cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Karet
Published by Pusat Penelitian Karet
ISSN : 0852808X     EISSN : 25030469     DOI : -
JURNAL PENELITIAN KARET (Indonesian Journal of Natural Rubber Research, p-ISSN : 0852-808X ; e-ISSN : 2503-0469) is accreditate national scientific journal published by Pusat Penelitian Karet (Indonesian Rubber Research Institute) – PT. Riset Perkebunan Nusantara, based in Jalan Salak Nomor 1 Bogor 16151 West Java Indonesia. The objective of the journal is to disseminate the innovation of rubber research to researcher, practitioner and user of information in general. Authors constribute on the publication of Jurnal Penelitian Karet are coming from Indonesian Rubber Research Institute and its subsidiary research center and also other research and development institutes, government agencies, universities, associations, and industries.
Arjuna Subject : -
Articles 24 Documents
Search results for , issue "JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014" : 24 Documents clear
PENGARUH BERBAGAI JENIS PENGGUMPAL PADAT TERHADAP MUTU KOAGULUM DAN VULKANISAT KARET ALAM Handayani, Hani
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v32i1.153

Abstract

Mutu bahan olah karet masih rendah dan bervariasi akibat tidak tersedianya koagulan yang baik sampai ke tingkat petani.  Penggunaan koagulan yang tepat untuk menghasilkan bokar bermutu baik masih belum sepenuhnya dilakukan akibat belum tersedianya koagulan yang mudah didistribusikan, kompetitif dari segi harga, dan tidak merusak mutu karet. Penelitian ini mempelajari pengaruh berbagai jenis penggumpal padat terhadap mutu koagulum dan vulkanisat karet alam. Bahan penggumpal ditambahkan ke dalam lateks kebun berpengawet ammonia pada dosis 7g/kg karet. Lateks yang telah diberi perlakuan dibiarkan menggumpal selama dua minggu, selanjutnya karet digiling dan dikeringkan dalam oven pada suhu 100°C selama 2-3 jam.  Karet kering diuji sifat kimianya (PRI, kadar kotoran, kadar abu, dan kadar zat menguap), setelah itu dibuat vulkanisat dengan resep kompon ASTM 2A. Kompon karet diuji karakteristik vulkanisasinya dengan rheometer, kemudian vulkanisat diuji sifat fisika (kekuatan tarik, perpanjangan putus, modulus 300 % dan kekerasan). Sebagai pembanding digunakan asam format. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan asam organik dan garam anorganik sebagai bahan penggumpal memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kombinasi antara bahan asam dengan garam anorganik diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik sehingga mutu bahan olah karet akan meningkat.  Diterima : 5 Juli 2013; Direvisi : 17 September 2013; Disetujui : 2 Desember 2013 How to Cite : Handayani, H. (2014). Pengaruh berbagai jenis penggumpal padat terhadap mutu koagulum dan vulkanisat karet alam. Jurnal Penelitian Karet, 32(1), 74-80. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/153
Sampul Depan 32 1 2014 Puspitasari, Santi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v32i1.204

Abstract

Sampul Depan 32 1 2014
POTENSI DAN KOMPATIBILITAS MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR (MVA) DENGAN BIBIT TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis MUELL Arg.) KLON PB 260 Hanafiah, Asmarlaili Sahar; Dalimunthe, Afifudin; Rahmawati, Nini
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v32i1.148

