cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Lentera Pustaka
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23024666     EISSN : 25409638     DOI : -
Core Subject : Science,
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan is the official scholarly research journal of the Library Science Study Program of Diponegoro University which focused on Library and Information Science. Lentera Pustaka is published online twice a year (semi annual) in the middle of the year (June) and in the end of the year (December).
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2021): Desember 2021" : 8 Documents clear
Analisis Promosi Layanan Perpustakaan Digital iSabilulungan Afni Afifah; Santi Santika
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 7, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v7i2.35767

Abstract

Penelitian ini menjelaskan mengenai upaya promosi layanan perpustakaan digital iSabilulungan oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bandung. iSabilulungan merupakan aplikasi perpustakaan digital yang dilengkapi eReader dan fitur media sosial seperti chatting dan sharing untuk mewadahi adanya interaksi antar pemustaka. Untuk dapat dimanfaatkan oleh pemustaka secara maksimal, perlu adanya promosi sehingga layanan perpustakaan digital iSabilulungan ini dapat lebih banyak dikenal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai promosi salah satu layanan yang dikembangakan oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bandung yaitu layanan perpustakaan digital iSabilulungan. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan wawancara secara mendalam dan observasi pada website dan media sosial yang dimiliki Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bandung sebagai sarana promosi secara daring. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, promosi iSabilulungan biasa dilakukan baik secara daring melalui media sosial Instagram, Facebook hingga website. Adapun secara luring yaitu melalui berbagai kegiatan dan event yang dilaksanakan maupun diikuti oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bandung seperti Festival Literasi, Bimbingan Teknis, lomba, kunjungan dari sekolah, hingga promosi yang dilakukan bersamaan dengan layanan perpustakaan keliling dan layanan SATALI (Sabilulungan Wisata Literasi). Promosi secara luring dan daring tersebut kemudian dianalisis kembali berdasarkan teori Philip Kotler tentang macam-macam promosi yang terdiri dari advertising, sales promotion, publicity, personal selling serta direct marketing. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sarana yang secara tidak langsung ikut mempromosikan layanan perpustakaan digital iSabilulungan juga meningkatkan kegiatan promosi yang sedang berlangsung.
Hubungan antara Motivasi Kerja dan Pemahaman Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional dengan Pengembangan Karier Pustakawan Iswadi Syahrial Nupin; Pudji Muljono; Irman Hermadi
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 7, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v7i2.37720

Abstract

Pengembangan karier memiliki urgensi untuk menghasilkan pustakawan yang berkualitas, profesional, jujur, dan bertanggung jawab dalam pemberian pelayanan perpustakaan. Untuk memperbesar kesempatan pengembangan karier perlu adanya motivasi kerja dan jabatan fungsional yang melekat.  Tujuan dalam penelitian ini adalah pertama menganalisis hubungan antara motivasi kerja dan pemahaman tentang petunjuk teknis jabatan fungsional di Perpustakaan Unand, IPB dan UNP, kedua menganalisis hubungan antara motivasi kerja dengan pengembangan karier pustakawan di Perpustakaan Unand, IPB dan UNP, ketiga menganalisis hubungan pemahaman tentang petunjuk teknis jabatan fungsional dengan pengembangan karier pustakawan di Perpustakaan Unand, IPB dan UNP.  Data yang digunakan adalah data primer dari kuesioner dan wawancara serta data sekunder dari studi pustaka dan kajian literatur. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 47 orang pustakawan dari 65 orang populasi di UNAND, IPB dan UNP.  Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, regresi dan korelasi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi kerja dan pemahaman tentang petunjuk teknis jabatan fungsiomal terhadap pengembangan karier pustakawan. Semakin tinggi motivasi kerja dan semakin baik pemahaman tentang petunjuk teknis jabatan fungsional maka pengembangan karier pustakawan akan semakin baik.
Kemampuan Wirausaha Pustakawan di Era Berkembangnya Teknologi Reza Mahdi; Patricia Ikaria Ratnasari
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 7, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v7i2.27931

