cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian Journal of Cancer
ISSN : 19783744     EISSN : 23556811     DOI : -
Core Subject : Health,
The Indonesian Journal of Cancer (official journal of the Dharmais Cancer Center Hospital) is a peer-reviewed, quarterly, open access journal. Submissions are reviewed under a broad scope of topics relevant to experimental and clinical cancer research. The journal publishes original research articles, case reports, systematic literature reviews, and letters to the editor under the following categories: Cancer prevention, diagnosis, surgery, systemic therapy, radiotherapy, paliative therapy, and molecular biology.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue " Vol 5, No 4 (2011): Oct - Dec 2011" : 6 Documents clear
Prospek Akupunktur dalam Pengobatan Kanker Melalui Peningkatan Proliferasi dan Sitotoksisitas Sel Natural Killer Mihardja, Hasan; -, Hety
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 4 (2011): Oct - Dec 2011
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.116 KB)

Abstract

Kanker adalah penyakit yang ditandai oleh proliferasi yang tidak terkontrol dan penyebaran sel abnormal. Imunitas spesifik dan nonspesifik merupakan sistem yang penting dalam perlawanan terhadap inisiasi pertumbuhan tumor. Salah satu sel yang berperan dalam sistem pertahanan nonspesifik terhadap tumor adalah sel natural killer (NK). Oleh karena itu, sel NK telah menunjukkan prospek dalam imunoterapi kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa akupunktur dapat meningkatkan sitokin sehingga merangsang proliferasi dan aktivitas sitotoksik sel NK melalui mekanisme seluler dan molekuler spesifik. Hal itu disebut sebagai acupuncture immune-enhancement hypothesis. Efek akupunktur terhadap sel NK juga berkaitan dengan peningkatan sekresi opioid endogen, nitric oxide, dan perubahan pada tingkat transkripsi. Melalui mekanisme tersebut diharapkan akupunktur dapat dikembangkan sebagai salah satu modalitas imunoterapi kanker.Kata kunci: akupunktur, sel natural killer, opioid endogen, sitokin, nitric oxide
Preliminary Report: Clinical Characteristic, Hematologic Response and Gene Mutation of Patients with Chronic Phase Chronic Myeloid Leukemia (CML) to Imatinib at Cipto Mangunkusumo National Hospital (RSUPN CM) Reksodiputro, Arif Harryanto; Tadjoedin, Hilman; Rinaldi, Ikhwan
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 4 (2011): Oct - Dec 2011
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.199 KB)

