cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL PENELITIAN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 369 Documents
IMPLIKASI KEBIJAKAN PENGHAPUSAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MIFTAH, MUHAMMAD
JURNAL PENELITIAN Vol 10, No 1 (2016): JURNAL PENELITIAN
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractTHE IMPACT OF THE WISDOM OF OMITTING INTERNATIONAL BASED SCHOOL INTO THE ISLAMIC EDUCATION LEARNING. This study is a qualitative study, which is the subject of this research is the teachers, principals, and students in State Elementary Schools Ex SBI Gemolong Sragen. The purpose of this study is to know the impact of the abolition of the International Standard School decided by the Constitutional Court. The result indicates that the impacts of the abolition of International standard schools internasioanal are very diverse, including students’ motivation in learning Islamic education increased, because the attention of schools and School Committees are not only more focused on science and language learning. Besides that, the quality of human resources (educators) is better than when the school has international status. By adding skills items beyond teaching in the recruitment process that is applied in State Elementary School Ex SBI Gemolong Sragen in recruiting Islamic education teacher indirectly alter the learning process in class, such as the language of instruction in the learning process that is used to emphasize using the English language, after the Court’s decision on the abolition of international school, the culture is replaced with the Arabic language without losing the characteristics of learning that existed before. Keywords: Policy, International Standard School, Islamic Education. AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang mana subjek dari penelitian ini adalah para guru, kepala sekolah, dan siswa yang ada di SD Negeri Eks SBI Gemolong Sragen. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tentang dampak dari penghapusan Sekolah Bertaraf Internasional yang diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dampak dari penghapusan Sekolah Bertaraf Internasional sangat beragam, antara lain motivasi siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam meningkat, karena perhatian sekolah dan Komite Sekolah tidak hanya lagi terfokus pada pembelajaran sains dan bahasa. Selain itu, mutu dan kualitas sumber daya manusia (pendidik) lebih baik dibandingkan dengan ketika sekolah ini berstatus Sekolah Bertaraf Internasional. Dengan menambah item keterampilan di luar pengajaran dalam proses rekrutmen yang diterapkan SD Negeri Eks SBI Gemolong Sragen dalam menjaring tenaga pengajar PAI, secara tidak langsung mengubah proses pembelajaran yang ada di kelas, di antaranya bahasa pengantar yang digunakan dalam proses pembelajaran yang dulu ditekankan menggunakan bahasa Inggris, pasca keputusan MK tentang penghapusan Sekolah Bertaraf Internasional, budaya itu pun diganti dengan bahasa Arab tanpa menghilangkan karakteristik pembelajaran yang ada sebelumnya.      Kata Kunci: Kebijakan, Sekolah Bertaraf Internasional, Pendidikan Agama Islam.
MAINSTREAMING ISU DISABILITAS DI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN PENELITIAN MAUPUN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DI STAIN KUDUS Ningsih, Ekawati Rahayu
JURNAL PENELITIAN Vol 8, No 1 (2014): JURNAL PENELITIAN
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract MAINSTREAMING DISABILITIES ISSUE IN THE COMMUNITY IN REASEARCH ACTIVITIES AND COMMUNITY SERVICES IN STAIN KUDUS This paper aims to build important issues surrounding the services and facilities development for disabled people, especially in college. In the last three decades, the process of change and a shift in meaning and disability paradigm in both the national and international realm, capable of carrying a significant impact on policy direction and agenda of disable movement (disability movement) as well as academic studies which support it. This is important, because people with disabilities should have the same role and the opportunity to explore their potential, particularly in higher education and work. However, disabled people only have a much lower participation rate than non-disabled, amounting to 0.01 percent. While the governments policy on inclusive education has not been understood and implemented properly due to various reasons. So that these conditions further aggravate the disabled to be able to develop optimally as befits a normal human being. Therefore, this study was conducted in an effort to maximize services for disabled people, especially in the STAIN Kudus.Keywords: Mainstreaming issue, Disability, Community Services AbstrakTulisan ini berupaya membangun isu-isu penting seputar pelayanan dan pengembangan fasilitas bagi kaum difabel, terutama di perguruan tinggi. Dalam tiga dekade terakhir, proses perubahan dan pergeseran makna dan paradigma difabilitas baik di ranah nasional maupun internasional, mampu membawa  dampak signifikan terhadap arah kebijakan dan agenda gerakan disabel (disability movement) serta kajian-kajian akademis yang mendukungnya. Hal ini penting, karena kaum difabel semestinya memiliki peran dan kesempatan yang sama untuk mengeksplorasi potensinya, khususnya mengenyam pendidikan tinggi dan bekerja. Akan tetapi, kaum difabel hanya memiliki tingkat partisipasi jauh lebih rendah dibandingkan non-difabel, yaitu sebesar 0,01 persen. Sementara kebijakan pemerintah tentang pendidikan inklusi belum banyak dipahami dan di implementasikan dengan baik dikarenakan berbagai alasan. Sehingga kondisi ini semakin memperparah para difabel untuk bisa berkembang optimal sebagaimana layaknya manusia normal. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan sebagai upaya maksimalisasi pelayanan bagi kaum difabel khususnya di STAIN Kudus. Kata Kunci: Mainstreaming Isu, Disabilitas, Pengabdian pada Masyarakat.
