cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 94 Documents
Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning Kusdiwelirawan, A.; Hartini, Tri Isti
Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 1 No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya perbandingan peningkatan keterampilan generik sains siswa dengan menggunakan model Inquiry Based Learning dan Problem Based Learning kelas X SMAN 1 Kabupaten Tangerang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen (eksperimen semu) dalam desain Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas X SMAN 1 Kabupaten Tangerang. Sampel penelitian 42 siswa dari kelas X MIA 6 dan 44 siswa dari kelas X MIA 5 yang ditentukan dengan simple random sampling. Hasil analisis data penelitian ini mengungkapkan bahwa dari hasil uji signifikansi data didapatkan nilai thitung = 4,6875 > 1,99208 = ttabel dengan menggunakan taraf signifikan = 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan maka H0 ditolak H1 diterima, dengan nilai rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen (X MIA 6) sebesar 80,64 dan pada kelas kontrol (X MIA 5) sebesar 73,14. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbandingan peningkatan keterampilan generik sains yang menggunakan model Inquiry Based Learning dan Problem Based Learning. Kata kunci: keterampilan generik sains, Inquiry Based Learning, Problem Based Learning.
Analisis Kemampuan Siswa Kelas X pada Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Rosa, Friska Octavia
Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 1 No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik materi optik; mengetahui perbedaaan kemampuan antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan pada setiap ranah penilaian; serta keterkaitan antara kemampuan ranah afektif dengan kemampuan ranah kognitif dan kemampuan ranah psikomotorik. Penelitian ini menggunakan populasi siswa kelas X SMA Negeri 4 Metro, kemudian untuk menentukan sampelnya digunakan metode proportional sampling. Dimana peneliti menggunakan 10% dari populasi untuk digunakan sebagai sampel, yaitu 23 siswa. Pada penelitian ini analisis dilakukan dengan 3 tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi/menarik kesimpulan. Dari analisis dapat disimpulkan bahwa: 1) Kemampuan rata-rata siswa pada ranah kognitif materi optik berada pada kategori cukup baik. Kemampuan rata-rata ranah afektif materi optik berada pada kategori cukup baik. Kemampuan rata-rata ranah psikomotorik materi optik berada pada kategori terampil. 2) Kemampuan siswa perempuan lebih tinggi dibandingkan siswa laki-laki dalam kemampuan ranah kognitif dan kemampuan ranah psikomotoriknya. 3) Keterkaitan antara kemampuan afektif dengan kemampuan kognitif sebesar 70%, kemudian keterkaitan antara kemampuan afektif dengan kemampuan psikomotorik sebesar 43,5%. Kata kunci: kognitif, afektif, psikomotorik.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer untuk Mendukung Kemandirian Belajar Siswa SMP Rahmawati, Laifa
Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 1 No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) kelayakan media pembelajaran berbasis komputer pada materi gelombang bunyi dan pendengaran untuk mendukung kemandirian belajar dan peningkatan hasil belajar siswa SMPIT Alam Nurul Islam, dan (2) dukungan media hasil pengembangan terhadap kemandirian belajar siswa SMPIT Alam Nurul Islam. Penelitian ini merupakan penelitian pengemba- ngan pendidikan yang diadapatasi dari model pengembangan menurut Borg & Gall. Secara garis besar, penelitian dilakukan pada lima tahap utama, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) desain pembelajaran, (3) pengembangan media, (4) validasi, revisi, dan uji coba produk, dan (5) diseminasi terbatas. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar penilaian oleh validator dan lembar tanggapan siswa tentang dukungan media terhadap kemandirian belajar. Hasil pengembangan didapatkan produk media pembelajaran berbasis komputer pada materi gelombang bunyi dan pendengaran. Dari hasil tahapan penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: (1) produk media pembelajaran gelombang bunyi dan pendengaran layak digunakan dalam pembelajaran berdasarkan hasil penilaian yang menunjukkan kategori sangat baik, (2) media hasil pengembangan mendukung kemandirian belajar siswa SMPIT Alam Nurul Islam. Kata kunci: media pembelajaran, berbasis komputer, kemandirian belajar, siswa SMP.
Quantum States of ABR Formulation for Josephsons Tunneling in ThxDUO2 Nano Material for 516 tesla at LHC Cyclotron Hardiyanto, Moh.
Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 1 No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The convergence quantum states of free covariant equation in Einsteins space with quantum condition is studied using the ABR (Abrikosov-Balseiro-Russell) formulation in convergence approximation for Josephson tunneling is important role for determine of neutrino particle existing, especially after Cerenkovs effect for 516 tesla super magnetic at Large Hadron Collider (LHC) Cyclotron in CERN, Lyon, France based on ThxDUO2 nano material. This approaching will be solved the problem for determine the value of interstellar Electrical Conductivity (EC) on DUO2 chain reaction, then the post condition of muon has been known exactly. In this research shown the value of EC is 4.32 x 10-6 eV at 378 tesla magnetic field for 2.1 x 104 ci/mm fast thermal neutron floating in 45.7 megawatts adjusted power of CERN’s Cyclotron. The resulted by special Electron-Scanning-Nuclear-Absorption (ESNA) shown any possibilities of Josephsons tunneling must be boundary by muon particles without neutrino particle existing for 450 - 565 tesla magnetic field on UO2 more enrichment nuclear fuel at CERN, whereas this research has purpose for provide the mathematical formulation to boundary of muons moving at nuclear research reactor to a high degree of accuracy and with Catch-Nuc, one of nuclear beam equipment has a few important value of experimental effort. Keywords: ABR formulation, EC value, ThxDUO2 nano material, super magnetic field value.
Karakteristik Energi Kecap Konvensional Jenis X, Y dan Z Berdasarkan Karakterisasi Sifat Optik Septiana, Ria; Kusdiwelirawan, A.; Sugianto, .
Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 1 No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai merupakan bahan dasar sebagai pembuatan kecap. Genistein dan genistin merupakan kandungan utama yang ada dalam kecap dengan daerah serapan 382 nm. Kecap konvensional X, Y dan Z selanjutnya dikarakterisasi dengan menggunakan spektrofotometer UV-VIS dan Fluoresens. Hasil karakterisasi memperlihatkan bahwa kecap konvensional jenis X berdasarkan keadaan energi relaksasi lebih cepat rusak apabila berinteraksi dengan cahaya. Kata kunci: kecap konvensional, sifat optik, genistein dan genistin.
Optimasi Diameter dan Panjang Kawat Koil Sebagai Kandidat Sensor Suhu Semen Sapi Berbasis RTD-C Indratno, Toni Kus; Toifur, Moh.
Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 1 No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Optimasi diameter dan panjang kawat koil sebagai sensor suhu rendah berbasis Resistance Temperature Detector Coils (RTD-C) telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan diameter dan panjang kawat koil yang paling optimal dalam merespons perubahan suhu lingkungan sehingga dapat diaplikasikan sebagai sensor suhu pada kontainer semen sapi. Dalam penelitian ini digunakan 15 sampel yang terdiri dari tiga jenis diameter kawat yang berbeda, 0,1; 0,2; dan 0,3 mm. Masing-masing diameter dibuat lima jenis sampel dengan panjang kawat divariasi dari 175 cm sampai dengan 875 cm. Dari hasil analisis data didapatkan bahwa hubungan kenaikan suhu dengan tegangan pada rangkaian berbentuk polinomial orde dua (kuadratik). Hasil pencocokan data memperlihatkan bahwa semua sampel sensor dapat merespons perubahan suhu lingkungan dengan baik. Sampel yang paling baik digunakan adalah sampel dengan kawat berdiameter 0,2 mm dan panjang 700 cm. Sampel inilah yang dijadikan sebagai kandidat sensor suhu semen sapi. Kata kunci: RTD, koil, suhu rendah.
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) Melalui Metode Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Soenarto, Y.; R., Intan Septiani
Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris pengaruh penerapan Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) melalui Metode Pembelajaran Think, Pair, Share (TPS) terhadap hasil belajar fisika siswa. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Cileles, Banten pada kelas X semester genap tahun pelajaran 2014 / 2015. Sebelum instrumen penelitian yang telah dibuat digunakan dalam penelitian, instrumen tersebut diuji coba terlebih dahulu, setelah itu hasilnya di uji validitas dan uji reliabilitas. Dalam pengujian validitas menggunakan rumus Product Moment Correlation (Metode Pearson) dari dari jumlah soal 22 didapatkan 17 soal yang valid dan 5 soal yang tidak valid. Sedangkan dalam pengujian reliabilitas mengunakan rumus Alpha dan didapatkan nilai rhitung = 0,844 > rtabel = 0,444 maka instrumen disimpulkan reliabel dengan tingkat reliabel yang tinggi. Setelah nilai pre-test dan post-test didapat maka data tersebut terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dengan uji Liliefors dengan Galat Taksiran Sederhana didapatkan nilai Lhitung = 0,160 < Ltabel = 0,190 berarti kelas eksperimen tersebut berdistribusi normal. Untuk uji homogenitas menggunakan uji Bartlet, dari hasil perhitungan tersebut didapatkan nilai &chi;hitung = 2,991982 dan &chi;tabel = 14,0671 dengan taraf signifikansi &alpha; = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bila &chi;hitung = 2,991982 &le; &chi;tabel = 31,4104, maka data tersebut adalah homogen. Untuk selanjutnya, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t. Dalam uji-t, peneliti menggunakan rumus sampel berpasangan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesis diterima ataukah ditolak. Setelah dilakukan perhitungan maka didapat thitung = 2,506 dengan derajat kebebasan 19 dan ttabel = 2,093 dengan taraf signifikansi &alpha; = 0,05. Karena thitung = 2,506 > ttabel = 2,093 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran AIR melalui metode TPS terhadap hasil belajar fisika siswa pada bab listrik dinamis.
