cover
Contact Name
Elida Zairina
Contact Email
elida-z@ff.unair.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jfiki@ff.unair.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 24069388     EISSN : 25808303     DOI : -
Jurnal ini adalah jurnal peer-review nasional, yang diterbitkan dua kali dalam membahas tentang topik-topik hasil penelitian di bidang pelayanan dan praktik kefarmasian, konsultasi masyarakat, teknologi kefarmasian serta disiplin ilmu kesehatan yang terkait dengan erat. Jurnal ini memfokuskan pada area-area berikut: 1. Farmasi Klinis 2. Farmasi Komunitas 3. Farmasetika 4. Kimia Farmasi 5. Farmakognosi 6. Fitokimia
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia" : 7 Documents clear
Efektivitas Penggunaan Kombinasi Vitamin B pada Pasien Neuropati Diabetikum Rizaldy Taslim Pinzon; Rosa De Lima Renita Sanyasi
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.692 KB) | DOI: 10.20473/jfiki.v5i12018.6-12

Abstract

Pendahuluan: Neuropati diabetikum (ND) adalah salah satu bentuk neuropati yang paling umum dijumpai. Terapi yang ada saat ini lebih ditujukan untuk mengatasi gejala. Pemberian kombinasi vitamin B ditujukan bukan hanya untuk mengendalikan gejala, namun memperbaiki fungsi saraf. Penelitian terdahulu tentang vitamin untuk neuropati diabetika masih terbatas dan belum konklusif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas vitamin B kombinasi terhadap gejala klinis neuropati diabetika dan kualitas hidup (QoL) pada pasien diabetes melitus (DM). Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian observasional pada pasien DM dengan ND. Setiap subjek memperoleh vitamin B kombinasi yang terdiri dari vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12 dengan dosis masing-masing secara berurutan 100 mg, 100 mg, dan 5 mg. Gejala klinis ND dinilai dengan menggunakan Total Symptom Score (TSS). QoL dinilai dengan menggunakan kuesioner SF-8. Penilaian dilakukan sebanyak 5 kali, yaitu penilaian awal hingga 3 bulan. Hasil: Total terdapat 104 subjek pada awal penelitian. Tujuh subjek tidak dapat mengikuti penelitian sampai selesai, sehingga tersisa 97 subjek pada akhir penelitian. Terdapat perbaikan berbagai gejala ND, yang meliputi sensasi nyeri tertusuk, sensasi nyeri terbakar, kesemutan, dan rasa kebas/baal, setelah pemberian vitamin B kombinasi. Perubahan tersebut bermakna secara statistik (p < 0,0001). Hal serupa juga tampak pada QoL. Terdapat perbaikan QoL dari awal penelitian hingga akhir penelitian. Perbedaan tersebut bermakna secara statistik (physical component summary dengan p < 0,0001 dan mental component summary dengan p = 0,0001). Kesimpulan: Vitamin B kombinasi efektif untuk memperbaiki gejala klinis dan meningkatkan kualitas hidup pada pasien ND.
Efektivitas Cairan Kristaloid dan Koloid Pasien Demam Berdarah Anak di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul Baiq Adelina Atbam Munawwarah; Dyah Aryani Perwitasari; Nurcholid Umam Kurniawan
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.547 KB) | DOI: 10.20473/jfiki.v5i12018.20-29

Abstract

Pendahuluan: Kunci keberhasilan terapi pada demam berdarah yaitu tercukupinya kebutuhan cairan. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam terapi cairan yaitu jenis cairan dan jumlah cairan yang diberikan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas perbedaan jenis cairan terhadap perbaikan klinis, laboratoris dan lama rawat inap pasien demam berdarah anak di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul. Metode: Pasien anak demam berdarah yang memenuhi kriteria inklusi diberikan cairan kristaloid (ringer laktat) atau koloid (gelatin) dan dilakukan pemantauan suhu tubuh, hematokrit, trombosit dan lama rawat inap. Hasil dianalisis mengunakan SPSS dengan unpaired t test. Hasil: Kedua kelompok menunjukkan perbedaan yang bermakna (p < 0,05) terhadap nilai trombosit (24 dan 48 jam pemberian cairan), nilai hematokrit (72 jam pemberian cairan) dan lama rawat inap sedangkan kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan bermakna (p > 0,05) pada gejala demam (suhu tubuh). Kesimpulan: Terapi cairan koloid memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap perbaikan gejala klinis dan laboratoris serta mengurangi lama rawat inap pasien.
Pengaruh Suhu dan Jumlah Penyeduhan terhadap Kadar Kafein Terlarut dalam Produk Teh Hijau Kering dengan Metode KCKT Febri Annuryanti; Masruratos Zahroh; Djoko Agus Purwanto
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.328 KB) | DOI: 10.20473/jfiki.v5i12018.30-35