Abstract

Leukemia Granulositik Kronik (LGK) disebabkan oleh gen BCR-Abl domain tyrosin kinase, produk dari kromosom Philadelphia. Imatinib mesylate merupakan inhibitor selektif terhadap kinase tersebut. Di Indonesia, data mengenai karakteristik pasien LGK fase kronik, respons hematologi terhadap imatinib, dan mutasi gen masih jarang ditemukan. Metode dan desain: studi potong lintang ini menggunakan data rekam medik pasien yang didiagnosis sebagai LGK fase kronik dengan BCR-ABL positif yang berobat ke Poliklinik Teratai Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo selama Januari – Desember 2009.Hasil: dalam periode 1 tahun studi, peneliti mengikutsertakan 20 pasien LGK fase kronik yang memiliki BCR-ABL positif dengan median umur 36 tahun (13-62 tahun). Pasien laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan perempuan (12 vs 7) dengan rasio 1,7: 1. Sebanyak tujuh pasien (36,8%) berasal dari suku Jawa. Dilaporkan juga karakteristik pasien adalah 15 orang berada pada fase kronik (78,9%); 3 pasien berada pada fase akselerasi (15,8%) sementara 1 pasien mengalami krisis blast (5,3%); 12 pasien (63,2%) ditemui adanya splenomegali; dan 5 dari 11 pasien dilaporkan memiliki skor Sokal yang rendah. Berdasarkan hasil laboratorium didapati nilai median hemoglobin 9,9 g/dL (5-14 g/dL); leukosit 73.000/uL (4.100-332.000/uL) dan nilai median trombosit 481.000/uL (263.000/uL-1.116.000/uL); nilai median kadar basofil di darah perifer 1% (1-10%) dengan nilai median sel blast di perifer adalah 1% (0-22%). Selama studi, respons hematologik komplet dalam 3 bulan dicapai oleh 10 dari 19 pasien (52,6%), termasuk di antaranya 1 pasien yang mengalami fase akselerasi dan 1 pasien yang lain mengalami krisis blast. Sebanyak 18 pasien (94,7%) telah diobati dengan hydrea sebelum mendapat terapi Imatinib, sementara 1 pasien (5,3%) tidak pernah mendapatkan pengobatan apapun sebelumnya.Kesimpulan: didapati nilai median usia pasien LGK fase kronik adalah 36 tahun, sebagian besar adalah laki-laki. Sebanyak enam puluh tiga persen pasien memiliki splenomegali. Dilaporkan juga nilai median leukosit adalah 73.000/uL (4.100-332.000/uL) dengan nilai median sel blast di darah perifer sebanyak 1% (0-22%). Respons hematologik komplet dalam 3 bulan dicapai oleh 52,6% pasien.Kata kunci: LGK fase kronik, imatinib, respons hematologik, mutasi.
Luaran Klinis Orkhidektomi Bilateral pada Kanker Prostat Metastasis: Pengalaman Indonesia Bakri, Syarif; Umbas, Rainy; Mochtar, Chaidir Arif
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 4 (2011): Oct - Dec 2011
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.65 KB)

Abstract

Kanker prostat merupakan kanker yang lebih banyak ditemukan di negara Barat dibandingkan Asia. Berbagai faktor prognostik telah diteliti untuk memprediksi angka kesintasan pasien yang diterapi hormonal. Pada penelitian ini dievaluasi peranan usia, PSA, jumlah lesi metastasis, skor Karnofsky, hemoglobin, dan kreatinin sebagai faktor prognostik untuk menilai angka kesintasan pada kanker prostat metastasis di Indonesia yang dilakukan kastrasi dengan orkhidektomi. Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan mengumpulkan data rekam medik penderita kanker prostat dengan metastasis yang dilakukan orkhidektomi subkapsular dan belum mengalami hormone resistance prostate cancer (HRPC) di Klinik Khusus Urologi RSCM dan RS Kanker “Dharmais” Jakarta, periode Januari 1995- Desember 2008 dengan follow-up 24 bulan. Selama periode penelitian, terdapat 194 pasien yang memenuhi kriteria dan 99 pasien di antaranya memiliki data lengkap untuk dianalisis. Dari analisis multivariat didapat kekuatan hubungan dari yang terbesar sampai yang terkecil, yaitu jumlah lesi (HR=8,56), kreatinin (HR=3,24), hemoglobin (HR=0,94), dan skor Karnofsky (HR=0,28). Disimpulkan bahwa jumlah lesi dan kreatinin secara statistik signifikan mempengaruhi kesintasan.Kata kunci: jumlah lesi, kanker prostat, kesintasan, kreatinin, metastasis
Peran Mutasi B-RAF dalam Kontroversi Tindakan Bedah pada Penatalaksanaan Karsinoma Tiroid Papilifer Ahmad, Dimyati
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 4 (2011): Oct - Dec 2011
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.268 KB)