Pengaruh Pendekatan Scaffolding Melalui Metode Probing-Prompting Learning Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA 23 Jakarta Kurniati, Nila; Ferawati, .
Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris terdapat atau tidaknya pengaruh pendekatan Scaffolding melalui metode Probing-Prompting Learning terhadap hasil belajar fisika. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 23 Jakarta, pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini berjumlah 36 orang siswa yang seluruhnya diteliti. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik Purposive Sampling. Penelitian ini menggunakan metode Pre Eksperimen dengan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest Design. Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dengan uji Liliefors Galat Taksiran didapatkan nilai Lhitung = 0,07 < Ltabel = 0,148 berarti kelas eksperimen berdistribusi normal. Untuk uji homogenitas menggunakan uji Bartlett pada kelas eksperimen didapatkan nilai &chi;hitung = 3,951 dan nilai &chi;tabel = 38,8852 dengan taraf signifikansinya &alpha; = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan &chi;hitung = 3,951 < &chi;tabel = 38,8852; maka kelas eksperimen homogen. Dan dalam pengujian hipotesis didapatkan nilai thitung = 4,237 dengan dk = 26 dan taraf signifikansinya &alpha; = 0,05 didapatkan nilai ttabel = 2,052. Karena thitung = 4,237 > ttabel = 2,052 yang berarti H0 ditolak. Dengan demikian, hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan Scaffolding melalui metode Probing-Prompting Learning terhadap hasil belajar fisika siswa.
Analisis Penerapan Tes Formatif Terhadap Sikap Berpikir Kritis Peserta Didik pada Pembelajaran Fisika Kelas X Rahman, Al Halim Khasia; Rahmadhar, Yulia; Kusdiwelirawan, A.
Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dampak dari penerapan tes formatif terhadap sikap berpikir kritis para peserta didik pada pembelajaran fisika. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 12 Tangerang, kelas X materi gerak melingkar beraturan pada semester ganjil tahun ajaran 2015-2016. Sampel yang diteliti sebanyak 80 peserta didik, yang terdiri dari 40 peserta didik per kelas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-kuantitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi komponen soal tes formatif dan angket berpikir kritis melalui analisis kuantitatif-kualitatif melalui beberapa fase proses penelitian. Pada pengujian validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment dimana untuk soal formatif terdapat 10 butir soal yang valid dari jumlah total soal sebanyak 20 butir dan pada angket berpikir kritis terdapat 25 butir pernyataan yang valid dari jumlah total pernyataan sebanyak 40 butir. Pada pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha untuk angket berpikir kritis didapat rhitung = 0,891 > 0,3661 = rtabel dan pada pengujian reliabilitas soal formatif didapat rhitung = 0,875 > 0,3661 = rtabel, maka kedua instrumen tersebut reliabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil korelasi antara soal formatif dengan sikap berpikir kritis para peserta didik didapat nilai korelasi r = 0,511, yang artinya penerapan tes formatif terhadap sikap berpikir kritis peserta didik bernilai cukup. Maka hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan tes formatif memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap sikap berpikir kritis peserta didik.
Studi Dampak Penggunaan Self-Assessment Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Madrasah Aliyah dalam Topik Usaha dan Energi Sutiadi, Asep; Mabrudi, .
Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah memotret pelaksanaan penilaian diri yang dilakukan dalam pembelajaran fisika untuk mengungkap pemahaman konsep siswa yang berorientasi Teori Marzano. Subjek penelitian adalah siswa Madrasah Aliyah yang berjumlah 32 orang, ditentukan secara purposive dan metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi-eksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar self-assessment (SA), wawancara, lembar observasi, dan tes pemahaman berbentuk pilihan ganda pada topik usaha dan energi. Hasil penelitian menunjukkan: (i) profil SA dan tes pemahaman keduanya menunjukkan hubungan yang selaras, capaian hasil yang baik dalam SA juga menunjukkan hasil yang baik dalam tes; (ii) ada dua profil hubungan antara SA dan hasil tes, yaitu jawaban SA sesuai dengan hasil tes dan jawaban SA tidak sesuai dengan hasil tes; (iii) menggunakan lembar SA guru jadi mudah melihat dan menandai konsep mana yang belum dipahami dan sudah dipahami oleh siswa; dan (iv) lembar SA menumbuhkan sikap positif siswa selama proses pembelajaran.

Page 5 of 10 | Total Record : 94