cover
Contact Name
Derry Ahmad Rizal
Contact Email
derry.rizal@uin-suka.ac.id
Phone
+628562577044
Journal Mail Official
prodisaafusap@gmail.com
Editorial Address
Prodi Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta 55281, Telepon (0274) 512156 ext. 43109
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Religi: Jurnal Studi Agama-agama
Religi: Jurnal Studi Agama-Agama is an open access peer reviewed research journal published by Department of Religious Studies, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Religi: Jurnal Studi Agama-Agama is providing a platform for the researchers, academics, professional, practitioners and students to impart and share knowledge in the form of empirical and theoretical research papers, case studies, and literature reviews. Religi: Jurnal Studi Agama-Agama welcomes and acknowledges theoretical and empirical research papers and literature reviews from researchers, academics, professional, practitioners and students from all over the world. This publication concern includes studies of world religions such as Islam, Christianity, Buddhism, Hinduism, Judaism, and other religions. Interdisciplinary studies may include the studies of religion in the fields of anthropology, sociology, philosophy, psychology, and other cultural studies.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2004)" : 7 Documents clear
ETIKA POLITIK ABDULLAH AHMAD AN-NAIM Aziz, Abdul
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 3, No 2 (2004)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2004.%x

Abstract

Artikel ini memaparkan pandangan etika politik an-Naim yang mempunyai kesamaan semangat dengan perjalanan demokrasi yang sedang bejalan di Indonesia. Unruk memahami pandangannya perlu dikemukakan lebih dahulu biografi dan latar belakang pemikirannya sehingga bisa diketahui asal mulagagasan etika politiknya. Selanjutnya, dipaparkan tentang segi-segi universal dari agama dan HAM untuk memahamkan bahwa meskipun keduanya berasal dari sumber berbeda tetapi ketika dipahami manusia menjadi sebuah pengetahuanyang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Bagian terakhiq berisi tentang relevansi pandangan an-Na'im dengan perjalanan demokrasi di Indonesia, dengan memaparkan pola hubungan etika dan hukum sehingga diketahui dimana posisi an-Na'im dari beberapa pola tersebut.
AGAMA DI TEPI KEKUASAAN: SIGNIFIKANSI ORGANISASI KEAGAMAAN DALAM PEMBERDAYAAN ,ASYARAKAT MELALUI CIVIL SOCIETY Jinan, Muthoharun
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 3, No 2 (2004)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2004.%x

Abstract

Sebagai wujud dari kepedulian terhadap pemberdayaan masyarakat (umat), organisasi keagamaan sebagai manifestasi kepentingan positif dari masyarakat itu sendiri meniscayakan mitra untuk mendampingi dalam mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Pemerintah, di saru sisi, juga merupakan mitra tetapi struktur sosial terkadang terlalu akut memilah kekuasaan sosial dan politik antara keduanya sehingga peran politik terlampau didominasi oleh pemerintah. Masyarakat, di sisi lain, "hanya" menjadi obiek politik dari pemerintah. Hadirnya ormas-orrnas yang memediasi peran pemerintah di tingkat bawah menjadi referensi utama optimalisasi peran masyarakat dalam pemerintahan. Ketika ormas-orrnas itu juga mengusung nilai-nilai agama, maka terjadi gesekan "kepentingan" antara pemerintah dan ormas tersebut. Tulisan berikut ini akan melihat lebih dekat peran orrnas-orrnas Islam, dalam hal ini Muhammadiyyah dan NU, dalam memediasi peran negara pada tingkat bawah.
KELAS MENENGAH SEBAGAI MASYARAKAT LIMINAL: KAJIAN TEORITIS TENTANG CIVILSOCIETY DALAM MASYARAKAT TRANSISI Hamsah, Ustadi
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 3, No 2 (2004)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2004.%x

Abstract

Di dalam wacana politik, negara merupakan institusi "sentral" dalam menentukan arah sebuah bangsa. Munculnya fenomena ciuil society merupakan orientasi baru dalam memediasi peran pemerintah dalam lingkup yang lebih luas daripada wilayah birokrasi yang sempit. Cieil society terdiri dari "kelas menengah" yakni kelas "eliT' sosial di luar birokrasi pemerintah juga memerankan fungsi sentral dalam memediasi peran pemerintah di tingkat bawah. Kelompok "elir" ini di dalam "ritual" demokratisasi merupakan kelas peralihan antara kelas bawah menuju kelas elit negara yang sebenamya. Di samping itu, di dalam kultur negara berkembang budaya politik dan sosial masyarakatnya juga mengalami transisi. Untuk melihat bagaimana secara teoritis posisi kelas menengah yang terkadang diidentikkan dengan civil sociery, tulisan berikut ini menfokuskan pembahasan pada srruktur sosial kelas menengah dalam masyarakat tmsisi. Dengan mengelaborasi teori rites of passage Arnold van Gennep dan teori liminalitas Vctor Turner penulis mencoba melihat fenomena tersebut secara lebih analitik dan lebih dekat.
IBNU KHALDUN DAN SOSIOLOGI: UPAYA PENCARIAN BENIH-BENIH ILMU SOSIAL DALAM PEMIKIRAN IBNU KHALDUN MZ, Sofiyulloh
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 3, No 2 (2004)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2004.%x