EKSISTENSI HARTA DALAM ISLAM (SUATU KAJIAN ANALISIS TEORITIS) Rizal, Rizal
JURNAL PENELITIAN Vol 9, No 1 (2015): JURNAL PENELITIAN
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 THE EXISTENCE OF PROPERTY IN ISLAM (A Study of  Theoretical Analysis). Humans have a natural tendency trying to take control and own property as much as possible. In a hadith of the Prophet, explained that the man was not satisfied with his wealth despite a valley-shaped gold so that he died. In fact, al-Quran and al- Sunnah forcefully argued that the property should not move from one person to another, but in a way that justified by syarak namely through trades or transactions based on consensual. The use of property in Islam should always be in the service of God and utilized in order taqarrub (closer) to Allah. Utilization of personal property must not only for the owner’s personal possessions, but also used for social functions in order to help fellow human beings. Islam has given special attention to the property in terms of both how to obtain and use that property owned it has a value of worship with Allah in order to achieve a happier life in the hereafter. A Muslim is commanded to make a living and generate wealth by striving mightily. Islam has given special attention to the property in terms of  both ways. How actually the concept of  property in Islam, then the following study will explain it.keywords: Hidden Existence, Ownership, Happiness.Manusia memiliki fitrah berupaya untuk menguasai dan memiliki harta sebanyak mungkin. Dalam sebuah hadith Rasulullah saw., dijelaskan bahwa manusia itu tidak akan puas dengan hartanya walaupun berbentuk satu lembah emas sehingga dia mati. Malahan al-Quran dan al-Sunnah dengan tegas menjelaskan bahwa harta tidak boleh berpindah milik dari seorang kepada orang yang lain melainkan dengan cara yang dibenarkan oleh syarak yaitu melalu perdagangan atau transaksi yang didasari atas suka sama suka. Penggunaan harta dalam ajaran Islam harus senantiasa dalam pengabdian kepada Allah dan dimanfaatkan dalam rangka taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah. Pemanfaatan harta pribadi tidak boleh hanya untuk pribadi pemilik harta, melainkan juga digunakan untuk fungsi sosial dalam rangka membantu sesama manusia. Islam telah memberikan perhatian khusus terhadap harta baik dari segi cara mendapatkannya maupun penggunaannya sehingga harta yang dimiliki itu mempunyai nilai ibadah di sisi Allah dalam rangka pencapaian kehidupan yang lebih bahagia di akhirat. Seorang Muslim diperintahkan untuk mencari nafkah dan menghasilkan harta dengan berjuang sekuat tenaga. Islam telah memberikan perhatian khusus terhadap harta baik dari segi cara Bagaimanakah sebetulnya konsep harta dalam Islam, maka kajian berikut akan menjelaskannya.kata kunci: Eksistensi Harta, Kepemilikan, kebahagiaan.
PEMIKIRAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF SUNNI DAN SYI’AH Itmam, Muh. Shohibul
JURNAL PENELITIAN Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

THE ISLAMIC THINKING IN SUNNI AND SYI’AH PERSPECTIVES. This paper attempts to describe the problems associated with Islam in particular with regard to Sunni and Syi’ah teachings. The number of  streams that developed in Islam today has resulted Islam got claims from various clerical community, such as terrorism and others, resulting in the ruination image of  Islam in the constellation of  the religions of  man. As the flow and the teachings of  the most dominating civilization of  the world religions, Sunni and Syiah, including the Wahhabi, are necessary to clarify the existence or clarified the diversity in the constellation of  Islam, considering the number of streams that are currently claiming truth on themselves. Iran as the country becoming a reference in the world of  developing Syi’ah should be used as a reference in the study of  understanding associated with Sunni and Syi’ah. From this country, the world of  Islam knows the concept ofgoverning “Wilayatul Faqih”. The concept was pioneered by the government of Imam Khomeini who became known after Islamic Revolution in Iran 1979 and continues to be developed up to now. Every year Iran is celebrated with a huge demonstration with the slogan in Persian, “Islam Pyruz ast, ast Nabud Istikbar”, Islam is victorious, crushed the vanity of the islam enemy.keywords: Islam, Sunni, Syi’ah, Perspective, Differences, Similarities.Tulisan ini mencoba mengurai persoalan yang berhubungan dengan Islam secara khusus yang berkaitan dengan ajaran Sunni dan Syi’ah. Banyaknya aliran yang berkembang dalam Islam dewasa ini telah mengakibatkan Islam mendapat klaim dari berbagai komunitas agamawan, seperti teroris dan lainnya, yang mengakibatkan redupnya citra Islam dalam percaturan agama-agama manusia. Sebagai aliran dan ajaran yang paling mendominasi peradaban agama dunia, Sunni dan  Syi’ah,  termasuk  Wahabi,  perlu  memperjelas  eksistensinya atau diperjelas keberagamaannya dalam percaturan agama Islam, mengingat banyaknya aliran yang dewasa ini mengklaim kebenaran atas dirinya. Iran sebagai negara yang menjadi rujukan dunia dalam mengembangkan ajaran Syi’ah patut dijadikan rujukan dalam studi pemahaman yang berhubungan dengan Sunni dan Syi’ah. Dari negara Iran, dunia Islam mengenal konsep pemerintahan “Wilayatul Faqih”. Konsep pemerintahan ini dipelopori oleh Imam Khumaini yang mulai dikenal setelah Revolusi Islam Iran pada tahun 1979 dan terus dikembangkan hingga sekarang. Setiap tahun di Iran diperingati dengan demonstrasi besar-besaran dengan semboyan dalam bahasa Persia, “Islam Pyruz ast, Istikbar Nabud ast”, Islam jaya, hancur kesombongan musuh Islam.kata kunci: Islam, Sunni, Syi’ah, Perspektif, Perbedaan, Persamaan.
PENGILMUAN ISLAM DAN PROBLEM DIKOTOMI PENDIDIKAN MUSTAQIM, MUHAMMAD
JURNAL PENELITIAN Vol 9, No 2 (2015): JURNAL PENELITIAN
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractSCIENTIFICATION OF ISLAM AND EDUCATION DICHOTOMY PROBLEM. This writing is trying to analyze about the tendency of dichotomy that happened in Islam scholarly. A dichotomy is practically reflected in the dichotomy pattern in education. Segregation demarcation between general education and religious education. Eventually gave birth to stratification between the two educations, where the Islamic education was considered in lower position. One of the efforts to develop Islamic scholarly is tominimized dichotomy problem is called Islamic scientification. Islamic scientification is indicated that there is an excavations in Islamic khazanah that gave birth to the concept and the theory that are relevant to what ummah need. Scientification of Islam is expected to be knowledge Islam will be able to develop not only in bayani and metaphysic dimensions. But more than that, the integration of knowledge, as there was the beginning in the twentieth century can be raised again. Keyword: Islamic Scientification, Dichotomy, Education. AbstrakTulisan ini mencoba menganalisis tentang kecenderungan dikotomi yang terjadi pada keilmuan Islam. Dikotomi ini secara praktis tercermin dari corak dikotomi dalam pendidikan. Pemisahan secara demarkatis antara pendidikan umum dan pendidikan agama. Hingga pada akhirnya melahirkan stratifikasi antar dua pendidikan tersebut,  di mana posisi pendidikan Islam dianggap lebih rendah. Salah satu upaya untuk mengembangkan keilmuan Islam dalam meminimalisasi problem dikotomik ini adalah apa yang disebut dengan pengilmuan Islam. Pengilmuan Islam mengisyaratkan adanya penggalian khazanah keislaman sehingga melahirkan konsep dan teori yang relevan dengan kebutuhan umat. Dengan pengilmuan Islam, diharapkan ilmu Islam akan mampu berkembang tidak hanya pada dimensi bayani dan metafisik saja. Namun lebih dari itu, integrasi ilmu pengetahuan, sebagaimana yang terjadi pada abad permulaan, dapat dibangkitkan kembali.  Kata Kunci: Pengilmuan Islam, Dikotomi, Pendidikan.
