cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Articles 162 Documents
PERSEPSI ULAMA TENTANG PRAKTEK BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHÂRABAH DI PERBANKAN SYARIAH Mar'atus Solehah; Mabruri Faozi
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.587 KB) | DOI: 10.24235/jm.v3i2.454

Abstract

Abstrak Dalam bagi hasil pembiayaan mudhârabah adalah kontrak kerjasama yang terdiri dari kedua belah pihak yakni shahibul maal  danmudhârib dalam pemberian dana untuk suatu usaha dengan pembagian hasil usaha yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Prinsip bagi hasil Pembiayaan mudhârabah ini harus bersifat adil dan transparan.Peran ulama-ulama dibidang perbankan syariah sangat berperan penting dalam mengembangkan dan membantu mensosialisasikan kepada masyarakat luas.Karena ulama adalah sosok yang ahli dalam bidang agama dan sebagai tokoh masyarakat. Tujuannya  adalah untuk mengetahui persepsi Ulama-ulama diPONPES Babakan Ciwaringin Cirebon tentang mudhârabah, serta untuk mengetahui persepsi Ulama-ulama tersebut terkait kesesuaian antara sistem bagi hasil pembiayaan mudhârabahdi perbankan syariah. Penelitian  ini  termasuk  penelitian  analisis deskripstif.  Metode  analisis  yang digunakan  adalah  metode  kualitatif.  Serta dalam menguji keabsahan data menggunankan teknik triangulasi.Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi ulamaPengasuh Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin tentang praktek bagi hasil pembiayaan mudhârabah di Perbankan Syariah adalah secara teori sesuai dengan aturan syariat islam serta Fatwa DSN No. 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan mudhârabah dan fatwa DSN No: 15/DSN-MUI/IX/2000 tentang bagi hasil. Namun dalam pelaksanaan praktek bagi hasil pembiayaan mudhârabah menurut ulama Pengasuh Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin masih belum benar-benar sesuai dengan aturan syariat islam, sehingga masih banyak ditemui ketidaksesuaian antara teori syariah dan praktek yang dijalankan oleh perbankan syariah. Kata kunci : persepsi, ulama-ulama, pesantren, bagi hasil, pembiayaan mudhârabah. AbstractMudhârabah is a cooperation contract that consists of two sides namelyshahibul maal  andmudhârib in granting fund for a business with a division of the results that have been agreed by them. The principles ofmudhârabahmust be fair and transparent. The scholars of Islamic banking has very important role in developing and helping to socialize to the wide community. Wherefore ulamais a figure who is expert in religion field and as a public figure. Formulation of the problem in this research is how the scholars of caregiver’s perceptions of Islamic Boarding BabakanCiwaringin about mudhârabah agreement and the system of profit sharing practice of financing in Islamic banking are. Whereas the goal of this research isto determine the perception of scholars’PONPES BabakanCiwaringin Cirebon about mudhârabah, and to know the perception of scholars related  suitability between the systems of profit sharing practice of financing mudhârabah in Islamic banking. This research is descriptive analysis study. The analytical method of this research is qualitative method. In testing the validity of the data used triangulation techniques. The sampling technique used purposive sampling. Techniques of data collection were done by interview, observation, and documentation. The result of this research shows that the perception of the scholars of caregiverBabakanCiwaringin of profit sharing practice of financingmudhârabah in Islamic Banking is the view of the concept of sharia with Fatwa DSN No. 07/DSN-MUI/IV/2000about financing mudhârabah and fatwa DSN No: 15/DSN-MUI/IX/2000 about profit sharing. But in doing practicing profit sharing of mudhârabah’s financing according to ulama of Caregiver of Islamic Boarding Babakan Ciwaringin Cirebon is not still available suited to the concept of Islam’s sharia, so there are many unavailable between theory of sharia and practice that has been realization by Islamic Banking is often found. Keywords: perception, ulama, Islamic Boarding schools, profit sharing, financing mudhârabah.
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA DALAM PENGGUNAAN APMK Dewi Fatmasari; Sri Wulandari
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.91 KB) | DOI: 10.24235/jm.v4i1.756

