cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial
ISSN : 08545251     EISSN : 25407694     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
JPIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial (English: Journal of Social Sciences Education)) publishes high-quality manuscripts on research in the fields of social science education and social sciences. As for those included in the social science family is Geography, History, Sociology, Economics and Religion, Tourism, and Communication. JPIS publish twice a year in June and December. JPIS is published by Faculty of Social Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 23, No 1 (2014)" : 8 Documents clear
PENERAPAN EMANCIPATORY QUESTION HABERMAS UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH SISWA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah Di Kelas XI IPS SMA Bina Bangsa Palembang) Aulia Novemy Dhita Surbakti
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 23, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v23i1.2061

Abstract

Penelitian ini berjudul Penerapan Emancipatory Question Habermas untuk Meningkatkan Kesadaran Sejarah Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS SMA Bina Bangsa Palembang). Pada hakikatnya penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran sejarah di kelas XI IPS SMA Bina Bangsa Palembang agar dapat meningkatkan kesadaran sejarah siswa yang meliputi tiga indikator yaitu fungsi kesadaran kognitif, afektif dan kritis. Berdasarkan permasalahan tersebut metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Emancipatory Question Habermas mampu meningkatkan kesadaran sejarah siswa. Hal tersebut diketahui dari kemajuan pertanyaan dan jawaban siswa dalam proses pembelajaran dan tes hasil belajar siswa dimana kriteria siswa mengalami peningkatan dalam setiap tindakan. Adapun kendala utama penerapan Emancipatory Question Habermas adalah minimnya pengetahuah guru mitra terkait hal tersebut.Kata kunci: emancipatory question habermas, kesadaran sejarah.
Pengaruh Bidang Keahlian Guru Dalam Pembelajaran Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Saprya Saprya; Erlina Wiyanarti; Muhamad Iqbal
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 23, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v23i1.2057

Abstract

Guru sebagai juru taman memiliki makna yang mendalam, yang mana taman akan diolah menjadi tandus atau subur tergantung dari bagaimana seorang guru dapat mengelola taman tersebut. Taman disini kalau diibaratkan sebagai siswa yang berada di dalam kelas, maka memiliki arti bahwa baik dan tidaknya kelas tersebut tergantung dari guru yang memiliki kewenangan untuk mengelola kelas dengan baik.  Begitu juga dengan pengembangan karakter bagi siswa dibutuhkan figur teladan yang dimiliki oleh guru dengan bidang keahlian yang sesuai dengan tuntutan materi pembelajarannya. Namun sayangnya, masih banyak yang menganggap bahwa pendidikan karakter hanya cukup diajarkan sebatas pengetahuan. Hal ini mengakibatkan pendidikan karakter seolah-olah terasa hambar dan cenderung membosankan. Oleh karena itu dibutuhkan sosok guru teladan yang memiliki keahlian dalam pembelajaranlah yang akan mampu menjadikan peserta didik yang berkarakter.Kata kunci: karakter, keahlian guru, pengelolaan kelas.
Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mengembangkan Karakter Siswa Puspa Dianti
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 23, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v23i1.2062

Abstract

Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang menjadi leading sector dalam pengembangan karakter siswa. Namun, pada kenyataannya mata pelajaran PKn belum cukup berhasil menjalankan peran tersebut secara baik karena proses yang terjadi pada pembelajaran PKn tersebut hanya berorientasi pada pencapaian kognitif saja sedangkan pencapaian afektif/sikap cenderung diabaikan. Untuk mengatasi  hal tersebut perlu dilakukannya modifikasi dalam pembelajaran PKn, salah satunya dengan pengintegrasian konsep pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajarannya sehingga lebih bisa berperan dalam pengembangan karakter siswa. Penelitian ini, dilaksanakan di SMA Unggul Negeri 4 Lahat dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus untuk menggali dan memahami kenyataan-kenyataan yang terjadi secara intensif dan mendalam berkenaan dengan integrasi pendidikan karakter pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran PKn di sekolah tersebut. Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi langsung pada kegiatan pembelajaran, teknik wawancara kepada guru dan siswa, serta melalui teknik dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data dapat dipahami bahwa dalam pembelajaran PKn di SMA unggul Negeri 4 Lahat sudah dilakukan pengintegrasian pendidikan karakter dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Meskipun masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki.selanjutnya pembelajaran yang dilakukan sangat membantu dalam pengembangan karakter siswa.Kata kunci: pendidikan karakter, pendidikan kewarganegaraan, karakter.
PENGARUH PENGGUNAAN PETA KONSEP TERHADAP PENINGKATAN DAYA ANALISIS MAHASISWA (Studi Eksperimen pada Perkuliahan Perencanaan Pembelajaran Geografi Tahun Akademik 2012/2013) Asep Mulyadi; Ahmad Yani
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 23, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v23i1.2058