AYAT AL-QUR’AN DAN HADIS NABI TENTANG PRINSIP PENYAMPAIAN PELAJARAN SESUAI KEMAMPUAN SISWA HIDAYAT, AAT
JURNAL PENELITIAN Vol 10, No 1 (2016): JURNAL PENELITIAN
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractAl-QUR’AN VERSES AND PROPHET HADITH OF DELIVERING LESSON PRINCIPLE IN ACCORDANCE WITH STUDENTS’ ABILITY. Student-Centered Learning (SCL) approach appears to make the learning implementation with conducive fun atmosphere, and students centered. In the SCL approach, the teacher gives many attentions in involvement, initiative, and student social interaction in classroom. One of the principle in SCL approach is teacher delivers the lessons in accordance with students’ ability. By using Fazlur Rahman double movement theory to analyze the Qur’an verses and historical criticism, eidetic criticism, and pratical criticism of Hassan Hanafi to analyze the prophet hadith, this study aims to reveal the moral ideal of Qur’an and prophet hadith about delivering lesson principle in accordance with students’ ability as well as determining the contextual meaning for life recently. There are 21 Qur’an verses which contains the basic idea of delivering lesson principle in accordance with students’ ability and there are 11 Hadiths which contains delivering lesson principle in accordance with students’ ability. The verse and hadith show the necessity principles to put human in accordance with his position and necessity to talk with them in accordance with his ability, and completed with practical examples from the Prophet. The implementation of educational values in some Qur’an verses and Prophet hadith is able to make the learning more empower the students’ potential and influence on student personality development. Keywords: Student-Centered Learning, Learning, Students’ Ability. AbstrakPendekatan Student-Centered Learning (SCL) muncul untuk mewujudkan terlaksananya pembelajaran dengan suasana yang kondusif, menyenangkan, dan berpusat pada siswa. Dalam pendekatan SCL, guru banyak memberikan perhatian pada keterlibatan, inisiatif, dan interaksi sosial siswa di kelas. Salah satu prinsip yang ada dalam pendekatan SCL adalah guru menyampaikan pelajaran sesuai kemampuan siswa. Dengan menggunakan teori double movement Fazlur Rahman untuk menganalisis ayat Al-Qur’an serta kritik historis, kritik eidetis, dan kritik praksis Hassan Hanafi untuk menganalisis hadis Nabi, tulisan ini bermaksud mengungkap ideal moral ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi tentang prinsip penyampaian pelajaran sesuai kemampuan siswa serta menentukan makna kontekstualnya bagi kehidupan saat ini. Ada 21 ayat Al-Qur’an yang mengandung ide dasar prinsip penyampaian pelajaran sesuai kemampuan siswa dan ada 11 hadis yang mengandung prinsip penyampaian pelajaran sesuai kemampuan siswa. Ayat dan hadis tersebut menampilkan prinsip keharusan menempatkan manusia sesuai kedudukannya serta kemestian berbicara dengan mereka sesuai dengan kemampuannya, juga disertai contoh praksis dari Rasulullah saw. Implementasi nilai-nilai edukatif dalam beberapa ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi ini mampu mewujudkan pembelajaran yang lebih memberdayakan potensi anak didik serta berpengaruh pada pengembangan kepribadian siswa. Kata Kunci: Student-Centered Learning, Pembelajaran, Kemampuan Siswa. 