Abstract

AbstrakPerkembangan teknologi informasi saat ini mendorong sektor perbankan atau non bank untuk semakin inovatif dalam menyediakan berbagai alternatif jasa pembayaran berbasis non tunai berupa sistem transfer antar bank ataupun transfer intra bank melalui jaringan internal bank sendiri dan alat pembayaran menggunakan kartu elektronis (electronic card payment) yang aman, cepat dan efisien, serta bersifat global, misalnya dengan menggunakan fasilitas APMK (Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu). Tingginya penggunaan APMK di Indonesia khususnya dikalangan mahasiswa jurusan Muamalah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon mendorong penulis untuk meneliti faktor – faktor yang mempengaruhi minat dalam penggunaan APMK dikalangan mahasiswa.Penelitian ini mengintegrasikan Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory of Planned Behavior (TPB) untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi minat dalam penggunaan APMK.Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan sumber data primer yang didapatkan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 83 mahasiswa Jurusan Muamalah sebagai objek penelitian. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dan uji hipotesis dengan Uji F dan uji t, serta analisis koefisien determinasi(R2).Hasil analisis penelitian menyebutkan bahwa seluruh variabel independen yaitu persepsi kemudahan, persepsi manfaat, sikap, persepsi kontrol perilaku dan norma subjektif secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat dalam penggunaan APMK. Adapun secara parsial variabel yang memiliki pengaruh positif signifikan terhadap minat dalam penggunaan APMK adalah persepsi manfaat (Perceived Usefulness), sikap (Attitude) dan norma subjektif (Subjective Norms). Adapun koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,557 yang artinya seluruh variabel bebas yakni persepsi kemudahan (X1), persepsi manfaat (X2), sikap (X3), persepsi kontrol perilaku (X4) dan norma subjektif (X5) mempunyai kontribusi secara bersama-sama sebesar 55,7% terhadap variabel terikat (Y) yakni minat dalam penggunaan APMK. Sisanya sebesar 44,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian.   Kata Kunci: APMK, Technology Acceptance Model (TAM), Theory of Planned Behavior (TPB), minat, persepsi     Abstract The development of information technology is encouraging the bank or non-bank to getting more innovative to provide a variety of alternative service payments based on non cash in the form of transfer system between bank or transfer of intra bank through a network of internal bank and electronic card payment are safe, quick and efficient, as well as global, for example by using the facilities APMK (Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu). It's the use of APMK in Indonesia, particularly among students majoring in Muamalah of the Faculty of Sharia and Islamic Economics IAIN Syekh Nurjati of Cirebon encouraging authors to examine factors that affect intention in the use of APMK among students. The research is to integrate Technology Acceptance Model (TAM) and Theory of Planned Behavior (TPB) to examine factors that affect intention in the use of APMK. In this research authors using type of quantitative research to use data primary from the results of the spread of a questionnaire to 83 students as the object of research. The analysis used are the regression of the linear and hypothesis test with F test, T test, as well as analysis coefficient of determination (R2).The results of the analysis says that all the variables are independent, which is perceived ease of use, perceived usefulness, attitude, perceived of control behavior and subjective norms also jointly have a positive influence and significantly affect intention in the use of APMK. As for the partial variables have a positive influence significantly to an intention in the use of APMK is the perceived usefulness, Attitude and subjective norms. The coefficient of determination (R Square) as much as 0,557, which means all the variables are independent to perceived ease of use (X1), perceived usefulness (X2), attitude (X3), perceived of control behavior (X4) and subjective norms (X5) have contributed jointly by 55, 7 % of variables are dependent (Y) the intention in the use of APMK. The remaining 44, 3 % affected by other factors that are not included in research. Keyword :APMK, Technology Acceptance Model (TAM), Theory of Planned Behavior (TPB), intention, perceived.  
PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNAAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA PADA MAKANAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Didi Sukardi
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.759 KB) | DOI: 10.24235/jm.v3i1.465

