cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Tataloka
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 23560266     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Tataloka is a peer reviewed journal publishing scientific articles, focusing mainly on research and studies in the field of urban and regional planning. TATALOKA Journal is published quarterly by Biro Penerbit Planologi (Planologi Publishing), Diponegoro University every February, May, August, and November.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 24, No 4 (2022): Volume 24 No 4, November 2022" : 7 Documents clear
Faktor yang Berpengaruh dalam Indeks Keberlanjutan Kota di Provinsi DKI Jakarta Mohammad Erick Kusuma; Rahel Situmorang; Anindita Ramadhani
TATALOKA Vol 24, No 4 (2022): Volume 24 No 4, November 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.24.4.312-320

Abstract

Sebagaimana ditentukan oleh Sustainable Development Goals (SDGs), pertumbuhan kota yang baik ditandai dengan keseimbangan kemajuan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Tantangan kota dalam mengatur kebergantungan akan lingkungan dan upaya masyarakat memenuhi kebutuhan dasar menjadi salah satu aspek keberlanjutan kota agar kesejahteraan lingkungan, ekonomi, dan sosial sejalan dengan respon pertumbuhan kota. Kebijakan, faktor lingkungan-sosial-ekonomi, infrastruktur, merupakan beberapa faktor yang termasuk di dalamnya. Jakarta menjadi tarikan bagi urbanisasi yang bersumber dari daerah sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur indeks keberlanjutan kota pada tahun 2010, 2015, dan 2019 di kota administrasi DKI Jakarta (Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara). Perhitungan indeks melibatkan 13 indikator keberlanjutan kota. Untuk menilai komponen yang mempengaruhi keberlanjutan perkotaan, regresi linier berganda dan perhitungan kontribusi efektif digunakan sebagai metode analisis. Temuan studi ini menunjukkan bahwa keberlanjutan kota Jakarta cenderung rendah dan telah menurun selama sepuluh tahun terakhir, dengan proporsi RTH, tingkat pengangguran, dan jumlah tenaga kesehatan menjadi faktor yang paling berpengaruh.
Sistem Pembiayaan Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh yang Berkelanjutan di Kelurahan Kemijen Fera Wahyu; Agung Sugiri
TATALOKA Vol 24, No 4 (2022): Volume 24 No 4, November 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.24.4.295-311

Abstract

Kelurahan Kemijen merupakan salah satu titik permukiman kumuh dengan luas kumuh mencapai 15,86 Ha. Tantangan terbesar dalam peningkatan kualitas permukiman kumuh agar dapat berkelanjutan adalah sistem pembiayaan meliputi perbaikan fisik lingkungan dan pembiayaan untuk mendorong peningkatan kondisi ekonomi masyarakat melalui pemberian dana bergulir kepada masyarakat miskin. Pembiayaan peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh di Kelurahan Kemijen sangat bergantung dari APBN/APBD dan pinjaman luar negeri (ADB). Pinjaman luar negeri tentu mengharuskan adanya pengembalian pinjaman yang masuk ke dalam pos pembiayaan APBN sehingga dinilai bukan solusi yang tepat untuk menjamin keberlanjutan. Sistem pembiayaan yang dinilai memiliki potensi untuk membantu keterbatasan dana APBN/APBD salah satunya bersumber dari dana CSR dan zakat dimana kedua sistem pembiayaan ini bersifat hibah untuk membiayai perbaikan lingkungan dan bergulir untuk bantuan ekonomi produktif bagi masyarakat miskin tanpa mengenakan jasa administrasi. Dengan demikian tujuan penelitian ini untuk mengkonfirmasi sistem pembiayaan peningkatan kualitas permukiman kumuh yang sebaiknya diterapkan di Kelurahan Kemijen agar berkelanjutan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa sistem pembiayaan CSR terkonfirmasi menjadi sistem pembiayaan yang berkelanjutan sedangkan sistem pembiayaan melalui dana zakat memiliki potensi namun belum mampu dijadikan sebagai sistem pembiayaan peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh yang berkelanjutan untuk Kelurahan Kemijen karena potensi pengumpulan dana zakat yang sangat rendah di Kota Semarang.
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jagung Di Kabupaten Biak Numfor, Papua Afrizal Malik; Muhammad Prama Yufdy; Widia Siska; Ratih Kusumasari Ndaru
TATALOKA Vol 24, No 4 (2022): Volume 24 No 4, November 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.24.4.321-329