Abstract

Fenomena kemasyarakatan merupakan fenomena yang tua, setua budaya masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, kajian terhadap hal tersebut merupakan tema yang menarik karena melibatkan variasi-variasi budaya yang sangat kompleks dan beragam. Keragaman budaya itu tidak lekang dari masuknya nilai-nilai yang secara intens menstimulsi munculnya budaya baru. Dengan melihat secara dekat pemikiran tokoh ilmu social dalam sejarah budaya masyarakat Islam, tulisan berikut ini ingin menampilkan sosok Ibnu Khardun dalam kapasitasnya sebagai ilmuwan sosial dalam meneropong fenomena kemasyarakatan amannya untuk kepentingan zaman sekarang.
POLITISASI AGAMA DALAM KEKUASAAN DINASTI MATARAM Fatkhan, Moh.
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 3, No 2 (2004)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2004.%x

Abstract

Bagi raja-raja Jawa dan pendukung Sastra BudayaJawa, kedudukan dan kekuasaan politik adalah nomor satu dan segalanya, sedang agama adalah nomor dua. Bahkan agama apa saja tidak masalah asal bisa dimanfaatkan untuk memperkokoh kedudukan dan kekuasaan mereka. Dinasti Mataram sebagai dinasti orang kebanyakan (dinasti petani), yang berkat perjuangannya keluarga ini berhasil mengubah starusnya menjadi keluarga raja atau dinasti. Karena keluarga dinasti Mataram berasal dari keluarga petani, maka wajar kalau dinasti ini menghadapi ancaman pergeseran, di sisi yang lain umat Islam yang sejak akhir kerajaan Majapahit telah merupakan kekuatan yang nyata. Sehingga untuk retap mengukuhkan kedudukannya Dinasti Mataram harus melakukan konsolidasi atas edudukannya. Di antaranya dengan menggunakan agama [Islam] sebagai alat untuk melegitimasi kekuasaannya.
AGAMA DAN POLITIK: STUDI TENTANG JAMA’AT TABLIGH YOGYAKARTA Rusli, Rusli
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 3, No 2 (2004)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2004.%x

Abstract

Jama'at Tabligh atau disebut juga dengan Thablighi Jama,at adalah satu di antara gerakan-gerakan Islam grassroot yang paling berpengaruh pada abad ke-20 di anak benua Asia selatan. Secara bervariasi, ia dikenal juga dengan nama Jama’at, Tahrik (gerakan, movement), Nizam, (sistem), Tanzim (organisasi), Thabligh (dakwah), dan Tahrik al-Iman (gerakan iman, faith movement). Jika dibandingkan dengan beberapa gerakan Islam yang lain, ia dikenal sebagai sebuah gerakan yang “apolitis", dalam pengertian tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan politik baik dalam tataran wacana maupun praktis.
PEMIKIRAN ABDULLAHI AN-NA’IM TENTANG NEGARA ISLAM Dahlan, Mohammad
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 3, No 2 (2004)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2004.%x

Abstract

Setelah Abdullahi Ahmed An-Na’im mengkritik gagasan para pemikir hukum Islam sebelumnya yang membaca teks ajaran (hukum) Islam dengan berpusat pada teks yang partikular dan juga pembacaan yang menggunakan metode istishlah (baca: mashlahah), ia kemudian mengajukan dua metode: pertama, adalah metode nasakh yang berasal dari Taha. Kedua, adalah metode principle of reciprocity (prinsip timbal balik).Dengan metode ini, An-Na’im berkeyakinan bahwa pembangunan hukum Islam yang berdasarkan prinsip-prinsip universal seperti keadilan, kesetaraan, kebebasan, dan kebersamaan akan dapat membuahkan pola kehidupan bernegara Islam yang baik dan sejahtera. Sebab prinsip-prinsip ini akan membentuk konstruksi pemikiran tentang negara Islam yang universal dan bukan negara yang sektrarian walaupun munculnya dari kalangan umat Islam, tetapi itu akan diterima semua kalangan. Selain itu, diskriminasi dan peletakan non-muslim dan perempuan (serta adanya perbudakan) sebagai warga negara kelas dua akan ditolak sebagai sebuah ajaran normatif. Karena itu yang dimaksud “negara Islam” oleh An-Na’im adalah sebuah negara yang tunduk terhadap prinsip-prinsip universal itu dan yang bisa menciptakan keharmonisan dengan perkembangan kemajuan zaman.

Page 1 of 1 | Total Record : 7