cover
Contact Name
Risa Nurisani
Contact Email
risa@unpad.ac.id
Phone
+6282316731181
Journal Mail Official
jurnalkajiankomunikasi@gmail.com
Editorial Address
Gedung Pascasarjana Lantai 2 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Jawa Barat 45363, Indonesia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kajian Komunikasi
ISSN : 23032006     EISSN : 24775606     DOI : http://jurnal.unpad.ac.id/jkk/index
Core Subject : Education, Social,
JKK aims to encourage research in communication studies. Topics addressed within the journal include but not limited to: -Political communication is a communication that employs message and political actor or related to power, government, and policy. -Cross-cultural communication is a communication between people with different culture (for instance race, ethnic, or socio-economic) -Business communication is an idea or opinion exchange, information, instruction among people (personal or non-personal) through a various symbol to achieve company goal. -Organizational communication discusses organizational behavior and explained about interactions between people within the organization. -Health communication discusses communication strategy to distribute health information within community or society. The aim of health communication is persuading individual or society in making decision about health activity
Articles 10 Documents
Search results for , issue " Vol 5, No 2 (2017): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017" : 10 Documents clear
STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG MENYOSIALISASIKAN GERAKAN PEMBANGUNAN UNTUK RAKYAT INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN Rahman, Aulia; Sjoraida, Diah Fatma
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 5, No 2 (2017): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.132 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v5i2.8443

Abstract

Terdapat kegiatan yang mengimplementasikan strategi komunikasi pemerintah kabupaten subang untuk mensosialisasikan Program “Gerakan Pembangunan Untuk Rakyat”, namun sejauh ini afektivitasnya, belum dapat dirasakan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Komunikasi Pemerintah Kabupaten Subang Untuk Menyosialisasikan Program “Gerakan Pembangunan Untuk Rakyat”, khususnya salah satu dari program Kabupaten Subang mengenai pengembangan infrastruktur untuk masyarakat yang disebut GAPURA INTAN (Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat Infrastruktur Berkelanjutan). Penelitian difokuskan pada pemahaman aparatur Pemerintah Kabupaten, bagaimana pemahaman masyarakat, strategi komunikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Subang dan hambatan apa saja yang dialami dalam menyosialisasikan program ini ke masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme dan menggunakan metode studi kasus. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling dan jumlah informan pada penelitian ini sebanyak 9 orang. Hasil penelitian ini adalah, infrastruktur merupakan permasalahan paling mendesak di Kabupaten Subang. Program GAPURA INTAN bertujuan untuk menangani permasalahan infrastruktur seperti salah satunya perbaikan jalan Kabupaten yang rusak sehingga tidak bisa digunakan oleh masyarakat. Upaya pemerintah dalam mengkomunikasikan program ini kepada masyarakat dengan cara hierarki pemerintahan dan menyosialisasikan kepada masyarakat secara langsung pada berbagai kesempatan yang ada. Namun awareness atau kesadaran masyarakat terhadap program ini masih sangat sedikit yaitu hanya 9% masyarakat yang mengetahui program GAPURA INTAN.
KOMUNIKASI PEMASARAN PT PINDAD (PERSERO) DI KAWASAN ASIA TENGGARA Oktora, Mochamad Yoesdinar
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 5, No 2 (2017): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.324 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v5i2.8709