Abstract

Produktifitas jagung di Papua masih tergolong sangat rendah yakni kurang dari 1,8 ton/ha. Produksi jagung dapat ditingkatkan dengan penambahan areal tanam maupun introduksi teknologi yang tepat. Namun, inovasi teknologi tidak bisa memberikan hasil terbaik jika penanaman dilakukan di lahan yang kurang sesuai, sehingga kesesuaian lahan merupakan kunci penting dalam meningkatkan produktifitas. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan evaluasi kesesuaian lahan tanaman jagung di Kabupaten Biak Numfor, Papua. Penelitian dilakukan tahun 2015 menggunakan pendekatan penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Data yang digunakan meliputi Citra satelit Landsat 7, Peta RBI digital skala 1:50.000 BIG, Peta Geologi, dan Digital Elevation Model (DEM). Penelitian ini terdari dari 3 tahap, tahap pertama adalah analisis parameter kesesuaian lahan, meliputi iklim, topografi dan tanah. Tahap kedua yaitu pengamatan lapang, pengambilan sampel dan analisis tanah. Analisis tanah meliputi sifat fisik-kimia tanah lengkap. Tahap ketiga yakni penilaian kesesuaian lahan menggunakan kerangka FAO (1976), pengolahannya menggunakan program Sistem Penilaian Kesesuaian Lahan (SPKL) Versi 1. Hasil analisis menunjukkan lahan di Kabupaten Biak Numfor, Papua, potensial untuk pengembangan tanaman jagung, dengan lahan potensial seluas 27.951 atau  12,76% dari total luas lahan Kabupaten Biak Numfor. Lahan sesuai meliputi lahan sangat sesuai (S1) seluas 6.777 ha (3,09%), lahan cukup sesuai (S2)  seluas 1.733 ha (0,79%) dan lahan sesuai marginal (S3) seluas 19.441 ha (8,87%). Budidaya tanaman jagung di lahan yang sesuai diharapkan dapat meningkatkan produktifitas tanaman jagung di Kabupaten Biak Numfor, Papua.
Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat terhadap Tingkat Kapasitas Masyarakat dalam Merespon Wabah Covid-19 di Lingkungan Permukiman Ade Firmansyah; Deasy Olivia; Rendy Akbar; Aditya Reinaldi; Rana Zahra Tamsil
TATALOKA Vol 24, No 4 (2022): Volume 24 No 4, November 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.24.4.338-348

Abstract

Dalam memberikan gambaran kondisi nyata dalam menghadapi dan memutus penyebaran wabah covid-19 di lingkungan permukiman, kapasitas masyarakat menjadi faktor yang sangat penting untuk diketahui. Dengan metode survey dan pendekatan statistik deskriptif, penelitian ini mencoba untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan yaitu bagaimana pengaruh kondisi masyarakat, berdasarkan aspek sosial ekonomi, terhadap tingkat kapasitasnya dalam merespon wabah Covid-19 di lingkungan permukiman, dengan studi kasus Kelurahan Bojong Nangka dan Kelurahan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Berdasarkan hasil analisis, diketahui tingkat kapasitas masyarakat dalam merespon wabah Covid-19 didominasi oleh tingkat tinggi dan sebagian kecil tingkat sedang. Artinya, secara individu ataupun sosial, masyarakat di Kelurahan Bojong Nangka dan Kelurahan Kelapa Dua tersebut dinilai mampu mengantisipasi dan beradaptasi terhadap kondisi wabah covid-19 yang sedang terjadi. Diketahui juga bahwa faktor umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan tidak memiliki hubungan dengan tingkat kapasitas masyarakat dalam merespon wabah covid-19 di lingkungan permukiman. Keluaran ini diharapkan dapat menjadi informasi awal bagi stakeholder dalam menyusun strategi pencegahan perluasan wabah covid-19.
Kemiskinan Multi Dimensi dan Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia Mirza Fuady; Muhammad Rafi Farrel Fuady; Fahmi Aulia
TATALOKA Vol 24, No 4 (2022): Volume 24 No 4, November 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.24.4.330-337