Abstract

Istilah librarianpreneur merupakan gabungan dari dua kata yaitu librarian dan entrepreneur. Kegiatan wirausaha itu sendiri berarti menghasilkan suatu produk atau jasa dengan inovasi yang dilakukan oleh seseorang guna melayani masyarakat. Wirausaha tidak hanya berarti membuat perusahaan atau bisnis sendiri, namun juga bisa dilakukan oleh profesi lain seperti pustakawan.  Kemampuan untuk berwirausaha bagi seorang pustakawan diperlukan untuk menambah profesionalisme mengingat informasi dan ilmu pengetahuan merupakan aset yang penting bagi masyarakat. Sekarang kita sudah ada di era industri 4.0, di mana teknologi informasi berkembang sehingga terdapat peluang inovasi yang dapat dilakukan oleh pustakawan (librarianpreneur). Artikel ini mendeskripsikan librarianpreneur dan bagaimana praktiknya. Dari hasil studi pustaka, penulis menemukan bahwa penggunaan media sosial sebagai pembuatan produk berupa konten perpustakaan merupakan salah satu kegiatan wirausaha yang dapat dilakukan oleh pustakawan dengan mudah dan murah. Masyarakat dapat ikut berkomunikasi dengan pustakawan dengan mengoptimalkan pemanfaatan media sosialnya serta memberikan feedback terhadap konten perpustakaan yang dibuat. Selain media sosial, penulis bahas mengenai teknologi terkini seperti Artificial Intelligent dan pengolahan data dalam berkreasi di era industri 4.0 Sebenarnya, masih perlu adanya pengkajian terhadap kewirausahaan di bidang perpustakaan oleh akademisi maupun praktisi, sehingga diharapkan pustakawan kedepannya bisa berinovasi dan berkreasi dalam bidangnya.
Kesiapan Pustakawan dalam Kolaborasi Penelitian di Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kemenristek/BRIN Wahid Nashihuddin
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 7, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v7i2.39506

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi kondisi dan potensi kesiapan pustakawan dalam kolaborasi penelitian; (2) mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat kesiapan pustakawan dalam kolaborasi penelitian; (3) mendeskripsikan mekanisme pelaksanaan kolaborasi penelitian pustakawan di lembaga litbang Kemenristek/BRIN. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif – kualitatif. Analisis data menggunakan faktor-faktor kontekstual kesiapan organisasi untuk perubahan dari Weiner (2009), yaitu: budaya organisasi, kebijakan dan prosedur, pengalaman masa lalu, sumber daya organisasi, dan struktur organisasi. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi secara online via-WhatsApp, Zoom, dan email. Informan penelitian ini yaitu pustakawan di lembaga litbang Kemenristek/BRIN, yaitu LIPI (7 orang), BPPT (6 orang), BATAN (6 orang), dan LAPAN (6 orang). Teknik analisis dan uji keabsahan data menggunakan triangulasi dan member checking. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) lembaga litbang Kemenristek/BRIN (LIPI, BPPT, BATAN, LAPAN) memiliki kemampuan terbatas dalam mendukung kolaborasi penelitian pustakawan, khususnya di kebijakan & prosedur, dan struktur organisasi; (2) pustakawan mengalami hambatan kolaborasi penelitian, seperti kurangnya dukungan organisasi dan faktor situasional (beban penugasan pekerjaaan rutin pustakawan, ego-penulis, kurangnya kompetensi riset, kurangnya kerjasama penelitian dengan pihak eksternal, dan wabah pandemi Covid-19; (3) LIPI merupakan organisasi yang memiliki potensi kesiapan paling tinggi sehingga potensi kesiapan pustakawannya “sangat siap” untuk melakukan kolaborasi penelitian; (4) kolaborasi penelitian pustakawan dilakukan secara bebas karena kebijakan dan prosedur penelitian bidang kepustakawaan belum ada secara tertulis. Penelitian ini bermanfaat untuk bahan intropeksi diri pustakawan dan bahan evaluasi organisasi dalam implementasi kolaborasi penelitian bidang kepustakawanan di lembaga litbang Kemenristek/BRIN.
Pengaruh Extrinsic dan Intrinsic Motivation terhadap Knowledge Sharing Intention pada Karyawan Perpustakaan Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh November Hurin Anindia Aghnia; Fitri Mutia
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 7, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v7i2.32655

