cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
fondasi@untirta.ac.id
Editorial Address
Jl. Jenderal Sudirman KM.3, Cilegon, 42435, Telephone (0254)395502 Ext. 19 Phone: (0254)395502 Ext.19
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Fondasi: Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 23024976     EISSN : 25031511     DOI : http://dx.doi.org/10.36055/jft.v9i1.7440
Core Subject : Engineering,
Terbitan berkala yang mempublikasikan hasil penelitian yang berkaitan dengan pengembangan sains dan teknologi dalam bidang teknik sipil (Struktur, Transportasi, Geoteknik, Sumber Daya Air dan Manajemen Konstruksi) sebagai bentuk kekayaan intelektual. Diterbitkan sebanyak 2 kali dalam satu tahun yakni pada Bulan April dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 243 Documents
EFEKTIFITAS PENERAPAN SUMUR RESAPAN DALAM MEREDUKSI BEBAN ALIRAN LIMPASAN PERMUKAAN SUB DAS CISIMEUT SEBAGAI UAPAYA PENGELOLAAN BANJIR Restu Wigati; Andi Cahya Setiawan
Jurnal Fondasi Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1168.171 KB) | DOI: 10.36055/jft.v3i1.1712

Abstract

Curah hujan yang tinggi dalam kurun waktu yang singkat serta minimnya daerah resapan air di wilayah Sub DAS Cisimeut yang hanya 11,34% mengakibatkan limpasan air hujan meningkat dan pengisian air tanah berkurang. Salah satu usaha untuk menanggulangi hal tersebut adalah penerapan sumur resapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar efektifitas sumur resapan dalam mereduksi beban aliran limpasan permukaan di wilayah Sub DAS Cisimeut sebagai upaya pengelolaan banjir.Metode yang digunakan untuk perencanan sumur resapan adalah metode Sunjoto dan metode SNI 03-2453-2002dengan dimensi 1,5 m dan kedalaman 3 m. Dari hasil analisis didapat jumlah sumur dengan menggunakan metode Sunjoto untuk alternatif reduksi limpasan permukaan 25%, 50%, dan 75% masing-masing adalah 246953 buah, 493905 buah, dan 741194 buah dengan waktu isi dan resap satu buah sumur adalah 16,5 jam dan 18,87 jam. Sedangkan dengan menggunakan metode SNI 03-2453-2002 untuk alternatif I,II, dan III masing-masing adalah 53 buah, 106 buah, dan 158 buah dengan waktu isi dan resap satu buah sumur adalah 8,495 jam dan 8,33 jam. Berdasarkan kedua metode tersebut, dipilih metode Sunjoto untuk perencanaan sumur resapan di wilyah Sub DAS Cisimeut karena dalam perhitungannya menggunakan debit banjir dan waktu konsentrasi yang dihitung berdasarkan analisis hidrologi.Dari perhitungan sumur resapan menggunakan metode Sunjoto, waktu isi dan resap sumur yang terlalu lama membuat perencanaan sumur resapan di wilyah Sub DAS Cisimeut menjadi kurang efektif untuk mereduksi beban aliran limpasan. Hal ini disebabkan karena jenis tanah dan nilai permeabilitasnya yang rendah. Oleh karena itu alternatif lain untuk mereduksi beban aliran limpasan akan direncanakan sebuah kolam retensidengan panjang 1.250 m, lebar 1.250 m, kedalaman 5 m dan tinggi jagaan 3 m untuk kapasitas pompa 5 m3/dt. Sedangkan untuk kapasitas pompa 10 m3/dt dimensinya adalah panjang 1.150 m, lebar 1.150 m, kedalaman 5 m dan tinggi jagaan 3 m
STABILISASI TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN FLY ASH TERHADAP NILAI CBR Rama Indera Kusuma; Enden Mina; Achmad Fauzi Irhamna
Jurnal Fondasi Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (904.866 KB) | DOI: 10.36055/jft.v2i2.1731

