cover
Contact Name
Nita Nurdiana
Contact Email
ampereupgrip@gmail.com
Phone
+628127868141
Journal Mail Official
ampereupgrip@gmail.com
Editorial Address
Jl Ahmad Yani Lrg Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang Sumatera Selatan 30251
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Ampere
ISSN : 24772755     EISSN : 26222981     DOI : http://dx.doi.org/10.31851/ampere
Jurnal Ampere, The aim of this journal is to publish articles to all aspects of the latest outstanding developments in the field of Electrical Engineering. Power Systems ·Generator ·Power Distribution ·Electrical Power Convertion ·Protection Systems ·Electrical Materials ·Newreble Energy Signal, System and Electronics ·Digital Signal Processing ·Robotic Systems ·Micro Electronics ·Embedded Systems Computer system ·Information Technology ·Communication Systems
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 3, No 1 (2018): JURNAL AMPERE" : 7 Documents clear
KARAKTERISTIK KABEL YANG DI TEKUK SAAT DI ALIRI ARUS Emidiana, Emidiana; Widodo, Matra
JURNAL AMPERE Vol 3, No 1 (2018): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.963 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v3i1.2121

Abstract

   In the installation of electrical wiring, both installations for housing, offices and industry, the cables sometimes have to be bent. This cable bending will affect cable characteristics, one of which changes the cable resistance value. This study will discuss the effect of cable bending on the value of resistance. Data is taken by experimenting with a voltage and current flowing on a cable that is not bent and with a cable that is bent once, twice, thrice, four times and five times bending. From the results of the test, the calculation is obtained and the following results are obtained: for cables that are not bent, the resistance value is 900 Ohm / km. The cable is bent once, the resistance value is 600 Ohm / km. Whereas for cables that are bent twice at 700 Ohm / km, they are bent three times to 550 Ohm / km, four times 700 Ohm / km and five times 560 Ohm / km. The up and down measurement results occur because the bending direction is not always in the same direction. ABSTRAK Pada pemasangan kabel instalasi listrik, baik instalasi untuk perumahan, perkantoran maupun industry, kabelnya kadang-kadang harus ditekuk. Penekukan kabel ini akan mempengaruhi karakteristik kabel, salah satunya merubah nilai tahanan kabel. Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh tekukan kabel terhadap nilai tahanan. Data diambil dengan melakukan eksperimen dengan mengalirkan tegangan dan arus pada kabel yang tanpa di ditekuk dan  dengan kabel yang ditekuk dengan satu kali, dua kali, tiga kali, empat kali dan lima kali tekukan. Dari hasil pengujian tersebut dilakukan perhitungan dan didapat hasil sebagai berikut : untuk kabel yang tidak ditekuk, nilai tahanannya adalah 900 Ohm/km. Kabel yang ditekuk satu kali, nilai tahanannya adalah 600 Ohm/km.   Sedangkan untuk kabel yang ditekuk dua kali tahanannya 700 Ohm/km, ditekuk tiga kali tahannanya menjadi 550 Ohm/km, empat kali 700 Ohm/km dan lima kali 560 Ohm/km. Hasil pengukuran yang naik turun tersebut terjadi karena arah tekukan yang tidak selalu searah.   
PERANAN AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR SEBAGAI PENGENDALI TEGANGAN GENERATOR SINKRON Nurdin, Alimin; Azis, Abdul; Rozal, Reri Aresta
JURNAL AMPERE Vol 3, No 1 (2018): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.728 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v3i1.2144