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk menguji potensi dan kompatibilitas Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) dengan bibit karet (Hevea brasiliensis MUELL Arg.) stump klon PB 260 yang masih mempunyai daun payung dua, berasal dari Balai Penelitian Sungei Putih di rumah kasa.  Uji potensi dan kompatibilitas dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial dengan tiga ulangan, dan delapan perlakuan MVA yaitu dua isolat MVA indigenous karet, lima isolat MVA koleksi laboratorium Biologi Tanah FP USU dan tanpa MVA (kontrol).  Diinnokulasikan spora MVA sesuai perlakuan dilakukan dengan memberikan sebanyak 20 spora per polybag disekitar perakaran bibit tanaman karet. Pengamatan dilakukan setelah terbentuk daun payung tiga. Variabel yang diamati meliputi derajat infeksi akar oleh mikoriza, serapan hara P, dan pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari beberapa isolat yang diujikan ternyata isolat Acaulospora sp 1 (kuning besar) dan isolat Acaulospora sp 2 (kuning kecil) mempunyai kemampuan beradaptasi yang tinggi dengan bibit tanaman karet yang diujikan, ditunjukkan oleh derajat infeksi akar yang tinggi yaitu 55% dan 48% yang berbeda sangat nyata dari perlakuan lain.  Untuk serapan unsur hara P, tanaman yang diinokulasi dengan  kedua isolat ini mempunyai kandungan P yang tertinggi, masing masing 34 mg P dan 35 mg P.  Kedua isolat ini adalah isolat koleksi Laboratorium FP USU.  Masa penelitian uji potensi ini hanya 7 minggu menyebabkan perlakuan terhadap beberapa variabel yang diamati  tidak berpengaruh nyata.  Diterima : 18 Oktober 2013; Direvisi : 8 November 2013; Disetujui : 12 Desember 2013 How to Cite : Hanafiah, A. S., Dalimunthe, A., & Rahmawati, N. (2014). Potensi dan kompatibilitas mikoriza vesikular arbuskular (MVA) dengan bibit tanaman karet (hevea brasiliensis muell arg.) klon PB 260. Jurnal Penelitian Karet, 32(1), 31-36. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/148
DEPOLIMERISASI KARET ALAM SECARA MEKANIS UNTUK BAHAN ADITIF ASPAL Prastanto, Henry
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v32i1.154

Abstract

Karet alam yang merupakan polimer alami berpotensi digunakan sebagai bahan aditif aspal pengganti polimer sintetis impor, namun viskositas yang tinggi pada karet alam fasa  padatan tergolong sulit untuk dicampurkan ke dalam aspal. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh depolimerisasi karet alam terhadap proses pencampuran, titik lembek dan penetrasi aspal. Proses depolimerisasi dilakukan dengan menggunakan open mill skala laboratorium dengan diameter 14 cm dan panjang 35 cm. Karet terdepolimerisasi yang ditambahkan ke dalam aspal sebanyak 3%, 5%, dan 7% dengan sampel kontrol adalah aspal murni, dilanjutkan dengan pengujian titik lembek dan penetrasi sampel. Hasil penelitian menunjukkan proses depolimerisasi secara mekanis selama 24 menit dapat menurunkan berat molekul karet alam yang ditandai dengan penurunan viskositas Mooney karet dari 58,7 menjadi 6,7 ML(1+4)1000C). Karet alam terdepolimerisasi secara mekanis selama 24 menit dengan konsentrasi karet dalam aspal 3% dapat menurunkan waktu pencampuran dari 660 menit menjadi 50 menit dan titik lembek aspal modifikasi yang dihasilkan bertambah dari 510C menjadi 56,5oC, sedangkan penetrasi aspal polimer yang dihasilkan turun dari 55 dmm  menjadi 40 dmm. Diterima : 10 Februari 2014; Direvisi : 25 Maret 2014; Disetujui : 12 April 2014  How to Cite : Prastanto, H. (2014). Depolimerisasi karet alam secara mekanis untuk bahan aditif aspal. Jurnal Penelitian Karet, 32(1), 81-87. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/154
Sampul Belakang 32 1 2014 Puspitasari, Santi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v32i1.205

Abstract

Sampul Belakang 32 1 2014
EFEKTIVITAS BAKTERI ANTAGONIS (Pseudomonas sp.) UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT CABANG JAMUR UPAS (Corticium salmonicolor) Fairuzah, Zaida; Dalimunthe, Cici Indriani; Daslin, Aidi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v32i1.149

