cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Articles 162 Documents
DAMPAK OBJEK WISATA CURUG CIPEUTEUY TERHADAP SOSIAL EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI DESA BANTARAGUNG Djohar Arifin; Wasman .; Fitriyani .
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.358 KB) | DOI: 10.24235/jm.v2i2.2161

Abstract

Abstract The existence of a tourist attraction in an area will certainly have an impact for the area and its surroundings. The impact of its management will affect the socio-economic conditions and will certainly affect the level of local revenue in the area. Departing from the problem then conducted research that aims to know the impact, and in stacking the formulation of the problems such as, how is the management system of tourist attraction cipeuteuy water fall? What is the impact of tourism management on socio-economic and local revenue? This research uses descriptive research with qualitative approach. The data collecting of this research is done by observation or observation, Interview to the management of cipeuteuy curug tourist object and the surrounding community. Based on the results of research and analysis conducted then got the conclusion that the curug tourist attraction cipeuteuy is managed with the community empowerment system that is all the management and development involves only local people. And the impact is a lot of job openings and economic improvement of the community and increase local revenue. Keywords: Tourism Object, Socio Economic, Local Revenue. Abstrak Keberadaan objek wisata di suatu daerah tentu akan memberikan dampak untuk daerah tersebut dan sekitarnya. Dampak dari pengelolaannya akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi dan tentu akan mempengaruhi terhadap tingkat Pendapatan Asli Daerah di daerah tersebut. Berangkat dari permasalahan tersebut maka dilakukanlah penelitian yang bertujuan utntuk mengetahui dampak tersebut, dan disusunlah rumusan permasalahan diantaranya, bagaimana sistem pengelolaan objek wisata Curug Cipeuteuy? Bagaimana dampak pengelolaan objek wisata terhadap sosial ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah? Penelitian ini meggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan atau observasi, Wawancara kepada pihak pengelola objek wisata curug cipeuteuy dan masyarakat sekitar. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan maka didapatkan kesimpulan bahwa objek wisata curug cipeuteuy ini dikelola dengan sistem pemberdayaan masyarakat yaitu seluruh pengelolaan dan pembangunannya hanya melibatkan warga sekitar. Dan dampaknya adalah banyak membuka lapangan pekerjaan dan perbaikan ekonomi masyarakat serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.  Kata Kunci: Objek Wisata, Sosial Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah.
PEMBIAYAAN MUDHARABAH TERHADAP RETURN ON INVESTMENT: Studi Kasus pada Bank Mandiri Syariah Kuningan Dewi Fatmasari; Rita Kusumadewi; Indri Nur Oktavianti
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.558 KB) | DOI: 10.24235/jm.v2i2.2159

Abstract

Abstract The purpose of this study to determine how much revenue Mudharabah, to determine the level of return on investment, and to know how big the influence of financing on the return on investment from year to year for the last 7 years.This study uses a quantitative descriptive approach. The object of this study is the Bank Syariah Mandiri Kuningan. This type of research is a study that used the figure, from the collection of data, the interpretation of such data, as well as the appearance of the results. Quantitative research was also accompanied by tables, graphs, charts, drawings or other views. Based on the results of research that assisted with SPSS 21.0, using Simple Linear Regression to produce Y = -1232 + 0,554X interpreted in a positive relationship between financing is the return on investment, with a correlation of 0.703, which means a very strong relationship, and the coefficient of determination 0.494 which means the effect of financing the return on invesment is 49.4% while the remaining 50.6% is influenced by other factors not examined in this study. Keywords: Mudharabah, Return On Investment, Islamic Banking. Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah, untuk mengetahui tingkat return on investment, dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap return on investment dari tahun ke tahunnya selama 7 tahun terakhir. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Objek penelitian ini yaitu pada Bank Syariah Mandiri Kuningan. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Penelitian kuantitatif juga disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. Berdasarkan hasil penelitian yang dibantu dengan program SPSS 21.0, dengan menggunakan uji Regresi Linier Sederhana dengan menghasilkan Y = -1.232+0,554X diinterpretasikan adanya hubungan positif antara pembiayaan mudharabah dengan return on investment, dengan korelasi sebesar 0,703 yang berarti hubungannya sangat kuat, dan koefisien determinasi 0,494 yang dapat diartikan pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap return on investent adalah 49,4% sedangkan sisanya sebesar 50,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci: Mudharabah, Return On Investment, Bank Syariah.
BISNIS DAN PRAKTIK SOSIAL: AT-TAQWA BUSINESS CENTRE, PRIMKOPJAMAS DAN LAZISWA MASJID AT-TAQWACIREBON Achmad Otong Busthomi
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.835 KB) | DOI: 10.24235/jm.v2i1.1604