Abstract

Synchronous generators are electrical machines that function to convert mechanical energy into electrical energy. Synchronous generators have problems that are voltage instability when the load changes, so it requires equipment that can control the stability of the synchronous generator voltage, namely Automatic Voltage Regulator (AVR). Automatic Voltage Regulator (AVR) is a voltage regulating device used in synchronous generators to stabilize the output voltage generated from a synchronous generator. Automatic Voltage Regulator (AVR) works by regulating the excitacy of the exciter, if the load increases then the Automatic Voltage Regulator (AVR) will command the exciter to work by increasing the reverse excitation current if the load decreases then the Automatic Voltage Regulator (AVR) will command the exciter to reduce excitation flow. ABSTRAK Generator sinkron merupakan mesin-mesin listrik yang berfungsi untuk mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik. Generator sinkron mempunyai permasalahan yaitu ketidakstabilan tegangan pada saat perubahan beban, sehingga dibuthkan peralatan yang dapat mengendalikan kestabilan tegangan generator sinkron yaitu Automatic Voltage Regulator(AVR).Automatic Voltage Regulator (AVR)  merupakan sebuah divais pengatur tegangan yang digunakan pada generator sinkron untuk menyetabilkan tegangan keluaran yang dihasilkan dari generator sinkron. Automatic Voltage Regulator (AVR)  bekerja dengan mengatur arus penguatan (excitacy) pada eksiter,  apabila  beban bertambah  maka Automatic Voltage Regulator (AVR)  akan memerintahkan eksiter untuk  berkerja dengan menambah arus eksitasi sebaliknya apabila beban berkurang maka Automatic Voltage Regulator (AVR)  akan memerintahkan  eksiter untuk  mengurangi arus eksitasi
RUGI-RUGI DAYA PADA TRANSFORMATOR U.019 PT PLN (PERSERO) WS2JB RAYON AMPERA AKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN Azis, Abdul; Nurdiana, Nita; Nisa, Ulfa Lathifatun
JURNAL AMPERE Vol 3, No 1 (2018): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.08 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v3i1.2145

Abstract

Power losses in distribution transformers can cause neutral currents. Neutral currents in distribution transformers can be caused by load imbalances. This study investigates the load imbalance on the secondary side of the transformer U.019 PT. PLN (PERSERO) Palembang Ampera Rayon. Measurement results and calculations show that if a neutral current load is equalized and power losses due to load imbalance in the distribution transformer are reduced. Unbalanced expense loss due to the neutral current of Peak Expense of 41,5090A and the lowest Expense of 12,1244A so that the percentage of loss in Peak Load loss is 5,3443% and the lowest expense is 1,8562%, and due to the falling unbalanced load voltage is obtained Percentage of Peak Loads of 7.28365% and Lowest Load of 2.43736% of balanced load loss due to neutral currents at balanced load, At Peak Load of 4.9482% and afternoon of 1.7647% and due to balanced load voltage drop in Peak can be 4,94819% and the lowest load can be 1,76471%. The load equalization results in the average peak load that is 262.66667 A with the current load current is IR 262A, IS 263A and IT 263A and at the lowest load average current is 95.0000 A, with a perfect load current IR 94 A, IS 95 A and IT 95 A. Difference Between Unbalanced Charges due to neutral currents with a balanced load at peak loads of 3.961% and the lowest load of 915% while the difference in the voltage drop is unbalanced and balanced at peak load 2.33546% and the Lowest Load amounting to 0.67265% ABSTRAK Rugi-rugi daya pada transformator distribusi dapat menimbulkan arus netral. Arus netra lpad atransformator distribusi dapat disebabkan ketidakseimbangan beban. Penelitian ini menyelidiki ketidakseimbangan beban pada sisise kunder transformator U.019 PT. PLN  (PERSERO) Rayon Ampera Palembang. Hasil pengukuran dan perhitungan menunjukkan bahwaapa bila dilakukan pemerataan beban arus netral dan rugi – rugidayaakibatketidakseimbanganbebanpadatransformatordistribusiberkurang.rugi rugi beban ketidak seimbang akibat arus netral Beban Puncak sebesar 41,5090A dan Beban terendah sebesar  12,1244A sehingga persentase rugi rugi daya Beban Puncak sebesar  5,3443% dan beban Terendah 1,8562% ,dan akibat jatuh tegangan beban ketidak seimbang di peroleh persentase pada Beban Puncak  Sebesar 7,28365%  dan Beban Terendah 2,43736% rugi rugi beban seimbang akibat arus netral pada beban seimbang, Pada Beban Puncak sebesar  4,9482% dan siang 1,7647%  dan akibat jatuh tegangan beban seimbang  Benan Puncak  di dapat 4,94819% dan Beban Terendah di dapat  1,76471%. Hasil pemerataan beban di dapat arus rata rata Beban Puncak  yaitu 262,6667 A dengan arus beban perfasa yaitu IR  262A , IS 263A dan  IT  263A dan pada beban Terendah arus rata rata  yaitu 95,0000 A ,dengan arus beban perfasa yaitu IR 94 A , IS 95 A dan  IT 95 A. Selisih Antara Beban Tidak Seimbang akibat arus netral  dengan beban seimbang pada beban puncak sebesar 3,961% dan beban Terendah sebesar 915% sedangkan selisih pada jatuh tegangan tidak seimbang dan seimbang pada beban puncak 2,33546% dan Beban Terendah sebesar 0,67265% 
STUDI KEMAMPUAN PANEL LVMDP TERHADAP PEMBEBANAN Al Amin, M. Saleh
JURNAL AMPERE Vol 3, No 1 (2018): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.52 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v3i1.2115