Abstract

Abstrak Masalah perlindungan konsumen dalam perpektif hukum Islam, sangat penting, karena penduduk Indonesia mayoritas  beragama Islam, dengan demikian semestinya nilai-nilai ajaran Islam melandasi peraturan perundang-undangan yang mengatur kegiatan perekonomian masyarakat dalam berbagai bidang. Norma dan etika merupakan jiwa ekonomi Islam yang membangkitkan kehidupan setiap peraturan dan syariatnya. Dalam Islam pun mengajarkan untuk mengkonsumsi makanan yang halal dan baik (bergizi). Tujuan dari penulisan ini adalah untuk : (1) Mengetahui perlindungan konsumen terhadap penggunaan bahan kimia berbahaya pada makanan dalam hukum Islam, dan (2) Mengetahui pandangan Islam terhadap produk makanan mengandung bahan kimia berbahaya. Hasil dari kajian tersebut menunjukkan bahwa : (1) Perlindungan hukum terhadap konsumen dari bahan-bahan kimia berbahaya pada makanan adalah sangat diperlukan, tidak terkecuali dengan hukum Islam, karena hukum Islam dalam menetapkan aturan-aturan melalui al-Qur'an dan Hadits adalah semata-mata melindungi kelima hal (maqashid asy- syari'ah) yaitu perlindungan agama (hifdlu ad-din), jiwa (hifdlu an-nafs), akal (hifdlu al-aql), keturunan (hifdlu an-nasl) dan perlindungan terhadap harta (hifdlu al-mal), (2) Mengkonsumsi makanan yang berbahaya bagi tubuh hukumnya adalah haram karena dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh, kegagalan kelenjar dalam memproduksi hormon sehingga terjadi penyumbatan energi di urat syaraf, kelainan itulah yang membuat orang depresi, sehingga keseimbangan mentalnya terguncang. (3) Secara umum, dalam agama Islam pada dasarnya semua makanan dan minuman yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, sayur-sayuran, buah-buahan dan hewan adalah halal kecuali yang beracun dan membahayakan kesehatan manusia, dan (4) Dalam Islam, memakan atau meminum minuman yang haram bagi seseorang akan mengakibatkan amal ibadahnya tidak akan diterima selama 40 hari dan merupakan suatu tindakan yang mengakibatkan dosa. Kata Kunci :  Perlindungan Konsumen, Bahan Kimia Berbahaya dan Hukum IslamAbstract Consumer protection issues in the perspective of Islamic law, is very important, because the majority of the Indonesian population is Muslim, thus proper moral values of Islam underlie the legislation governing public economic activities in various fields. Norms and ethics of the economic soul of Islam that evokes the life of every rule and Sharia. In Islam also teaches to eat food that is lawful and good (nutritious). The purpose of this paper is to: (1) Determine the protection of consumers against the use of hazardous chemicals on food in Islamic law, and (2) Know the Islamic perspective on food products contain harmful chemicals. The results of the study show that: (1) The legal protection to consumers from harmful chemicals in food is very necessary, is no exception to the law of Islam, because Islamic law in setting the rules through the Qur'an and the Hadith is simply -mata protect these five things (maqashid asy- shari'ah), namely the protection of religion (hifdlu ad-din), soul (hifdlu an-nafs), mind (hifdlu al-aql), descent (an-nasl hifdlu) and the protection of property (hifdlu al-mal), (2) Consume foods that are harmful to the body is haraam because it can result in organ damage or failure glands produce hormones resulting in blockage of energy in the nerves, disorder that makes people depressed, so a balance mentally shaken , (3) In general, in the religion of Islam basically all foods and beverages derived from plants, vegetables, fruits and animals are halal except for the toxic and harmful to human health, and (4) in Islam, eating or drinking is unlawful for a person will lead to charity worship will not be accepted for 40 days and is an act that led to sin. Keywords: Consumer Protection, Hazardous Chemicals and Islamic Law
PENERAPAN DANA ZAKAT PRODUKTIF TERHADAP KEUNTUNGAN USAHA MUSTAHIK ZAKAT Nur Wahyudi; Ubaidillah Ubaidillah
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.266 KB) | DOI: 10.24235/jm.v3i2.438

