah meningkatnya rata-rata skor IPKG-1 sebesar 0,027 sampai dengan 1,22 dan pada IPKG-2besarnya peningkatan rata-rata skor sebesar 0,09 sampai dengan 1,74 pada kabupaten Nias Barat.Sedangkan pada kabupaten Nias Selatan hasil yang telah dicapai adalah meningkatnyarata-rata skorIPKG-1 sebesar 0,405 sampai dengan 1,323 dan pada IPKG-2 besarnya peningkatan rata-rata skorsebesar 0,003 sampai dengan 1,499.
MENUMBUHKAN RASA SOSIAL SISWA MELALUIMODEL PEMBELAJARAN GOTONG ROYONG PLUS Rumasi Simaremare Simaremare
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 19, No 71 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v19i71.4706

Abstract

Fakta sejarah menunjukkan bahwa keunggulan suatu bangsa sangat ditentukan oleh faktor sumberdaya manusia. Ketika kegiatan belajar menganajt berlansung, guru harus mampu memahami eksistensisiswa dengan segala konsekuensinya. Semua, kendala yang menghambat proses belajar mengajar, baikyang berasal dari siswa maupun dari luar diri siswa harus dihilangkan. Karena keberhasilan belajarmengajar lebih banyak ditentukan oleh guru. Tujuan model pembelajaran gotong royong plusdiharapkan dapat menumbuhkankembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri siswa dimana model inimembantu kelompok yang dapat bertanggung jawab atas anggota kelompok dalam kegiatan yangberfungsi secara efektif dapat melakukan pengawasan terhadap anggota-anggotanya. Pelaksanaanmodel pembelajaran gotong royong plus ini, menekankan pentingnya ciri-ciri kelompok yang sehatterdapat dalam kelas yang didukung adanya hubungan antara pembelajar dengan kelompok kelas itu.Peranan pengajar diutamakan pada upaya mengembangkan dan mempertahankan keeratan hubungananatara pembelajar semangat produktivitas, dan orientasi pada tujuan kelompok bukan tujuan pribadi.Maka dapat disimpulkanbahwa model pembelajaran gotong royong plus diimplementasikan dalamkerja kelompok. Bahwa, siswa dibiasakan hidup bersama, bekerja sama dalam kelompok akan membuatsiswa menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan kelebihan. Persaingan positif dalam siswamembantu mencapai prestasi belajar yabgn optimla. Sehingga, siswa mampu secara aktif, kreatif, danmandiri serta mampu bertanggung jawab serta selalu meningkatkan motivasi dan keprecayaan diri.
PERBENDAHARAAN NAMA-NAMA FLORA-FLORA DALAM BUDAYAMASYARAKAT MELAYU DELI SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN BAGI MAHASISWA BAHASA PRANCIS Rabiah Adawi
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 19, No 71 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v19i71.4711

Abstract

Setiap masyarakat mempunyai cara tersendiri dalam menjalankan tradisi dan adat budaya masing-masing. Begitu juga di dalam upacara perkahwinan. Di kalangan orang Melayu, perkahwinan merupakansatu perkara terpenting dalam kehidupan mereka. Ia adalah satu tahap sejarah dalam hidup seseorang.Begitu juga dengan keberadaan tanaman sebagai obat sudah dikenal sejak ribuan tahun silam. Jamuadalah produk ramuan bahan alam asli Indonesia, yang digunakan untuk pemeliharaan kesehatan,pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, pemulihan kesehatan, kebugaran, dan kecantikan.
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KONSEP DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR GITAR MAYORMAHASISWA JURUSAN SENI MUSIK FBS UNIMED Adina Sastra Sembiring
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 19, No 71 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v19i71.4716