Abstract

Persoalan kemiskinan menjadi masalah yang umum terjadi di hampir semua negara termasuk Indonesia. Hasil kajian beberapa penelitian menunjukkan persoalan  kemiskinan  akan berhubungan  dengan  kondisi pertumbuhan ekonomi dan  kualitas  sumber  daya  manusia. Dimana menurunnya pertumbuhan ekonomi dan kualitas sumber daya manusia pada suatu wilayah akan berdampak negatif naiknya tingkat kemiskinan, begitupula sebaliknya. Berdasarkan data dari BPS diketahui bahwa indeks pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat, namun angka kemiskinan tidak signifikan turun. Karenanya studi ini dibuat dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan hubungan antara indeks pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi dengan kemiskinan. Studi deskriptif ini memakai metode kualitatif dimana dilakukanpengumpulan dan analisis data terkait pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia dan kemiskinan pada beberapa wilayah di Indonesia dan kemudian menjadikannya sebagai rujukan untuk memahami hubungan indeks pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi dengan kemiskinan yang terjadi di Indonesia. Dari studi ini diperoleh hasil bahwa meskipun indeks pembangunan manusia dan angka pertumbuhan ekonomi semakin baik, namun masih banyak indikator kemiskinan di Indonesia yang belum membaik. Hal tersebut berdampak lambatnya proses menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Untuk itu pendekatan multidimensi dalam mengukur kemiskinan diharapkan dapat mengatasi kekurangan tersebut dan mendukung terciptanya kebijakan yang lebih baik dalam mengatasi persoalan kemiskinan di wilayah Indonesia. 
Perkembangan Kawasan Permukiman di Sekitar Titik Transit Kabupaten Bogor Nedalia Wilza; Ernan Rustiadi; Janthy Trilusianthy Hidayat
TATALOKA Vol 24, No 4 (2022): Volume 24 No 4, November 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.24.4.349-365

Abstract

Kabupaten Bogor sebagai salah satu hinterland dalam KSN Jabodetabekpunjur, telah mengalami perkembangan wilayah yang pesat dan pertumbuhan penduduk yang tinggi. Wilayah ini memiliki jumlah komuter yang tinggi dan terhubung dengan sistem transportasi massal yang terintegrasi di wilayah Jabodetabek. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pertumbuhan kawasan permukiman di kawasan transit pada kurun waktu 2000-2020 dan mengidentifikasi perkembangan ketersediaan fasilitas permukiman melalui analisis hierarki desa di kawasan transit pada tahun 2011-2019. Penelitian ini menggunakan data berupa peta landuse tahun 2000, 2010, 2015, dan 2020 serta data sekunder dari BPS berupa data Potensi Desa (Podes) tahun 2011, 2014, dan 2019. Penelitian dilakukan dengan metode tumpang susun peta dan analisis skalogram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan sekitar stasiun kereta jenis commuter line memiliki laju pertumbuhan permukiman dan kepadatan permukiman yang tinggi pada kurun waktu 2000-2020. Kepadatan dan laju pertumbuhan permukiman tertinggi terjadi di kawasan sekitar Stasiun Citayam, Stasiun Cilebut, dan Stasiun Bojonggede. Sementara itu berdasarkan nilai IPD, kawasan yang memiliki fasilitas permukiman yang baik ditemui di kawasan sekitar Stasiun Cibinong, Stasiun Citayam, Stasiun Bojonggede, Stasiun Cilebut, dan Stasiun Nambo. Secara keseluruhan kawasan transit stasiun commuterline memiliki potensi berkembang menjadi pusat pertumbuhan. Oleh karena itu rencana dan strategi pembangunan daerah dapat mengarahkan kawasan transit cepat tumbuh menjadi pusat-pusat pelayanan baru.
Pengaruh Lahan Kosong terhadap Kemiskinan di Kota Bengkulu harmes harmes; Bambang Juanda; Ernan Rustiadi; Baba Barus
TATALOKA Vol 24, No 4 (2022): Volume 24 No 4, November 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.24.4.282-294

Abstract

Penataan ruang di Indonesia sudah diimplemetasikan sejak tahun 2007, namun pengaruhnya terhadap kemiskinan belum banyak dikaji dan diteliti. Sejak perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) provinsi dan kabupaten/kota banyak ditetapkan ada kecederungan terjadi perlambatan angka penurunan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan menelaah pengaruh lahan kosong terhadap kemiskinan. Statistik yang biasa digunakan untuk menyelidiki adanya keterkaitan secara spasial sebuah variabel penelitian adalah indeks moran, sedangkan pengaruh antar variabel yang menyelidiki sampai pada setiap unit amatan biasa digunakan ekonometrika spasial yakni regresi terboboti spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan kosong dan kemiskinan memiliki autokorelasi spasial yang mengelompok dengan nilai indeks moran masing-masing 0,203 dan 0,331. Kebaikan model dilihat dari R2 sebesar 0,218, yang berarti model ini hanya dapat menjelaskan variasi kemiskinan yang terjadi sebesar 21,8%. Pengaruh antara lahan kosong terhadap kemiskinan bergradasi secara kontinum dari bagian utara kota, pusat dan bagian selatan kota, semakin ke arah selatan pengaruhnya semakin besar. Pengaruh terkecil adalah 0.056, di Kelurahan Kandang Limun sedangkan terbesar adalah 0.342 di Kelurahan Teluk Sepang. Nilai ini menjelaskan apabila luas lahan kosong meningkat 1%, maka jumlah penduduk miskin akan bertambah antara 0,56% sampai 34,2%. Re-rata koefisien regresinya adalah 0,145 artinya rata-rata pengaruh lahan kosong terhadap kemiskinan mencapai 14,5% per kenaikan 1 % lahan. 