Abstract

Dalam pelaksanaan membangun suatu jalan sering dijumpai kondisi tanah yang kurang baik dengan sifat kembang susut tinggi (Plastis) yang menyebabkan kerusakkan pada struktur jalan sehingga menjadi bergelombang atau retak-retak. Pada penelitian ini dilakukan beberapa pengujian yaitu pengujian fisik tanah dan pengujian CBR. Pengujian fisik tanah diantaranya analisa besar butir, hidrometer, berat jenis butir, kadar air, batas plastis, batas cair, dan pemadatan. Sedangkan pada pengujian CBR dilakukan dengan cara stabilisasi tanah menggunakan bahan aditif berupa fly ash dengan nilai CBR (California Bearing Ratio). Hasil pengujian fisik tanah menunjukkan bahwa tanah tersebut masuk pada golongan tanah lempung tak organik dengan plastisitas tinggi (CH) dengan nilai lolos saringan no. 200 sebesar 67.27%, hidrometer kandungan lempung sebesar 65%, berat jenis = 2.74%, kadar air mula-mula = 35.974%, Batas Cair (LL) = 70.35%, Batas Plastis (PL) = 45%, indeks plastis (PI) = 25%, kadar air optimum = 35.8%, dan d maksimum = 1.317 gr/cm3. Hasil pengujian CBR terlihat bahwa baik waktu pemeraman maupun presentasi fly ash yangdiberikan pada material pengujian akan mempengaruhi presentasi nilai CBR. Terbukti dengan lamanya pemeraman selama 28 hari dan bahan campuran sebesar 30% menghasilkan nilai CBR hingga 36.35%.
KORELASI EMPIRIS ANTARA KECEPATAN GELOMBANG GESER DENGAN NILAI N SPT (STUDI KASUS BANDUNG SITE) Enden Mina
Jurnal Fondasi Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.838 KB) | DOI: 10.36055/jft.v1i1.2002

Abstract

Kecepatan gelombang geser merupakan salah satu parameter dinamis tanah yang sangat penting dalam proses klasifikasi tanah dan analisis site response. Kecepatan gelombang geser (Vs) dapat ditentukan secara langsung atau menggunakan nilai Vs dari persamaan korelasi dengan parameter tanah lain. Pengembangan korelasi empiris antara Vs dan parameter tanah dari hasil penyelidikan lapangan dan uji laboratorium telah banyak dilakukan oleh para peneliti terdahulu, akan tetapi tingkat kemampuan prediksi dari persamaankorelasi yang dihasilkan bervariasi untuk suatu lokasi dengan lokasi lain. Studi ini bertujuan untuk untuk memperbaiki dan memperoleh suatu korelasi yang dapat mewakili nilai Vs sebenarnya pada suatu lokasi.Dalam studi ini pengembangan Korelasi ditekankan untuk korelasi antara Vs dari survey seismic down hole (SDH) dan multichannel analysis surface waves (MASW) dengan parameter tanah seperti nilai tahanan penetrasi N dari standard penetration test (SPT) dan parameter tanah dari hasil uji laboratorium. Korelasidikembangkan melalui suatu proses analisis regresi non linier menggunakan data yang dikumpulkan dari lokasi Bandung. Persamaan korelasi antara Vs dengan N SPT dari studi ini memberikan hasil yang cukup baik dan berada pada rentang prediksi Vs dari beberapa peneliti sebelumnya. Dalam penelitian ini jugadikembangkan korelasi antara Vs dengan kekuatan geser tanah undrained (Su) yang memberikan hasil prediksi yang cukup baik.
STABILISASI TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN PASIR LAUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP NILAI KUAT TEKAN BEBAS (Studi Kasus :Jalan Mangkualam Kecamatan Cimanggu – Banten) Enden Mina; Rama Indera Kusuma; Jamatul Ridwan
Jurnal Fondasi Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.636 KB) | DOI: 10.36055/jft.v6i2.2472