Abstract

Pemasaran yang dilakukan PT Pindad berkenaan dengan konsep konsep G to G dan menjadikan kepentingan publik serta isu keamanan negara sebagai nilai jualnya.. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk dapat mendeskripsikan dan menganalisa Integrated Marketing Communication (IMC) PT Pindad (Persero) dalam memasarkan Alutsista di Kawasan Asia Tenggara. Penelitian ini berdasarkan paradigma postpositivisme, serta pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Informan sebanyak 4 orang yang dipilih secara purposif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi non partisipan dan studi literatur. Teknik analisis data melalui model interaktif dan Miles & Huberman, sedangkan teknik validasi data melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa IMC PT Pindad dilakukan melalui Acara dan pengalaman, Promosi penjualan, Hubungan masyarakat dan publisitas, Pemasaran langsung, Penjualan, dan Periklanan. Alasan PT Pindad menggunakan IMC utamanya karena penerapan konsep G to G yang mengedepankan lobi-lobi di tingkat pemerintah serta hubungan bilateral dapat mendukung seluruh kegiatan pemasarannya. Evaluasi IMC PT Pindad menghasilkan output berupa kegiatan pemasaran yang berkontribusi positif pada penjulan yakni kegiatan penjualan personal melalui lobi-lobi di kalangan pemerintah serta penempatan agen-agen representatif PT Pindad di berbagai negara perwakilan Asia Tenggara. Sedangkan kegiatan pemasaran yang kurang berkontribusi pada penjualan Alutsista yakni periklanan.
DIALETIKA ETNOGRAFI KOMUNIKASI EMIK-ETIK PADA KAIN TENUN Leuape, Emanuel S; Dida, Susanne
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 5, No 2 (2017): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.873 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v5i2.8637

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendialetikakan pemaknaan emik-etik simbol warna dan gambar kain tenun (Mollo) desa Tutem. Tahapan pada penelitian ini yaitu interpretasi (Ferdinand De Saussure), reinterpretasi (Roland Barthes), Dialog (Jurgen Habermas), dan dekonstruksi (Jaques Derrida). Hasil interpretasi (emik) dan reinterpretasi (etik), didialetikakan dengan menghasilkan sintesis berupa dialog antara masyarakat Tutem dan peneliti, diakhiri dengan analisis dekonstruksi guna mengantisipasi potensi kemajemukan makna simbol warna dan gambar kain tenun desa Tutem di kemudian hari. Paradigma penelitiannya adalah kualitatif dan bermetode studi etnografi komunikasi. Data diperoleh dengan wawancara mendalam, observasi-partisipatoris, dan dokumentasi visual kain tenun. Hasil penelitian ini adalah: dalam pemaknaan emik masyarakat Tutem, simbol warna kain tenun mengacu pada keberagaman kelompok suku dan simbol gambar kain tenun merujuk kepada realitas historis. Pemaknaan etik peneliti, simbol warna dan gambar kain tenun merujuk kepada kondisi geografis (Sumber Daya Alam), moral dan perilaku sosial (Sumber Daya Manusia), dan sejarah. Melalui prosedur tindakan komunikatif (dialog), kesepakatan intersubjektif yang dicapai, mencakup: 10 jenis simbol warna dan 7 varian gambar kain tenun diterima dan 2 varian gambar kain tenun ditolak. Terdapat 3 jenis simbol warna dan pola gambar ruang kain tenun yang wajib didekonstruksi maknanya oleh peneliti. Proses interpretasi, reinterpretasi, dialog, dan dekonstruksi menjadi tahapan ideal dalam memberdayakan kain tenun sebagai salah satu wujud produk kebudayaan masyarakat Tutem. Pelaksanaan tahapan tersebut melibatkan peran aktif masyarakat Tutem dan peneliti. Akhirnya, masyarakat Tutem dan peneliti sama-sama membangun ‘cerita’ tentang simbol warna dan gambar kain tenun dalam spirit falibilisme.
PERISTIWA KOMUNIKASI DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI OTAKU ANIME Restu, Uliviana; Agustina, Helmy
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 5, No 2 (2017): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.218 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v5i2.11405

