cover
Contact Name
Dede Salim Nahdi
Contact Email
salimnahdi15@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
cakrawalapendas@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. majalengka,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Cakrawala Pendas
Published by Universitas Majalengka
ISSN : 24427470     EISSN : 25794442     DOI : -
Core Subject : Education,
urnal Cakrawala Pendas adalah media publikasi civitas akademika dalam bidang Pendidikan Dasar. Jurnal Cakrawala Pendas merupakan jurnal ilmiah yang bertujuan untuk mempublikasikan hasil kajian serta penelitian Dosen, mahasiswa, guru, praktisi, dan ilmuwan di bidang pendidikan dasar yang meliputi bidang pengajaran dasar di SD, Sains Terapan dan studi analitis di bidang pendidikan dasar. Jurnal ini dapat juga dipakai sebagai media tukar pikiran, informasi dan hasil penelitian ilmiah antar pemerhati masalah pendidikan.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2016): July" : 13 Documents clear
PENGARUH MODEL TEAM GAMES TURNAMEN DAN GRUP INVESTIGASI SERTA PENGETAHUAN AWAL SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN Sigit Vebrianto Susilo
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 2, No 2 (2016): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v2i2.334

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran dan pengetahuan awal siswa terhadap kemampuan membaca pemahaman. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Munjul Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka pada tahun 2016 dengan 60 sampel. Pengambilan data diperoleh melalui tes analisis Varian (ANAVA)  dua jalur dengan desain treatmeant by level 2 x 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hasil kemampuan membaca pemahaman siswa yang menggunakan model team games turnamen lebih baik dari pada siswa yang menggunakan model grup investigation. (2) Terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa terhadap kemampuan membaca pemahaman. (3) Hasil kemampuan membaca pemahaman siswa yang pengetahuan awal tinggi dan belajar dengan model team games turnamen lebih baik dari pada model grup investigation, (4) Hasil kemampuan membaca pemahaman siswa yang pengetahuan awal rendah dan belajar dengan model team games turnamen lebih baik dari pada model grup investigation,Kata Kunci: Model pembelajaran team games turnamen, model pembelajaran grup investigasi, pengetahuan awal, kemampuan, membaca pemahaman.
PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KARAKTER Novi Yulianti
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 2, No 2 (2016): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v2i2.329

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis lingkungan terhadap pemahaman konsep, 2) mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis lingkungan terhadap karakter, 3) mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis lingkungan terhadap karakter dan pemahaman konsep. Desain penelitian menggunakan True experimental design dengan bentuk design pretest-posttest control group design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD se-Kecamatan Brebes Kota Kabupaten Brebes 2014/2015. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 206 siswa dengan rincian 101 siswa sebagai kelompok eksperimen dan 105 siswa sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes pemahaman konsep IPA dan angket karakter siswa. Uji normalitas menggunakan metode Lilliefors, uji homogenitas menggunakan metode Bartlett, uji hipotesis menggunakan regresi linear sederhana dan analisis varians dua jalur pada taraf signifikansi . Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis lingkungan terhadap pemahaman konsep sebesar 15%, 2) terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis lingkungan terhadap karakter sebesar 12,2%, 3) terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis lingkungan terhadap pemahaman konsep dan karakter sebesar 95,2%. Berdasarkan pada hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa 1) terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis lingkungan terhadap pemahaman konsep, 2) terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis lingkungan terhadap karakter, 3) terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis lingkungan terhadap pemahaman konsep dan karakter.Kata Kunci: Inkuiri Terbimbing, Pemahaman Konsep, Karakter.
PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN VERBAL-LINGUISTIK SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS Roni Rodiyana
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 2, No 2 (2016): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v2i2.775

Abstract

Berdasarkan latar belakang yang peneliti temukan di lapangan yaitu siswa belum mampu berinteraksi dengan menggunakan bahasa yang baik, dan belum mampu menyampaikan pemahamannya.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan verbal-linguistik siswa dengan menggunakan model quantum teaching pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN Cikoneng IKecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka.Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan instrumen yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi.Secara keseluruhan pelaksanaan tindakan kelas berjalan dengan lancar sesuai rencana yang telah disusun dan dilakukan disetiap siklusnya. Jumlah tindakan sebanyak empat kali, tiap tindakannya memperoleh hasil yang berbeda-beda, dapat diketahui melalui hasil pada siklus I tindakan 1 sebesar 61%, pada tindakan 2 menjadi 72%, dan pada siklus II tindakan 1 sebesar 83%, pada tindakan 2 menjadi 95%. Peneliti berharap guru dapat mengimplementasikan model ini dengan optimal supaya hasilnya maksimal.  Kata Kunci: Model Quantum Teaching, Verbal-linguistik.
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Yuyu Yuliati
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 2, No 2 (2016): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v2i2.335