Abstract

Penyakit jamur upas (Corticium salmonicolor) pada batang dan cabang tanaman karet tidak sepopuler serangan penyakit daun maupun akar meskipun demikian dampak kerugian yang disebabkan oleh kerusakan cabang dan batang cukup tinggi terutama di daerah yang mempunyai curah hujan tinggi dan kelembaban tinggi. Untuk itu perlu ditemukan mikroorganisme antagonis efektif dan efisien untuk  pengendalian  penyakit cabang jamur upas seperti bakteri Pseudomonas sp. Oleh karena itu, perlu penegasan mengenai keefektivan dari Pseudomonas sp. tersebut dengan melakukan pengujian kembali. Pengujian dilakukan dengan cara mengoleskan Pseudomonas sp. pada cabang yang terserang jamur upas dengan berbagai tingkat serangan. Perlakuan dilakukan sebanyak empat kali dengan interval satu minggu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan 7 perlakuan yang terdiri dari Pseudomonas sp (tanpa penyimpanan, satu bulan penyimpanan, dua bulan penyimpanan, dan tiga bulan penyimpanan), dua macam fungisida kimia (Triadimefon dan Heksakonazol), dan kontrol (tanpa aplikasi). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan 20 tanaman sampel pada setiap unitnya. Pengamatan dilaksanakan setiap bulan setelah aplikasi ke empat dengan parameter persentase kesembuhan penyakit. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan pada tingkat kepercayaan lima persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pseudomonas sp. dengan penyimpanan selama tiga bulan memiliki kemampuan terbaik mengendalikan penyakit jamur upas di lapangan dengan persentase kesembuhan mencapai 80,49%. Hal ini tidak berbeda nyata dengan perlakuan fungisida kimia tetapi berbeda nyata bila dibandingkan dengan kontrol. Diterima : 30 Juli 2013; Direvisi : 2 September 2013; Disetujui : 27 Maret 2014  How to Cite : Fairuzah, Z., Dalimunthe, C. I., & Daslin, A. (2014). Efektivitas bakteri antagonis (Pseudomonas sp.) Untuk mengendalikan penyakit cabang jamur upas (Corticium salmonicolor). Jurnal Penelitian Karet, 32(1), 37-44. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/149
PENGARUH ORGANOBENTONIT DAN ASAM STEARAT TERHADAP KARAKTERISTIK PEMATANGAN DAN SIFAT MEKANIK VULKANISAT KARET ALAM Ramadhan, Arief; Soegijono, Bambang; Faturrohman, Muhammad Irfan
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v32i1.150

Abstract

Organobentonit telah berhasil disintesis dari bentonit alam dengan penambahan surfaktan. Organobentonit ini digunakan sebagai alternatif bahan pengisi pada kompon karet alam. Seluruh kompon dibuat dengan menggunakan metode pelelehan kompon di dalam gilingan terbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa torsi maksimum (Smax), torsi minimum (Smin), dan perbedaan torsi (Smax-Smin) pada kompon karet alam dengan bahan pengisi organobentonit (NR/OB) lebih tinggi daripada kompon karet alam tanpa bahan pengisi (NR) dan kompon karet alam dengan bahan pengisi bentonit (NR/B), yang menunjukkan bahwa derajat ikatan silang antara molekul karet dengan bahan pemvulkanisasi (belerang) semakin banyak terbentuk pada NR/OB. Pemakaian organobentonit dan asam stearat pada kompon karet alam mempercepat waktu kematangan optimum (t90) dan waktu pematangan dini (ts2). Sifat mekanik pada vulkanisat NR/OB juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan sifat mekanik pada vulkanisat NR dan NR/B. Pemakaian asam stearat pada organobentonit secara eksitu (NR/S-OB) lebih meningkatkan sifat mekanik vulkanisat karet alam dibandingkan secara insitu (NR/OB) dan memiliki beberapa karakteristik sifat mekanik vulkanisat karet alam yang lebih baik daripada vulkanisat karet alam yang berbahan pengisi carbon black (NR/CB). Diterima : 20 November 2013; Direvisi : 5 Desember 2013; Disetujui : 23 Januari 2014  How to Cite : Ramadhan, A., Soegijono, B., & Faturrohman, M. I. (2014). Pengaruh organobentonit dan asam stearat terhadap karakteristik pematangan dan sifat mekanik vulkanisat karet alam. Jurnal Penelitian Karet, 32(1), 45-55. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/150
PENGUJIAN ADAPTASI BEBERAPA KLON KARET PADA MASA TANAMAN BELUM MENGHASILKAN Sayurandi, Sayurandi; Suhendry, Irwan; Pasaribu, Syarifah Aini
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v32i1.144