Abstract

Otaku anime adalah istilah untuk menyebutkan seseorang yang memiliki obsesi terhadap film animasi yang berasal dari negara Jepang. Sebagian besar waktu dan uang yang dimiliki oleh otaku anime dihabiskan hanya untuk menyaksikan film anime secara berkala. Fenomena otaku anime merambah berbagai kelompok masyarakat, dewasa dan juga remaja. Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan bagaimana otaku anime membangun identitasnya dalam masyarakat dengan kebudayaan yang establish di atas nilai dan norma agama seperti halnya kebiasaan di Indonesia.Tujuan dalam penulisan ini adalah untuk menguraikan bagaimana mind dan self otaku anime terbentuk serta untuk memahami bagaimana society memaknai otaku anime. Penelitian ini menerapkan teori interaksi simbolik George Herbert Mead dengan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memperlihatkan bagaimana otaku terbentuk melalui pengalaman pertama masa kanak-kanak, dan interaksi pertama dengan orang terdekat sebagai ingatan yang melekat pada diri subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman diri tersebut mendorong subjek untuk mencari komunitas yang akan membantunya untuk mengidentifikasi dirinya di tengah masyarakat yang establish, untuk menjamin kebebasannya dalam berimajinasi dan berinteraksi dengan tokoh anime favoritnya. Istilah otaku telah menjadi teks yang dikonsumsi secara bebas dan memberi makna baru bagi penggunanya untuk menemukan identitasnya dalam dunia sosial.
PENGARUH KREDIBILITAS KONSELOR TERHADAP SIKAP REMAJA MENGENAI HIV/AIDS DI SUKABUMI Niftah, Yayan Zainal; Rahmat, Agus
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 5, No 2 (2017): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.219 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v5i2.7371

Abstract

Permasalahan remaja yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi sering kali berawal dari kurangnya informasi, pemahaman dan kesadaran untuk mencapai keadaan sehat secara reproduksi. Banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan hal ini, mulai dari pemahaman mengenai perlunya pemeliharaan kebersihan alat reproduksi, pemahaman mengenai proses-proses reproduksi serta dampak dari perilaku yang tidak bertanggung jawab seperti kehamilan tak diinginkan, aborsi, penularan penyakit menular seksual termasuk HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kredibilitas konselor HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi terhadap sikap remaja tentang HIV/AIDS. Variabel penelitian yang dianalisis dalam penelitian ini adalah keahlian, kepercayaan, daya tarik pesan terhadap sikap, dengan populasi remaja 6 Desa yang berada di Kabupaten Sukabumi. Teknik sampel menggunakan strata proposional. Partisipan penelitian atau sampel yang terpilih sebanyak 401 orang remaja. Penelitian ini menggunakan analisis jalur yang merupakan analisis untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait, baik bersifat parsial maupun pengaruh bersifat total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keahlian komunikator dalam menyampaikan pesan tentang bahaya HIV/AIDS telah mampu menambah pengetahuan remaja di Kecamatan Sukabumi, juga dapat menimbulkan kepercayaan remaja terhadap Konselor HIV/AIDS serta kesediaan untuk menjauhi perilaku berisiko seperti menggunakan narkoba dan seks bebas dan kesediaan untuk mengiformasikan kepada orang lain tentang bahaya HIV/AIDS. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa agar penderita lebih terbuka dalam menceritakan kronologis tentang penyakit yang diidapnya serta penularannya, yang harus dilakukan adalah mempertinggi kredibilitas komunikator atau konselor HIV/AIDS.
KOMUNIKASI ORGANISASI PT. PLN (PERSERO) AREA BANDUNG DALAM KEGIATAN CODE OF CONDUCT Murti, Rara Ayu Mulia; Lestari, Martha Tri; Ali, Dini Salmiyah Fithrah
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 5, No 2 (2017): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.957 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v5i2.8487