Abstract

Abstract The results of business and social practice research conducted at-Taqwa Cirebon mosque, namely At-Taqwa Center management distinguish the financial results of business entities resulting from the use of land owned that is used for contracts or transactions that intentionally to get profit or profit, With finances generated from infaq, shadaqah and other tabarru akad, although from both financial models will be collected and reported to the main treasurer. The At-Taqwa Center social practice is activities or programs undertaken that are socially not expecting profit. Keywords: Busines, Social, Namely At-Taqwa Center. Abstrak Hasil dari penelitian praktik bisnis dan sosial yang dilakukan masjid at-Taqwa Cirebon, yaitu manajemen At-Taqwa Centre membedakan keuangan yang dihasilkan dari badan usaha yang dihasilkan dari pemanfaatan lahan yang dimiliki yang digunakan untuk akad-akad atau transaksi yang sengaja untuk mendapatkan laba atau profit, dengan keuangan yang dihasilkan dari infak, shadaqah dan akad-akad tabarru lainnya, meskipun dari kedua model keuangan ini nantinya dikumpulkan dan dilaporkan pada bendahara utama. Praktik sosial At-Taqwa Centre adalah kegiatan-kegiatan atau program-program yang dilakukan yang bersifat sosial tidak mengharapkan keuntungan. Kata Kunci: Bisnis, Sosial, Manajemen At-Taqwa Centre.
TINJAUAN MAQASID SYARI’AH TERHADAP OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) Alvien Septian Haerisma
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.537 KB) | DOI: 10.24235/jm.v2i2.2154

Abstract

Abstract One of the instruments offered in the capital market, namely sharia bonds (sukuk). This has become a major attraction for both corporations and governments. With the acquisition of funds through the issuance of sukuk, corporations and the government means that there will be large funds available so as to increase the financing of sharia financial institutions. The need for companies or governments to build the infrastructure and expansion of private companies, this becomes one of the options in realizing alternative funding sources for the company and economic progress nationally. These five needs are aimed at fulfilling the following objectives: (1) Dharuriyah, which is the mandatory requirement to fulfill the needs of the world and the hereafter, (2) Hajj is the need which alleviates the burden of the masyaqah (difficulties) of every human being, (3) Tahsinat, complementary needs. The purpose of this study, trying to outline the benefits of the issuance of sukuk country to the nation and state of Indonesia, also see how the view of maqasid syariah about the benefits of Islamic bonds (sukuk). Keywords: Syariah Bond, Maqasid Syariah, Capital Market Instruments. Abstrak Salah satu instrumen yang ditawarkan di pasar modal, yaitu obligasi syariah (sukuk). Hal ini telah menjadi daya tarik utama bagi korporasi maupun pemerintah. Dengan diperolehnya dana melalui penerbitan sukuk, korporasi maupun pemerintah berarti akan tersedia dana yang besar sehingga dapat meningkatkan pembiayaan lembaga keuangan syariah. Kebutuhan perusahaan atau pemerintah guna membangun infrastruktur dan ekspansi perusahaan swasta, hal ini menjadi salah satu pilihan dalam mewujudkan sumber dana alternatif bagi perusahaan dan kemajuan ekonomi secara nasional. Kelima kebutuhan ini bertujuan memenuhi tujuan-tujuan berikut, yaitu: (1) Dharuriyah, yaitu kebutuhan wajib agar terpenuhinya kebutuhan dunia dan akhirat, (2) Hajiyat, yakni kebutuhan yang meringankan beban masyaqah (kesulitan) setiap manusia, (3) Tahsinat, ialah kebutuhan pelengkap. Tujuan dari penelitian ini, mencoba menjabarkan manfaat atas penerbitan sukuk negara bagi bangsa dan negara Indonesia, juga melihat bagaimana pandangan maqasid syariah tentang manfaat obligasi syariah (sukuk).  Kata Kunci: Obligasi Syariah, Maqasid Syari’ah, Instrument Pasar Modal.
STATUS GANDA LEMBAGA INTERMEDIASI KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DALAM MENJALANKAN AKAD MUDHARABAH Wasman .; Asep Hilman Nuryaman
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.161 KB) | DOI: 10.24235/jm.v2i1.1621