Abstract

AbstrakZakat merupakan satu-satunya rukun Islam yang selain berdimensi vertikal juga berdimensi horizontal. Zakat adalah suatu kewajiban finansial yang diambil dari orang-orang kaya yang telah menjadi wajib zakat untuk kemudian diserahkan kepada orang-orang yang kriterianya telah ditentukan dalam syariat. Dalam pelaksanaannya selain pemungutannya yang masih bersifat pasif yakni menunggu kerelaan dari wajib  zakat, juga praktek pendistribusian zakat yang sampai saat ini belum tepat sasaran jika diukur dari tujuan zakat itu sendiri yang salah satunya adalah mengentaskan mustahiq dari kemiskinan. Sehingga diperlukan model penerapan distribusi zakat yang tepat agar hasil yang didapat bisa maksimal, yang dalam hal ini salah satu bentuk distribusi zakat yang dilakukana dalah distribusi zakat produktif. Zakat produktif itu sendiri adalah suatu bentuk pendistribusian zakat kepada mustahiq dengan pendistribusian tepat guna. Lembaga Amil Zakat seperti Zakat Center Thoriqotul Jannah Cirebon ini tidak hanya mempolakan pendistribusian dana zakat hanya sebatas kegiatan yang konsumtif, tetapi juga lebih aktif dan produktif. Peranan tersebut dapat di lihat dari bentuk penyalurannya yang didistrubisikan kepada masyarakat mustahiq. Dari hal tersebut terlihat peranan penghimpunan dan pendistribusian dana zakat membawa dampak hikmah yang luar biasa, yaitu dapat mengurangi kemiskinan. Karena dana zakat tersebut tidak digunakan dengan cara konsumtif, melainkan dikelola dan dimaksimalkan sehingga dapat mensejahterakan masyarakat.Kata kunci       : Zakat Produktif, Amil, Muzakki  dan Mustahik. Abstract Zakat is the only pillar of Islam which in addition to the horizontal dimension, vertical dimension. Zakat is a financial obligation which is taken from the rich who have become obligatory zakat to be submitted to the people that the criteria have been specified in the law. In addition to the collection implementation is still passive waiting for the willingness of the obligatory alms, zakat distribution practices also until now has not the right target when measured from the charity's own objectives, one of which is the alleviation of poverty mustahiq. So, we need a model proper application of zakat distribution for the results obtained can be maximized, which in this case one form of zakat distribution of zakat distribution dalah dilakukana productive. Zakat earning itself is a form of distribution of alms to mustahiq with appropriate distribution. Zakat Institution Center Thoriqotul Cirebon Jannah is not only the patterns of distribution of zakat funds merely consumptive activities, but also more active and productive. The role can be seen from the shape of the distribution to the public didistrubisikan mustahiq. Of it is visible the role of the collection and distribution of zakat brings tremendous wisdom impact, which can reduce poverty. Because zakat is not used in a way the consumer, but is managed and maximized so as to the welfare of society.Keywords: Zakat Productive, Amil, Muzakki and Mustahik 
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH DI BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AL FALAH SUMBER KABUPATEN CIREBON Ubaidilah Ubaidilah; Dian Puji Rahmawati
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.622 KB) | DOI: 10.24235/jm.v4i1.751

Abstract

AbstrakTujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui proses kebijakan penyelesaian pembiayaan bermasalah yang diterapkan di BMT Al Falah serta mengetahui faktor-faktor penyebab pembiayaan bermasalah BMT Al Falah Sumber Cirebon. Kemudian tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan penyelesaian pembiayaan bermasalah di BMT Al Falah Sumber Cirebon.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan  pendekatan deskriptif. Oleh karena itu peneliti melakukan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Peneliti melakukan pengecekan ulang terhadap data yang diperoleh dan menggunakan teknik triangulasi, dengan tujuan untuk mendapatkan kevalidan data. Setelah itu, menganalisisnya melalui reduksi data, penyajian data, dan pembuatan kesimpulan.Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penerapan kebijakan penyelesaian pembiayaan bermasalah di BMT Al Falah Sumber Cirebon  berjalan secara efektif sesuai dengan SOP menggunakan 3R ( Reschedulling, Reconditioning, Restructuring ).  Analisis pembiayaan yang  digunakan adalah dengan menggunakan prinsip kehati-hatian dan metode 5C. Dengan pola pengelolaan risiko tersebut BMT Al Falah Sumber Cirebon dapat melakukan kegiatan operasionalnya. Kata kunci : implementasi, penyelesaian, pembiyaan AbstractThe purpose of this research is to investigate the process of settlement policy financing problems are applied at BMT Al Falah and to know the factors that cause financing problems BMT Al Falah Sumber. Then, the main purpose of this study was to determine the completion of the financing problems of policy implementation in BMT Al Falah Sumber.This research is a qualitative descriptive approach. Therefore, researchers conducted observations, interviews, documentation and literature. Researchers re-checking of data obtained and using triangulation techniques, with the aim to obtain the validity of the data. After that, analyze through data reduction, data presentation, and of making conclusions.The results of this study showed that the implementation of the settlement policy financing problems in BMT Al Falah Sumber run effectively in accordance with SOP using the 3R (rescheduling, Reconditioning, Restructuring). Analysis of the financing is to use the precautionary principle and the method 5C. With the risk management scheme BMT Al Falah Sumber can perform operations. Keywords: implementation, completion, financing 
IJTIHAD YUSUF QARDHAWI TENTANG ZAKAT SAHAM DAN OBLIGASI Mawar Jannati Al Fasiri; Edy Setyawan
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.219 KB) | DOI: 10.24235/jm.v3i2.455