Abstract

ABSTRACT In today's highly competitive industry, manufacturing and production industries are required to always be ready and reliable in the availability of products offered to consumers. This is absolutely absolute because ultimately it involves consumer satisfaction as the final part of a business chain. One of the factors that plays an important role in the industrial world is the facilities and facilities, facilities and facilities including production machinery, buildings, materials, and other supporting facilities. In this case the production machine is a vital part in a work / manufacturing location, where the production machine generally uses an electric motor as a driver in operating it. One type of electric motor that is widely used is the type of commutator induction motor, because according to their needs, namely for high speed, such as drilling machines, planers, mixers, which are the driving force of workshop and production equipment, which are often used in frame making workshops, workshops lathe, and other workshop. On continuous operation, only a few seconds of operation will stop, the motor coil will heat up, which means expansion of the coil wire. This will result in changes in motor impedance, so that the motor rotation will also change. The provisional guess of the test is that there is a expansion of coil wire due to heating, which results in an increase in motor impedance, so that the motor rotation will decreaseABSTRAK Panel LVMDP merupakan peralatan listrik yang terdiri dari beberapa komponen listrik, yang berfungsi sebagai pembagi utama saluran distribusi tegangan rendah ke setiap saluran beban, sebagai pembatas daya utama, dan pengaman pada rangkaian utama sistem distribusi tegangan rendah. Komponen-komponen yang terdapat pada panel LVMDP ini antara lain, MCCB utama, MCCB salauran setiap beban atau cabang, Selector  Switch, Contactor, KWh meter, ACB, UVT, OVT, OCR, EFR, RPR, GFCI, RCD, TOR, Busbar tembaga, CT, Alat ukur arus, tegangan, frekwensi, Faktor kerja, Synkronous meter, Capacitor Bank, Pushbutton, Pilot Lamp, dan peralatan penunjang lainnya, seperti terminal, dan lainnya. Komponen utama yang sangat berperan dalam penyaluran daya suatu panel LVMDP dalam keadaan normal adalah MCCB, yang dapat memikul seluruh beban panel dalam keadaan steady state. MCCB ini akan ditunjang oleh komponen-komponen lainnya apabila terjadi gangguan, seperti bila terjadi hubung singkat, yang terjadi setelah MCCB. Bila terjadi gangguan sebelum MCCB, maka komponen yang akan bekerja adalah UVT atau OVT, dan seterusnya, sehingga bila terjadi gangguan maka MCCB akan di backup oleh komponen penunjang.  Tetapi bila terjadi kegagalan pada komponen penunjang, maka MCCB harus dapat berfungsi sebagai proteksi terhadap panel LVMDP secara keseluruhan, baik dari gangguan beban lebih, maupun gangguan hubung singkat, tetapi MCCB tidak dapat menanggulangi gangguan di luar kemampuannya. Dengan demikian kemampuan MCCB untuk melindungi panel LVMDP dari gangguan beban lebih dan hubung singkat, tertera pada nameplate MCCB tersebut.
ANALISA SISTEM PENTANAHAN TRANSFORMATOR Febrianti, Irine Kartika
JURNAL AMPERE Vol 3, No 1 (2018): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v3i1.2146