Abstract

Karsinoma tiroid papilifer adalah jenis karsinoma tiroid diferensiasi baik yang paling banyak ditemukan. Tingkat pertumbuhannya lambat, prognosis baik, dan diagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan sitopatologi karena menunjukkan perubahan sel yang signifikan. Sampai saat ini, penatalaksanaan dengan tindakan bedah masih kontroversial, terutama untuk kasus risiko rendah.Pada Karsinoma Tiroid Papilifer (KTP) dapat terjadi mutasi gen B-RAF dengan prevalensi mencapai 83% dan ternyata berhubungan signifikan dengan kejadian rekurensi. Pada KTP yang rekuren, terapi bedah ulang, radiasi interna, radiasi eksterna, dan kemoterapi tidak memberikan respons yang baik sehingga penderita dapat hidup lama karena prognosis yang baik, tetapi dengan kualitas hidup yang rendah.Bila pada KTP risiko rendah terdapat mutasi B-RAF maka tindakan bedah yang harus dipilih adalah tiroidektomi total sehingga tidak didapat lagi pilihan terapi yang kontroversial.Kata kunci: karsinoma tiroid papilifer, mutasi B-RAF, tiroidektomi total
Gambaran Tingkat Remisi pada Leukemia Limfoblastik Akut setelah Fase Induksi di Bangsal Kanker Anak RS Kanker “Dharmais” Tehuteru, Edi Setiawan
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 4 (2011): Oct - Dec 2011
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.577 KB)

Abstract

Leukemia, khususnya leukemia limfoblastik akut (LLA), adalah jenis keganasan yang paling banyak dijumpai pada anak. Penyakit ini berpotensi untuk disembuhkan dengan cara kemoterapi, namun keberhasilannya ditentukan oleh banyak faktor, di antaranya remisi atau tidaknya anak pasca-kemoterapi fase induksi. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat remisi leukemia limfoblastik akut pasca-kemoterapi fase induksi, termasuk faktor prognostik lainnya di bangsal kanker anak RS Kanker “Dharmais” (RSKD).Penelitian deskriptif-retrospektif terhadap 69/72 anak dengan LLA dari Januari 2000 – Desember 2008 yang diambil dari Bagian Registrasi Kanker Anak – SMF Anak RSKD. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa LLA lebih banyak dijumpai pada anak laki-laki (43/69), usia antara 1 sampai < 5 tahun (24/69). Juga dijumpai pada anak yang bertipe L1 (53/69), risiko biasa (38/69), dan memiliki phenotyping sel B (33/36). Gejala dan tanda klinis yang banyak dijumpai adalah demam dan hepatosplenomegali. Menurut hasil laboratorium, paling banyak adalah anak dengan kadar Hb antara 5 sampai < 10 g/dl (45/69) dan kadar trombosit antara 10.000 sampai < 50.000/ul (30/69). Pasien yang remisi pasca-kemoterapi fase induksi sebanyak 50/69 anak, sementara sepertiga lainnya tidak remisi. Pada akhir penelitian ini, 31/69 anak meninggal. Event free survival rates untuk ALL di RSKD adalah 38,1%.Sekalipun banyak anak yang mengalami remisi pasca-kemoterapi fase induksi, baik pada pertengahan maupun akhir pengobatan masih banyak yang meninggal. Kiranya hasil penelitian ini dapat menjadi bahan untuk mengevaluasi protokol pengobatan yang masih digunakan, khususnya fase setelah fase induksi.
Evaluasi Hasil Onkologi Radikal Retropubik Prostatektomi -, Johan; Mochtar, Chaidir Arif; Umbas, Rainy
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 4 (2011): Oct - Dec 2011
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.538 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan melaporkan hasil Retropubik Radikal Prostatektomi (RRP) oleh Tim Urologi FKUI/RSCM, mengevaluasi hasil onkologi pasca-operasi, serta menganalisis hubungan antara data klinis sebelum operasi dan data onkologi setelah operasi dengan biochemical failure satu tahun pasca-RRP.Materi dan metode: antara Januari 1995 sampai Juli 2009 dikumpulkan 41 pasien pasca-RRP yang telah memenuhi kriteria inklusi. Data pre-operasi meliputi: usia pasien, Prostate Specific Antigen (PSA) pre-operasi, volume prostat,staging tumor secara klinis, Gleason Score (GS), dan riwayat Trans Urethral Resection of Prostate (TURP) pre-operasi. Data pasca-operasi meliputi: lama pemasangan kateter, lama rawat pasca-operasi, hasil onkologi pasca-operasi (invasi vesikula seminalis, batas sayatan, staging tumor, keterlibatan kelenjar getah bening pasca-RRP menurut klasifikasi TNM 2002, dan Gleason Score pasca-RRP), migrasi staging, migrasi Gleason Score danbiochemical failure satu tahun pasca- RRP. Dilakukan analisis hubungan antara data pre-operasi dan data onkologi terhadap biochemical failure satu tahun pasca-RRP.Hasil: rerata usia pasien adalah 62,44 tahun; rerata volume prostat 41,16 cc; median PSA pre-operasi 15,9 ng/ml; 61% cT1 dan 39% cT2 atau lebih. Setelah dilakukan RRP, pasien dengan staging klinis cT1 dan cT2 didapatkan 45% memiliki staging patologis ? pT3.Kesimpulan: dari data onkologi pasca-operasi kita dapat memprediksi kemungkinan akan terjadinya biochemical failure pada tahun pertama pasca-RRP, namun dari data pre-operasi kita belum bisa memprediksi kemungkinan tersebut.Kata kunci: radikal retropubik prostatektomi, oncologycal result, biochemical failure