Abstract

AbstrakZakat merupakan salah satu rukun Islam. Selain melakukan perintah Allah dengan berzakat kita juga dapat membersihkan harta dari hak fakir miskin. Seiring berkembangnya zaman, berkembang pula objek zakat, yang mana salah satunya adalah zakat yang dikenakan pada surat berharga seperti saham dan obligasi.  Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai cara pengenaan kewajiban zakat saham dan obligasi menurut Yusuf Qardhawi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ijtihad para ulama tentang zakat saham dan obligasi terutama ijtihad Yusuf Qardhawi sebagai salah seorang ulama yang ahli dalam hukum Islam. Metode penelitian dalam skripsi ini menggunakan studi kepustakaan (library research), sehingga kajian difokuskan pada bahan-bahan kepustakaan dengan cara menelurusi dan menelaah literatur-literatur yang berhubungan dengan judul skripsi ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa para ulama menyatakan, saham dan obligasi diambil zakatnya apabila telah mencapai nisab dan haul serta syarat-syarat wajib zakat lainnya, meskipun mereka berbeda pendapat dalam cara-cara mengeluarkannya. Sedangkan menurut Yusuf Qardhawi bahwa zakat saham dan obligasi bisa dipungut dari nilai saham ataupun nilai obligasi yang berlaku di pasar yang mana zakatnya adalah 2,5%, atau bisa juga dari keuntungan bersih yang mana zakatnya adalah sebesar 10%. Adapun nisab dari zakat saham dan obligasi menurut Yusuf Qardhawi adalah senilai dengan nisab emas yakni 85 gr emas.  Kata kunci : zakat, saham, obligasi Abstract Charity is one of the pillars of Islam. In addition to doing God’s command to tithe we also can clean the threasures of the rights of the poor. As time grew a charity objects, one of which is a charity that is imposed on securities such as stocks and bonds. Problem examined in this study is about the imposition of charity obligation of stocks and bonds according to Yusf Qardhawi. The purpose of this study was to determine the ijtihad of the scholars of zakat stocks and bonds mainly ijtihad Yusuf Qaradawi as a scholar who is an expert in Islamic law. The method of this thesis uses literature study (library research), so that the study focused on materials literature by exploring ways and examine the literature related to the title of this essay. The conclusion from this study is that the scholars declared, stocks and bonds when taken charity’s has reached nisab and haul as well as the obligatory charity terms of the other, though they differ in the ways of removing it. Menwhile, according to Yusuf Qardhawi that charity stocks and bonds could be levied on the value of the stock or bond  values prevailing in the markets in wich charity is 2,5%, or it could be from net profit which is 10%. The nisab of charity stocks and bonds according to Yusuf Qardhawi is worth the gold nisab namely 85 garms of gold. Keywords: charity, stocks, bonds
PERSEPSI DAN RESPON PESANTREN TERHADAP IMPLEMENTASI EKONOMI ISLAM wartoyo wartoyo
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.714 KB) | DOI: 10.24235/jm.v3i1.375