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) perbedaan hasil belajar Gitar Mayor mahasiswayangdiajarkan dengan strategi pembelajaran Konstruktivisme dan hasil belajar Gitar Mayor mahasiswa yangdiajar dengan pembelajaran ekspositsori; (2) perbedaan hasil belajar Gitar Mayor yang mempunyaiKonsep Diri Positif dengan mahasiswa yang mempunyai konsep Diri Negatif; dan (3) interaksi antarastrategi pembelajaran dengan Konsep Diri terhadap hasil belajar Gitar Mayor Siswa. Penelitian inidilaksanakan di jurusan Sendratasik FBS Unimed pada semester Genap Tahun ajaran 2012/2013.Populasinya adalah seluruh mahasiswa sebanyak 60 orang, sampelnya adalah semua mahasiswa yangmengambil mata kuliah Gitar Mayor A sebanyak 30 orang dan Gitar Mayor B sebanyak 30 orang.Instrumen yang digunakan metode quasi eksperimen dengan desain penelitian faktorial 2 x 2. Teknikanalisis data menggunakan ANAVA pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil analisis penelitian menunjukanbahwa : (1) hasil belajar Gitar Mayor mahasiswa yang diajari dengan strategi pembelajaranKonstruktivisme lebih Positif daripada hasil belajar Gitar Mayor mahasiswa yang diajar dengan strategipembelajaran ekspositori (Fhitung= 6,6 > Ftabel= 4,02), (2) terdaapt perbedaan yang signifikan antarahasil belajar Gitar MAyor mahasiswa yang mempunyai Konsep Diri Positif dengan mahasiswa yangmempunyai KonsepDiri Negatif
MANFAAT TEMPE TERHADAP KESEHATAN TUBUH Frida Dinar
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 19, No 71 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v19i71.4707

Abstract

Tempe adalah jenis olehan makanan tradisional makanan indonesia yang sudah lama dikenal dandigemari oleh masyarakat kita.Sampai saat ini tempe tetap menjadi hidangan sehari-hari, setiap rumah tangga, semua lapisanmasyarakat baik di desa maupun dikota, orang kaya maupun orang miskin suka mengkonsumsi tempe,sehingga tempe merupakan makanan tradisional dapat berkebang secara nasional maupuninternasional. Jumlah protein yang terkandung dalam kedelai hampir seimbang dengan daging, selainkandungan gizinya, harga tempe yang relatif murah dan mudah di dapat membuat para ibu memilihalternatif tempe sebagai menu yang dapat divariankan. Tempe kaya akan serat, kalsium, vitamin B danzatbesi.Khasiat tempe selain nilai gizinya tinggi juga mampu mengatasi berbagai jenis penyakit, seperti : obatdiare, anti oksidannya menghambat penuaan dini, untuk kecantikan juga sebgai alat pelangsing alami,apalagi kacang kedelai banyak dijumpai dimana-mana. Siswono (2004). Megandung zat besi, Hafonoidyang bersifat anti oksidan sehingga menurunkan darh tinggi, dan dapat menurunkan kolesterol danmenolak kangker, osteoporosis (New health, 2008).
PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN MELALUI MEDIA GAMBAR Linda Aruan
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 19, No 71 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v19i71.4712

Abstract

Kedudukan media gambar dalam proses belajar mengajar tidak berdiri sendiri. Media gambardimanfatkan oleh dosen dalam pembelajaran agar materi dapat dengan mudah diterima olehmahasiswa.Media adalah salah satu elemen penting dalam pembelajaran bahasa asing. Media sebagai alat bantumengajar dapat berfungsi sebagai penyampai pesan atau informasi dalam konteks pengajaran bahasaasing berarti  pesan dari dosen kepada para mahasiswa. Pengajaran kosakata dengan menggunakanalat bantu media gambar dalam proses pembelajaran di kelas dapat meningkatkan penguasaankosakata, karena media gambar dapat memperjelas konsep abstrak dan mentransformasikanpengetahuan verbal yang sering disampaikan dosen.
PEMANFAATANBRIKET SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFPENGGAANTI MINYAK TANAH Muhammad Kadri; Rugaya Rugaya
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 19, No 71 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v19i71.4717

Abstract

Sekarang ini minyak tanah sangat sulit untuk didapatkan dan kalaupun ada maka harganya sangatmahal. Oleh sebab itulah maka sangat diperlukan penelitian yang dilakukan untuk mencari alternatifpengganti minyak tanah sebagai bahan bakar. Sekam padi merupakan bahan sisa atau limbah daripenggilingan gabah yang banyak terdapat di Indonesia khususnya di daerah Sumatera Utara. Sekampadi juga memiliki kadar selulosa yang cukup tinggi sehingga dapat memberikan pembakaran yangmerata dan stabil dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi panas dan dapat dimanfaatkansebagai alternatif pengganti minyak tanah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kalor briket yang terbuat dari sekam padi yangtekanannya divariasikan pada seat pencetakan dan pengujian nilai kalornya menggunakan kalorimeterbomb. Dari hasil pengujian diperoleh hasil nilai kalor sebesar 4435,12 kkal/, 4814,44 kkal/kg,5806,50kkal/kg, dan 61556,44 kkal/kg masing–masing untuk tekanan 3 ton, 4 ton, 5 ton dan 6 ton. Dari hasilpenelitian yang didapat maka nilai kalor dengan tekanan 6 ton lebih memenuhi standar nilai kalor briketarang aktif jepang yaitu 6000–7000 kkal/kg.Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa briket sekam padi sangat cocok untuk dimanfaatkan sebagaialternatif energi pengganti minyak tanah.
PENCIPTAAN BATIK MEDAN Wahyu Tri Atmojo
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 19, No 71 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v19i71.4708