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2011 2011


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 4 (2018): October-December Vol 12, No 3 (2018): July-September Vol 12, No 2 (2018): April-June Vol 12, No 1 (2018): Jan - Mar Vol 11, No 4 (2017): October- December 2017 Vol 11, No 3 (2017): July - September 2017 Vol 11, No 2 (2017): April - June Vol 11, No 1 (2017): Jan-Mar Vol 10, No 4 (2016): October - December 2016 Vol 10, No 3 (2016): July - September 2016 Vol 10, No 2 (2016): April - June 2016 Vol 10, No 1 (2016): Jan - Mar 2016 Vol 9, No 4 (2015): Okt - Des 2015 Vol 9, No 3 (2015): Jul - Sept 2015 Vol 9, No 2 (2015): April-Juni 2015 Vol 9, No 1 (2015): Jan - Mar 2015 Vol 8, No 4 (2014): Oct - Dec 2014 Vol 8, No 3 (2014): Jul - Sep 2014 Vol 8, No 2 (2014): April-Juni 2014 Vol 8, No 1 (2014): Jan - Mar 2014 Vol 7, No 4 (2013): Oct - Dec 2013 Vol 7, No 3 (2013): Jul - Sep 2013 Vol 7, No 2 (2013): Apr - Jun 2013 Vol 7, No 1 (2013): Jan - Mar 2013 Vol 6, No 4 (2012): Oct - Dec 2012 Vol 6, No 3 (2012): Jul - Sep 2012 Vol 6, No 2 (2012): Apr - Jun 2012 Vol 6, No 1 (2012): Jan - Mar 2012 Vol 5, No 4 (2011): Oct - Dec 2011 Vol 5, No 3 (2011): Jul - Sep 2011 Vol 5, No 2 (2011): Apr - Jun 2011 Vol 5, No 1 (2011): Jan - Mar 2011 Vol 4, No 5 (2010): Workshops 2010 Vol 4, No 4 (2010): Oct - Dec 2010 Vol 4, No 3 (2010): Jul - Sep 2010 Vol 4, No 2 (2010): Apr - Jun 2010 Vol 4, No 1 (2010): Jan - Mar 2010 Vol 3, No 5 (2009): Workshops 2009 Vol 3, No 4 (2009): Oct - Dec 2009 Vol 3, No 3 (2009): Jul - Sep 2009 Vol 3, No 2 (2009): Apr - Jun 2009 Vol 3, No 1 (2009): Jan - Mar 2009 Vol 2, No 5 (2008): Workshop 2008 Vol 2, No 4 (2008): Oct - Dec 2008 Vol 2, No 3 (2008): Jul - Sep 2008 Vol 2, No 2 (2008): Apr - Jun 2008 Vol 2, No 1 (2008): Jan - Mar 2008 Vol 1, No 4 (2007): Oct - Dec 2007 Vol 1, No 3 (2007): Jul - Sep 2007 Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007 Vol 1, No 1 (2007): Jan - Mar 2007 More Issue