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada masih rendahnya kualitas pembelajaran di SD dalam mengimplementasikan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan proses sains. Berdasarkan alasan tersebut tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan apakah data peningkatan keterampilan proses sains siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah (PBM) lebih baik dibandingkan siswa yang mendapatkan pembelajaran bukan PBM. Metode penelitian yang digunakan yaitu quasi eksperiment dengan desain pre- and  post test design. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V salah satu sekolah dasar negeri di Kabupaten Majalengka pada tahun ajaran 2014/2015 dengan subjek penelitian sebanyak 24 siswa kelas eksperimen dan 24 siswa kelas kontrol. Kelas ekperimen diberi perlakuan PBM, sedangkan kelas kontrol dengan bukan PBM. Kedua kelompok diberikan pre test dan post test dengan menggunakan instrumen tes yang sama. Instrumen yang digunakan terdiri atas butir soal pilihan ganda untuk mengukur keterampilan proses sains, dan lembar observasi untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran. Data pre test dan post test diolah menggunakan bantuan program SPSS 20 for Windows. Hasil analisis data menunjukan bahwa keterampilan proses sains pada kelas eksperimen baik secara keseluruhan maupun pada setiap indikatornya mengalami peningkatan yang lebih baik dibanding siswa kelas kontrol. Adapun peningkatan secara keseluruhan untuk keterampilan proses sains yaitu sebesar 0,56 berada pada kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan keterampilan proses siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah (PBM) lebih baik dibandingkan siswa yang mendapatkan pembelajaran bukan PBM. Kata Kunci: Keterampilan proses sains, Pembelajaran berbasis masalah (PBM), dan bukan PBM.
PENDEKATAN RELIGIUS YANG DIGUNAKAN SISWA MI DALAM MENJELASKAN FENOMENA ALAM Dici Rizka Anditia
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 2, No 2 (2016): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v2i2.330

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan pendekatan religius yang digunakan siswa Madrasah Ibtidaiyah Al-Inayah kelas satu sampai dengan kelas enam ketika menjelaskan fenomena alam. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pendekatan yang digunakan siswa dengan latar belakang sekolah Madrasah Ibtidaiyah. Serta untuk mengetahui perbedaan pendekatan yang digunakan siswa pada setiap jenjang kelas.  Penelitian ini dilatarbelakangi oleh konsep pembelajaran IPA yang diperoleh dari hasil penyelidikan fenomena yang terjadi di alam, namun masyarakat seringkali memandang fenomena alam yang dianggap tidak lazim dengan sudut pandang non ilmiah. Media seringkali mempublikasikan fenomena alam yang dikaitkan dengan mitos. Masyarakat dan media mempunyai peran yang sangat berpengaruh terhadap konsep berpikir siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu hasil tes siswa mengenai fenomena alam yang diperkuat dengan wawancara. Hasil tes menunjukkan Siswa dominan menggunakan pendekatan religius, semakin tinggi jenjang kelas semakin tinggi penggunaan pendekatan religiusnya. Hal ini menunjukkan siswa belum menjadikan pendekatan ilmiah sebagai dasar utama pemecahan masalah sains. Siswa dengan latar belakang Madrasah Ibtidaiyah sebagian besar menggunakan sudut pandang religius dalam menjelaskan fenomena sains, pendekatan ilmiah harus terus diberi penguatan oleh guru karena fenomena alam yang berkaitan dengan sains dapat dijadikan dasar berpikir ilmiah. Kata Kunci : Pendekatan Religius, Menjelaskan Fenomena alam.
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN Budi Febriyanto
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 2, No 2 (2016): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v2i2.763

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah keterampilan membaca pemahamansiswa yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaanketerampilan membaca pemahaman siswa sekolah dasar antara kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaranCooperative Integrated Reading and Composition dengan kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasieksperimen. Desain penelitian menggunakan Nonequivalent Control Groups Design (NCGD). Sampel penelitian adalah siswa SDN Sukapura kelas VA sebanyak 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan siswa SDN Sukapura kelas VB sebanyak 30 siswa sebagai kelas kontrol. Alat pengumpul data berupa lembar soal membaca pemahaman. Teknik pengumpulan data berupa tes yaitu prates untuk mengukur kemampuan awalketerampilan membaca pemahaman dan pascates untuk melihat kemampuan akhir keterampilan membaca pemahaman. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan yaitu terdapat perbedaan peningkatanketerampilan membaca pemahaman antara siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan model CIRC pada kelas eksperimendengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional pada kelas kontrol sehingga siswa pada kelas eksperimen lebih baikdalam memahami isi cerita suatu wacana.Artinya siswamemiliki keterampilan membaca pemahaman lebih baik dengan diajarkan melalui model CIRC, karena dengan CIRC siswa dituntut untukbekerja sama dengan teman kelompoknya untuk memahami isi bacaan suatu wacana serta menuliskan kembali isi cerita tersebutsebab dalam CIRCterdapat keterpaduan antara membaca dan menulis secara kooperatif.Kata Kunci: cooperative learning, cooperative integrated reading and composition, dan keterampilan membaca pemahaman.
MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI KELAS II SEKOLAH DASAR Windy Andriyanti
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 2, No 2 (2016): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v2i2.336

