cover
Contact Name
Derry Ahmad Rizal
Contact Email
derry.rizal@uin-suka.ac.id
Phone
+628562577044
Journal Mail Official
prodisaafusap@gmail.com
Editorial Address
Prodi Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta 55281, Telepon (0274) 512156 ext. 43109
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Religi: Jurnal Studi Agama-agama
Religi: Jurnal Studi Agama-Agama is an open access peer reviewed research journal published by Department of Religious Studies, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Religi: Jurnal Studi Agama-Agama is providing a platform for the researchers, academics, professional, practitioners and students to impart and share knowledge in the form of empirical and theoretical research papers, case studies, and literature reviews. Religi: Jurnal Studi Agama-Agama welcomes and acknowledges theoretical and empirical research papers and literature reviews from researchers, academics, professional, practitioners and students from all over the world. This publication concern includes studies of world religions such as Islam, Christianity, Buddhism, Hinduism, Judaism, and other religions. Interdisciplinary studies may include the studies of religion in the fields of anthropology, sociology, philosophy, psychology, and other cultural studies.
Articles 204 Documents
IMPLIKASI SISTEM KEKERABATAN DALIHAN NA TOLU (STUDI PADA KELUARGA URBAN MUSLIM BATAK ANGKOLA DI YOGYAKARTA) Desniati Harahap
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2016.1201-07

Abstract

Urban Batak Angkola live in Yogyakarta are ethnics of North Sumatera.The nation has tradition and lokal wisdom, Batak Angkola have carried thedalihan na tolu system of kinship (mora, anak boru, kahanggi). The values in dalihan na tolu is very influential in social relationship of Batak Angkola and covered from all of life aspect. Area changing, philosophy and different local wisdom, life of urban Batak Angkola in Yogyakarta can be come about to cross cultural between Batak, Java, and another various ethnic in Yogyakarta. By virtue of those problem study there are quastion how the relationship between Batak Angkola tradition and Islam. And how urban Batak Angkola to implementation system of kinship in dalihan na tolu. To answer the problem, writer has gotten data by observation, interview, and documentation. The genre of research is field research by phenomenological sociology. This research yield show the traditional system and dalihan na tolu kinship of urban Batak Angkola in Yogyakarta are become different, when carring out of horja that implication dalihan na tolu system of kinship is changing from all fungtion in dalihan na tolu.
Religious Harmony in Indonesia: A Philosophical Perspective Abduh, Moh. Rifa'i
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 6, No 1 (2007)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2007.%x

Abstract

Wacana  kerukunan  antar agama di Indonesia  telah  menjadi  wacana  inti dari  relasi  antar  agama. Wacana ini  berkembang  menjadi isu  yang  luas ketika  perspektif  yang  digunakan  semakin  komplek,  meliputi aspek-aspek yang  beragam.  Artikel  berikut  ini  menelusuri wacana  harmonitas  agama di Indonesia  dari perspektif  filsafat.  Dengan  pendekatan  yang  sinkronis, perspektif filsafat  dipadukan  dengan  sejarah  sehingga  melahirkan  ramuan analisis  yang  padu.  Diskusi  tentang  persoalan ini  lebih  banyak  diwarnai dengan  perspektif  sosiologis,  namun dengan pendekatan  filsafaf  penulis berusaha  menemukan  benang merah  antara  ide  pusat agama dengan realias di masyarakat  Indonesia.
ULAMA ARAB DI TANAH MELAYU: SATU ANALISA PADA AWAL ABAD KE-20 Farid Mat Zain; Nurulwahidah Fauzi
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 10, No 2 (2014)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2014.1002-04

Abstract

Arab community groups who migrated to the Archipelago through trade and propagation of Islam has been assimilated into the local community in helping the development of Islamization of Sciences. This paper seeks to explore their migration to the Malay Land along 20th centur y and to explore the involve- ment of scientists  that has been involved in administrative affairs and Islamic education in the life of the local community.
INTERAKSI MASYARAKAT MULTIRELIGIUS DI DESA TEGALSARI BELITANG II OKU TIMUR SUMATERA SELATAN Sri Astuti
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 13, No 2 (2017)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2017.1302-06

Abstract

This paper describes the interaction of community in building of multireligious peace. Diverse tribes and traditions that each group has trusted provide a good example in social harmony. Although they are from a various community groups, they able to build harmony. This multi society increases mutual understanding in which mutual respect for differences arise. This builds a good traditions for peoples to exchange opinions. So, harmony interaction do occurs in multi-religion and culture where building tolerance becomes ever more intense. I states that differences do not always cause violence or fragmentation of a group, but it seen that on the differences people can build a harmony society.
Agama dan Spiritualisme:Prospek dan Tantangannya Basuki, Singgih
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 1, No 1 (2002)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2002.%x

Abstract

Bergesernya pemahaman keagamaan ketika menghadapi persoalan yang dimunculkan oleh kemajuan iptek, melahirkan interpretasi yang bermacam-macam tentang agama. Munculnya gejala spiritualisme merupakan indikasi ke arah itu. Artikel ini mencoba mencari akar-akar yang memunculkan interpretasi tersebut, dengan segala konsekuensinya. Agama dalam arti formal (organized religion) ditafsirkan kembali dari perspektif spiritualitasnya. Di sisi lain, ketika orang memandang agama secara pesimis dalam menjawab tantangan zaman, muncul kehidupan spiritual yang terlepas dari agama. Dari sinilah persoalan agama dan spiritualitas menjadi dua kubu yang "dipertentangkan". Penulis secara analitis melihat perkembangan ke depan kedua fenomena di atas.
POTRET KERUKUNAN ANTAR ALIRAN KEAGAMAAN (Studi Kasus Jema’at Ahmadiyah dan NU di Desa Winong Banjarnegara Jawa Tengah) Masthuriyah Sa’dan
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2015.1101-07

