Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

MAKNA FILSAFAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN Ansori, Yoyo Zakaria
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Cakrawala Pendas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi keprihatinan peneliti terhadap masih banyaknyapandangan-pandangan yang apatis skeptis terhadap filsafat, dengan mengatakan filsafat itumerupakan pekerjaan pekerjaan yang tidak berguna dan membuang waktu saja, atau filsafatitu seperti bermain api tentu pendapat tersebut hanya ditinjau dari sudut pandang yangsempit. Dan dikalangan umat Islam itu sendiri masih ada pendapat yang antipasti dan danalergi terhadap filsafat melebihi alergi terhadap matematika.Filsafat menggoyahkan iman,lebih dari itu terdapat paham yang mengatakan filsafat membawa kekafiran.Dari situ munculkeyakinan dikalangan umat Islam, mempelajari filsafat dan berfilsafat haram.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi pemikiran filsafat Islam terhadappendidikan.Metode penelitian yang di tempuh adalah dengan menggunakan metode kualitatifsedangkan untuk memfasilitasi perkembangan pemikiran para filosof dengan memakaipertemuan (interplay) antar ide.Metode kualitatif ini di lakukan untuk mendalami berpikirfilsafat dalam Islam, karena itu metode kualitatif harus di perkaya dengan pemikiran dialektisfilosofis tentang Islam.Penulis juga menggunakan pendekatan hermeneutika dengan harapanpenulis mampu mengungkap makna dalam filsafat Islam.Pendekatan hermeneutika (konsepontologis) tidak sejalan dengan konsepsi ontologis realisme dan ontologis idealism, landasanontologis hermeneutika besifat holistik.Dengan pendekatan hermeneutika diharapkan dapatmengambil makna yang tersembunyi dalam filsafat Islam sehingga berimplikasi padapendidikan.Hasil penelitian menjelaskan bahwa Filsafat dalam Islam di kenal dalam istilah alhakim sebagai alat untuk memahami Al-Qur’an.Memahami Al-Qur’an tidak mudah dicapaijika tidak sempurna akal dan tidak menggunakan akal dalam memahami hukum-hukum danillat-illat hukum itu.Sedangkan menurut pendapat Ibnu Abbas bahwa yang di maksud hikmahdalam ayat ini ialah, fikih (paham) tentang Al-Qur’an.Dengan demikian, arti yangmemperoleh hikmah, yaitu orang yang mencapai paham dan mengerti terhadap ayat-ayat AlQur’an untuk di amalkan.Kata Kunci: Implikasi, Filsafat Islam, makna
NILAI KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBINAAN KARAKTER SISWA Ansori, Yoyo Zakaria
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Cakrawala Pendas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah Dasar merupakan salah satu organisasi pendidikan yangutama dalam jenjang pendidikan dasar. Dalam peraturan pemerintahRepublik Indonesia nomor 28 tahun 1990 telah disebutkan bahwapendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasarkepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagaipribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia,serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan seorangpemimpin dalam memengaruhi komponen-komponen sekolah agar dapatbekerja dalam mencapai tujuan bersama. Seorang pemimpin dalamlingkup pendidikan tiada lain adalah kepala sekolah. Kepala sekolahmerupakan pimpinan tunggal di sekolah yang mempunyai tanggung jawabdan wewenang untuk mengatur, mengelola, dan menyelenggarakankegiatan di sekolah, agar apa yang menjadi tujuan sekolah dapat tercapai.Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang palingberperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, sebagaimana yangdikemukakan dalam Pasal 12 ayat 1 PP 28 tahun 1990 bahwa kepalasekolah bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan kegiatanpendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnyadan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.Metode penelitian yang di tempuh adalah dengan menggunakanmetode kualitatif dan untuk memfasilitasi suatu pendekatan perkembanganpemikiran para ilmuwan dengan memakai pertemuan (inter play) antar ide.Pendekatan kualitatif di lakukan untuk mendalami pemikiran parailmuwan sehingga peneliti mampu mensintesiskan sehingga menghasilkanpendapat baru.Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa peran kepemimpinanpendidikan yaitu kepala sekolah berperan sangat penting bagi pembinaanpendidikan karakter, jarena kepala sekolah merupakan perumus danpenentu strategi dan taktik di sekolah.Kata Kunci: Kepemimpinan, pendidikan karakter
Mobile Learning of Education Character based on Multicultural Value Yoyo Zakaria Ansori; Erik Santoso
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 13, No 2 (2021): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.618 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v13i2.613