Abstract

Stabilisasi tanah adalah pencampuran tanah dengan bahan tertentu untuk memperbaiki sifat-sifat propertis tanah agar memenuhi syara tteknis tertentu. Sifat- sifat propertis tanah seperti daya dukung (CBR) dan kuat tekan bebas (UCT) tanah lempung umumnya rendah. Seperti halnya kondisi tanah pada ruas jalan Desa Mangkualam Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang yang tinggi plastisitasnya sehingga subgrade pada ruas jalan tersebut mengalami kembang susut. Oleh sebab itu untuk mensiasati masalah tersebut perlu dilakukan perbaikan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui klasisifikasi tanah, indeks plastisitas tanah dan mengetahui pengaruh penambahan pasir laut terhadap sifat fisik tanah, serta mengetahui nilai kuat tekan bebas (UCT) tanah dalam kondisi eksisting dan setelah dicampurkan pasir laut. Metode stabilisasidengan campuran pasir laut 0%, 10%, 20% dan 30% diambil berdasarkan berat isi kering tanah, dan kadar air benda uji diambil dari hasil pemadatan proctor standar dengan variasi campuran pasir laut. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa penambahan pasir laut sampai dengan 30% mengalami penurunan terhadap nilai indeks plastisitas dari 19,60% menjadi 11,50%. Pencampuran 30% pasir laut didapat nilai maksimum kuat tekan bebas (UCT) dari 3,550 kg/cm2 menjadi 19,600 kg/cm2.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan pasir laut dengan persentase pasir laut sebesar 30% adalah cukup baik untuk mengurangi nilai plastisitas, selain dapat meningkatkan daya dukung tanah berdasarkan nilai kuat tekan bebas (UCT) dengan kategori baik sebagai subgradeStabilisasi tanah adalah pencampuran tanah dengan bahan tertentu untuk memperbaiki sifat-sifat propertistanah agar memenuhi syarat teknis tertentu. Sifat- sifat propertis tanah seperti daya dukung (CBR)dan kuattekan bebas (UCT)tanah lempung umumnya rendah. Seperti halnya kondisi tanah pada ruas jalan DesaMangkualam Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang yang tinggi plastisitasnya sehingga subgradepada ruas jalan tersebut mengalami kembang susut. Oleh sebab itu untuk mensiasati masalah tersebut perludilakukan perbaikan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui klasisifikasi tanah, indeks plastisitas tanahdan mengetahui pengaruh penambahan pasir laut terhadap sifat fisik tanah, serta mengetahui nilai kuat tekanbebas (UCT)tanah dalam kondisi eksisting dan setelah dicampurkan pasir laut. Metode stabilisasi dengancampuran pasir laut 0%, 10%, 20% dan 30% diambil berdasarkan berat isi kering tanah, dan kadar air bendauji diambil dari hasil pemadatan proctor standar dengan variasi campuran pasir laut. Hasil penelitianmenunjukkan, bahwa penambahan pasir laut sampai dengan 30% mengalami penurunan terhadap nilai indeksplastisitas dari 19,60% menjadi 11,50%. Pencampuran 30% pasir laut didapat nilai maksimum kuat tekanbebas (UCT) dari 3,550 kg/cm2menjadi 19,600 kg/cm2. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwapenggunaan pasir laut dengan persentase pasir laut sebesar 30% adalah cukup baik untuk mengurangi nilaiplastisitas, selain dapat meningkatkan daya dukung tanah berdasarkan nilai kuat tekan bebas (UCT)dengankategori baik sebagai subgrade
ANALISIS KERUSAKAN DAN PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN JALAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2003 (Studi Kasus : Jl. Raya Bojonegara - Serdang KM 02) Rindu Twidi Bethary; Muhammad Fakhruriza Pradana
Jurnal Fondasi Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.605 KB) | DOI: 10.36055/jft.v4i2.1235