Abstract

Grounding is connecting a circuit or equipment to the earth. Poor earthing systems can lead to decreased quality of electric power. Studies of land is often underestimated, but a good grounding is very important.While doing research in substations gutter oil, load imbalance on a substation Gutter oil, causing the flow of each phase at # 3 60MVA power transformer 150/20 KVPT. PLN (Persero) substation Talang Kelapa Banyuasin become unbalanced that IR = 954.37 A, IS = 968.32, IT = 950.24 A. The amount of load imbalance (%) between each phase at # 3 60MVA power transformer 150/20 KV is 0.7412%,This is because the use of an uneven load. As a result of load imbalance between each phase at # 3 60MVA power transformer 150/20 kV, the current will flow in the neutral transformer IN = 16,40574Ð-72,59°.power loss due to the neutral current is 0.7073 W. neutral point voltage to ground -22.32 V. neutral current flowing to ground is 23.1768 A. power loss due to neutral current flowing to ground is 1 , 4116 W. current flowing to the ground from the second transformer is 22.23699 Ampere. Prisoners to the substation earthing gutter oil is R10,0692  Ω and R2 0,1856 Ω, while the resistance value of the grounding in a way parallel 1Ω, so either one very effective way to lose custody of land is to deepen the grounding electrodePentanahan adalah melakukan koneksi sirkuit atau peralatan ke bumi. Sistem pentanahan yang kurang baik dapat menyebabkan penurunan kualitas tenaga listrik. Ilmu pertanahan sering kali dianggap remeh, padahal pentanahan yang baik sangatlah penting. ketidakseimbangan beban menyebabkan arus tiap fasa pada Transformator daya #3 60MVA 150/20 KV menjadi tidak seimbang yaitu IR = 954,37 A, IS = 968,32, IT = 950,24 A. Besarnya ketidak seimbangan beban (%) antara tiap-tiap fasa pada Transformator daya #3 60MVA 150/20 KV adalah 0,7412 %, hal ini disebabkan karena penggunaan beban yang tidak merata. Sebagai akibat dari ketidakseimbangan beban antara tiap-tiap fasa pada Transformator daya #3 60MVA 150/20 KV maka akan mengalir arus di netral transformator IN = 16,40574Ð-72,59°. rugi-rugi daya akibat adanya arus netral adalah 0,7073 W. tegangan titik netral terhadap tanah -22,32 V. arus netral yang mengalir ke tanah adalah 23,1768 A. rugi-rugi daya akibat arus netral yang mengalir ke tanah adalah 1,4116 W.Arus yang mengalir ketanah dari kedua transformator adalah 22,23699 Ampere.Tahanan pentanahan adalah R10,0692  Ω dan R2 0,1856 Ω, sedangkan nilai tahanan pentanahan dengan cara parallel sebesar 1Ω, jadi salah Satu cara yang sangat efektif untuk menurunkan tahanan tanah adalah dengan memperdalam elektroda pentanahan.
PENGUKURAN GROUNDING SDP PANEL DISTRIBUSI INSTALASI REKAM MEDIS RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG Putra, Dian Eka; Udi, Jaka
JURNAL AMPERE Vol 3, No 1 (2018): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.699 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v3i1.2157