Abstract

This study explores harmonious lives among religious groups in the Winong village, Banjarnegara. It describes both religious and social lives including factors that reinforcing the creation of harmony among religious groups in the village. Based on Inter-religious harmony theories, the study shows that Winong is a village with differs cultures and religious communities but it is able to maintain harmony. The harmony among religious beliefs in Winong , as shown between the Ahmadis and NU community, is manifested not only in terms of toleration and passive co-existence, but also in the equality of all elements in the society which is embodied in the social, culture and the political lives.
RESOLUSI KONFLIK AGAMA: PERSPEKTIF FILSAFAT PERENIAL Ahmad Asroni
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2020.1601-04

Abstract

Abstract: This article offers religious conflict resolution in the perspective of perennial philosophy. Essentially, perennial philosophy provides spaces of respect for religious diversity and plurality. The inner dimension (esoteric) which becomes the point of orientation and foothold of this philosophy enables it to be an instrument to minimize and even reduce conflicts between religious believers. The esoteric dimension offered by perennial philosophy allows all religions to coalesce and unite. Perennial philosophy presupposes that there are many paths to achieving truth, but all of these paths ultimately lead to one point, namely God.
MÜSBET HAREKET DALAM RELASI ANTAR AGAMA DITINJAU DARI PERSPEKTIF TEORI HIRARKHI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW Ustadi Hamsah
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 14, No 2 (2018)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2018.1402-06

Abstract

Kajian mengenai hubungan antar agama merupakan kajian yang terus akan menjadi topik yang strategis. Hal ini disebabkan oleh karena fenomena agama merupakan sesuatu yang selalu lekat dengan dinamika kehidupan manusia kapan pun dan di mana pun. Kemudian, persoalan agama juga merupakan sesuatu yang menyangkut kesadaran dan penghayatan emosional manusia. Ketika manusia dengan sistem keyakinan satu harus berhadapan dengan sistem keyakinan lainnya akan terhambat oleh persoalan penghayatan yang berbeda. Persoalan-persoalan relasi antar agama akan muncul ketika perbedaan itu terus ada. Artikel ini mencoba menguraikan persoalan itu dengan menghubungkan dengan konsep positive action (müsbet hareket) dari pemikiran Said Nursi. Kait kelindan antara konsep positive action dan relasi antar agama dianalisis dengan mengaplikasikan teori hierarchy of needs Abraham Maslow. Dari analisis tersebut dapat dikemukakan hasil bahwa positive action merupakan basis utama dalam menjalin relasi sistem keyakinan yang berbeda dan beragam. Hal tersebut merupakan sebuah kesadaran dan penghayatan tertinggi dalam beragama khususnya ketika menjalin relasi dengan sistem keyakinan lain. Dalam model analisis dengan menggunakan teori hierarchy of needs hal itu merupakan perwujudan dari pemenuhan kebutuhan tertinggi, yakni self actualisation, dan merupakan peak experience.
PLURALISME DALAM PERSPEKTIF WALUBI Tanoto, Wahyu
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 8, No 1 (2012): Agama dan Persoalan Psikologis
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2012.0801-07

Abstract

Tujuan  penelitian  ini  untuk  mengungka pkan  bag aimana  untuk bag aimana pandangan WALUBI Yog yakarta mengenai pluralisme. Dalam realitanya, Indonesia terdiri dari berbagai macam agama, ras, suku budaya dan aliran-aliran kepercayaan. Agama (Buddha) di Per- walian Umat Buddha Indonesia atau yang biasa disingkat WALUBI adalah salah satu organisasi keagamaan di republik ini yang sedikit banyak ikut terlibat dalam menyikapi berbagai per masalahan keagama- an, khususnya pluralisme dan keegaliteran di tengah masyarakat yang beragam. Sebagai sebuah organisasi keagamaan, WALUBI memper- lihatkan sikap yang jelas dalam mendukung upaya keragaman sosial dalam masyarakat majemuk. Sebagaimana yang diajarkan oleh Bud- dha yang terdapat dalam Upali Sutta, sangat mendukung eksistensi agama atau ajaran lain. Pluralisme adalah keniscayaan, artinya pluralis- me menjadi persoalan sosial keagamaan yang hendaknya dihargai sebagaimana apa adanya.
INTERAKSI ANTARA ISLAM DENGAN KEBUDAYAAN JAWA Syamsuddin, Muh.
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 3, No 1 (2004)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2004.%x

Abstract

Kebudayaan jawa merupakan salah satu kebudayaan lokal yang berpengaruh penting karena dimiliki oleh kelompok etnik terbesar di Indonesia. Nilai-nilai Islam memiliki arti penting bagi kebudayaan Jawa karena mayoritas masyarakat Jawa memeluk agama Islam. Tulisan berikut mengkaji tentang interaksi Islam dan kebudaan Jawa.

Page 3 of 21 | Total Record : 204