Abstract

Ruas Jalan Raya Bojonegara – Serdang KM 2 merupakan jalur alternatif menuju Pelabuhan Merak, dan jalur industri menuju pabrik-pabrik yang ada di Bojonegara. Ruas Jalan ini setiap harinya selalu dipadati kendaraan bermuatan besar dan bus – bus besar sehingga mengalami kerusakan yang cukup signifikan. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi kerusakan dan merencanakan tebal perkerasan yang tepat, efisien serta optimal agar dapat mengakomodir beban yang melintas diatasnya.Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan perkerasan kaku bersambung dengan tulangan menggunakan metode Bina Marga 2003 dan mengidentifikasi persentase kerusakan yang terjadi serta mengetahui metode perbaikan yang disarankan dengan metode Tata Cara Pemeliharaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) No. 10/T/BNKT/ 1991 pada Jalan Raya Bojonegara – Serdang KM 2.Hasil yang diperoleh dari perhitungan tebal perkerasan kaku Jalan Raya Bojonegara – Serdang KM 2 dengan menggunakan metode Bina Marga 2003, didapat jenis perkerasan kaku yang digunakan adalah beton bersambung bertulang dengan tebal lapis perkerasan sebesar 25 cm. Identifikasi kerusakan menunjukan bahwa total kerusakan yang terjadi sebesar 3542,68 m2 atau sebesar 25,30 % pada sepanjang 2 KM Jalan Raya Bojonegara – Serdang KM 2. Kerusakan yang paling dominan adalah kerusakan Punch Out sebesar 1984,45 m2 (14,17 %). Hasil identifikasi kerusakan jalan menunjukan bahwa usulan perbaikan yang disarankan menurut Tata Cara Pemeliharaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) No. 10/T/BNKT/ 1991 termasuk kedalam program pemeliharaan rutin yaitu penambalan beton yang rusak di permukaan untuk perbaikan sementara, dan penambalan di seluruh kedalaman untuk perbaikan permanen. Usulan perbaikan yang termasuk kedalam peningkatan jalan yaitu melakukan pembangunan kembali / rekonstruksi perkerasan kaku
ANALISA KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG BORU KOTA SERANG Arief Budiman; Dwi Esti Intari
Jurnal Fondasi Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.395 KB) | DOI: 10.36055/jft.v5i2.1252

Abstract

Simpang Boru merupakan simpang bersinyal dengan empat lengan yang menghubungkan antara jalan raya cipocok, jalan raya petir dan jalan Syech Moh Al-bantani. Kondisi limgkungan di persimpangan tersebut merupakan daerah komersil yang ditandai dengan adanya pertokoa disekitar simpang Boru. Tujuan penelitian ini adalah untuuk meganalisa kinerja simpang Boru dalam kondisi eksist ing serta memberikan alternatif solusi pemecahan masalah yang timbul pada simpang Boru. Pengambilan data didasarkan pada data primer dan data sekunder dan metode yang digunakan pada analisa kinerja simpang ini adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997Berdasarkan hasil penelitian pada simpang Boru dapat diket ahui bahwa pada satu pendekat mengalami jenuh yaitu pada pendekat Utara dengan derajat kejenuhan (Ds) sebesar 0.77 (Ds<0.75 tidak jenuh) sedangkan pada pendekat selatan, barat dan timur menghasilkan derajat kejenuhan masing-masing sebesar 0.61, 0.34 dan 0.30 (Ds >0.75 jenuh). Panjang antrian tertinggi pada simpang adalah sebesar 40.70 m. besar nilai angka henti seluruh simpang adalah 0.70 stop/smp. Tundaan rata-rata simpang yang dihasilkan adalah30.96 det/smp dan masuk tingkat pelayanan simpang (LOS) dengan tingkat D dimana nilai tundaan 25.1-40 det/smp Untuk meningkatkan kinerja simpang Boru dilakukan alternatif perbaikan dengan melakukan perubahan waktu siklus, perubahan fase, pelebaran geometrik serta kombinasi antara pelebaran geometrik dan perubahan fase. Dari keempat alternatif tersebut dipilih alternatif pelebaran geometrik dan perubahan fase dimana hasil derajat kejenuhan pada pendekat utara = 0.35, pendekat selatan = 0.45, pendekat barat = 0.52 serta pendekat utara = 0.52 dengan tingkat pelayanan simpang berada pada tingkat B
PENGARUH RANTAI PASOK TERHADAP KINERJA KONTRAKTOR DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Irma Suryani; Andi Maddeppungeng; Oktaviani Kiki Amarilis
Jurnal Fondasi Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.581 KB) | DOI: 10.36055/jft.v3i2.1633