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja beberapa klon karet pada pengujian adaptasi selama masa tanaman belum menghasilkan. Sebanyak sembilan klon karet yaitu  IRR 5, IRR 104,  IRR 112, IRR 118, IRR 119, IRR 230, PB 217, RRIM 921, RRII 105 dan klon pembanding PB 260 diuji dalam penelitian ini. Pengujian adaptasi dilakukan pada dua daerah yang memiliki agroekosistem yang berbeda, yaitu  Gunung Tua yang  terletak di Kabupaten Padang Lawas Utara  memiliki iklim yang lebih kering dan Batang Toru terletak di Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki iklim yang lebih basah. Pengujian adaptasi dibangun pada tahun 2005 dan 2007 dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Pengamatan karakter  pertumbuhan lilit batang dilakukan pada umur 2, 3 dan 4 tahun, sedangkan karakter tebal kulit dan anatomi kulit diamati pada umur 4 tahun. Intensitas serangan penyakit gugur daun Oidium, Colletotrichum, dan Corynespora diamati pada umur 3 tahun. Hasil pengujian menunjukkan bahwa klon IRR 104 dan IRR 118 memiliki pertumbuhan yang cukup jagur di daerah kering, sedangkan klon IRR 5, IRR 112, PB 217 dan RRIM 921 memiliki pertumbuhan paling jagur pada kondisi iklim lebih basah. Berdasarkan karakter tebal kulit dan anatomi kulit menunjukkan klon IRR 5, PB 217, RRII 105, dan RRIM 921 memiliki karakter tebal kulit paling tinggi, sedangkan klon IRR 5, IRR 104, IRR 112, IRR 118, dan IRR 230 memiliki karakter anatomi kulit yang cukup baik. Semua klon yang diuji tergolong agak resisten hingga resisten terhadap penyakit gugur daun Oidium, Colletotrichum, dan Corynespora.Diterima : 8 Oktober 2013; Direvisi : 24 Desember 2013; Disetujui : 4 Maret 2014  How to Cite : Sayurandi., Suhendry, I., & Pasaribu, S. A. (2014). Pengujian adaptasi beberapa klon karet pada masa tanaman belum menghasilkan. Jurnal Penelitian Karet, 32(1), 1-9. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/144
PEMBUATAN BAHAN PELUNAK ALAMI UNTUK KOMPON KARET MELALUI REAKSI HIDROGENASI MINYAK JARAK CASTOR Puspitasari, Santi; Cifriadi, Adi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v32i1.151