Abstract

Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui pengaruh penggunaan peta konsep terhadap peningkatan daya analisis mahasiswa pada materi perkuliahan Perencanaan Pembelajaran Geografi pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI. Pemanfaatan model pembelajaran peta konsep (concept map) dalam pembelajaran diyakini akan berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam proses menganalisis sesuatu yang sedang dikajinya. Semakin banyak konsep yang dilibatkan dalam peta konsep dan terhubung satu sama lain, maka semakin tinggi kemampuan seseorang dalam menganalisis sesuatu yang dikajinya. Metode yang digunakan adalah eksperimen tipe kuasi eksperimen (nonequivalent control group design), dimana kelompok eksperimen maupun kelompok koktrol tidak dipilih secara random. Penelitian dilakukan pada kelas pararel, dimana satu kelas dijadikan kelas kontrol dan lainnya sebagai kelas ekperimen. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat perbedaan, yakni kelompok mahasiswa yang mendapat perlakuan, memiliki kemampuan daya analisis yang lebih baik daripada mahasiswa kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut Hasil uji statistic menunjukkan nilai t hitung sebesar 3,042, sedangkan t tabel 2,029, sehingga t hitung lebih besar dari t tabel.  Ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dari kolom Uji t menunjukkan nilai P = 0,003 untuk uji dua sisi (2-tailed). Karena  nilai P lebih kecil dari nilai α = 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah diaplikasilan model peta konsep pada kelas eksperimen. Rata-rata selisih nilai pre test dan post test  pada kelas (1,8108) eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol (0,2162). Dengan demikian, dapat disimpulkan atau dapat dikatakan penggunaan model peta konsep berpengaruh sangat signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.Kata kunci: peta konsep (concept map), belajar bermakna, daya analisis.
Pembinaan civic disposition berbasis nilai-nilai kemanusiaan pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah tinggi ilmu Kesehatan kota sukabumi Fusnika Fusnika
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 23, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v23i1.2063

Abstract

Sekarang ini nilai-nilai kemanusiaan pada dunia medis sudah merosot dengan indikator begitu banyak kasus-kasus pelanggaran hak asasi terhadap pasien dan dalam lingkungan rumah sakit banyak dijumpai tenaga keperawatan yang kurang beretika. Pada dunia keperawatan nilai – nilai kemanusiaan sangatlah penting karena nilai kemanusiaan merupakan suatu sikap dan pendekatan yang memperlakukan  pasien sebagai manusia yang mempunyai kebutuhan lebih dari sekedar nomor tempat tidur atau sebagai seorang berpenyakit tertentu. Perawat harus menggunakan pendekatan humanistik dalam prakteknya untuk memperhitungkan semua yang diketahuinya tentang pasien yang meliputi pikiran, perasaan, nilai-nilai, pengalaman, kesukaan, dan bahasa tubuh pasien. Mahasiswa keperawatan sebagai bagian dari masyarakat mendapatkan Pendidikan Kewarganegaran di Perguruan Tinggi dalam rangka mempersiapkan mereka agar dapat lebih baik ketika menjadi tenaga medis nantinya dengan memiliki watak-watak  kewarganegaraan yang baik. Kata kunci: civic disposition, nilai kemanusiaan, pembelajaran PKn.
PEMBINAAN TOLERANSI DAN PEDULI SOSIAL DALAM UPAYA MEMANTAPKAN WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITION) SISWA Yuni Maya Sari
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 23, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v23i1.2059