Abstract

Komunikasi terjadi dalam suatu situasi tertentu, salah satunya adalah komunikasi organisasi. Sebuah organisasi pastinya akan memerlukan komunikasi, karena digunakan sebagai alat untuk memperlancar jalannya kegiatan dan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan dengan tugas utama menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Sebagai perusahaan besar, PT. PLN (Persero) berkewajiban untuk selalu prima dalam hal kinerja dan pelayanan pelanggan. Oleh karena itu, PT. PLN (Persero) Area Bandung menyadari bahwa perlu adanya langkah nyata untuk meningkatkan kinerja karyawan dengan melakukan penguatan koordinasi antarfungsional dengan membuat kegiatan Code of Conduct yang diadakan di kantor PT. PLN (Persero) Area Bandung setiap hari Selasa. Code of Conduct dalam pelaksanaannya sangat berguna untuk meningkatkan koordinasi seluruh karyawan dalam menjalankan tugas sehari-hari maupun tugas lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi organisasi PT. PLN (Persero) Area Bandung dalam kegiatan Code of Conduct. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang akan diuraikan secara deskriptif. Berdasarkan hasil observasi partisipatif dan wawancara mendalam, proses komunikasi dalam kegiatan Code of Conduct berlangsung secara two ways communication dengan arah aliran informasi yang terjadi yaitu komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal sehingga pola jaringan komunikasi organisasi yang terbentuk adalah pola jaringan saluran bebas (all channel).
PEMBINGKAIAN PERNYATAAN GUBERNUR JAWA BARAT PADA PEMBERHENTIAN KEBAKTIAN KEBANGUNAN ROHANI DALAM MEDIA DARING Kharisma, Tiara
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 5, No 2 (2017): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.833 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v5i2.10640

Abstract

Peristiwa pemberhentian kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Sabuga, Bandung (6/6/2016) telah menjadi viral di media sosial dan mendapat banyak perhatian media massa maupun masyarakat. Terdapat pro dan kontra yang melibatkan pendapat dan persepsi dari berbagai pihak di media massa, baik media sosial maupun media konvensional. Hal ini menimbulkan perbincangan yang hangat dan cenderung memanas dalam beberapa kurun waktu, termasuk pemberitaan media massa yang dianggap mewakili ideologi media yang memberitakannya. Beberapa berita memuat pernyataan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ahmad Heryawan (Aher) yang menanggapi peristiwa pemberhentian KKR. Melalui tulisan ini, peneliti melakukan analisis framing dengan menggunakan pendekatan Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki untuk menganalisis pembingkaian berita di media massa yang memuat pernyataan Gubernur Jabar dalam menanggapi pemberhentian kegiatan KKR di Bandung yang dimuat dalam KOMPAS.com dan BERITASATU.com. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peristiwa yang sama dapat dikonstruksi media dengan menonjolkan informasi yang berbeda. Jika KOMPAS.com berupaya mengonstruksi pesan yang membuat khalayak sedikit meredam pada peristiwa KKR di Sabuga, berbeda halnya dengan BERITASATU.com yang justru dapat berpotensi semakin membangkitkan emosi negatif khalayak kepada Gubernur Jabar.
POLA KOMUNIKASI TRADISI MAROSOK ANTARA SESAMA PENJUAL DALAM BUDAYA DAGANG MINANGKABAU Fadhilah, Samia; Dewi, Evie Ariadne Shinta
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 5, No 2 (2017): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.434 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v5i2.10464

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk memahami pola komunikasi tradisi marosok antara sesama penjual dalam budaya dagang Minangkabau. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan studi etnografi komunikasi. Subjek penelitian adalah para penjual ternak di Balai Cubadak. Subjek dipilih secara purposive sampling (sampel bertujuan) dengan jumlah 6 orang. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, studi pustaka. Adapun teknis analisis dengan mengumpulkan data, mendeskripsikan, menganalisis, dan melakukan interpretasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa peristiwa komunikasi diantara sesama penjual yaitu (1) menanyakan harga (2) memberikan nasihat (3) berdiskusi mengenai pengalaman bertransaksi. Peristiwa terjadi diparkiran, los, dan warung. Pesan disampaikan bernada santai menggunakan bahasa Minangkabau baik verbal dan non verbal, dilandaskan kepada norma dan nilai luhur yang telah diwariskan dari generasi kegenerasi lainnya, meskipun beberapa tradisi mulai ditinggalkan. Pola komunikasi tradisi marosok antara sesama penjual dalam budaya dagang minangkau dibentuk atas dasar kesadaran untuk menjaga silaturahmi melalui forum diskusi antara sesama penjual, keharusan mewariskan nilai-nilai dan membantu sesama. Oleh karena itu, semua penjual berpartisipasi aktif menuangkan semua pengalaman yang didapatkan selama bertransaksi dan kemudian dibagi ke forum, dan mengambil pelajaran. Pelajaran inilah yang kemudian digunakan sebagai landasan bertindak dalam berdagang di kemudian hari.
RELASI KUASA DAN SIMBOL EKONOMI-POLITIK GEREJA DALAM KONTESTASI POLITIK LOKAL PROVINSI NTT Bataona, Mikhael Rajamuda; Bajari, Atwar
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 5, No 2 (2017): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.871 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v5i2.8831