Abstract

Bahan pelunak karet merupakan salah satu bahan kimia  yang ditambahkan saat pembuatan kompon untuk melunakan karet sehingga memudahkan pencampuran dan mempersingkat waktu pengkomponan. Minyak jarak castor termodofikasi berpeluang dikembangkan sebagai bahan pelunak karet alami yang dapat mensubstitusi bahan pelunak berbasis minyak bumi. Pada penelitian ini dipelajari pembuatan bahan pelunak karet alami dari minyak jarak castor melalui reaksi hidrogenasi. Tahapan dalam penelitian mengikuti alur berikut : 300 ml minyak jarak castor ditambah dengan N2H4 55% dan H2O2 42% pada berbagai konsentrasi setelah suhu reaksi (25oC dan 40oC ) tercapai selama 7 jam. Pada akhir reaksi, air yang terbentuk dipisahkan dari minyak jarak castor terhidrogenasi. Minyak jarak castor terhidrogenasi bebas air kemudian dikarakterisasi. Minyak jarak castor terhidrogenasi dengan spesifikasi terbaik selanjutnya disintesis pada skala yang lebih besar. Hasil percobaan menunjukkan bahwa selama reaksi terjadi perubahan suhu warna dan fasa, serta timbul buih dan gas. Karakterisasi minyak jarak castor terhidrogenasi mengindikasikan bahwa kondisi optimal reaksi hidrogenasi diperoleh pada konsentrasi N2H4 55% sebesar 2M, H2O2 42% sebesar 0,6M, dan suhu reaksi 40oC. Berdasarkan nilai bilangan iod, minyak jarak castor terhidrogenasi tersebut termasuk dalam bahan pelunak dari golongan minyak nabati terhidrogenasi Tipe II. Diterima : 3 Juni 2013; Direvisi : 1 Agustus 2013; Disetujui : 18 Oktober 2013 How to Cite : Puspitasari, S., & Cifriadi, A. (2014). Pembuatan bahan pelunak alami untuk kompon karet melalui reaksi hidrogenasi minyak jarak castor. Jurnal Penelitian Karet, 32(1), 56-64. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/151
PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS AWAL TANAMAN KARET BERBATANG BAWAH BANYAK Siagian, Nurhawaty; Siregar, Tumpal H. S.
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v32i1.145

Abstract

Sejak tahun 2005 penggunaan bahan tanam karet berbatang bawah banyak dengan tujuan mempersingkat masa TBM telah berkembang di tingkat petani.  Model pembibitan tersebut terus  berkembang dan bibit diperjualbelikan oleh penangkar antara lain di Kabupaten Muara Enim, Tanjung Jabung Barat, Sarolangun, Madina, Taput, Provinsi Bengkulu, Aceh,  Jambi, Sumatera Barat (Damas Raya dan Solok Selatan).  Bahan tanam karet berbatang bawah banyak secara logika akan mendorong pertumbuhan batang karet karena mempunyai banyak akar untuk penyerapan air dan hara.  Informasi teknis tentang perkembangan pertumbuhan dan produksi bibit karet berbatang bawah ganda perlu disebarluaskan agar tidak terjadi kekeliruan dikemudian hari.   Teknik perbanyakan tanaman berbatang bawah banyak dan pertumbuhannya selama di polibeg telah dilaporkan secara lengkap oleh Siagian pada tahun 2006 dan pada tahun 2010 dilaporkan  pertumbuhan tanaman sampai dengan umur 4 tahun di lapangan.  Penelitian lanjutan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi pengaruhnya terhadap pertumbuhan, persentase pohon matang sadap pada umur 4,5 tahun dan produksi 3 tahun sadap tanaman karet di lapangan.   Penelitian dilakukan di kebun percobaan Balai Penelitian Sungei Putih yang disusun menggunakan rancangan acak kelompok faktorial.  Setiap unit percobaan menggunakan sebanyak 50 tanaman dan ulangan tiga kali.  Faktor pertama yang diuji adalah jumlah batang bawah yang disambung/jumlah akar tunggang yaitu dua (S2), tiga (S3), empat (S4) dan kontrol tidak disambung atau hanya satu batang bawah/akar tunggang (S1).  Faktor kedua adalah jenis klon yang diokulasikan yaitu klon PB 260 dan klon IRR 118.  Dengan demikian terdapat sebanyak 8 kombinasi perlakuan.  Penanaman di lapangan menggunakan bahan tanam polibeg dua payung, dilakukan pada akhir bulan Mei tahun 2006. Peubah yang diamati adalah produksi karet kering (gram per pohon per sadap), lilit batang pada umur 4,5 tahun dan 7,5 tahun, persentase tanaman yang memenuhi kriteria matang sadap, tebal kulit, jumlah dan diameter pembuluh lateks, kadar hara N, P,K, Mg dan Ca daun pada umur 7,5 tahun.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa TBM pada tanaman berbatang bawah dua, tiga dan empat hampir setara dengan masa TBM pada tanaman berbatang bawah satu (kontrol), yaitu 4,5 tahun. Penggunaan bahan tanam berbatang bawah banyak (dua, tiga, maupun empat) untuk tujuan mempersingkat masa TBM belum terbukti sebagaimana dianggap sebelumnya. Pengamatan selama 3 tahun sadap menunjukkan bahwa rataan produksi karet kering per pohon per sadap pada tanaman yang berbatang bawah dua,  tiga dan empat tidak lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol (berbatang bawah satu). Diterima : 9 September 2013; Direvisi : 15 Oktober 2013; Disetujui : 12 November 2013  How to Cite : Siagian, N., & Siregar, T. H. S. (2012). Pertumbuhan dan produktivitas awal tanaman karet berbatang bawah banyak. Jurnal Penelitian Karet, 32(1), 10-20. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/145