Abstract

The use of electrical energy is directly proportional to the reliability of electrical installations used in the building of General Hospital DR. Mohammad Hoesin Palembang, in his activities using sophisticated (complicated) equipment. One of them is in the electrical installation, namely the installation of grounding or earthing. Grounding resistance value according to General Electrical Installation (PUIL) 2000 does not exceed 5Ω, so that based on the calculation with the variables, the resistance value is 0.67 Ω, so there is a need for a comparison of the value of the resitance from the calculation with the value of the resitance directly to grounding, grounding system in the morning and evening in the electrical panel of General Hospital medical record installation Dr. Mohammad Hoesin Palembang. From the results of direct measurements in the morning between 7:30 a.m. and 10:30 p.m, resistance resistance values were obtained with an average of 0.11Ω. Based on measurements of ground resistance resistance in the afternoon at 3:00 p.m. to 5:00 p.m., resistance resistance values were obtained with an average of 0.07Ω. ABSTRAK  Penggunaan Energi Listrik berbanding lurus dengan keandalan instalasi listrik yang digunakan pada gedung instalasi rekam medis RSUP DR. Mohammad Hoesin Palembang, didalam aktivitasnya menggunakan peralatan canggih (complicated). Salah satunya pada instalasi listrik yaitu pada instalasi grounding atau pentanahan. Nilai resitansi atau tahanan pentanahan menurut Persyratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 tidak melebihi 5Ω, sehingga Berdasarkan perhitungan dengan variabel-variabel didapat nilai resistansi yaitu 0,67 Ω, sehingga perlunya ada perbandingan nilai resitansi dari hasil perhitungan dengan nilai resitansi hasil pengukuran langsung pada sistem grounding tahanan pentanahan pada waktu pagi dan sore hari di panel listrik instalasi rekam medis RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Dari hasil pengukuran langsung pada pagi hari antara pukul 07.30 sampai 10.30 Wib didapatkan nilai tahanan resistansi dengan rata-rata 0.11Ω, Berdasarkan pengukuran resistansi tahanan pentanahan pada waktu sore hari pada pukul 15.00 sampai 17.00 Wib didapatkan nilai tahanan resistansi dengan rata-rata 0.07Ω.
APLIKASI MATRIK KOOKURANSI TINGKAT KEABUAN UNTUK ANALISA CITRA IKAN TENGGIRI Jumnahdi, Muhammad; Anisah, Masayu; Rasyad, Sabilal
JURNAL AMPERE Vol 3, No 1 (2018): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.936 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v3i1.2118

Abstract

Mackerel fish (Cybium commersoni) which is a lot of fish found in the waters of Indonesia with high economic value. This study aims to analyze the image of mackerel fish with 25 fish tail that has an average length of 40cm with weight of 250-300 gram taken in fresh condition from Fish Auction Place located in Kurau village and Pantairebo village of Bangka Island. The image of the fish is taken by using 12Mpiksel digital camera. Image retrieval period is 0 to 6 hours, 6 hours and 6 hours. The image is passed to the RGB filter, which is then extracted using GLCM resulting in a mean of Entropy 3.2039 for fresh fish while for fresh fish 3.5714; Energy 0,0531 for fresh fish while for fresh fish 0,0053; contrast produced 63,6157 for fresh fish while fish not fresh equal to 33,8951; The correlation of 0.5673 for fresh fish and 0.7822 for fish is not fresh homogeneity 0.2357 for fresh fish and 0.1345 for non fresh fish.ABSTRAK Ikan tenggiri (Cybium commersoni) yang merupakan ikan yang banyak ditemukan diperairan Indonesia dengan nilai ekonomis yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa citra Citra ikan tenggiri dengan  sampel ikan 25 ekor yang memiliki panjang rata-rata 40cm dengan berat 250-300 gram diambil dalam kondisi segar dari Tempat Pelelangan Ikan yang berada di desa Kurau dan desa Pantairebo Pulau Bangka. Citra ikan diambil dengan menggunakan camera digital 12Mpiksel. Jangka waktu pengambilan Citra 0 sampai dengan 6 jam pertama, 6 jam kedua dan 6 jam ketiga. Citra dilewatkan pada filter RGB, yang kemudian diekstraksi dengan menggunakan GLCM yang menghasilkan rerata Entropi 3.2039 untuk ikan segar sedangkan untuk ikan tidak segar 3,5714; Energi 0,0531 untuk ikan segar sedangkan untuk ikan tidak segar sebesar 0,0053; kontras dihasilkan 63,6157 untuk ikan segar sedangkan ikan tidak segar sebesar 33,8951; Korelasi 0,5673 untuk ikan segar dan 0,7822 untuk ikan tidak segar homogenitas 0,2357 untuk ikan segar dan 0,1345 untuk ikan tidak segar

Page 1 of 1 | Total Record : 7