Abstract

This study aims to provide an understanding of character education based on multicultural values in elementary school students. The method used is quasi-experimental to see the changes that occur after using mobile learning in class VI SDN Kadipaten 1 Majalengka. The population and sample of the study were the sixth-grade students of SDN Kadipaten Majalengka in the 2020/2021 academic year. The data collection technique used a test that was used to determine the student's tolerance attitude. Based on the data processing and analysis results, it can be concluded that the attitude of tolerance needs to be given a good understanding at the level of elementary school students. It is because elementary school students are at a stage where imitation is very high. The "Smart-Ku" M-Learning application can be a facility in providing an understanding of tolerance. It is shown that the results of the study indicate that there are differences in tolerance attitudes before and after using the "Smart-Ku" M-Learning application.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Yoyo Zakaria Ansori
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 2, No 2 (2016): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v2i2.267

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan masalah padasiswa di sekolah dasar. Peneliti mencoba menerapkan pembelajaran denganpemberian tugas lembaran kerja secara individual dan kelompok sebagai solusinya.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jumlah sampel 2 kelas yangdipilih secara acak. Sampel dibagi dengan dua perlakuan yaitu pemberian tugassecara kelompok serta pembelajaran tradisional. Data penelitian diperoleh melaluitest tertulis objektif dan lembaran kerja untuk mengetahui kemampuan pemecahanmasalah siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum perlakuan diberikan,pengetahuan awal kedua kelas tidak berbeda secara signifikan. Setelah perlakuandiberikan, ternyata hasil belajar yang diperoleh kedua kelas terjadi peningkatansecara signifikan. Hasil belajar yang diperoleh oleh kedua kelas berbeda secarasignifikan (t = 62,0 ). Dengan demikian tugas lembaran kerja secara kelompok dapatmeningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa,Kata kunci : Pembelajaran Pemberian Tugas Lembaran Kerja Secara Kelompok,Kemampuan Memecahkan Masalah
ISLAM DAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL Yoyo Zakaria Ansori; Indra Adi Budiman; Dede Salim Nahdi
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 5, No 2 (2019): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v5i2.1370

Abstract

Fenomena keragaman bagaikan pisau bermata dua, satu sisi memberikan dampak positif, yaitu kita memiliki kekayaan khasanah budaya yang beragam, akan tetapi sisi lain juga menimbulkan dampak negatif, karena keragaman pun dapat memicu konflik antar kelompok masyarakat yang pada gilirannya dapat menimbulkan instabilitas diberbagai bidang. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin menghadirkan hubungan antara Islam dengan pendidikan multikultural. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu usaha peneliti untuk memecahkan masalah aktual (up to date) dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasinya, menganalisis, dan menginterpretasikannya. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan studi pustaka (library research) dimana peneliti mengumpulkan data dengan cara membaca, mempelajari, dan menganalisis jurnal-jurnal, buku, artikel dari peneliti terdahulu. Dari penelitian ini diharapkan lahirnya pemahaman bahwa Islam menetapkan adanya prinsip kesamaan dan dijadikan sebuah keyakinan pokok yang wajib diyakini oleh setiap umat Islam. Kata kunci : Islam, Pendidikan Multikultural
MENUMBUHKAN KARAKTER BAIK MELALUI PERANAN GURU DI SEKOLAH Yoyo Zakaria Ansori; Sigit Vebrianto Susilo; Tsaniya Farhatina
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 4, No 2 (2018): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v4i2.1497

Abstract

Sekolah sebagai suatu organisasi dituntut untuk menjalankan tujuannya yaitu membentuk siswa berkarakter. Tujuan tersebut akan tercapai melalui peran guru. Peranan guru sebagai pendidik adalah membentuk sikap individu sebagai pembelajar yang bertanggung jawab dan mampu mengamalkan ilmunya demi kebaikan diri dan sesama manusia. Pendidikan merupakan penanaman nilai yang diyakini masyarakat tidak sebatas pengetahuan tetapi perlu menyentuh sikap dan perilaku peserta didik. Pengembangan pendidikan berangkat dari nilai individu dan diwujudkan secara holistik, sehingga peserta didik menjadi manusia yang utuh, yakni berkarakter positif, berbudi pekerti yang luhur dan berakhlak mulia. Untuk mewujudkannya maka peran guru dalam membangun karakter siswa yakni sebagai konservator (pemelihara), sebagai transmitter (penerus) sistem nilai, sebagai transformator (penerjemah) sistem nilai, dan sebagai organisator (penyelenggara) terciptanya proses pendidikan. Kata Kunci: Karakter Baik, Peran Guru
Strategi Pendidik dalam Menumbuhkan Karakter Jujur pada Anak Usia Dini Yoyo Zakaria Ansori
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i1.1208