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk melihat masalah apa yang menyebabkan  tidak optimalnya pondok pesantren dalam mendukung pengembangan ekonomi islam di Indonesia dengan melihat bagaimana sesungguhnya persepsi atau pemahaman santri-santri pondok pesantren mengenai konsep-konsep ekonomi islam yang telah mereka pelajari dalam kitab-kitab kuning yang sudah menjadi kajian di dunia pesantren selama bertahun-tahun. Penelitian ini bertempat di Pondok Pesantren Al-Humaidy Astanajapura Cirebon, jenis penelitian ini adalah field research dengan pendekatan kuantitatif-deskriptif. Metodfe kuantitatif digunakan agar pengukuran data-data dalam penelitian ini dapat diukur dengan pasti sehingga bisa memperoleh data yang akurat  dan tidak bias. Sebagai alat dalam  pengumpulan data, maka digunakan kuisioner, dimana pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner ini tidak hanya bersifat positif sehingga dengan mudah dibenarkan oleh responden, namun juga ada yang bersifat pertanyaan negatif, sehingga tingkat pemahaman responden akan terlihat dengan jelas dari jawaban-jawaban yang diberikan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi atau pemahaman santri pondok pesantren Al-Humaidy terhadap konsep-konsep ekonomi islam sangat baik dengan capaian tingkat pemahaman sebesar 75% sangat baik dan 25% baik. Dari temuan terhadap persepsi tersebut ternyata berbanding lurus dengan respon yang diberikan santri pondok pesantren Al-Humaidy terhadap implementasi konsep-konsep ekonomi isla di bank  syariah yang mencapai 75% merespon sangat baik dan 25% merespon baik.Kata Kunci : Pesantren dan Ekonomi IslamAbstract               This study aims to look at what caused the problem is not optimal boarding school in supporting the economic development of Islam in Indonesia to see how the real perception or understanding santri boarding the Islamic economic concepts they have learned in the books that have become yellow studies in the Islamic world for many years. This study took place in Pondok Pesantren Al-Humaidy Astanajapura Cirebon, this kind of research is field research with a quantitative-descriptive approach. Quantitative Metodfe used so that measurement data in this study can be measured with certainty so that it can obtain the data that is accurate and unbiased. As a tool in data collection, we used a questionnaire, where the questions in the questionnaire is not only positive so easily justified by the respondents, but there are also questions that are negative, so that the level of understanding of the respondents will be seen clearly from the answers given in this research. Results from this study indicate that the perception or understanding of boarding school students Al-Humaidy against Islamic economic concepts very well with the achievement level of comprehension by 75% excellent and 25% good. From the findings of the perception is apparently proportional to the response given boarding school students Al-Humaidy the implementation isla economic concepts in Islamic banks, which reached 75% responded very well and 25% responded well.Keywords: Boarding school and Islamic Economics
ETOS KERJA DAN DAMPAKNYA PADA TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG OBJEK WISATA MAKAM SUNAN GUNUNG JATI Toto Suharto; M. Saefullah
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.917 KB) | DOI: 10.24235/jm.v4i1.757