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 25, No 3 (2023): Volume 25 No. 3 August 2023 Vol 25, No 2 (2023): Volume 25 No. 2 May 2023 Vol 25, No 1 (2023): Volume 25 No. 1 February 2023 Vol 24, No 4 (2022): Volume 24 No 4, November 2022 Vol 24, No 3 (2022): Volume 24 No. 3 August 2022 Vol 24, No 2 (2022): Volume 24 No. 2, May 2022 Vol 24, No 1 (2022): Volume 24 No. 1, February 2022 Vol 23, No 4 (2021): Volume 23 No. 4, November 2021 Vol 23, No 3 (2021): Volume 23 No. 3, August 2021 Vol 23, No 2 (2021): Volume 23 No. 2, May 2021 Vol 23, No 1 (2021): Volume 23 No. 1, February 2021 Vol 22, No 4 (2020): Volume 22 No. 4, November 2020 Vol 22, No 3 (2020): Volume 22 No. 3, August 2020 Vol 22, No 2 (2020): Volume 22 No. 2, May 2020 Vol 22, No 1 (2020): Volume 22 No. 1, February 2020 Vol 21, No 4 (2019): Volume 21 No 4, November 2019 Vol 21, No 3 (2019): Volume 21 No. 3, August 2019 Vol 21, No 2 (2019): Volume 21 No. 2, May 2019 Vol 21, No 1 (2019): Volume 21 No. 1, February 2019 Vol 20, No 4 (2018): Volume 20 Number 4, November 2018 Vol 20, No 3 (2018): Volume 20 Number 3, August 2018 Vol 20, No 2 (2018): Volume 20 Number 2, May 2018 Vol 20, No 1 (2018): Volume 20 Number 1, February 2018 Vol 19, No 4 (2017): Volume 19 Number 4, November 2017 Vol 19, No 3 (2017): Volume 19 Number 3, August 2017 Vol 19, No 2 (2017): Volume 19 Number 2, May 2017 Vol 19, No 1 (2017): Volume 19 Number 1, February 2017 Vol 18, No 4 (2016): Volume 18 Number 4, November 2016 Vol 18, No 3 (2016): Volume 18 Number 3, August 2016 Vol 18, No 2 (2016): Volume 18 Number 2, May 2016 Vol 18, No 1 (2016): Volume 18 Number 1, February 2016 Vol 17, No 4 (2015): Volume 17 Number 4, November 2015 Vol 17, No 3 (2015): Volume 17 Number 3, August 2015 Vol 17, No 2 (2015): Volume 17 Number 2, May 2015 Vol 17, No 1 (2015): Volume 17 Number 1, February 2015 Vol 16, No 4 (2014): Volume 16 Number 4, November 2014 Vol 16, No 3 (2014): Volume 16 Number 3, August 2014 Vol 16, No 2 (2014): Volume 16 Number 2, May 2014 Vol 16, No 1 (2014): Volume 16 Number 1, February 2014 Vol 15, No 4 (2013): Volume 15 Number 4, November 2013 Vol 15, No 3 (2013): Volume 15 Number 3, August 2013 Vol 15, No 2 (2013): Volume 15 Number 2, May 2013 Vol 15, No 1 (2013): Volume 15 Number 1, February 2013 Vol 14, No 4 (2012): Volume 14 Number 4, November 2012 Vol 14, No 3 (2012): Volume 14 Number 3, August 2012 Vol 14, No 2 (2012): Volume 14 Number 2, May 2012 Vol 14, No 1 (2012): Volume 14 Number 1, February 2012 Vol 13, No 4 (2011): Volume 13 Number 4, November 2011 Vol 13, No 3 (2011): Volume 13 Number 3, August 2011 Vol 13, No 2 (2011): Volume 13 Number 2, May 2011 Vol 13, No 1 (2011): Volume 13 Number 1, February 2011 Vol 11, No 1 (2009): Februari 2009 More Issue