Abstract

Perilaku tidak jujur anak dapat ditemukan pada usia dua sampai tiga tahun dengan maksud untuk menyembunyikan perilaku mereka yang salah seperti belum mampu merawat dan menjaga mainan milik sekolah maupun anak mengambil barang milik sekolah. Kondisi tersebut akan berkembang dan menjadi karakter asli kalau terjadi pembiaran. Karena keberhasilan mewujudkan pembinaan karakter di usia itu merupakan parameter untuk membangun karakter siswa pada jenjang selanjutnya. Tujuan melakukan penulisan artikel ini untuk menganalisis dan menggambarkan komponen komponen mendidik siswa agar berperilaku jujur. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian sedangkan untuk memberikan beragam pemikiran dari para ahli digunakan melalui metode deskriptif. Sementara teknik pengumpulan datanya menggunakan studi pustaka. Hasil penelitian membuktikan bahwa komponen komponen pendidikan karakter yang dilaksanakan secara terintegrasi memberikan efek yang positif terhadap perubahan perilaku dan sikap siswa terutama karakter jujur. Dampak dari hasil kajian ini adalah bahwa penanaman nilai karakter harus sudah dibiasakan sejak dini sehingga anak sudah terbiasa dengan hal hal yang baik sejak dini.
MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR MELALUI PUBLIKASI KARYA ILMIAH PADA JURNAL ELEKTRONIK Dede Salim Nahdi; Dadang Sudirno; Mohamad Gilar Jatisunda; Ujiati Cahyaningsih; Abdur Rasyid; Ipin Aripin; Yoyo Zakaria Ansori; Hani Sri Mulyani
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.735 KB) | DOI: 10.31949/jb.v2i2.1231

Abstract

Profesionalisme merupakan kompetensi yang wajib dimiliki seorang guru. Profesionalisme guru dituntut agar terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan, serta kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum regional, nasional, mapupun internasional. Salah satu wujud pengembangan keprofesian guru adalah dengan menulis karya ilmiah. Melalui karya tulis ilmiah guru dapat meningkatkan keterampilan menulisnya, melatih diri untuk dapat mengintegrasikan beberapa ide serta menyajikannya secara sistematis. Namun kebanyakan guru belum sepenuhnya menyadari tentang pentingnya publikasi untuk karya tulis ilmiahnya. Hal ini tercermin dari masih rendahnya kompetensi guru, khususnya pada aspek profesionalisme. Kondisi inilah yang memotivasi pelaksana pengabdian untuk melaksanakan kegiatan pelatihan publikasi ilmiah pada guru. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada guru tentang publikasi karya ilmiah pada jurnal elektronik. Metode yang akan digunakan dalam program ini adalah metode seminar, diskusi, dan pelatihan. Dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini, diperoleh hasil adanya peningkatan pemahaman guru tentang jurnal elektronik, dan mampu melakukan proses publikasi ilmiah pada jurnal elektronik.
Pengaruh Model Pembelajaran Meaningful Instruction Design Terhadap Kemampuan Metakognitif Peserta Didik di Sekolah Dasar Yoyo Zakaria Ansori; Wina Dwi Puspitasari; Euis Ratnawati
Jurnal Elementaria Edukasia Vol 4, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v4i2.3346

Abstract

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal ditemukan di SDN Majalengka Kulon VII bahwa kemampuan metakognitif peserta didik masih lemah, sehingga peserta didik kurang mampu menggali pengetahuan dari berbagai sumber akibatnya informasi yang diterima hanya bersumber dari guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model Meaningful Instruction Design (MID) terhadap kemampuan metakognitif di SDN Majalengka Kulon VII. Penelitian ini menggunakan metode Pre-experimen dengan jenis one group pretest-posettest. Sampel yang terlibat dalam penelitian yaitu peserta didik kelas V SDN Majalengka Kulon VII yang berjumlah 22 orang dengan teknik pengambilan Nonprobality Sampling dengan jenis sampling jenuh. Berdasarkan hasil analisis angket pretest kemampuan metakognitif peserta didik memperoleh rata-rata sebesar 54,77 sedangkan untuk angket posttest kemampuan metakognitif memperoleh rata-rata sebesar 80,45. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan setelah menggunakan model pembelajaran Meaningful Instruction Design (MID). Hal ini diperkuat dengan hasil analisis regresi sederhana untuk mengetahui pengaruhnya dan diperoleh nilai Sig 0,000 > 0,05. Maka dapat dinyatakan terdapat pengaruh signifikan yang nyata antara model pembelajaran meaningful instruction design (MID) terhadap kemampuan metakognitif.
EFEKTIVITAS MODEL GUIDED INQUIRY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA Dede Salim Nahdi; Yoyo Zakaria Ansori; Diah Khaerunisa
Jurnal Elementaria Edukasia Vol 3, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v3i1.2248

Abstract

Keterampilan proses sains merupakan aspek penting dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Namun beberapa hasil studi mengungkap bahwa keterampilan proses sains siswa masih rendah sehingga perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran yang dapat memfasilitasi keterampilan tersebut, diantaranya model pembelajaran Guided Inquiry. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa dengan menerapkan model pembelajaran Guided Inquiry. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan jenis quasi experiment dan desain Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa SD kelas III di Kecamatan Majalengka dengan sampel siswa  kelas IV SD Negeri Sindangkasih III sebanyak dua kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan proses sains siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry lebih baik dibanding kelas konvensional. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Guided Inquiry efektif dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa sekolah dasar.