Abstract

AbstrakBerwisata  religi  dengan  mengunjungi  makam  Sunan  Gunungjati,  sebagai  tokoh penyebar agama Islam di Jawa Barat. Lokasi pemakaman Sunan Gunungjati yang terletak di Bukit  Sembung,  menjadi  pusat  ziarah  Para  pengunjung  yang  datang  dengan  niat  awal berziarah,  sehingga  merangsang  penduduk  setempat  untuk  beradaptasi  dengan  kondisi  dan situasi  lingkungan  yang  terus  berubah,  turut  menimbahberkah  dari  peninggalan  Wali bersejarah Keberadaan obyek wisata religi makam Sunan Gunungjati berpengaruh terhadap ekonomi  para  penduduk  setempat  yang  berjualan  di  sekitar  area  makam.  Oleh  masyarakat sekitar  obyek  wisata  religi  komplek  pemakaman  Sunan  Gunungjati  ini  digunakan  untuk berjualan barang-barang yang mempunyai ciri khas, tempat penginapan, warung makan dan tempat penitipan kendaraan. Penelitian  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  etos  kerja  yang  berdampak  pada  tingkat pendapatan  pedagang  disekitar  makam  Sunan  Gunungjati  kemudian  Penelitian  ini menggunakan  metode  Analisis  Kualitatif,  yaitu  penulis  menganalisis  data  berdasakan informasi-informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dan studi dokumentasi.Dari  hasil  penelitian  penulis  menyimpulkan  bahwa  sejauh  ini  dengan  adanya  Peran Etos  kerja  yang  tinggi  maka  menjadikan  meningkatnya  pendapatan  bagi  para  pedagang sehingga  berdampak  pada  tingkat  pendapatan.  Dimana  pemenuhan  kebutuhan  hidup yang bersifat primer atau pokok mampu tercukupi. Dengan mengandalkan pendapatan  yang diperoleh sebagai pedagang dapat mencukupi kebutuhan primer sehingga bisa menyekolahkan anak-anaknya  hingga  Perguruan  tinggi  dan  bisa  menunaikan  ibadah  Haji  serta bisa mengeluarkan zakat maal tiap tahun.Kata Kunci : Etos kerja, Tingkat pendapatan, Pedagang, Makam Sunan Gunungjati     AbstractTraveled religion by visiting the grave of Sunan Gunungjati, as propogator figures propagator  of  Islam  in  West Java.  Burial  sites  Sunan  Gunungjati  that  located  in  Bukit Sembung, became a center of pilgrimage of visitors who come with the initial intention of pilgrimage, thus stimulate the local people to adapt with the environment conditions and situations that constantly change, helped gain a blessing from legacy of the historic religion leader the existence religion of the object of grave of Sunan Gunungjati impact on the economy of the local people who sell around the grave area. By near people this religion  object  ofSunan  Gunungjati  burial  complex  is  used  for  selling  things  that  have characteristics, resort, food stalls and vehicle care.This  study  was  conducted  to  determine  on  the  work  ethic  that  impact  on  people’s income levels around the grave of Sunan Gunungjati then this research uses qualitative analysis  method,  it  is  the  authors  analyzed  the  data  Based  on  the  informations  that  is obtained from interviews and documentation study.From the results of the research authors conclude that so far with the role of the work ethic that is high, so that makes the increasing income for traders so that have impact on the level of income. Where the fulfillment of life necessities that be primary or main is able to be fulfilled. By relying on the income that’s got as a trader can fulfill the primary needs. So they can send their children to college and could do the Hajj and can give a zakat maal each year.Keywords: work ethic, level of income, Traders, Sunan Gunungjati Grave
SISTEM PENGUPAHAN TENAGA KERJA HOME INDUSTRIPERSPEKTIF EKONOMI ISLAM Moh. Mabruri Faozi; Putri Inggi Rahmiyanti
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.347 KB) | DOI: 10.24235/jm.v4i1.747

Abstract

ABSTRAKRumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu mengenai bagaimana sistem pengupahan tenaga kerja di Home Industri Konveksi ABR dan Bagaimana sistem pengupahan tenaga kerja di Home Industri Konveksi ABR perspektif ekonomi Islam. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sistem pengupahan tenaga kerja di Home Industri Konveksi ABR dan untuk mengetahui sistem pengupahan tenaga kerja di Home Industri Konveksi ABR perspektif ekonomi Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan  pendekatan kualitatif deskriptif. Dari hasil penelitian, sistem pengupahan tenaga kerja Home Industri Konveksi ABR menggunakan sistem pengupahan borongan yang dikombinasi dengan sistem upah menurut hasil, jumlah upah tenaga kerja dikaitkan dengan jumlah hasil produksi dikalikan dengan jumlah upah yang ditetapkan, ditambah upah lembur, tunjangan makan, dan tunjangan THR. Jumlah upah yang diperoleh tidak sama karena adanya perbedaan prestasi kerja, jenis pekerjaan, risiko pekerjaan, tanggung jawab dan jabatan pekerjaan. Secara aplikasinya sistem pengupahan tenaga kerja Home Industri Konveksi ABR telah sesuai dengan ekonomi Islam.  Kata kunci: Ekonomi Islam, Pengupahan, Tenaga Kerja  ABSTRACTThe problems raised in this research is about how the system of wage labor in Home Industry Convection ABR and How the wage system of labor at Home Industry Convection ABR Islamic economic perspective. The purpose of this study is to determine the wage system of labor at Home Industry Convection ABR and to know the system of wage labor in Home Industry Convection ABR Islamic economic perspective. The method used in this research is using qualitative descriptive approach. From the research, the system of wage labor Home Industry Convection ABR uses a system of wage contract, combined with the wage system according to the results, the amount of labor associated with the number of production multiplied by the amount of wages that are set, plus overtime, meal allowance, and benefits THR, Total wages earned are not the same because of differences in job performance, job type, job risks, responsibilities and job titles. In the application of labor remuneration system Home Industry Convection ABR accordance with Islamic economics. Keywords: Islamic Economics, Wages, Labor  
JUAL BELI LELANG PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Ana Selvia Khaerunnisa; Eef Saefullah
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.782 KB) | DOI: 10.24235/jm.v3i2.439