Page 1 of 3 | Total Record : 24


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue JPK : Volume 41, Nomor 1, Tahun 2023 JPK : Volume 40, Nomor 2, Tahun 2022 JPK : Volume 40, Nomor 1, Tahun 2022 JPK : Volume 39, Nomor 2, Tahun 2021 JPK : Volume 39, Nomor 1, Tahun 2021 JPK : Volume 38, Nomor 2, Tahun 2020 JPK : Volume 38, Nomor 1, Tahun 2020 JPK : Volume 37, Nomor 2, Tahun 2019 JPK : Volume 37, Nomor 1, Tahun 2019 JPK : Volume 37, Nomor 1, Tahun 2019 JPK : Volume 36, Nomor 2, Tahun 2018 JPK : Volume 36, Nomor 2, Tahun 2018 JPK : Volume 36, Nomor 1, Tahun 2018 JPK : Volume 36, Nomor 1, Tahun 2018 JPK : Volume 35, Nomor 2, Tahun 2017 JPK : Volume 35, Nomor 2, Tahun 2017 JPK : Volume 35, Nomor 1, Tahun 2017 JPK : Volume 35, Nomor 1, Tahun 2017 JPK : Volume 34, Nomor 2, Tahun 2016 JPK : Volume 34, Nomor 2, Tahun 2016 JPK : Volume 34, Nomor 1, Tahun 2016 JPK : Volume 34, Nomor 1, Tahun 2016 JPK : Volume 33, Nomor 2, Tahun 2015 JPK : Volume 33, Nomor 2, Tahun 2015 JPK : Volume 33, Nomor 1, Tahun 2015 JPK : Volume 33, Nomor 1, Tahun 2015 JPK : Volume 32, Nomor 2, Tahun 2014 JPK : Volume 32, Nomor 2, Tahun 2014 JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014 JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014 JPK : Volume 31, Nomor 2, Tahun 2013 JPK : Volume 31, Nomor 2, Tahun 2013 JPK : Volume 31, Nomor 1, Tahun 2013 JPK : Volume 31, Nomor 1, Tahun 2013 JPK : Volume 30, Nomor 2, Tahun 2012 JPK : Volume 30, Nomor 2, Tahun 2012 JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012 JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012 JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011 JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011 JPK : Volume 29, Nomor 1, Tahun 2011 JPK : Volume 29, Nomor 1, Tahun 2011 More Issue