Abstract

Abstract Mudharabah is the most important contract muamalah underlying Islamic banking products. However, implementation as one of the mudharabah contract in Islamic banking products has attracted criticism. This criticism appears, because in the scheme of mudharabah run Islamic banking violate the provisions described in the economic law of sharia, one of which is their dual status of Islamic banking (bank acts as shahibul maal and mudharib) when running the scheme mudharabah in the product collection and disbursement of funds. The results showed that the misalignment between the intermediary function of the characteristics of mudharabah resulted mudharabah who do become damaged, it can be seen from their dual status and the absence of real business in Islamic banking should be in mudharabah, in addition to their dual status in banking sharia in mudharabah it self makes laws mudharabah run islamic banking needs to be questioned. Keywords: Dual Status and Islamic Banking. Abstrak Mudharabah merupakan akad muamalah paling utama yang melandasi produk perbankan syariah. Namun implementasi mudharabah sebagai salah satu akad dalam produk di perbankan syariah telah menuai kritik. Kritik ini muncul, karena dalam skema akad mudharabah yang dijalankan perbankan syariah menyalahi ketentuan-ketentuan yang dijelaskan dalam hukum ekonomi syariah, salah satunya adalah adanya status ganda perbankan syariah (bank berperan sebagai shahibul maal dan mudharib) ketika menjalankan skema akad mudharabah dalam produk penghimpunan dan penyaluran dana. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketidakselarasan antara fungsi intermediasi dengan karakteristik akad mudharabah mengakibatkan akad mudharabah yang dilakukan menjadi rusak, hal ini bisa dilihat dari adanya status ganda dan tidak adanya usaha riil di perbankan syariah yang seharusnya ada dalam akad mudharabah, selain itu adanya status ganda di perbankan syariah dalam akad mudharabah itu sendiri membuat hukum mudharabah yang dijalankan perbankan syariah perlu dipertanyakan. Kata Kunci: Status Ganda dan Perbankan Syariah.
MEKANISME PASAR PRODUK USAHA KREATIF HOME INDUSTRI DI DESA BODELOR DALAM TEORI IBN KHALDUN Abdul Aziz; Achmad Dasuki Aly; Nila Afifah
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.498 KB) | DOI: 10.24235/jm.v2i2.2158

Abstract

Abstract Bodelor Village is a creative product business center with several home industries with products such as mukenah, kerudung, rattan handicraft and bamboo blinds. Progress of Bodelor village in the product of this creative business needs a healthy market mechanism between home industry owners in competing. So in determining the price of a fair product is left to the market mechanism itself. To find out the existing market mechanism, the authors looked at it using Ibn Khaldun's theory of market mechanisms. The method used in this research is qualitative by using the theory of Ibn Khaldun as a reference. Techniques of data collection conducted, namely observation, interview and documentation. Based on the results of existing research related to the theory of Ibn Khaldun, in the market mechanism there are similarities in the process of price creation influenced by demand and supply, workers, government, money, taxes and security. Price increases also occur when demand and supply of goods are unbalanced. The difference lies in the decline in the price of a product. Keywords: Creative Business Products, Home Industry, Ibn Khaldun Market Mechanism. Abstrak Desa Bodelor merupakan sentral produk usaha kreatif yang memiliki beberapa home industri dengan produk berupa mukenah, kerudung, kerajinan rotan dan kerai bambu. Kemajuan desa Bodelor dalam produk usaha kreatifnya ini membutuhkan mekanisme pasar yang sehat antara pemilik industri rumahan dalam berkompetisi. Sehingga dalam menentukan harga sebuah produk yang adil diserahkan kepada mekanisme pasar itu sendiri. Untuk mengetahui mekanisme pasar yang ada, penulis melihatnya dengan menggunakan teori mekanisme pasar Ibn Khaldun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan teori Ibn Khaldun sebagai referensi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang ada terkait dengan teori Ibn Khaldun, didalam mekanisme pasar terdapat kesamaan dalam proses terbentuknya harga yang dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, pekerja, pemerintah, uang, pajak dan keamanan. Kenaikan harga juga terjadi ketika permintaan dan penawaran barang tidak seimbang. Perbedaannya terletak pada penurunan harga suatu produk. Kata Kunci: Produk Usaha Kreatif, Home Industri, Mekanisme Pasar Ibn Khaldun.
RESPON KIAI BABAKAN CIWARINGIN CIREBON TERHADAP BANK SYARIAH Mohamad Ghozali
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.876 KB) | DOI: 10.24235/jm.v2i1.1599