ANALISIS SPIRITUALITAS PARA PENCARI BERKAH (Studi atas Motivasi Penziarah di Makam Sunan Kalijaga Kadilangu Demak) MUSTAGFIROH, HIKMATUL
JURNAL PENELITIAN Vol 8, No 1 (2014): JURNAL PENELITIAN
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract SPIRITUALITY ANALYSIS OF BLESSING SEEKERS (A study on the motivation of pilgrims at the grave of Sunan Kalijaga Kadilangu Demak) For the people of Islam-Java, pilgrimage to the religious leader grave is believed to be the religiuos tradition. Sunan Kalijaga was one of the Walisongo which the grave is inKadilangu area, close to the complex of the great mosque of Demak. The pilgrims who visit the Kadilangu grave have some motivation behind the spirituality behavior of blessing seekers. This paper summarizes some of the motivation of the pilgrims at the grave of Sunan Kalijaga. Some of them are the motivations of religion, religious tourism, seeking blessings, wasilah in praying, tolak bala , spiritual practice, and look for the crowd. So there are still many other motivations that havent been covered in this study. Keywords: motivation, Tomb of pilgrimage, Wali, Sunan Kalijaga  AbstrakBagi masyarakat Islam-Jawa, ziarah ke makam wali diyakini sebagai suatu tradisi keberagamaan. Sunan Kalijaga merupakan salah satu dari Walisongo yang makamnya terletak di daerah Kadilangu, dekat dengan kompleks Masjid agung Demak. Sampai saat ini, banyak para peziarah yang mengunjingi makam Kadilangu. Dalam melakukan ziarah ini, ada beberapa motivasi yang melatar belakangi perilaku spiritualitas mencara berkah ini. Tulisan ini merangkum beberapa motivasi para penziarah di makam sunan Kalijaga. Diantaranya adalah motivasi agama, wisata reliji, mencari berkah, wasilah dalam berdoa, tolak bala’, laku spiritual dan mencari keramaian. Boleh jadi masih banyak motivasi lain yang belum tercover dalam penelitian ini. Kata kunci: Motivasi, ziarah Makam, Wali, Sunan Kalijaga
ETIKA KERJA ISLAM DAN KEADILAN ORGANISASI: STUDI PADA BMT DI KABUPATEN KUDUS Rokhman, Wahibur
JURNAL PENELITIAN Vol 9, No 1 (2015): JURNAL PENELITIAN
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

WORK ETHICS OF ISLAM AND ORGANIZATIONAL JUSTICE: Study on a BMT in Kudus, This research aims to analyze the relationship of  work ethics of  Islam and organizational justice in BMT in Kudus. The organizational justice is measured using three dimensions of  justice developed by Cropanzano et al. (2007), they are: distribution justice, procedural fairness and interactional justice. Further, the study also tested the influence of  the three dimensions of justice against work ethics of  Islam felt by employees. The results of this research show that the level of  organizational justice and work ethics of Islam felt by employees working in the BMT in Holy is high enough. The results of the regression analysis also showed a significant positive influence on the distribution of Justice, procedural fairness and interactional justice against the work ethics of  Islam. Implications, limitations and suggestions for the next research are also discussed in this article.keywords: Distribution Justice, Procedural Justice, Work Ethics Of Islam.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis  hubungan etika kerja Islam dan keadilan organisasi di Baitul mal wat tamwil (BMT) di Kabupaten Kudus. Keadilan Organisasi disini diukur menggunakan tiga dimensi keadilan yang dikembangkan oleh Cropanzano dkk. (2007) yaitu: keadilan distribusi, keadilan prosedural dan keadilan interaksional. Lebih lanjut, penelitian ini juga menguji pengaruh tiga dimensi keadilan terhadap etika kerja Islam yang dirasakan oleh karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keadilan organisasi dan etika kerja Islam yang dirasakan oleh karyawan yang bekerja di BMT di Kudus cukup tinggi. Hasil analisis regresi juga menunjukkan adanya pengaruh yang positif signifikan keadilan distribusi, keadilan prosedural dan keadilan interaksional terhadap etika kerja Islam. Implikasi, keterbatasan dan saran untuk penelitian yang akan datang  juga dibahas dalam artikel ini.kata kunci: Keadilan Distribusi, Keadilan Prosedural, Etika Kerja Islam.