Abstract

Kesuksesan suatu proyek konstruksi yaitu dengan mengevaluasi kinerja kontraktor. Dimana proyek konstruksi melibatkan banyak pihak. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses konstruksi tersebut secara tidak langsung membentuk rantai pasok yang kompleks. Untuk itu diperlukan analisis yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor rantai pasok dan pengaruhnya terhadap kinerja kontraktor. Faktor-faktor rantai pasok yang dianalisis yaitu aliran informasi, aliran material dan aliran finansial.Penelitian ini menggunakan metode survey dengan penyebaran kuisioner kepada responden yaitu staff yang bekerja di perusahaan kontraktor, kemudian data kuisioner tersebut dianalisa dengan uji validitas, reliabilitas dan normalitas, uji multikolinieritas, analisis konfirmatori dan analisis model persamaan struktural dengan bantuan program SPSS v.20 dan AMOS v.21.Hasil penelitian menunjukkan terdapat 24 indikator rantai pasok yang berpengaruh terhadap kinerja kontraktor di Provinsi Banten dan DKI Jakarta. Aliran informasi dan material berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja kontraktor, dimana aliran informasi berpengaruh lebih kuat (0,725) terhadap kinerja kontraktor dibandingkan aliran material (0,471). Sedangkan aliran finansial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja kontraktor
PENGARUH VARIAN SUHU AIR CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN KARAKTERISTIK BETON Daryadi Harahap; Bambang Hariyanto
Jurnal Fondasi Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.66 KB) | DOI: 10.36055/jft.v2i2.1723

Abstract

Beton merupakan salah satu bahan kontruksi yang banyak dipergunakan dalam struktur bangunan modern. Beton diperoleh dengan cara mencampurkan semen portland, air, agregat.Air sebagai bahan pencampur semen berperan sebagai bahan perekat, sehinnga penambahan air dalam pembuatan spesi beton merupakan unsur yang sangat penting. Peranan air sebagai bahan perekat terjadi melalui reaksi hidrasi, yaitu semen dan air akan membentuk pasta semen dan mengikat fragmen-fragmen agregat.Penelitian ini membahas Pengaruh Suhu Air Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan Karakteristik Beton dengan suhu pencampuran air 0,25o, 40o, 75o. Kuat tekan beton didapat sesuai parameter yang diinginkan maka suhu air campuran beton harus diusahakan bersuhu ruang atau lebih rendah dari suhu ruang
PEMANFAATAN LIMBAH BOTTOM ASH SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PAVING BLOCK Zulmahdi Darwis; Soelarso .
Jurnal Fondasi Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.589 KB) | DOI: 10.36055/jft.v2i1.1994