Abstract

Studi ini menyingkap relasi kuasa antara aktor atau rezim politik dengan otoritas gereja dalam kontestasi politik lokal di Nusa Tenggara Timur (NTT). Bagaimana relasi kuasa tersebut menyembunyikan barter kepentingan ekonomi-politik. Menggunakan empat pisau analisis, yaitu: Dekonstruksi dari Jaques Derida; Modal, Habitus, Kekuasaan simbolik, dan Kekerasan Simbolik dari Pierre Bourdieu; Relasi Kuasa/Pengetahuan dari Michel Foucault; dan Diskursus dari Jurgen Habermas, studi ini menemukan fakta adanya dominasi dan hegemoni terhadap umat dan adanya motif ekonomi-politik di balik relasi kuasa tersebut. Studi tentang barter kepentingan gereja dan rezim politik di NTT belum pernah dilakukan. Praktik politik ini bahkan telah menjadi sebuah budaya politik di NTT yang terus berulang dalam setiap Pemilu. Kesadaran umat di NTT juga telah dimanipulasi. Baik melalui dominasi langsung, yaitu melalui perintah dan aturan gereja. Maupuan hegemoni, yaitu melalui wacana ideologis yang didistribusikan untuk menormalisasi cara pandang umat. Tujuannya adalah untuk mendapat manfaat elektoral dalam setiap pemilu. Umat akhirnya terus mengalami kekerasan simbolik. Tujuan studi ini adalah untuk menginisiasi sebuah gerakan emansipasi lewat wacana-wacana kontra-hegemoni di ruang-ruang publik di NTT dan advokasi terhadap umat. Sasarannya adalah untuk mentransformasi kesadaran umat dan masyarakat NTT pada umumnya, untuk menjadi lebih demokratis dan manusiawi. 
TRANSFORMASI PT ASKES (PERSERO) MENJADI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN Afrilia, Veny; Sumartias, Suwandi; Erdinaya, Lukiati Komala
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 5, No 2 (2017): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.599 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v5i2.8481

Abstract

PT ASKES (PERSERO) diterpa berbagai persoalan dalam melayani urusan kesehatan. Tata kelola PT ASKES dinilai buruk dari layanan kesehatan masyarakat. Namun, setelah enam tahun berubah menjadi BPJS, dan terbitnya UU BPJS No 24 tahun 2011, masih ditemui berbagai hal menyimpang dari tujuan pembentukan UU tersebut. Selain diwarnai dengan ketidakjelasan mekanisme pelayanan dan pertanggungjawaban di tingkat dinas, juga lemahnya pengawasan serta buruknya sistem pelayanan di beberapa rumah sakit. Kini, pemegang kartu BPJS masih merasa “warga” kelas dua dalam memperolah layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alasan yang melatarbelakangi transformasi PT Askes (Persero) menjadi BPJS Kesehatan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan Studi Kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan PT Askes (Persero) melakukan transformasi karena adanya keinginan dari pemerintah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan jaminan kesehatan yang terjangkau, dan memberikan manfaat serta tidak memberatkan masyarakat terutama dari segi finansial. Untuk pemahaman staf divisi pemasaran mengenai transformasi dari PT Askes (Persero) menjadi BPJS Kesehatan pada umumnya staf divisi pemasaran memahami transformasi sebagai upaya pemerintah dalam memajukan tingkat kesehatan dan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan yang menjadi visi dan misi BPJS kesehatan. Sedangkan mengenai tanggapan peserta mengenai BPJS Kesehatan, peserta BPJS Kesehatan masih menganggap BPJS Kesehatan masih kalah bersaing atau kurang efektif jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan asuransi swasta.

Page 1 of 1 | Total Record : 10