Abstract

Sikap toleransi dan peduli sosial terhadap sesama mulai menunjukkan gejala yang semakin memudar seiring dengan berkembangnya etnisitas, maka tentunya akan berdampak besar pada sebuah Bangsa. Membangkitkan kembali semangat toleransi dan peduli sosial dapat dilakukan melalui pendidikan karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan mengetahui secara mendalam tentang realitas sikap toleransi dan peduli sosial siswa, proses pembinaan toleransi dan peduli sosial, faktor-faktor pendukung dan penghambat proses pembinaan, dan upaya pihak sekolah dalam pembinaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode  studi kasus dan data-data diperoleh melalui teknik wawancara, observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Balikpapan Kalimantan Timur. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa realitas sikap toleransi dan peduli sosial yang ditunjukkan siswa ditandai dengan menghargai pendapat orang lain baik, bersahabat tanpa membedakan suku dan agama, sikap saling menghargai, mengendalikan emosi, tidak mengejek teman, merancang dan melakukan berbagai kegiatan sosial, menghormati petugas-petugas sekolah, saling membantu, menjenguk teman yang sakit, dan melayat apabila ada orang tua siswa meninggal. Proses pembinaan toleransi dan peduli sosial siswa dilakukan melalui pembelajaran PKn di kelas, kegiatan ekstrakurikuler, dan pembiasaan di lingkungan sekolah. Faktor-faktor penunjang dalam proses pembinaan toleransi dan peduli sosial siswa yaitu kebijakan, pedoman kurikulum, kebersamaan warga sekolah, sarana dan prasarana, lingkungan, komitmen sekolah, lingkungan, dan kegiatan ekstrakurikuler. Sedangkan Faktor-faktor penghambat proses pembinaan toleransi dan peduli sosial yaitu masih kurangnya kesadaran dari diri siswa akan pentingnya bertoleransi dan peduli sosial dalam kehidupan, dan masih ada beberapa pihak yang tidak ikut berpartisipasi dan bekerja. Upaya yang dilakukan pihak sekolah dalam proses pembinaan toleransi dan peduli sosial siswa yaitu lebih maksimal dalam mengembangkan toleransi dan peduli sosial pada diri siswa di berbagai kegiatan, lebih terstruktur dalam penyusunan program, menghargai dan memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh warga sekolah, memfasilitasi kegiatan yang bersifat sosial secara lebih optimal, melibatkan pihak lain.Kata kunci: toleransi, peduli sosial, watak kewarganegaraan.
PERANAN PENGGUNAAN MEDIA FILM PADA PROSES PEMBELAJARAN PKN DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP NASIONALISME SISWA (Studi Deskriptif Analisis Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Palembang) Wendy Anugrah Octavian
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 23, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v23i1.2064

Abstract

Dengan adanya era globalisasi membawa paradigma baru bahwa masyarakat saat ini adalah masyarakat global bukan masyarakat nasional ataupun lokal, sehingga secara perlahan tetapai pasti akan mengkaburkan nilai-nilai nasionalisme yang telah terbangun bertahun tahun lamanya, bahkan tak jarang akan menghadirkan konflik antar masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan merupakan solusi untuk mengatasi kemerosotan dari sikap nasionalisme warganegara muda Indonesia. Pendidikan kewarganegaraan yang merupakan wadah pendidikan yang bertujuan mendidik warganegara muda Indonesia memiliki sikap nasionalisme yang tinggi terhadap negaranya. Perlu adanya penerapan yang inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan menggunakan media film. Film yang merupakan refleksi dari gambar yang bergerak dan bersuara memiliki keunggulan dalam penerapannya pada pembelajaran di kelas. Penerapan media film pada proses pelaksanaan pembelajaran dikelas dapat membantu siswa dalam memahami dan merasakan keadaan yang sebenarnya dari sebuah kehidupan.Kata kunci: media film, pembelajaran PKn, Sikap nasionalisme.
Pendidikan IPS dalam membentuk SDM beradab Asep Eri Ridwan
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 23, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v23i1.2060

Abstract

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, oleh karena itu harus mendapat perhatian yang lebih serius. Berkaitan dengan hal ini, pendidikan merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan, sekaligus sebagai upaya pewarisan nilai-nilai budaya bagi kehidupan manusia. Pendidikan IPS merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan untuk membangun warga negara yang baik. Melalui Pendidikan IPS diharapkan terbentuk Sumberdaya Manusia (SDM) yang beradab, yakni SDM yang berpendidikan (berpengetahuan dan berketerampilan) dan berbudaya (berkarakter kuat).Kata kunci: pendidikan IPS, sumberdaya manusia beradab.

Page 1 of 1 | Total Record : 8