The Living Qur’an: Potret Budaya Tahfidz al-Qur’an di Nusantara Atabik, Ahmad
JURNAL PENELITIAN Vol 8, No 1 (2014): JURNAL PENELITIAN
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Living Qur’an : Nusantara Qur’an tahfidz culture portrait. The study of the living Qur’an is the study of a variety of social events related to the presence of the Quran or the existence of the Qur’an in certain a Moslem community. Based on it, it will seem the social response (reality) of the Moslem community to make a living and turn on the Quran through a continuous interaction. The living Quran actually originated from the Quran phenomena in everyday life, that is, the meaning and function of the Qur’an that real are understood and experienced by the Moslem community. Among the living Qur’an found on the archipelagos Moslem community is culturally or memorize (tahfidz) of the Quran. This tradition is one of the many phenomenon of Moslem in turn or present the Quran in everyday life by means of read through it entirely. This tradition is widespread in some Indonesian Islamic community, especially among the students of boarding school (santri), as a result it form an entity of local culture. Keywords: Living Quran, tahfidz, Quran, socio-cultural, and boarding school.  AbstrakStudi living Qur’an merupakan kajian atau penelitian ilmiah tentang berbagai peristiwa sosial terkait dengan kehadiran al-Qur’an atau keberadaan al-Quran di sebuah komunitas muslim tertentu. Dari sana pula akan terlihat respons sosial (realitas) komunitas muslim untuk membuat hidup dan menghidup-hidupkan al-Qur’an melalui sebuah interaksi yang berkesinambungan. Living Quran sebenarnya bermula dari fenomena Quran in everyday life, yakni makna dan fungsi al-Quran yang riil dipahami dan dialami masyarakat muslim. Berbeda dengan studi al-Quran yang objek kajiannya berupa tekstualitas al-Quran maka studi living Quran memfokuskan objek kajiannya berupa fenomena lapangan yang dijumpai pada komunitas muslim tertentu. Di antara living Qur’an yang terdapat pada komunitas muslim nusantara adalah budaya atau menghafal (tahfidz) al-Qur’an. Tradisi ini merupakan salah satu dari sekian banyak fenomena umat Islam dalam menghidupkan atau menghadirkan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari dengan cara mengkhatamkannya, yang bisa ditemukan di lembaga-lembaga keagaman seperti pondok pesantren, majlis-majlis ta’lim dan sebagainya. Tradisi ini oleh sebagian umat Islam Indonesia telah begitu membudaya bahkan berkembang terutama dikalangan santri, sehingga tradisi ini telah membentuk suatu entitas budaya setempat. Kata kunci: Living Qur’an, tahfidz al-Qur’an, sosial-budaya, dan pesantren.  
KEMISKINAN DITINJAU DARI PERPEKSTIF AL-QURAN DAN HADIS Cahya, Bayu Tri
JURNAL PENELITIAN Vol 9, No 1 (2015): JURNAL PENELITIAN
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PROVERTY IN THE PERSPECTIVE OF QUR’AN AND HADITH. This paper aims to explain the poverty of  view of  al- Quran and Hadith. This is because poverty is a global problem and a classic that is always there, and had a very large influence on individual and social life. Poverty is also a major enemy of the Muslims, they are obliged to fight against poverty he suffered. In Indonesia, poverty seems to be a necessity for the Indonesian people, especially Muslims. Irony indeed, poverty persists in the country that supposedly rich in natural resources. Most people understand the comparative poverty, while others look at it from the perspective of  moral and evaluative, and others understand it from a scientific point of  view that has been established. However, Islamic economics can be used as tools to save Muslims from poverty. Islam is not only limited economic alternatives, but the solution of  the system of  capitalism or any economic system which has been hailed by the West.Keywords: Proverty, Economic System, Islamic Economy.Tulisan  ini  bertujuan  untuk  menjelaskan  tentang  kemiskinan dari  pandangan  al-Quran  dan  Hadis.  Ini  karena  kemiskinan 41 adalah problema klasik dan global yang selalu ada, dan memiliki pengaruh sangat besar terhadap kehidupan individu maupun sosial. Kemisikinan juga merupakan musuh besar umat Islam, mereka berkewajiban melawan kemiskinan yang menderanya. Di Indonesia, kemiskinan seolah menjadi suatu keniscayaan bagi masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam. Ironi memang, kemiskinan tetap ada di negeri yang konon kaya akan berbagai sumber daya alam. Sebagian orang memahami kemiskinan secara komparatif, sementara yang lain melihatnya dari perspektif  moral dan evaluatif, dan yang lain lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Namun, ekonomi Islam bisa dijadikan tools dalam menyelamatkan umat Islam dari kemiskinan. Ekonomi islam bukan hanya sebatas alternatif, melainkan  solusi dari  sistem  kapitalisme  atau  sistem  ekonomi manapun yang selama ini diagung-agungkan oleh Barat.Kata Kunci: Kemiskinan, Sistem Ekonomi, Ekonomi Islam.

Page 1 of 37 | Total Record : 369