Abstract

Keterbatasan pengetahuan materi seni budaya sub bab membatik, karena mereka memang belumpernah megang canting dan proses membuat batik, menginpsirasi penulis untuk menciptakan batikbersama mitrayakni guru-guru seni budaya gugus 5 Kota Medan dan Yayasan Panca Budi Medan yangberjumlah 15 orang. Metode pelaksanaan kegiatan adalah pelatihan membuat batik. Proses pembuatanbatik dimulai dari pembuatan desain di atas kertas gambar, pemindahan desain ke kain mori primisima,pencantingan pertama dan kedua, proses pewarnaan pertama dan kedua hingga pada proses pelorotan(menghilangkan lilin). IbM Penciptaan Batik Medan yang dilakukan oleh tim pelaksana bersama mitramerupakan langkah nyata untuk mewujudkan terintegrasinya perguruan tinggi dengan masyarakat.Kegiatan IbM Penciptaan Batik Medan dilakukan bersama mitra telah berjalan dengan menghasilkanproduk batik. Produk yang dihasilkan berupa baju batik lengan panjang dan pendek, syall, kain panjang,sarung bantal lantai dan kursi. Komunitas guru seni budaya yang bergabung dengan program IbMPenciptaan Batik Medan sudah mengetahui proses pembuatan batik tulis yang selama ini hanya melihatdan membaca buku teori; (2) komunitas guru seni budaya yang bergabung dengan program IbMPenciptaan Batik Medan akan melanjutkan bersama siswa di sekolahnya masing-masing.
PERKEMBANGAN PENGETAHUANMAKNA DALAM BAHASA MINANGKABAUGUNA MENAMBAHCAKRAWALA BERPIKIR MAHASISWA BAHASA JERMAN BIDANG LINGUISTIK Rina Evianty
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 19, No 71 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v19i71.4713

Abstract

Gejala perubahan makna sebagai akibat dari perkembangan makna oleh para pemakai bahasa. Bahasaberkembang sesuai dengan perkembangan pikiran manusia. Sejalan dengan hal tersebut karenamanusia yang menggunakan bahasa maka bahasa akan berkembang dan makna pun ikut berkembang.Faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan makna antara lain sebagai akibat perkembangan bahasa.Perubahan makna dapat pula terjadi akibat: faktor kebahasaan, faktor kesejarahan,  sebab sosial, faktorpsikologis (psychological causes) yang berupa: faktor emotif, kata-kata tabu: yaitu  tabu karena takut,tabu karena kehalusan, tabu karena kesopanan, pengaruh bahasa asing dan  karena kebutuhan akankata-kata baru. Bahasa Minangkabau juga mengalami perubahan makna yaitu dengan cara  pergeseranmakna, meluas dan menyempit.Pengetahuan makna ini sangatlah penting sebagai khazanah cakrawalaberpikir bagi mahasiswa bahasa Jerman juga sebagai perbandingan  dalam mempelajari Linguistikbahasa Jerman.
PENDIDIKAN BERKARAKTER DALAM PENGAJARAN BAHASA PRANCIS BERBASIS IPTEK DI PRODIBAHASA PRANCIS UNIMED Hesti Fibriasari
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 19, No 71 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v19i71.4704

Abstract

Dalam pengajaran bahasa Prancis memiliki empat kompetensi yaitu: expression orale, kompetensimenyimak yaitu compréhension orale, kompetensi menulis yaitu expression ecrite dan kompetensimembaca yaitu compréhension ecrite. Pengajaran bahasa Prancis berbasis multimedia denganmenggunakan software yang dapat diunduh secara gratis dan menuntut pengajarnya harus kreatif daninovatif dalam mengemas materi pembelajaran. Pendidikan karakter menumbuhkan kesadaran pendidikdan peserta didik bahwa, setiap orang mau dan harus melakukan perilaku kebajikan yang ditumbuhkandari kesadaran orang tersebut untuk  berperilaku kebajikan kepada setiap orang.

Page 1 of 2 | Total Record : 15