Abstract

Pendahuluan: Teh adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia dan memiliki khasiat bagi kesehatan. Selain memiliki manfaat, teh juga mengandung kafein yang dapat memberikan efek samping apabila dikonsumsi secara berlebihan. Efek samping yang ditimbulkan diantaranya insomnia, ansietas, takikardia dan napas yang cepat. Oleh karena itu, saat ini diinginkan teh dengan kandungan kafein yang rendah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek suhu dan jumlah penyeduhan terhadap konsentrasi kafein yang terlarut dari sampel kering teh hijau. Metode: Pada studi ini digunakan tiga macam suhu (50°C, 70°C, 100°C) dan tiga kali pengulangan penyeduhan. Kafein terlarut dianalisa dengan menggunakan kondisi KCKT sebagai berikut: kolom C-18-μbondapak, fase gerak metanol : air : asam asetat 2% v/v (30:65:5) dengan laju alir 0,45 mL/menit. Deteksi dilakukan pada panjang gelombang 272 nm. Parameter validasi yang dilakukan meliputi selektifitas, linieritas, akurasi, presisi, LOD dan LOQ. Seluruh parameter validasi memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Hasil: Kadar kafein tertinggi diperoleh pada penyeduhan pertama pada suhu 100oC dan kadar kafein terendah ditemukan pada penyeduhan ketiga pada suhu yang sama. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa suhu dan jumlah penyeduhan dapat mempengaruhi kadar kafein terlarut pada teh hijau.
Mutu Produk Madu yang Dijual di Surabaya Eka Aprillia Suhartini; Juniar Moechtar; Asri Darmawati
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.676 KB) | DOI: 10.20473/jfiki.v5i12018.45-55

Abstract

Pendahuluan: Madu adalah cairan alami dengan konsistensi kental dan rasa manis yang dikumpulkan oleh lebah madu dari sari bunga atau bagian lain tumbuhan. Produk madu yang dipasarkan harus memiliki nomor registrasi yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dan memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3545-2013. Nomor registrasi produk madu diawali dengan kode ML, MD, TR dan P-IRT. Perbedaan kode awal pada nomor registrasi menunjukkan katagori produsen pengolah produk madu. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui mutu produk madu yang diregistrasi dengan katagori berbeda mengacu persyaratan SNI 01-3545-2013. Metode: Dalam penelitian ini mutu 4 sampel produk madu dibandingkan dengan acuan parameter SNI untuk madu. Setiap sampel produk madu mewakili satu kode awal nomor registrasi. Nama sampel tersebut dipilih secara acak dari beberapa nama produk madu dengan kode awal nomor registrasi yang sama. Parameter SNI yang diuji meliputi: organoleptis, kadar air, kadar abu, kandungan padatan tidak larut air, keasaman, kadar  5-hydroxymethyl-furfuraldehyde (HMF), aktivitas enzim diastase, cemaran logam (Pb,Cd, Hg, As), kadar batas kloramfenikol, cemaran mikrobiologi, kadar gula pereduksi dan sukrosa. Hasil: Resume hasil penelitian ini adalah: sampel dengan kode awal MD dan P-IRT memenuhi persyaratan  parameter SNI, kecuali kadar HMF melebihi batas yang ditetapkan. Sampel dengan kode awal ML memenuhi persyaratan SNI kecuali kadar HMF dam kadar abu. Sampel dengan kode awal TR memenuhi persyaratan SNI kecuali kadar air. Kesimpulan: Semua sampel madu memenuhi 12 dari 13 persyaratan parameter mutu SNI-01-3545-2013.
Minuman Kedelai (Glycine max) dan Kombinasi Asam Jawa (Tamarindus indica) dengan Kunyit (Curcuma domestica) dalam Mengurangi Nyeri Haid Claudia Anggie Anugrahhayyu; Ninik Darsini; Ashon Sa'adi
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.752 KB) | DOI: 10.20473/jfiki.v5i12018.1-5

Abstract

Pendahuluan: Beberapa wanita ketika mentruasi dengan nyeri perut baik sebelum menstruasi atau selama menstruasi itu disebut dismenorea. Gejala dismenorea seperti rasa sakit yang memancar ke belakang dengan durasi rasa sakit kurang lebih selama 8 hingga 72 jam. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari seberapa besar pengaruh kedelai (Glycine max) dan kombinasi asam jawa (Tamarindus indica) dengan kunyit (Curcuma domestica) dalam mengurangi skala nyeri dismenorea siswi di SMK Farmasi Sekesal Surabaya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Quasy experimental pretest and posttest design. Total sampel 27 siswi termasuk usia 15 - 18 tahun sesuai dengan kriteria inklusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Variabel bebasnya adalah asam jawa (Tamarindus indica), kunyit (Curcuma domestica), dan kedelai (Glycine max), sedangkan variabel dependennya adalah nyeri dismenorea. Mengetahui tingkat signifikan, data yang terkumpul dari total 27 responden masing-masing 9 responden pada tiap kelompok dan hasilnya akan diuji dengan uji statistik uji Wilcoxon Sign Rank Test, Kruskal Wallis Test dan Mann Whitney U Test pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna pada pemberian kedelai (Glycine max) dan kombinasi asam jawa (Tamarindus indica) dengan kunyit (Curcuma domestica) terhadap skala nyeri dismenorea siswi di SMK Sekesal Surabaya. Kesimpulan: Minuman kombinasi asam jawa (Tamarindus indica) dengan kunyit (Curcuma domestica) semakin menurunkan skala nyeri dismenorea dibandingkan dengan minuman kedelai (Glycine max) pada siswa remaja di SMK Farmasi Sekesal Surabaya.
Gambaran Drug Related Problems (DRP's) pada Penatalaksanaan Pasien Stroke Hemoragik dan Stroke Non Hemoragik di RSUD Dr M Yunus Bengkulu Dian Handayani; Dwi Dominica
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.346 KB) | DOI: 10.20473/jfiki.v5i12018.36-44