Abstract

Abstract Islamic bank is an institution established in Indonesia recently, so most people still do not know and understand the mechanism, products and principles used by the Sharia banks. So there are many segments of society that should be targeted in an optimal socialization, including merchants and assessed as a driver of economic actors in society, the market traders have an important position for the optimization and business expansion efforts for Sharia banks. The method used in this research is to use a quantitative approach that seeks to draw the factors and information from field data encountered a number to be analyzed further by linking variables then be concluded. From the data analysis it can be concluded that 95.5% of the socioeconomic status Tegalgubug clothing wholesale market traders in terms of the dimensions of education, employment, wealth, including the accessibility and position in the intermediate category and overall response Tegalgubug clothing wholesale market traders against sharia bank was very positive, which is 91% categorized as good and 9% excellent category. While the socio-economic status of the clothing wholesale market traders sharia banks there is a significant correlation. Kata Kunci: Respon, Bank Syariah. Abstrak Bank syariah merupakan lembaga yang belum lama berdiri di Indonesia, sehingga sebagian besar masyarakat masih belum mengetahui dan memahami mekanisme, produk dan prinsip-prinsip yang digunakan oleh bank syariah. Sehingga masih banyak segmen masyarakat yang harus menjadi sasaran sosialisasi secara optimal, termasuk pedagang yang dinilai sebagai penggerak dan pelaku ekonomi di masyarakat, yakni pedagang pasar mempunyai kedudukan penting bagi upaya optimalisasi dan ekspansi bisnis bagi bank syariah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang berupaya menarik faktor-faktor dan informasi-informasi dari data lapangan yang ditemui secara angka untuk dianalisis lebih lanjut dengan menghubungkan variabel-variabel yang kemudian diambil kesimpulan. Dari analisis data dapat disimpulkan bahwa 95,5% status sosial ekonomi pedagang pasar induk sandang Tegalgubug ditinjau dari dimensi pendidikan, pekerjaan, kekayaan, aksesabilitas dan kedudukan termasuk dalam kategori menengah. dan secara keseluruhan respon pedagang pasar induk sandang Tegalgubug terhadap bank syariah adalah sangat positif, yakni 91% termasuk kategori baik dan 9% termasuk kategori sangat baik. Sedangkan antara status sosial ekonomi pedagang pasar induk sandang terhadap bank syariah terdapat korelasi yang signifikan. Keywords: Response, Bank Syariah
ANALISIS SEJARAH PERPAJAKAN MAJAPAHIT DALAM MENINGKATKAN EKONOMI DI ERA OTONOMI Sarip .
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.242 KB) | DOI: 10.24235/jm.v2i2.2153

Abstract

Abstract In Indonesia before the arrival of Europeans, kingdoms such as majapahit and Mataram were familiar with land and indirect taxes on merchandise. Royal officials of tax collectors are not paid by the kingdom, so often they excessive taxes. Individual tribute or group of people given to the king or ruler as a form of respect and submission to the rule of the king or ruler of an Indonesian territory is a form of tax in the era of kingdoms in Indonesia grow. The tribute is in the form of crops and trade in trade goods. In return, the people receive security services and order security. In the kingdom of Mataram kings have carried out a self-sufficient and autonomous life. The surrender is greater to the economic interests of the region or kingdom, to finance the administration of the local government, and to finance the land and the power of the kingdom. Keywords: Taxes, Powers, Income, Autonomy. Abstrak Di Indonesia sebelum kedatangan bangsa Eropa, kerajaan seperti majapahit dan Mataram sudah mengenal bentuk pajak tanah dan pajak tidak langsung terhadap barang dagangan. Pejabat kerajaan pemungut pajak tidak digaji oleh kerajaan, maka sering kali mereka menerapkan pajak secara berlebihan. Upeti perorangan ataupun kelompok orang diberikan kepada raja atau penguasa sebagai bentuk penghormatan dan tunduk patuh pada kekuasaan raja atau penguasa suatu wilayah Indonesia merupakan bentuk pajak pada zaman kerajaan-kerajaan di Indonesia tumbuh. Upeti tersebut berupa hasil bumi dan pemajakan barang perdagangan. Sebagai imbalannya maka rakyat mendapat pelayanan keamanan dan jaminan ketertiban. Di kerajaan Mataram raja-raja sudah melaksanakan hidup swasembada dan otonom. Penyerahan tersebut lebih besar pada kepentingan ekonomi daerah atau kerajaan, membiayai penyelenggaraan pemerintahan setempat, dan membiayai pertanahan dan kekuatan kerajaan. Kata Kunci: Pajak, Kekuasaan, Pendapatan, Otonomi
ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KE PERUMAHAN DAN DAMPAK KESEJAHTERAAN EKONOMI PETANI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM Mabruri Faozi; Nur Ihsan Syariffudin
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.838 KB) | DOI: 10.24235/jm.v2i1.1623