Abstract

Pembelajaran menulis sering kali dianggap sebagai hal yang membosankan, karena  prose spembelajarannya hanya dilakukan di dalamkelas. Hal ini merupakan salah satu penyebab rendahnya nilai  belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti menggunakan model pembelajaran CTL. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui proses pembelajaran, aktivitas, dan hasil  belajar siswadengan menggunakan model pembelajaran CTL.. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan berfokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan sebutan penelitian tindakan kelas (classroom activity research). Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, selama proses pembelajaran ditemukan beberapa hal penting. Siswa dapat melalui proses pembelajaran sesuai dengan tahap-tahap pembelajaran CTL. Siswa menjadi lebih semangat dan aktif, baik bersama kelompoknya ataupun secara individu. Hasil belajar siswa juga terus meningkat pada setiap siklusnya. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata siswa mulai dari siklus I sampai siklus III yang mengalami kemajuan. Nilai rata-rata siswa siklus I yaitu 77,00, nilai rata-rata siklus II yaitu 84,76, dan nilai rata-rata siklus III yaitu 96,30. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pembelajaran menulis permulaan dengan menggunakan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan proses pembelajaran, aktivitas, dan hasil belajar siswa. Kata kunci: Model CTL, Pembelajaran menulis
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Yoyo Zakaria Ansori
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 2, No 2 (2016): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v2i2.267

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan masalah padasiswa di sekolah dasar. Peneliti mencoba menerapkan pembelajaran denganpemberian tugas lembaran kerja secara individual dan kelompok sebagai solusinya.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jumlah sampel 2 kelas yangdipilih secara acak. Sampel dibagi dengan dua perlakuan yaitu pemberian tugassecara kelompok serta pembelajaran tradisional. Data penelitian diperoleh melaluitest tertulis objektif dan lembaran kerja untuk mengetahui kemampuan pemecahanmasalah siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum perlakuan diberikan,pengetahuan awal kedua kelas tidak berbeda secara signifikan. Setelah perlakuandiberikan, ternyata hasil belajar yang diperoleh kedua kelas terjadi peningkatansecara signifikan. Hasil belajar yang diperoleh oleh kedua kelas berbeda secarasignifikan (t = 62,0 ). Dengan demikian tugas lembaran kerja secara kelompok dapatmeningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa,Kata kunci : Pembelajaran Pemberian Tugas Lembaran Kerja Secara Kelompok,Kemampuan Memecahkan Masalah
PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN HEURISTIK PEMECAHAN MASALAH DAN SIKAP MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Diding Ruchaedi; Ilham Baehaki
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 2, No 2 (2016): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v2i2.331

Abstract

Penelitian  ini  dilatarbelakangi  oleh rendahnya kemampuan Heuristik pemecahan masalah dan  sikap  matematis  siswa  terhadap pelajaran  matematika.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menelaah perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan sikap matematis siswa yang menggunakan Problem Based Learning (PBL) dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.  Metode  dalam  penelitian  ini menggunakan  desain  kuasi  eksperimen  dengan  subjek penelitian seluruh siswa kelas V SD Negeri Leuwikujang I sebagai kelas eksperimen dan seluruh siswa kelas V SD Negeri Rajawangi I sebagai kelas kontrol.  Instrumen  yang digunakan  adalah  tes  kemampuan  pemecahan masalah  dan  skala  sikap  matematis siswa.  Data  hasil  penelitian  berupa  skor   pretes  dan  postes  siswa  dianalisis  dengan menggunakan  uji  t  dan  uji  korelasi  Product  Moment  Pearson.  Berdasarkan  hasil analisis  data  diperoleh  dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa, siswa  yang mendapatkan  pembelajaran  Problem Based Learning (PBL)mengalami  peningkatan  pada  kemampuan  strategi heuristic pemecahan masalah dan sikap matematis yang lebih  baik  dibandingkan  dengan  siswa  yang  mendapatkan  pembelajaran matematika  secara  konvensional.Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), heuristik pemecahan masalah, sikap   matematis.
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Ani Rosidah
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 2, No 2 (2016): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v2i2.499

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi masih rendahnya pemahaman konsep IPS siswa, dalam hal ini peneliti menghubungkan masalah penggunaan media pembelajaran dengan pemahaman konsep siswa di SDN Kutamanis Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas serta menggunakan model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 29 siswa terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Dengan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan Media Pembelajaran Visual dalam pelajaran IPS dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas III SDN Kutamanis  Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai dari sebelum pemberian tindakan hingga siklus II. Nilai rata-rata kelas diperoleh siswa sebelum pemberian tindakan adalah kelas diperoleh siswa sebelum pemberian tindakan adalah 52,19 sedangkan persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 35,48% . Pada siklus I nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa adalah 61,60 sedangkan persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 45,15%. dan pada siklus II nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa adalah 82,45 sedangkan persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 91,93%. Kesimpulan, penerapan pembelajaran Media Pembelajaran Visual dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran IPS.Kata Kunci : Hasil Belajar, IPS, Media Pembelajaran Visual

Page 1 of 2 | Total Record : 13