Abstract

Pendahuluan: Stroke merupakan penyakit serebrovaskular yang menjadi penyebab utama kematian yang sering terjadi di Indonesia. Jumlah penderita stroke di seluruh dunia yang berusia dibawah 45 tahun terus meningkat. Adanya penyakit penyerta serta berbagai faktor resiko pasien stroke mengakibatkan pasien akan sering mengkonsumsi lebih dari dua macam obat dan dapat berisiko pada ketidakefektifan pengobatan dan memungkinkan terjadi drug related problems (DRPs). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian DRPs pada pasien stroke yang menjalani pengobatan di poli saraf RSUD Dr M Yunus Bengkulu. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional secara prospektif pada pasien rawat jalan di poli saraf selama 2 bulan. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah 89 pasien. Kriteria eksklusi adalah pasien yang tidak bersedia terlibat hingga akhir penelitian dan tuli. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner kualitas hidup menggunakan Short Form 36 (SF-36). Hasil: Dari 89 pasien stroke sebanyak 85 pasien (95,5%) menderita stroke non hemoragik, kejadian drug related problems (DRP's) pada pasien stroke di poliklinik rawat jalan RSUD Dr M Yunus Bengkulu meliputi: ada indikasi yang tidak diterapi sebanyak 20 kasus (22,5%), obat yang tidak diperlukan sebanyak 3 kasus (3,4%), efek samping obat sebanyak 4 kasus (4,5%), dan pemilihan obat yang tidak tepat sebanyak 4 kasus (4,5%). Tidak ada hubungan antara faktor risiko umur dan jumlah obat yang diterima pasien dengan kejadian drug related problems (DRP's), ada hubungan antara kualitas hidup pasien stroke dengan drug related problems (DRP's) pada domain keadaan fisik. Kesimpulan: Jenis stroke yang paling banyak terjadi di RSUD Dr M Yunus Bengkulu adalah stroke non hemoragik sebanyak 85 pasien (95,5%). Kejadian drug related problems (DRP's) pada pasien stroke di poliklinik rawat jalan RSUD Dr M Yunus Bengkulu terjadi sebesar 31 kasus. Jenis drug related problems (DRP's) yang terjadi meliputi ada indikasi yang tidak diterapi sebanyak 20 kasus (22,5%), ada obat yang tidak perlu sebanyak 3 kasus (3,4%), efek samping obat sebanyak 4 kasus (4,5%), dan pemilihan obat yang tidak tepat sebanyak 4 kasus (4,5%). Tidak ada hubungan antara faktor risiko umur dan jumlah obat yang diterima pasien dengan kejadian drug related problems (DRP's). Terdapat hubungan antara kualitas hidup pasien stroke dengan drug related problems (DRP's) pada domain keadaan fisik.
Effect of Total Amount of Metformin HCl on the Characteristics of Metformin-Ca Alginate Microspheres Dewi Melani Hariyadi; Noorma Rosita; Tiara Jeni Rosadi
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.823 KB) | DOI: 10.20473/jfiki.v5i12018.13-19

Abstract

Introduction: Metformin hydrochloride (metformin HCl) is an antidiabetic drug that is specifically used for type 2 diabetes mellitus (DM) and belongs to the biguanide antidiabetic drugs. Objective: The aim of this research was to determine the effect of total amount of metformin HCl on the characteristics of metformin HCl-Ca alginate microspheres using aerosolization technique. Methods: The total amount of metformin were 0.5 g (F1); 1 g (F2); 1.5 g (F3) and 2 g (F4). Drug was encapsulated into alginate and was crosslinked using CaCl2. Results: The results showed that drug loadings were 5.09%; 9.61%; 13.11%; and 15.09% respectively, while the entrapment efficiencies were 48.35%; 41.99%; 38.67%; and 30.53%. The yields were 80.92%; 74.12%; 68.27%; and 59.11% respectively. Based on the statistical analysis, it was found that there were significant differences between formulas. Particles of formulas decreased as the amount of drug increased. The resulting sizes were 1.82 μm (F1); 1.96 μm (F2); 2.1 μm (F3); and  2.97 μm (F4). Conclusion: It can be concluded that amount of drug significantly affected the characteristics of metformin-alginate microspheres.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2018 2018