Abstract

Motivasi diyakini sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi niat dalam berbagi pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh motivasi yang terdiri dari motivasi eksternal dan motivasi internal menggunakan model yang telah di kembangkan oleh Lin dengan mengintegrasikan perspektif motivasi dan theory of reasoned action. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif eksplanatif, menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 30 orang karyawan perpustakaan dengan kriteria yang sudah ditentukan dari perpustakaan perguruan tinggi negeri di Surabaya. Pendekatan Structural Equation Modeling- Partial Least Square (SEM-PLS) digunakan untuk menganalisis data dengan menggunakan aplikasi SmartPLS sebagai alat pengolah statistik.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa expected organizational reward tidak memiliki pengaruh terhadap knowledge sharing intention, sedangkan reciprocal benefit, enjoyment helping others berpengaruh terhadap attitude towards knowledge sharing dan self efficacy berpengaruh langsung terhadap knowledge sharing intention,sehingga dari hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk memberikan umpan balik guna meningkatkan knowledge sharing bagi karyawan perpustakaan Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh November di Surabaya.
Praktik Transfer Pengetahuan Tacit dalam Pembelajaran E-Learning Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia Mutia Rahmi; Laksmi Laksmi; Fuad Gani
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 7, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v7i2.39856

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi praktik transfer pengetahuan tacit dalam pembelajaran di perguruan tinggi Stimlog Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara semi terstruktur menggunakan focus grup discussion, dan analisis dokumen. Penelitian dilakukan selama empat bulan. Pemilihan informan dengan purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan pengelompokan data, analisis, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik transfer pengetahuan tacit yang didasarkan pada metode SECI yang meliputi sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi, internalisasi, menunjukkan bahwa tahap sosialisasi dan tahap internalisasi merupakan tahap yang utama. Kedua tahap memberi pemahaman yang baik pada staff STIMLOG sehingga mereka mampu menjalankan tugasnya dalam mengawasi online menggunakan e-learning dengan lebih baik. Praktik transfer pengetahuan tacit dalam kedua tahap tersebut dilakukan berdasarkan pengalaman psikomotorik. Transfer pengetahuan tacit menggunaan zoom dan wa group dengan memberikan tutorial dan pelatihan dalam menggunakan e-learning untuk mengawas ujian daring.
Inklusi Sosial Sebagai Transformasi Layanan di Perpustakaan Daerah Karanganyar RR. Iridayanti Kurniasih; Rahmat Setiawan Saefullah
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 7, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v7i2.34599

Abstract

Layanan perpustakaan daerah saat ini harus lebih aktif mengajak masyarakat untuk memanfaatkan perpustakaan, sehingga perpustakaan tidak hanya dikenal sebagai tempat pinjam dan kembali buku. Oleh karena itu inklusi sosial bisa menjadi transformasi layanan perpustakaan.Tujuan penulisan ini dapat mengoptimalkan perpustakaan untuk memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Metode pada penelitian ini menggunakan kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi di perpustakaan daerah  Karanganyar. Data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan melakukan reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa perpustakaan daerah Karanganyar sudah mampu bertransformasi, layanan perpustakaan dengan kegiatan inklusi sosial, diantaranyaada layanan serba lukis kekinian, layanan Chit Chat, layanan kelas fotografi dan jurnalistik, serta layanan berbasis TIK.Tampak bahwa dari beberapa pelayanan inklusi sosial yang sudah dilakukan menunjukan bahwa layanan perpustakaan daerah Karanganyar sudah bertransformasi menjadi perpustakaan dengan layanan yang fleksibel dengan berbasis kebutuhan informasi masyarakat.
Kode Etik Pustakawan dengan Pengguna di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Medan Nur'aini Nur'aini; Laila Hadri Nasution
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 7, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v7i2.35715

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan kode etik pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan kepada pengguna. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan pada penelitian ini berjumlah 5 orang adalah pustakawan yang bekerja di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan dengan menggunakan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan peneliti dengan beberapa tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data dan  kesimpulan/verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kode etik pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan dengan pengguna telah dijalankan dengan baik dalam ketugasan. Pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan membantu dan memandu pengguna yang mengalami kendala dalam pencarian informasi. Pustakawan tidak bertanggung jawab atas konsekuensi atas informasi yang diterima oleh pengguna. Pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan sudah berkewajiban menjaga nama baik pustakawan dan pengguna dengan cara menjaga kerahasiaan informasi yang dimiliki oleh pengguna dan memberikan batasan untuk mencegah peniruan dalam mengambil hasil karya orang lain untuk mengindari plagiarisme.

Page 1 of 1 | Total Record : 8