Abstract

Konstruksi perkerasan dengan paving block merupakan konstruksi ramah lingkungan, karena memiliki kemampuan untuk ditembus air hujan, sehingga tidak banyak mengganggu konservasi air tanah. Pengembangan kawasan-kawasan hunian lebih lanjut akan memacu meningkatnya kebutuhan bahanbangunan. Limbah padat industri khususnya limbah padat hasil pembakaran batu bara pada boiler yang dihasilkan PT. Styrindo Mono Indonesia seperti bottom ash yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, perlu dimanfaatkan agar mengatasi pencemaran tersebut, dengan digunakan sebagai bahan baku pembuatan paving block. Bottom ash pada penelitian ini sebagai bahan baku paving block, menggunakan perbandingan 1:4 dengan kondisi bottom ash terlebih dahulu dicuci dan dikeringkan dalam oven selama ±24jam. Bottom ash dicuci dan dikeringkan oleh cahaya matahari, lalu bottom ash dalam kondisi alami. Dengan komposisi bottom ash sebagai pengganti pasir, abu batu, screening, dan pengganti semua agregat. Jumlah benda uji sebanyak 180 buah paving block untuk pengujian kuat tekan dan 15 buah untuk pengujianpenyerapan air dan pengujian densitas. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bottom ash sebagai bahan baku dapat meningkatkan kuat tekan pada perbandingan 1:4, baik bottom ash dengan kondisi dicuci lalu dikeringkan dalam oven selama ± 24 jam, dicuci lalu dikeringkan oleh cahaya matahari maupun bottom ash alami tanpa dicuci dan dikeringkan, masuk dalam mutu B (SNI 03-0691-1996). Hasil kuat tekan paving block tertinggi didapat pada komposisi C2 yaitu 1BA:2AB:1SC dengan kondisi bottom ash alami,sebesar 28.75 Mpa pada umur 56 hari. Hasil pengujian penyerapaan air menunjukan bahwa penggunaan bottom ash pada komposisi A4 yaitu 1AH:2AB:1BA dan komposisi C2 yaitu 1BA:2AB:1SC, menghasilkanlebih baik dengan mutu B (SNI 03-0691-1996) yaitu sebesar 5.6 % untuk komposisi A4 dan 4.8 % untuk komposisi C2
ANALISIS SISTEM DINAMIK KETERSEDIAAN BAJA TULANGAN SEBAGAI INFRASTRUKTUR (Studi Kasus: Kota Cilegon ) Andi Maddeppungeng; Yantri Septiani T
Jurnal Fondasi Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.803 KB) | DOI: 10.36055/jft.v6i1.2017

Abstract

Infrastruktur merupakan sistem fisik yang di buat untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi. Upaya untuk mempercepat ketersediaan infrastruktur yang layak dan memadai adalah harus ditunjang oleh sumber daya material dan peralatan yang memiliki waktu pendek sehinggatingkat ketercapaian infrastruktur dapat lebih tinggi. Ketersediaan material yang memungkinan untuk mencapai kondisi tersebut adalah baja, salah satu jenis baja yang sering di konsumsi di Indonesia adalah baja tulangan, penggunaan baja tulangan ini relatif lebih besar pemakaiannya apabila dibandingkan dengankomunitas baja yang lain, hampir 90% bangunan konstruksi akan menggunakan baja tulangan sebagai main struktur. Di provinsi banten sediri terdapat beberapa pabrik penyuplai kebutuhan Baja Tulangan terbesar salah satunya adalah PT Krakatau Wajatama yang berada di kota Cilegon. Agar dapat memenu hi kebutuhan tersebut, dapat dilakukan dengan cara melakukan study dan mengambil kebijakan dengan teknik simulasi guna memenuhi kebutuhan baja tulangan di kota cilegon pada masa yang akan datang yaitu denganpendekatan System dynamic. Faktor pembentuk system yaitu produksi dan konsumsi, kemudian hubungan sebab akibat antara faktor satu dengan lainya diamati menggunakan causal loop diagram dan selanjutnya model diformulasikan untuk melihat prilaku model kemudian di lakukan uji validasi.Berdasarkan hasil Permodelan dan simulasi, disusun skenario kebijakan yang ditempuh untuk meramalkan persediaan. Hasil analisis mengidentifikasikan bahwa produksi dan Konsumsi Baja Tulangan di Kota Cilegon pada tahun 2006-2025 mengalami kenaikan dan penurunan atau fluktuatif, namun demikianPT krakatau Wajatama masih dapat memenuhi kebutuhan Baja Tulangan di kota cilegon, karena pembangunan Infastruktur di kota Cilegon Sangat sedikit sehingga Permintaan atau konsumsi Baja Tulangan relatif kecil. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak perlu ada penambahan pabrik Baja Tulangan di Kota Cilegon

Page 5 of 25 | Total Record : 243