Abstract

Abstract Land conversion is a change of land use into a new land use that is different from the begining, in this context is the change of agricultural land to housing. Land nonproductive cheap and positioned to make housing in the area Sumber District Cirebon is very little compared with the productive land or to specify an agricultural land, because in the area of the District Resource own the majority of agricultural land is more dominant, not inevitable agricultural land being targeted by investors. Agricultural land they consider strategic for their housing built to turn into housing. The armers who have land must think hard how they rotate their economies after their land is sold. This is where the well-being of farmers who had direct agricultural land and agricultural land tillers who became the focal point. The method used here is qualitative by using a system of observation, interviews and documentation.  Keywords: Islamic Economic, Land Conversion and The Welfare of Farmers. Abstrak Alih fungsi lahan adalah perubahan suatu penggunaan lahan menjadi penggunaan lahan baru yang berbeda dari awal, dalam konteks ini ialah perubahan lahan pertanian ke perumahan. Lahan nonproduktif yang murah dan strategis untuk dibuat perumahan di daerah Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon sangatlah sedikit dibanding dengan lahan yang produktif atau lebih di spesifikan lahan pertanian, karena di daerah Kecamatan Sumber sendiri mayoritas lahan pertanian lebih dominan, tidak dielakan lahan pertanian menjadi sasaran para investor. Lahan pertanian yang mereka anggap strategis untuk dibangun perumahan mereka rubah menjadi perumahan. Petani yang mempunyai lahan pun harus berfikir keras bagaimana cara mereka memutar perekonomian mereka setelah lahan mereka dijual. Disinilah kesejahteraan petani yang punya langsung lahan pertaniannya dan penggarap lahan pertanian saja yang menjadi titik fokus. Metode yang digunakan disini ialah kualitatif dengan menggunakan sistem observasi, wawancara dan dokumentasi.  Kata Kunci : Ekonomi Islam, Alih Fungsi Lahan, dan Kesejahteraan Petani.
STRATEGI PENGEMBANGAN DAN KONTRIBUSI OBYEK WISATA CIBULAN DI DESA MANIS KIDUL DALAM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI ISLAM Ubaidillah .; Leliya .; Kusnilah .
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.36 KB) | DOI: 10.24235/jm.v2i2.2157

Abstract

Abstract The development of tourism in these areas is very important, because of the effect on the economy of the local community. Tourism object Cibulan in the Maniskidul village, has the potential of water 7 wells are pleased to cause discussion in terms of Islamic knowledge. Thus, the author felt the need to examine more deeply based on perspective of economic law of Islam. The methods used in this research is qualitative-descriptive, the techniques of collection data in this research is the observation, interview, and documentation. Researchers obtainted the result that tourism Cibulan is a mix of nature tourism and religious tourism. According to perspective the economic law of Islam, halal or not, rather they go to tourism Cibulan it back again to the intentions of the visitors. If the tourist who comes to believe that water is granted his wish, it is rather haram because his intention was already deviating from the Islamic. Therefore, we are supposed to have a trip with the goal of closer to Allah SWT with considering the Islamic history before us, pray and believe that everthing comes from Allah SWT. Keywords: Development, Economic Empowerment, Economic Law of Islam. Abstrak Pengembangan pariwisata di daerah-daerah sangat penting, karena berpengaruh pada perekonomian masyarakat setempat. Obyek wisata Cibulan di desa Maniskidul, memiliki potensi mengenai air 7 sumur yang khasiatnya menyebabkan perbincangan dalam segi keislaman. Dengan demikian, penulis merasa perlu mengkaji lebih dalam berdasarkan perspektif hukum ekonomi Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti memperoleh hasil bahwa wisata Cibulan merupakan perpaduan wisata alam dan wisata religi. Menurut perspektif hukum ekonomi Islam, dihukumi halal atau haramnya berwisata ke obyek wisata Cibulan itu kembali lagi ke niat dari wisatawannya. Jika wisatawan yang datang percaya bahwa air tersebut mengabulkan hajatnya, itu yang dihukumi haram karena niatnya itu sudah menyimpang dari syariat Islam. Yang seharusnya itu, kita berwisata dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mengingat sejarah keislaman sebelum kita, berdoa dengan percaya bahwa segala sesuatunya berasal dari Allah SWT. Kata Kunci: Pengembangan, Ekonomi Masyarakat, Hukum Ekonomi Islam.

Page 5 of 17 | Total Record : 162