Abstract

AbstrakJual beli merupakan salah satu cara yang dipakai manusia untuk memenuhi hajat hidupnya. Dalam hukum Islam, ada sejumlah ketentuan dalam jual beli yang tujuannya untuk mendapatkan kemudahan atau kemaslahatan dan menghindari kerugian atau kemadharatan dalam bertransaksi. Di Desa Gebangmekar Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon, terdapat sebuah praktik jual beli lelang ikan yang dilakukan di TPI KUD Mina Bumi Bahari desa Gebangmekar Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon. Namun dalam pelaksanaan praktik jual beli ini sering terjadi manipulasi harga yang dilakukan oleh pihak TPI KUD Mina Bumi Bahari, pengurangan timbangan yang dilakukan oleh para tengkulak kepada nelayan, dan pencegatan pembeli sebelum sampai tempat bertransaksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menurut fiqh dan undang-undang membolehkan jual beli lelang (muzayyadah) ikan di TPI KUD Mina Bumi Bahari dengan kata sepakat (suka rela atau intirodlin) antara pembeli dan penjual. Pelaksanaan jual beli lelang ikan di TPI KUD Mina Bumi Bahari desa Gebangmekar kecamatan Gebang kabupaten Cirebon tidak berjalan dengan baik dan sistematik yang sesuai dengan tata tertib pelaksanaan lelang yang dikesepakati bersama (nelayan dan pihak TPI). Faktor-faktor yang tidak memotivasi nelayan untuk menjual hasil lautnya ke TPI adalah karena TPI tidak terbuka dalam masalah harga ikan yang telah dilelang dan membuat nelayan merasa rugi karena TPI mengambil keuntungan yang lebih besar tanpa sepengetahuan nelayan karena harga awal yang diberikan TPI tidak sesuai dengan harga yang telah disepakati. Dan dalam pandangan hukum Islam pun praktik jual beli lelang ikan yang terjadi di desa Gebangmekar ini tidak memenuhi aturan syari’ah yang berlaku dan telah di utarakan oleh beberapa mazhab bahwa praktik jual beli apapun itu jika tidak memenuhi syarat dan rukun serta aturan islam yang berlaku maka jual beli tersebut tidak sah. Dan inilah yang terjadi di TPI KUD Mina Bumi Bahari desa Gebangmekar kecamatan Gebang kabupaten Cirebon.           Kata kunci: Jual, Beli, Hukum Islam dan  Lelang  Abstract The transaction is one way that man has to meet the intent of his life. In Islamic law, there are a number of provisions in the buying and selling that aim to get the benefit and the ease or avoid losses or kemadharatan in the transaction. In the village of Gebang subdistrict Gebangmekar Cirebon, there is a practice of buying and selling fish auction conducted on Earth TPI Mina Bahari KUD village Gebangmekar Gebang subdistrict Cirebon. but in practice the implementation of these common selling price manipulation conducted by KUD TPI Mina Bahari Earth, reduction scales done by the middlemen to fishermen, and interception In this study can be summarized as follows, according to the jurisprudence and legislation to allow the sale and purchase auction (muzayyadah) fish in KUD TPI Mina Bahari Earth with an agreement (voluntary or intirodlin) between buyers and sellers. Implementation of the buying and selling of fish auctions in KUD TPI Mina Bahari Earth Gebangmekar village districts of Cirebon district Gebang not run properly and systematically in accordance with the rules of the auction are dikesepakati together (fishermen and the TPI). Factors that do not motivate the fishermen to sell to the sea because of TPI TPI is not open in the issue price of fish that have been auctioned and make fishermen feel the loss because TPI take greater advantage without the knowledge of fishermen as the initial price given TPI does not correspond to the price agreed. And in the view of Islamic law was the practice of buying and selling fish auction that occurred in the village of Gebangmekar this does not meet the applicable rule of Shari'ah and has been mentioned by some schools that practice of buying and selling whatever it is otherwise eligible and pillars of Islam and rules that apply it buying and selling is not legitimate. And this is what happens in Earth's TPI Mina Bahari KUD village districts Gebangmekar Gebang Cirebon regency. Keywords: buying, selling, Islamic Law and auction.

Page 1 of 17 | Total Record : 162